Contents
Apa itu: Pelatihan di tempat kerja (on-the-job training) merujuk pada sebuah pelatihan kerja yang mana dilaksanakan di tempat di mana karyawan melakukan tugas sehari-hari. Itu bisa jadi karyawan belajar dengan melakukan, di mana rekan kerja mereka menjadi guru atau pembina.
Selain murah, pelatihan ini juga relatif efektif. Karyawan mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang mereka perlukan untuk tugas dan pekerjaan sehari-hari. Selain itu, perusahaan anda juga memiliki kontrol atas materi pelatihan, menyesuaikan kebutuhan anda.
Mengapa on-the-job training penting?
Beberapa alasan mengapa on-the-job training penting. Pertama, itu memfasilitasi perbedaan cara belajar di antara karyawan anda. Beberapa mungkin bisa efektif menyerap pengetahuan melalui visual. Yang lain lebih cepat belajar jika membaca panduan dan instruksi atau lebih praktikal, melakukan secara langsung. Dan, pelatihan ini memfasilitasi itu semua.
Kedua, pengalaman pelatihan mirip dengan situasi aktual. Karyawan anda mempelajari keterampilan dan pengetahuan yang akan mereka butuhkan setiap hari. Begitu juga, mereka juga menggunakan alat dan perlengkapan yang sama. Sehingga, itu membuat mereka lebih siap dan efektif dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Ketiga, pelatihan bisa lebih dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda. Anda memiliki kontrol terhadap materi pelatihan dan output. Sehingga, seberapa sukses pelatihan untuk mendukung tujuan perusahaan anda, itu bisa lebih dapat terukur.
Bagaimana cara kerja on-the-job training?
Ada berbagai variasi tentang bagaimana pelatihan ini dilakukan. Misalnya, peserta hanya perlu memulai pekerjaan mereka dengan dibimbing oleh karyawan senior yang lebih berpengalaman. Senior memberikan instruksi dan peserta mengerjakannya. Dengan kata lain, peserta mempelajari keterampilan dan proses kerja sambil mengerjakan secara langsung.
Dalam kasus lain, senior mengerjakan tugas selangkah demi selangkah. Peserta mempelajarinya dan kemudian mempraktikannya secara langsung di bawah pengawasan senior. Dengan melakukan itu, senior mewariskan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Kemudian, menjalankan pelatihan ini membutuhkan anda untuk menunjuk mentor atau senior yang sesuai. Mereka memiliki pengalaman dan kemampuan teknis yang sesuai dengan tujuan pelatihan. Selain itu, mereka berdedikasi dalam membuat kemajuan dan memahami tujuan yang perusahaan anda inginkan.
Selain itu, anda juga harus mendefinisikan tujuan dan output dari pelatihan. Sehingga, anda bisa mengukur seberapa berhasil itu dalam kaitannya dengan tujuan yang anda inginkan.
Jenis on-the-job training
Sejumlah metode yang berbeda bisa anda terapkan, tergantung pada kebutuhan anda. Misalnya, itu bisa pelatihan instruksi kerja, mentoring atau coaching.
- Pelatihan instruksi pekerjaan. Pelatih memberikan pemahaman kepada peserta tentang tujuan dan skill apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Mereka juga menjelaskan instruksi dan langkah-langkah untuk menyelesaikannya. Itu bisa melalui tatap muka atau e-learning.
- Coaching. Pelatih, biasanya senior yang lebih berpengalaman dan terampil, berperan sebagai ahli. Senior memberikan saran dan bimbingan kepada peserta. Mereka juga memfasilitasi melalui bertanya dan memberikan feedback untuk mendukung peserta mencapai potensi penuh.
- Mentoring. Mentor berbagi pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya untuk membantu peserta berkembang dan tumbuh. Itu mempercepat peserta belajar dan mencegah mereka membuat kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Berbeda dari coaching, mentor bisa mengembangkan hubungan yang lebih pribadi dengan peserta. Sedangkan, coaching fokus pada tujuan yang telah ditentukan.
- Penugasan sementara. Misalnya, peserta ditugaskan untuk mengerjakan proyek tertentu bersama dengan anggota tim yang lain. Di situ, mereka belajar sambil membantu mensukseskan proyek.
- Rotasi pekerjaan. Peserta dipindahkan ke divisi lain di perusahaan anda di luar posisinya saat ini. Mereka mempelajari bagaimana divisi-divisi anda bekerja, membantu mereka memahami cara kerja bisnis secara keseluruhan.
