• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Pemasaran

Private Label: Cara Kerja, Keuntungan dan Kelemahan

Diupdate pada April 15, 2022 · Oleh: Ahmad Nasrudin Tag: Merek

Private Label Cara Kerja, Keuntungan dan Kelemahan
You are here: Home / Manajemen / Pemasaran / Private Label: Cara Kerja, Keuntungan dan Kelemahan

Apa itu: Private label products merujuk pada produk yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, namun tidak dibuat sendiri. Perusahaan mendapatkan produknya dari produsen atau pemanufaktur lain dengan kontrak di bawah label mereka. Anda dapat menjumpai mereka di berbagai industri, mulai dari ritel, makanan hingga kosmetik. Kita juga menyebutnya sebagai merek toko, jika pemilik adalah peritel.

Advertisement

Cara kerja private label secara sederhana

Ambil contoh peritel sebagai pemilik merek. Mereka menentukan segala sesuatu tentang produk, mulai dari spesifikasi, fitur, dan kemasan. Kemudian, mereka mengontrak dan membayar mitra pemanufaktur untuk memproduksinya. Terakhir, mereka kemudian memberi label dengan mereknya sendiri dan kemudian memasarkannya.

Ambil produk Carrefour sebagai private label products. Carrefour menjual produk makanan atau minuman dengan merek dan kemasan Carrefour. Perusahaan tidak membuatnya secara internal, melainkan mengoutsource nya ke perusahaan lain. Contoh bagus lainnya adalah Nike. Mereka membeli dalam jumlah besar dari mitra kredibel dan menempatkan label mereknya dan menjualnya.

Mengapa private label penting

Produk private label dapat menghasilkan aliran pendapatan yang menguntungkan bagi perusahan. Mereka dapat memaksimalkan penjualan selama puncak permintaan. Dan, jika dilakukan dengan benar, mereka tidak hanya menambah lini produk tambahan untuk dijual tetapi juga meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan perusahaan di mata pembeli.

Dari sisi pangsa pasar, kontribusi private label bervariasi antar negara. Di Amerika Serikat, private label mencakup sekitar 15% dari total penjualan supermarket. Di Indonesia, kontribusinya kurang dari 20% dari total penjualan di ritel modern. Sementara itu, studi Nielsen di 2014 menunjukkan rata-rata global pangsa pasarnya sekitar 16.5%.

Keuntungan private label

Strategi merek ini adalah alternatif berbiaya rendah untuk merek regional, nasional atau internasional. Perusahaan dapat mengandalkan reputasinya yang kuat dengan meluncurkan produk private label tanpa harus memproduksinya secara langsung. Konsumen mungkin melihat produk tersebut sama dengan produk original perusahaan lainnya.

Memanfaatkan persepsi semacam itu, perusahaan dapat menambah berbagai produk private label lainnya. Selain cepat meluncur ke pasar, mereka juga dapat menghasilkan lebih banyak pendapatan. Tentu saja, mereka harus memastikan mitra memiliki kapabilitas melakukannya dan sesuai dengan ekspektasi mereka.

Keuntungan lainya dari private label adalah:

Advertisement

Harga lebih rendah. Memang, beberapa produk mungkin dipersepsikan sebagai produk premium, sesuai dengan citra pemiliknya. Namun, umumnya mereka lebih murah.

Pemilik berusaha untuk meningkatkan pasokan untuk memenuhi permintaan konsumen. Harga lebih rendah membuat perusahaan dapat menjual lebih banyak produk. Konsumen yang sadar harga atau tidak loyal melihat produk menarik dan kemungkinan membelinya. Konsumen semacam itu biasanya menempatkan lebih banyak pertimbangan pada berapa harga dan siapa penjualnya alih-alih seberapa berkualitas produk.

Memperkuat ekuitas merek. Produk memiliki merek yang spesifik dan unik sesuai dengan nama peritel atau pemiliknya. Merek yang identik akan menggiring konsumen untuk selalu mengingat nama toko atau produsennya. Jika mereka menyukai produk, itu mengarah pada ekuitas merek yang lebih kuat.

Memaksimalkan puncak permintaan. Perusahaan dapat meluncurkannya pada musim puncak atau event tertentu untuk memaksimalkan penjualan dari tingginya permintaan pasar.

