Apa itu: Kebutuhan (needs) berarti memerlukan (requiring) sesuatu karena itu esensial. Misalnya, kita membutuhkan makanan, air, dan tempat tinggal untuk mempertahankan kelangsungan hidup kita. Tanpa makanan, misalnya, kita bisa mati.
Dalam pengantar ilmu ekonomi, kita akan menemukan ekonom menggunakan dua kata: “kebutuhan dan keinginan” secara bersamaan. Aspek lainnya yang dibahas adalah sumber daya. Kebutuhan dan keinginan kita adalah tidak terbatas. Sedangkan, sumber daya adalah terbatas. Itu kemudian memunculkan kelangkaan, yang mana merupakan fondasi ilmu ekonomi.
Apakah kebutuhan sama dengan keinginan?
Kebutuhan berbeda dari keinginan. Jika kebutuhan bersifat esensial, maka keinginan adalah kurang esensial. Keinginan biasanya muncul karena kita memiliki keterbatasan sumber daya. Misalnya, uang kita terbatas untuk memenuhi semua kebutuhan dan keinginan kita.
Kita membutuhkan makanan, udara, air, pakaian, dan tempat tinggal untuk bertahan hidup. Kita juga memiliki kebutuhan yang kuat untuk rekreasi dan hiburan, tapi kita mungkin belum bisa merealisasikannya dan karenanya, itu masih menjadi keinginan kita.
Keinginan bervariasi antar individu. Mereka biasanya mencerminkan selera pribadi kita dan sering dipengaruhi oleh sumber daya yang kita miliki dan budaya di mana kita tinggal. Mereka bisa berubah karena pengalaman kita, pemasaran, dan pendapat orang lain.
Apa saja contoh kebutuhan?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus memenuhi kebutuhan fisik. Kita harus mengkonsumsi makanan dan air untuk menopang kehidupan kita sehari-hari. Itu harus kita penuhi setiap hari, berulang-ulang, sepanjang hidup kita. Kita juga membutuhkan pakaian dan tempat tinggal.
Barang-barang semacam adalah adalah esensial bagi kehidupan kita sehari-hari. Tanpa mereka, keberlangsungan hidup kita terancam atau kita tidak bisa melakukan apa-apa.
Ambil makanan sebagai contoh bagus. Kita mungkin bisa hidup tanpa makan selama berhari-hari. Tapi, kita tidak bisa terus melakukannya selamanya. Tanpa makan, kita akan bisa mati. Dan ketika lapar, sekali kita menemukan makanan, kita memakannya dengan lahap.
Di sisi lain, kita mungkin tidak membutuhkan banyak makanan, tetapi yang pasti, kita perlu makan.
Selain barang-barang diatas, perlindungan, akses ke perawatan kesehatan dan pendidikan merupakan contoh lainnya. Mereka juga esensial penting untuk mempertahankan standar hidup yang memadai.
Apa perbedaan antara kebutuhan dengan keinginan?
Banyak orang memiliki keinginan di luar apa yang menjadi kebutuhan dasar mereka untuk bertahan hidup. Misalnya, banyak orang membeli smartphone meski mereka tidak akan memakannya ketika lapar. Itu memang membuat banyak hal di kehidupan mereka lebih mudah. Tapi, itu hanyalah alat.
Lantas apa perbedaan antara kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan adalah esensial bagi hidup kita tapi keinginan tidak. Kita harus memenuhi kebutuhan, tapi tidak dengan keinginan. Kita membeli beberapa barang seperti makanan dan pakaian untuk memenuhi kebutuhan. Itu harus pengeluaran yang rutin bagi kita untuk dapat hidup dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Sementara itu, membeli barang untuk memenuhi keinginan seharusnya bukan merupakan pengeluaran rutin. Itu hanya membantu kita hidup lebih nyaman atau menjaga citra kita. Itu membuat kita lebih menikmati hidup meski kita masih bisa hidup tanpa memenuhinya.
Smartphone di atas adalah contohnya. Kita masih bisa hidup selamanya tanpanya tapi tidak dengan makanan. Tanpa makan, kita mati.
Kemudian, mengkonsumsi barang atau jasa tertentu bisa menjadi kebutuhan atau keinginan, tergantung pada jenisnya. Misalnya, makanan adalah kebutuhan dasar kita, tetapi makan di restoran mewah merupakan sebuah keinginan. Tanpa datang ke restoran, kita masih bisa makan.
Ambil contoh lainnya. Kita perlu makan protein dan vitamin. Bagaimana kita memenuhinya, itu terserah kita. Itu bisa menjadi keinginan atau kebutuhan, tergantung pada sumber daya kita.
Misalnya, kita bisa makan produk kacang-kacangan atau kedelai untuk mendapatkan protein. Membeli mereka merupakan kebutuhan. Tapi, mendapatkan protein dengan makan daging bisa jadi merupakan keinginan bagi sebagian orang karena mereka tidak memiliki uang cukup untuk membeli.
If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›
Most Comprehensive Reading Books For You To Become A Financial Analyst- CFA Program Curriculum Level I by CFA Institute
- CFA Program Curriculum Level II by CFA Institute
- CFA Program Curriculum Level III by CFA Institute
- Wiley's Level I CFA Program Study Guide by Wiley (Short and concise, I highly recommend you start with this.)