- Job shadowing. Senior yang lebih mahir menjadi pelatih dan membimbing peserta tentang bagaimana cara mengerjakan dan menyelesaikan sebuah pekerjaan. Mereka kemudian memberi kesempatan kepada peserta untuk mencobanya, seringkali sambil memberikan umpan balik dan saran.
Apa keuntungan on-the-job training?
Selain meningkatkan kemampuan dan pengetahuan peserta secara efektif, on-the-job training juga murah. Perusahaan anda tidak harus mengeluarkan biaya untuk perjalanan dan pelatih eksternal, yang mana seringkali yang mahal. Selain itu, ketika perusahaan anda membayar untuk pelatihan eksternal, itu bukan seratus persen untuk membayar materi atau manfaat yang diterima peserta, melainkan itu juga untuk membayar biaya lainnya seperti ruang pelatihan, peralatan dan katering.
Lebih lanjut, anda juga bisa menekan biaya dengan menawarkan e-learning. Misalnya, peserta mempelajari instruksi melalui sebuah video di mana pelatih menunjukkan bagaimana melakukan suatu pekerjaan. Sehingga, metode ini bisa mengakomodasi lebih banyak peserta karena mereka bisa melihatnya di komputer masing-masing.
Beberapa manfaat on-the-job training lainnya adalah:
- Dapat disesuaikan. Anda dapat menyesuaikan materi training sesuai dengan kebutuhan perusahaan anda. Anda bisa memastikan itu efektif untuk mendukung kegiatan sehari-hari mereka.
- Efektifitas. Tidak ada kesempatan bagi peserta untuk terlalu santai untuk mengikuti kegiatan sebagaimana ketika mereka mengikuti pelatihan eksternal. Selain itu, manfaatnya juga lebih terukur. Apa yang mereka pelajari dibutuhkan di pekerjaan mereka sehari-hari.
- Fleksibilitas. Peserta tidak harus monoton mengikuti pelatihan. Melainkan, mereka bisa mengikutinya sambil melakukan pekerjaan sehari-hari. Selain itu, mereka juga bisa mengakses semua informasi tentang pelatihan kapan saja melalui e-learning.
- Retensi. Sebagaimana pelatihan lainnya, on-the-job training juga membantu perusahaan anda meningkatkan retensi dan mengurangi turnover karyawan. Itu mengurangi stress dan kebingungan tentang pekerjaan. Pelatih bisa menunjukkan kepada peserta tugas apa yang harus diselesaikan dan bagaimana cara menyelesaikannya.
- Sinergi. Dengan mengandalkan pelatih dari internal perusahaan, anda meningkatkan komunikasi antar pribadi. Itu bisa membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif di mana pelatih dan peserta bisa lebih akrab.
Apa kerugian on-the-job training?
Ketika anda tidak memiliki tim khusus, menyediakan pelatihan ini bisa mengganggu alur kerja. Pelatih tidak tersedia untuk bekerja ketika sedang memberikan pelatihan. Sebagai hasilnya, itu bisa mengurangi produktivitas perusahaan anda.
Oleh karena itu, anda harus menunjuk karyawan khusus untuk menjadi pelatih. Anda juga harus menyiapkan siapa saja yang menjadi backup untuk melakukan tugas yang ditinggalkan selagi mereka memberikan pelatihan.
Selain itu, kelemahan lain dari on-the-job training adalah:
- Perspektif. Karena peserta dan pelatih berasa dari internal, itu tidak berkontribusi terhadap perspektif, ide, pengetahuan dan keterampilan yang lebih beragam. Sebaliknya, pelatihan eksternal memungkinkan untuk itu dengan membawanya dari luar.
- Konsentrasi. Peserta dan pelatih mungkin sulit untuk fokus pada materi karena terganggu oleh lingkungan kantor, terutama ketika perusahaan anda sedang sibuk-sibuknya.
- Kebiasaan. Kebiasaan buruk karyawan lain bisa menular selama pelatihan. Jadi, itu tidak hanya menularkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
Bacaan selanjutnya
- On-the-job Training: Jenis, Keuntungan, Kerugian
- Pelatihan Induksi: Keuntungan dan Kerugian
- Off-the-job Training: Jenis, Keuntungan dan Kerugian
- Pelatihan Kognitif: Jenis, Kelebihan dan Kekurangan
- Pelatihan Perilaku: Jenis, Keuntungan, Kerugian
- Apprenticeship: Keuntungan dan Kerugian
- Pengembangan Karyawan: Jenis dan Manfaat
- Pelatihan: Definisi, Pentingnya, Jenis, dan Manfaat