Lebih banyak kontrol harga. Pemilik lebih leluasa untuk menentukan harga jual. Selain itu, mereka dapat menentukan biaya produk dan spesifikasi produk, dan kemudian mencari pemanufaktur yang sesuai. Mereka dapat memanfaatkan pengetahuan pasar untuk menentukan spesifikasi produk.

Kemandirian pemasaran. Bagi pemanufaktur, mereka tidak harus menghabiskan uang untuk biaya pemasaran. Selain itu, mereka mengamankan pendapatan masa depan melalui kontrak kerjasama. Tugas mereka hanya memastikan produk sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh pemilik.

Mengoptimumkan utilisasi kapasitas. Pemanufaktur kurang terkenal dapat memperbaiki tingkat utilisasi mereka dengan bekerjasama dengan pemilik private label.

Kelemahan private label

Strategi private label juga mengandung sejumlah risiko seperti:

Advertisement

Ketergantungan produksi. Pemilik private label menggantungkan pasokan dari pemanufaktur dan tidak memiliki kendali atas mereka (bukan sebagai pemegang saham). Sehingga, kegagalan bisnis pemanufaktur dapat menyebabkan operasi terganggu. Sehingga, pemilik seharusnya memilih mitra yang mapan dengan rekam jejak yang teruji.

Kontrol operasi rendah. Karena tidak terlibat dalam produksi, pemilik mungkin menemukan kualitas produk tidak sesuai dengan kesepakatan. Atau, beberapa produk memenuhi persyaratan namun lebih banyak produk tidak memenuhi. Ketika mereka menarik produk dari pasar, itu dapat menghasilkan persepsi negatif di kalangan konsumen.

Selain itu, pemanufaktur mungkin tidak andal dalam mengirimkan produk. Itu dapat mengganggu manajemen persediaan. Atau, mereka tidak cukup fleksibel untuk meningkatkan produksi atau memodifikasi produk dengan cepat untuk memenuhi tren permintaan.

Persepsi kualitas rendah. Perusahaan biasanya menjual produk private label pada harga yang lebih rendah. Dan konsumen mempersepsikan produk semacam itu dengan kualitas yang rendah. Alih-alih menarik permintaan, itu justru memperburuk citra perusahaan dan mempengaruhi produk perusahaan lainnya.

Tag: Merek

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan erat dengan pembangunan ekonomi. Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk

Koefisien Gini Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Apa itu: Koefisien Gini adalah (Gini coefficient) statistik ketimpangan ekonomi dalam suatu masyarakat. Ini memberitahu

Indeks Pembangunan Manusia Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Indeks Pembangunan Manusia: Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Apa itu: Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) adalah sebuah indikator yang memberitahu anda perkembangan

Advertisement

Keinginan Definisi dan Contoh

Keinginan: Definisi dan Contoh

Apa itu: Keinginan (wants) adalah harapan untuk memiliki atau memenuhi sesuatu. Jika kita menginginkan suatu barang,

Kebutuhan Definisi Contoh Jenis

Kebutuhan: Definisi, Contoh, Jenis

Apa itu: Kebutuhan (needs) berarti memerlukan (requiring) sesuatu karena itu esensial. Misalnya, kita membutuhkan

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan yang dihadapi pengusaha bisa sangat bervariasi. Itu tergantung pada bisnis apa yang akan mereka jalan dan

Ekuitas Swasta Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Ekuitas Swasta: Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Apa itu: Ekuitas swasta (private equity) adalah kendaraan investasi dengan fokus membeli saham perusahaan swasta

Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta

Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta

Struktur organisasi ekuitas swasta biasanya adalah Limited Partnership (LP) atau Limited Liability Company (LLC). Di

Leveraged Buyout (LBO) Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target 

Leveraged Buyout (LBO): Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target 

Apa itu: Leveraged buyout (LBO) adalah sebuah akuisisi dengan utang diandalkan untuk membiayai pembelian. Strategi ini

Primary Sidebar

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Advertisement

TERBARU

  • Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta
  • Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies
  • Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka
  • Darimana Sumber Keunggulan Komparatif?
  • Tiga Injeksi Dalam Ekonomi
  • Tiga Pertanyaan Dasar Ekonomi dan Alokasi Sumber Daya

POPULER

  • Disintermediasi
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Bagaimana kebijakan fiskal dapat mempengaruhi permintaan agregat?
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Struktur Organisasi Berdasarkan Hierarki: Kelebihan, Kekurangan

Footer

CARI

POPULER

  • Disintermediasi
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Bagaimana kebijakan fiskal dapat mempengaruhi permintaan agregat?
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami