Contents
Bagi bisnis, sistem ekonomi penting. Keberhasilan bisnis sebagian tergantung pada sistem ekonomi di mana mereka berproduksi dan di mana mereka menjual produknya. Dalam kasus ekstrim, bisnis swasta tidak dapat berproduksi di sistem ekonomi komando. Sebaliknya, di sistem ekonomi pasar bebas, mereka dapat bersaing secara bebas demi meraih keuntungan.
Perusahaan multinasional seringkali menghadapi tantangan ketika berada di sistem ekonomi yang berbeda. Mereka seringkali harus membuat perubahan dalam metode produksi dan penjualan untuk mengakomodasi sistem ekonomi di negara lain.
Definisi sistem ekonomi
Sistem ekonomi adalah sebuah sistem yang mendefinisikan bagaimana sumber daya ekonomi dialokasikan di antara populasi sebuah negara. Itu menjadi sarana di mana aktor ekonomi mendistribusikan sumber daya dan memperdagangkan barang dan jasa. Itu digunakan untuk mengendalikan lima faktor produksi, termasuk: tenaga kerja, modal, pengusaha, sumber daya fisik dan sumber daya informasi.
Sistem tersebut bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan dasar ekonomi dan menjawab tiga pertanyaan ekonomi, yakni:
- Barang dan jasa apa yang diproduksi
- Bagaimana cara memproduksi? dan berapa banyak
- Untuk siapa produksi barang dan jasa
Sistem tersebut melibatkan tiga aktor utama, yakni individu, bisnis dan pemerintah. Peran masing-masing aktor tergantung sistem apa yang diadopsi oleh suatu negara. Di beberapa negara, pemerintah berperan sangat dominan. Sementara di negara lainnya, swasta (individu dan bisnis) lebih berperan.
Jenis dan karakteristik masing-masing sistem ekonomi?
Ada empat jenis sistem ekonomi:
- Ekonomi tradisional
- Ekonomi pasar bebas
- Ekonomi komando
- Ekonomi campuran
Ekonomi tradisional hampir mustahil anda temukan dalam perekonomian modern, kecuali di suku-suku pedalaman. Sebagian besar negara mengadopsi ekonomi campuran, yakni kombinasi antara ekonomi pasar bebas dan ekonomi komando.
Ekonomi tradisional
Sistem ini bekerja berdasarkan adat dan tradisi. Kesepakatan masyarakat adalah penentu keputusan tentang apa, bagaimana dan untuk siapa menghasilkan. Dalam sistem ini, kepemilikan properti tidak didefinisikan dengan baik. Penegakan hukum terkait dengan kepemilikan juga belum berkembang.
Ekonomi tradisional hampir mustahil ditemukan di saat ini. Anda mungkin masih dapat menemukannya di suku pedalaman.
Kelemahan paling mencolok dari sistem ini adalah bahwa aktivitas ekonomi berkembang sangat lambat. Tetapi, sistem ini juga berkontribusi dalam pelestarian alam. Aktivitas mereka lebih ramah lingkungan karena mereka menggantungkan hidup dari alam.
Ekonomi pasar bebas
Ekonomi pasar bebas mengedepankan mekanisme pasar untuk mengalokasikan sumber daya. Ide dasar dari ekonomi pasar bebas adalah produsen dan konsumen bebas memutuskan bagaimana memanfaatkan sumber daya. Merekalah aktor ekonomi yang terlibat dalam produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa.
Mekanisme pasar bekerja melalui kekuatan permintaan dan penawaran. Ketika permintaan sebuah barang naik, harga akan naik dan mendorong produsen untuk mengalihkan sumber daya untuk memproduksi barang itu. Sebaliknya, ketika permintaan turun, harga jatuh dan sebagian bisnis akan beralih ke produksi barang lainnya.
Individu dan bisnis berhak untuk memiliki properti. Di saat yang sama, peran pemerintah sangat terbatas dan hanya berperan untuk melindungi kepemilikan tersebut. Pemerintah tidak campur tangan terhadap kerja dari pasar.
Motif laba adalah fitur selanjutnya dari sistem ini. Itu mendorong perusahaan untuk bersaing dan berinovasi demi memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara yang paling efisien.
Sistem ini memungkinkan alokasi sumber daya yang efisien. Pasar bebas merespons dengan cepat keinginan orang-oran. Persaingan dan inovasi mengarah pada ketersediaan barang dan jasa dalam jumlah yang besar, beragam dan lebih murah. ·
Namun, karena motif utama adalah laba, barang atau jasa tertentu (seperti barang publik) adalah langka. Bisnis tidak mau menyediakannya karena itu tidak menguntungkan.
Pengangguran adalah fenomena umum di sistem ini. Bisnis akan menggunakan faktor produksi yang paling efisien, termasuk mengganti tenaga kerja dengan mesin.
