Contents
Apa itu: Demografis (demographic) merujuk pada karakteristik suatu populasi baik dalam hal ukuran, struktur, distribusi penduduk dan perubahannya. Beberapa variabel demografi yang penting termasuk kepadatan penduduk, usia, status perkawinan, jenis kelamin, ras, agama, ukuran keluarga, pekerjaan, tingkat pendidikan, pendapatan, dan mobilitas penduduk.
Pentingnya variabel demografis
Ada banyak alasan menjelaskan mengapa mempelajari demografi penting. Dua contoh aplikasi spesifik adalah dalam mensegmentasi pasar dan menghitung pertumbuhan ekonomi.
Segmentasi pasar. Bisnis menggunakan sejumlah variabel demografi untuk mengidentifikasi secara spesifik preferensi produk dan perilaku pembelian pelanggan. Mereka membagi pasar menjadi beberapa segmen pasar berdasarkan variabel tersebut. Mereka kemudian memilih segmen pasar yang layak secara komersial dan memfokuskan upaya pemasaran pada segmen tersebut.
Perusahaan mengembangkan strategi pemasaran dan bauran pemasaran sesuai dengan karakteristik konsumen di segmen target. Mereka menyesuaikan strategi penetapan harga, pengemasan, dan penawaran layanan. Jika strategi pemasaran diselaraskan dengan demografi pelanggan, penjualan kemungkinan akan meningkat karena perusahan dapat lebih memuaskan pelanggan.
Pertumbuhan ekonomi. Struktur populasi dan perubahannya dapat berdampak pada perubahan sosial dan ekonomi. Ekonomi berkembang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam aktivitas ekonomi, populasi tidak hanya bertindak sebagai pemasok tenaga kerja, tetapi juga sebagai konsumen bagi berbagai barang dan jasa.
Sebagai pemasok, tenaga kerja merupakan faktor produksi penting. Dalam berbagai model, ekonom menggunakannya sebagai determinan utama produksi, selain modal. Contohnya adalah model pertumbuhan ekonomi Solow.
Secara agregat, kita dapat menghitung pasokan tenaga kerja dari jumlah angkatan kerja, yakni populasi usia kerja (18-64 tahun) yang sedang bekerja atau aktif mencari pekerjaan. Ketika jumlah angkatan kerja meningkat, itu meningkatkan potensi output ekonomi.
Begitu juga, kualitas tenaga kerja juga berkontribusi meningkatkan output potensial melalui peningkatan produktivitas. Dalam hal ini, usia, pendidikan, keterampilan dan mobilitas tenaga kerja merupakan faktor penentu yang penting.
Sebagai konsumen, konsumen membeli barang dan jasa dari bisnis. Dan, secara agregat, permintaan dari sektor rumah tangga membentuk permintaan agregat, selain dari investasi bisnis dan pengeluaran pemerintah. Ketika permintaan meningkat, bisnis akan menaikkan produksi dan merekrut tenaga kerja lebih banyak. Itu pada akhirnya menurunkan tingkat pengangguran dan menciptakan lebih banyak pendapatan di dalam perekonomian.
Contoh variabel demografi penting
Sejumlah variabel demografis biasanya menjadi perhatian bisnis dan pengambil kebijakan. Diantaranya adalah:
- Jumlah penduduk
- Usia
- Jenis kelamin
- Pendapatan
- Ukuran keluarga
- Pendidikan
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk menjadi ukuran pasokan potensial tenaga kerja sekaligus ukuran potensial permintaan barang dan jasa. Populasi yang lebih besar juga memiliki kebutuhan dan keinginan yang lebih bervariasi terhadap barang dan jasa.
Ukuran populasi berkontribusi terhadap output inovatif. Populasi yang lebih besar memungkinkan lebih banyak keragaman ide karena lebih banyak orang. Selain itu, variasi kebutuhan dan keinginan mendorong permintaan potensial yang lebih besar untuk inovasi.
