Contents
Apa itu: Sosialisme (socialism) adalah filosofi sosial, politik dan ekonomi yang mengadvokasi kepemilikan kolektif atas alat-alat produksi. Sosialisme dan komunisme adalah dua aliran yang saat ini dianggap sebagai pemikiran ekonomi sayap kiri sebagai lawan dari kapitalisme.
Tidak seperti komunisme, di bawah sosialisme, pemerintah mengakui kepemilikan pribadi, tapi hanya di sektor yang kurang strategis bagi perekonomian. Sedangkan, untuk sektor-sektor strategis, pemerintah menguasai dan mengendalikan mereka. Singkat cerita, di bawah komunisme, pemerintah memiliki kontrol dan intervensi absolut atas sumber daya ekonomi, sedangkan, di bawah sosialisme, kontrol lebih longgar.
Sementara itu, intervensi semacam itu tidak ada di sistem kapitalisme. Meski kepemilikan pribadi atas properti diakui secara penuh, pemerintah memiliki peran yang terbatas. Bahkan, untuk bentuknya yang paling murni, Laissez Faire, pemerintah tidak campur tangan sama sekali.
Sejarah singkat sosialisme
Sosialisme berkembang sebagai kritik terhadap ekses negatif dari individualisme dan kapitalisme liberal di Eropa Barat. Selama akhir abad ke-18 dan 19, mereka beroperasi di bawah ekonomi kapitalis dan mengalami produksi industri dan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Itu menciptakan beberapa individu dan keluarga kaya.
Di sisi lain, mereka yang kurang beruntung jatuh ke dalam kemiskinan. Sebagai hasilnya, ketimpangan pendapatan dan kekayaan semakin besar.
Awal pemikiran sosialis berakar dari para pemikir-pemikir seperti Robert Owen, Henri de Saint-Simon, Karl Marx, dan Vladimir Lenin. Yang terakhir, Lenin, kemudian mengimplementasikan ide-ide sosialisnya dengan mendorong Revolusi Bolshevik 1917 di Rusia.
Sekarang ini, gagalnya sistem sosialis masa lalu mulai menghasilkan paradigma baru. Implementasinya tidak sekaku dulu menyusul kegagalan perencanaan pusat sosialis di Uni Soviet dan Cina Maois selama abad ke-20.
Banyak sosialis modern mengadopsi beberapa prinsip pasar dan kita menyebutnya sebagai sosialisme pasar. Contohnya adalah sistem ekonomi China sekarang ini, yang mana menggabungkan sektor negara dan sektor swasta. Berbeda dengan sistem pasar lainnya seperti di Amerika Serikat, negara masih memiliki peran dominan dan menjadi komando tertinggi di dalam perekonomian.
Selain China, beberapa contoh negara sosialis adalah Kuba, Laos dan Vietnam.
Karakteristik sosialisme
- Pemerintah membuat semua keputusan produksi dan distribusi di bawah sistem sosialis murni. Individu bergantung pada negara untuk segalanya mulai dari makanan hingga perawatan kesehatan.
- Pemerintah menentukan tingkat output dan harga barang dan jasa. Tidak hanya dalam produksi, pemerintah juga mengambil alih dan mengatur perdagangan, aliran modal dan sumber daya lainnya.
- Negara mengakui kepemilikan pribadi, tetapi pada bagian yang tidak strategis secara ekonomi. Itu kontras dengan kapitalisme, swasta memiliki alat produksi dan hak dalam berbagai sektor ekonomi untuk mendapat untung.
- Sosialisme memungkinkan kepemilikan bersama atas sumber daya. Dan, perencanaan pusat menyediakan distribusi barang dan jasa yang lebih setara dan lebih adil. Cita-cita sosialis bukan untuk keuntungan, tetapi distribusi kekayaan dan sumber daya material yang adil di antara semua orang.
- Pasar cenderung beroperasi secara tidak kompetitif. Tingkat persaingan rendah karena kontrol pemerintah. Selain itu, motif sebagian bisnis adalah keuntungan bersama bukan hanya untuk keuntungan pemegang saham.