- Wiley's Level II CFA Program Study Guide by Wiley
- Wiley's Level III CFA Program Study Guide by Wiley
- Valuation: Measuring and Managing the Value of Companies by McKinsey & Company Inc., Tim Koller, Marc Goedhart, David Wessels
- Investment Banking: Valuation, LBOs, M&A, and IPOs by by Joshua Rosenbaum, Joshua Pearl
- Business Management by by Paul Hoang
- Economics for the IB Diploma by Ellie Tragakes
Begitu juga, kita bisa mendapatkan vitamin dan mineral dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran. Dan, kita bisa juga mendapatkannya dengan mengkonsumsi keju, yang mana itu bisa jadi merupakan keinginan karena uang kita terbatas.
Apa saja jenis kebutuhan?
Ada banyak cara untuk mengklasifikasikan kebutuhan. Di artikel ini, saya akan membahas tiga pengkategorian: berdasarkan yang diajukan Maslow, tingkat urgensi mereka, dan dimensi mereka.
Hirarki kebutuhan Maslow
Maslow mengembangkan lima tingkatan kebutuhan.
- Physiological needs seperti makanan, pakaian dan air. Mereka adalah kebutuhan kita yang paling mendasar.
- Safety needs seperti lingkungan rumah yang aman, kesejahteraan finansial dan keamanan kesehatan.
- Love and belonging needs seperti persahabatan dan ikatan keluarga.
- Esteem needs seperti kebutuhan untuk diakui oleh orang lain ketika kita berhasil.
- Self-actualization needs seperti kebutuhan untuk bisa mengaktualisasikan bakat dan keterampilan kita.
Lima kebutuhan di atas membentuk sebuah piramida di mana nomor lima berada di puncak. Kita hanya bisa melanjutkan untuk memenuhi kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ketika kita telah bisa memenuhi kebutuhan di bawahnya secara memadai. Misalnya, kebutuhan fisiologis adalah yang paling dasar dan berada di paling bawah. Kemudian, kita hanya bisa memenuhi safety needs hanya jika kebutuhan fisiologis kita terpenuhi.
Kebutuhan primer, sekunder, tersier
Kita bisa mengklasifikasikan kebutuhan berdasarkan seberapa penting mereka dalam kehidupan kita. Mereka adalah:
- Kebutuhan primer – kebutuhan pokok. Kita harus bisa memenuhi mereka. Jika tidak, itu mempengaruhi kelangsungan hidup kita. Contohnya adalah makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal.
- Kebutuhan sekunder – kebutuhan tambahan. Mereka kita penuhi setelah kita bisa memenuhi kebutuhan primer. Misalnya, setelah memiliki tempat tinggal, kita memerlukan perabot rumah tangga dan lemari. Kita juga membutuhkan lemari untuk menaruh pakaian kita.
- Kebutuhan tersier – kebutuhan paling kurang esensial dan muncul ketika kita telah memenuhi kebutuhan primer dan sekunder. Misalnya, rumah mewah, mobil sport, baju bermerk, liburan ke luar negeri merupakan kebutuhan tersier.
Kebutuhan jasmani vs rohani
Kebutuhan tidak selalu berdimensi fisik tetapi juga psikologis kita.
- Kebutuhan jasmani – berkaitan dengan tubuh kita. Makanan, air, dan pakaian adalah contoh bagus.
- Kebutuhan emosional/rohani – berkaitan dengan psikologis dan rohani kita seperti cinta dan pengakuan dari orang lain. Memenuhi mereka membuat kita merasa puas, aman dan tenang.
Apakah kebutuhan kita adalah statis?
Kebutuhan tidak hanya bervariasi antar individu. Tapi, itu juga terus berkembang dan berubah. Itu dipengaruhi pada faktor seperti keadaan sosial, lingkungan, ekonomi, politik dan budaya di mana kita tinggal. Sehingga, cara kita memenuhi kebutuhan juga berbeda.
Misalnya, dahulu, di masyarakat tradisional, pendidikan bukan merupakan sebuah kebutuhan yang mendasar. Kita mengandalkan usaha kita sendiri untuk bertahan hidup seperti dengan berburu, bertanam dan beternak. Itu semua tidak membutuhkan kita untuk menjadi orang berpendidikan dan bersekolah.
Tapi, di masyarakat modern, pendidikan menjadi kebutuhan mendasar – dan karenanya, di beberapa negara, pemerintah menyediakannya secara gratis sampai tingkat tertentu. Bersekolah tidak hanya memperluas pengetahuan dan keterampilan kita, tapi itu juga menjadi prasyarat untuk melamar kerja.
Dengan demikian, sulit untuk memenuhi kebutuhan lain seperti makanan dan pakaian ketika kita tidak berpendidikan memadai. Karena tanpa pendidikan, kita tidak akan mendapatkan cukup uang.
Bacaan selanjutnya
- Apa Perbedaan Antara Kebutuhan Dengan Keinginan?
- Masalah Ekonomi: Definisi dan 3 Pertanyaan Dasar
- Kelangkaan dalam ilmu ekonomi
- Sumber Daya Ekonomi: Definisi, Jenis
- Kebutuhan: Definisi, Contoh, Jenis
- Keinginan: Definisi dan Contoh
- Pilihan Dalam Ilmu Ekonomi: Penjelasan Singkat
- Biaya Peluang: Definisi, Pentingnya, Contoh
- Efisiensi Ekonomi: Definisi, Mengapa Penting, Prasyarat
- Bagaimana Sumber Daya Ekonomi Dialokasikan?
- Mengapa Sumber Daya Ekonomi Langka?
- Mengapa Uang Bukan Sumber Daya Ekonomi?
- Apakah Kelangkaan Hanya Berlaku Bagi Orang Miskin? Apa Penyebab Kelangkaan?
- Apa Konsekuensi Kelangkaan Dalam Ilmu Ekonomi?
- Tiga Pertanyaan Dasar Ekonomi dan Alokasi Sumber Daya