Usia
Populasi usia produktif menyediakan jasa tenaga kerja potensial untuk produksi. Mereka juga menjadi salah satu pendorong utama permintaan barang dan jasa. Sebaliknya, populasi yang menua cenderung memberikan tekanan yang signifikan pada belanja publik seperti perawatan kesehatan dan pensiun.
Secara agregat, ekonom menggunakan rasio ketergantungan untuk mengukur efek potensial perubahan struktur populasi terhadap perkembangan sosial dan ekonomi. Rasio ini membagi jumlah anak (0-14 tahun) plus usia tua (65 tahun atau lebih) dengan penduduk usia kerja (15-64 tahun).
Populasi usia kerja adalah mandiri secara ekonomi. Tapi, itu tidak untuk dua kelompok lainnya, yang mana membutuhkan dukungan individu usia kerja untuk memenuhi kebutuhan mereka. Anak-anak butuh biaya dari orang tua untuk sekolah. Lansia, ketika tidak memiliki uang pensiun, tergantung pada anak mereka untuk merawat mereka.
Rasio ketergantungan yang meningkat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi. Karena tidak berada pada usia kerja, anak-anak dan lansia tidak dapat berpartisipasi pada aktivitas produksi untuk mendapatkan penghasilan. Singkat cerita, pada akhirnya, itu mempengaruhi tabungan, konsumsi, perpajakan, dan kebutuhan dukungan sosial di dalam perekonomian.
Jenis kelamin
Wanita dan pria memiliki kebutuhan yang berbeda. Mereka juga berbeda dalam mengelola dan menghabiskan uang. Gender juga menjelaskan variasi dalam pengambilan keputusan apakah itu tentang kehidupan pribadi, kehidupan professional, atau bahkan keputusan makan atau berbelanja.
Dalam pekerjaan, keragaman gender menguntungkan bisnis karena memberikan mereka kumpulan bakat yang lebih luas. Itu, pada akhirnya, mendukung untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Namun, diskriminasi gender seringkali hadir dalam berbagai bisnis.
Pendapatan
Pendapatan adalah determinan utama permintaan. Pendapatan nol berarti tidak ada uang untuk belanja. Tingkat pendapatan juga menjelaskan variasi dalam kebutuhan, selera dan perilaku pembelian di antara rumah tangga.
Pendapatan dan kekayaan menentukan daya beli konsumen. Orang kaya menghabiskan uang dengan cara yang berbeda dengan orang miskin. Masing-masing produk seringkali memiliki basis pelanggan yang berbeda, sesuai dengan tingkat pendapatan target konsumen mereka. Produk mewah menargetkan konsumen kaya karena mereka memiliki daya beli yang tinggi. Sebaliknya, konsumen berpendapatan rendah tidak memiliki daya beli untuk membelinya.
Ukuran keluarga
Rumah tangga mungkin terdiri dari dua orang tanpa anak, satu anak, atau banyak anak. Ukuran yang lebih besar membutuhkan lebih banyak uang dan pendapatan untuk memenuhi semua kebutuhan anggota keluarga.
Bagi bisnis, ukuran keluarga penting karena mempengaruhi ukuran potensial permintaan. Itu adalah satu pertimbangan bagi beberapa bisnis seperti restoran karena mereka mengandalkan permintaan lokal. Pemilik mungkin akan mempertimbankan rata-rata ukuran keluarga ketika berekspansi di suatu wilayah.
Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi kualitas tenaga kerja. Tenaga kerja terdidik lebih mudah untuk mengakuisisi keterampilan baru. Mereka lebih produktif dan efisien melaksanakan tugas-tugas yang membutuhkan pemikiran kritis. Selain itu, proporsi mereka mereka terhadap total populasi juga mempengaruhi tingkat keberhasilan inovasi menyebar di dalam perusahaan maupun perekonomian.
Dalam konsumsi, tingkat pendidikan pembeli juga mempengaruhi perilaku pembelian, salah satunya adalah untuk produk asuransi. Tingkat pendidikan seringkali dikaitkan dengan variabel tingkat pendapatan dan pekerjaan. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi berkontribusi positif terhadap pendapatan yang lebih tinggi dan pekerjaan yang lebih mapan.