Dua jenis sosialisme
Dalam konsep ekonomi, sosialisme terbagi ke dalam dua kategori utama:
- Sosialisme terencana
- Sosialisme pasar
Sosialisme terencana menggabungkan perencanaan pusat dengan kepemilikan publik dan pengelolaan bersama alat-alat produksi. Dalam kasus ini, pemerintah, melalui perencana pusat, mengambil keputusan mengenai produksi dan distribusi barang dan jasa.
Sosialisme pasar menggabungkan kepemilikan bersama dengan mekanisme pasar. Perekonomian menggantungkan mekanisme pasar untuk mengambil keputusan produksi dan alokasi barang dan jasa. Sektor swasta mengambil peran yang besar dalam perekonomian bersama dengan sektor negara, alih-alih menggantungkannya ke perencana pusat.
Pemerintah mengambil peran strategis pada aspek politis. Pada aspek ekonomi, pemerintah membentuk perusahaan negara dan beroperasi seperti perusahaan kapitalis swasta. Mereka biasanya fokus pada sektor-sektor strategis seperti perbankan dan utilitas. China dan Vietnam adalah dua contoh negara yang mengadopsi model sosialisme pasar.
Pro dan kontra sosialisme
Pendukung memandang sosialisme mengandung beberapa keunggulan seperti:
- Menciptakan pemerataan. Ini berbeda dengan kapitalisme di mana sistem tersebut tidak mampu menyediakan subsisten yang cukup untuk kelas bawah. Mereka berpendapat bahwa pemilik modal berusaha mempertahankan laba untuk diri mereka sendiri. Itu mengarah pada penindasan terhadap mereka yang lemah secara ekonomi.
- Mengurangi eksploitasi pekerja. Pekerja memiliki alat produksi sehingga berhak atas keuntungan produksi, sesuai dengan kontribusi masing-masing.
- Akses ekonomi yang setara. Sosialisme memberikan akses yang sama ke perawatan kesehatan dan pendidikan bagi semua orang tanpa ada diskriminasi. Pemerintah juga menciptakan lapangan bermain yang setara bagi semua orang.
- Menghilangkan kemiskinan. Keuntungan bersama menjadi motif utama untuk menjalankan aktivitas ekonomi, memberi peluang yang lebih tinggi bagi mereka yang lemah secara ekonomi.
Sebaliknya, para pendukung kapitalisme pasar menentang sosialisme karena mengandung sejumlah kelemahan berikut:
- Alokasi sumber daya yang tidak efisien. Perekonomian tidak menghasilkan cara terbaik untuk mengalokasikan sumber daya karena lemahnya persaingan.
- Mengabaikan sifat alami manusia. Sistem ini mengasumsikan bahwa semua orang memiliki pikiran dan tujuan yang sama, yakni kebaikan bersama. Itu tentu saja mengabaikan realitas bahwa tidak semua orang adalah baik, beberapa jahat dan serakah.
- Munculnya korupsi politik. Mereka yang berada di pemerintahan seringkali mementingkan keuntungan sendiri dan kolega. Itu mengarah pada penyalahgunaan posisi, menghasilkan korupsi politik. Bukannya menghasilkan pemerataan, situasi itu justru menghasilkan lebih banyak kemiskinan.
- Inovasi rendah. Sosialisme tidak memberi penghargaan lebih kepada kesuksesan atau kewirausahaan seseorang. Itu mengurangi insentif untuk lebih inovatif dan menghasilkan yang lebih baik.
Sosialisme dan kapitalisme tampaknya bertentangan. Tapi, sebagian besar ekonomi kapitalis saat ini memiliki beberapa aspek sosialis. Begitu juga, beberapa negara sosialis juga mengadopsi beberapa konsep kapitalis.
Gabungan unsur-unsur ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis membentuk sistem ekonomi campuran. Dan sekarang ini, sebagian besar negara modern beroperasi dengan sistem ekonomi campuran; swasta dan pemerintah sama-sama berperan di dalam perekonomian. Beberapa negara mungkin lebih condong ke arah sosialisme seperti China dan Kuba, sedangkan yang lain mengambil porsi konsep kapitalis lebih besar seperti Amerika Serikat dan Inggris.