Contents
Apa itu: Pasar massal (mass market) adalah sebuah pasar berukuran besar dengan sedikit atau tanpa perbedaan selera dan kebutuhan antar konsumen, setidaknya di mata perusahaan. Perusahaan menargetkan sejumlah besar konsumen akhir dan mengasumsikan mereka membutuhkan produk dan bauran pemasaran yang sama. Oleh karena itu, untuk memasarkan produk, mereka tidak mensegmentasi pasar.
Perbedaan pasar massal dan pasar ceruk
Untuk menjangkau pasar massal, perusahaan mengembangkan produk yang sama dan terstandarisasi untuk semua orang. Mereka mengadopsi bauran pemasaran lainnya yang seragam (pemasaran massal). Harga, promosi, dan distribusi yang sama digunakan untuk semua konsumen di pasar tersebut. Mereka menjual produk dengan harga terjangkau sehingga menarik bagi banyak konsumen. Mereka juga memanfaatkan media massa untuk mempromosikan produk. Selain itu, mereka mengandalkan metode produksi massal untuk mencapai skala ekonomi dan keuntungan yang lebih tinggi.
Pasar massal kontras dengan pasar terdiferensiasi ataupun pasar ceruk. Pasar terdiferensiasi mirip dengan pasar massal karena keduanya terdiri dari banyak konsumen. Kita menyebut keduanya sebagai pasar utama.
Hanya saja, dalam pasar terdiferensiasi, perusahaan menonjolkan keunikan (produk terdiferensiasi). Sehingga, mereka dapat mencapai margin keuntungan yang lebih tinggi daripada pemasaran massal karena konsumen bersedia membayar harga yang lebih tinggi. Mereka juga mengakui konsumen di pasar memiliki kebutuhan dan selera yang berbeda. Oleh karena itu, mereka membagi pasar menjadi beberapa segmen pasar. Mereka kemudian memilih segmen target dan mendiferensiasi bauran pemasaran secara sesuai. Dengan begitu, mereka lebih memuaskan konsumen.
Selanjutnya, pasar ceruk adalah bagian kecil dari pasar utama dengan kebutuhan spesifik. Misalnya, sebagian besar konsumen membutuhkan pakaian. Namun, beberapa perusahaan fokus pada pasar ceruk, seperti rumah mode ternama. Mereka menargetkan beberapa kalangan seperti artis dan politikus. Mereka mengkustomisasi produk mereka sesuai dengan selera dari masing-masing pelanggan alih-alih menghasilkan produk massal.
Contoh pasar massal
Banyak produk harian anda seperti sabun, sampo dan detergen adalah contoh produk massal. Handuk kertas, bensin, listrik, gas, dan situs berita adalah contoh lainnya. Produsen merancang mereka dengan cara yang relatif mirip. Selain itu, harga (atau biaya berlangganan) mereka juga relatif tidak berbeda jauh.
Contoh lain produk di pasar massal adalah Coca Cola. Perusahaan menjualnya pada volume yang tinggi ke seluruh dunia dengan citarasa yang standar. Di samping menargetkan pasar massal, perusahaan juga menawarkan diferensiasi melalui beberapa brand dan variasi rasa seperti Caffeine-Free Coca-Cola, Coca-Cola Zero Sugar, Coca-Cola Cherry, dan Coca-Cola Vanilla.
Pakaian siap pakai adalah contoh selanjutnya. Produsen memproduksinya secara massal, terstandar dan mengandalkan mesin. Itu kontras dengan produk-produk dari desainer ternama di mana lebih mengandalkan kustomisasi produk dan seringkali menggunakan tangan untuk memproduksinya.
Karakteristik pasar massal
Pasar massal memiliki sejumlah karakteristik berikut:
Jumlah konsumen sangat besar. Itu karena kebutuhan dan keinginan mereka lebih umum dan kurang spesifik. Misalnya, konsumen membeli Coca Cola original untuk minuman ketika mereka bersantai. Tentu saja, jumlah mereka lebih banyak daripada konsumen yang membeli Coca-Cola Zero Sugar karena alasan kesehatan.
Produk relatif standar dan homogen. Produk memberikan kepuasan yang relatif mirip. Sehingga, itu tidak membuat konsumen untuk loyal terhadap sebuah produk. Sebagai hasilnya, biaya peralihan relatif rendah.
Harga menjadi dasar persaingan. Produk massal biasanya memiliki harga yang mirip. Selisihnya tidak signifikan. Loyalitas rendah dan biaya peralihan tinggi mendorong perusahaan untuk menawarkan harga lebih rendah untuk menarik pelanggan. Itu adalah senjata untuk merebut pelanggan dari pesaing dan meningkatkan pangsa pasar.
Perusahaan mengandalkan produksi massal. Perusahaan memperbaiki keuntungan dengan mencapai skala ekonomi yang lebih tinggi. Dengan struktur biaya yang lebih rendah, perusahaan dapat menawarkan harga lebih rendah dan menarik lebih banyak pembelian. Volume penjualan yang lebih tinggi pada akhirnya berguna untuk meningkatkan kapasitas produksi lebih lanjut.
Bauran pemasaran massal adalah andalan. Perusahaan berusaha untuk memperluas saluran distribusi untuk menjangkau sebanyak mungkin konsumen. Mereka juga mengandalkan promosi massal untuk mendorong konsumen membeli produk. Pesan iklan muncul melalui media massa seperti televisi dan dapat menjangkau jutaan pemirsa dalam satu tayangan.
Keuntungan pasar massal
Memasarkan produk di pasar massal memiliki sejumlah keuntungan, diantaranya:
- Ukuran pasar besar dan prospek pertumbuhannya juga tinggi karena terdiri dari sebagian besar populasi.
- Perusahaan juga memperoleh manfaat dari efisiensi biaya melalui skala ekonomi lebih tinggi, baik dalam produksi, pemasaran, promosi, atau fungsi bisnis lainnya.
- Konsumen mendapatkan harga yang murah untuk memuaskan kebutuhan mereka.
- Pendapatan besar karena volume penjualan yang tinggi mengkompensasi harga yang rendah.
- Hambatan masuk mungkin tinggi terutama berasal dari investasi mesin-mesin mahal untuk produksi massal dan mencapai skala ekonomi.
- Permintaan kurang rentan terhadap perubahan dalam kebiasaan membeli atau selera konsumen sebagaimana di pasar ceruk karena pasar dianggap homogen.
Kerugian pasar massal
Pasar massal juga mengandung sejumlah kerugian dan tantangan, termasuk:
- Margin keuntungan per unit rendah karena harga murah sehingga perusahaan mengandalkan volume untuk memperbaiki keuntungan total.
- Variasi produk rendah karena produk terstandarisasi dan relatif seragam.
- Rivalitas tinggi karena banyak perusahaan hadir di pasar dan biasanya mereka adalah perusahaan besar.
- Perusahaan kecil sulit untuk masuk atau bertahan di pasar karena skala ekonomi yang lebih terbatas.
- Potensi perang harga tinggi karena produk yang seragam, loyalitas rendah dan harga menjadi dasar persaingan.