Persaingan, baik individu dan bisnis, mengarah pada satu pemenang. Mereka yang menang akan menguasai ekonomi. Dan, karena pemerintah tidak campur tangan, itu menimbulkan masalah seperti kesenjangan pendapatan antara masyarakat. Untuk bisnis, itu mengarah pada perilaku anti persaingan seperti kartel. ·
Ekonomi komando
Ekonomi komando adalah kebalikan dari ekonomi pasar bebas. Pemerintah memutuskan alokasi sumber daya, termasuk apa yang diproduksi, bagaimana cara memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa. Negara juga memutuskan bagaimana distribusi pendapatan dan kekayaan dialokasikan diantara masyarakat.
Sistem ini tidak memungkinkan bisnis swasta untuk beroperasi. Begitu juga, mekanisme pasar juga tidak bekerja.
Motif kesejahteraan sosial menggantikan motif keuntungan. Individu tidak saling bersaing, melainkan melaksanakan apa yang pemerintah rencanakan. Itu karena kontrol dan perencanaan pemerintah mengendalikan kegiatan ekonomi.
Sistem ini memungkinkan kesejahteraan yang lebih merata. Selain itu, pengangguran rendah karena pemerintah dapat mewajibkan semua orang untuk bekerja di proyek-proyek pemerintah.
Ekonomi komando cenderung jauh lebih stabil daripada ekonomi pasar. Harga tetap terkendali. Dengan demikian, semua orang mampu mengkonsumsi barang dan jasa.
Namun, seringkali sistem ini memunculkan korupsi politik di mana pejabat pemerintah sering bertindak untuk kepentingannya sendiri. Itu seringkali menyebabkan kegagalan sistem ini di berbagai negara seperti Uni Soviet.
Kelemahan lainya adalah orang tidak termotivasi untuk bekerja dan berinovasi. Persaingan yang rendah juga berkontribusi kualitas barang yang buruk dan produksi yang tidak efisien. Karena mekanisme pasar tidak bekerja, kelangkaan menjadi fenomena yang umum.
Ekonomi campuran
Ekonomi campuran mengkombinasikan antara sistem pasar dan sistem komando. Sistem ini berusaha mengatasi kelemahan di dua sistem tersebut. Sebagian besar negara mengadopsi sistem ini, tetapi dengan porsi yang beragam. China, misalnya, lebih cenderung ke ekonomi komando, sementara Amerika Serikat lebih ke pasar bebas.
Sistem ini menggabungkan peran sektor swasta dan sektor publik dalam menjawab tiga pertanyaan dasar di atas. Keduanya sama-sama berperan dalam mengalokasikan sumber daya. Sektor publik biasanya memasok barang-barang publik, seperti infrastruktur dan layanan kesehatan. Sementara sektor swasta berperan di bagian ekonomi lainnya. Ada juga sektor gabungan, yakni pemerintah dan swasta turut andil seperti dalam Kerjasama Pemerintah Swasta.
Selain menyediakan barang publik, pemerintah juga berperan dalam membuat peraturan dan kebijakan. Untuk memastikan persaingan yang adil, misalnya, pemerintah meluncurkan undang-undang anti monopoli. Untuk menjaga stabilitas perekonomian, pemerintah juga mengambil kebijakan seperti moneter dan fiskal.
Meskipun berusaha mengatasi masalah di sistem ekonomi pasar bebas dan komando, namun, permasalahan lain seringkali muncul. Pemerintah seringkali membuat kebijakan yang menguntungkan pelaku ekonomi tertentu. Dana talangan, misalnya, cenderung melindungi bisnis besar daripada bisnis kecil.
Menurut Anda, apa sistem ekonomi yang ideal?
Tidak ada sistem ekonomi yang berjalan sempurna. Namun, jika harus memilih, menurut saya, sistem ekonomi campuran adalah yang ideal. Setidaknya, alasannya adalah karena sebagian besar negara mengadopsinya.
Secara teoritis memang begitu. Tetapi, seberapa persen campuran tersebut untuk menghasilkan sistem yang sempurna, itu belum terjawab.
Dan, dalam pelaksanaannya, tidak sesederhana dalam teori. Itulah sebabnya, meski hampir sebagian besar negara mengadopsinya, tetapi permasalahan sering muncul.
Bacaan selanjutnya
- Kelangkaan dalam ilmu ekonomi
- Sumber Daya Ekonomi: Definisi, Jenis
- Kebutuhan: Definisi, Contoh, Jenis
- Keinginan: Definisi dan Contoh
- Pilihan Dalam Ilmu Ekonomi: Penjelasan Singkat
- Biaya Peluang: Definisi, Pentingnya, Contoh
- Sistem Ekonomi: Jenis dan Ciri-cirinya
- Tiga Pertanyaan Dasar Ekonomi dan Alokasi Sumber Daya