Contents
Apa itu: Kebijakan struktural (structural policies) adalah kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi potensi output dan mempengaruhi pilihan sektor swasta dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi. Singkat cerita, itu adalah kebijakan untuk mempengaruhi penawaran agregat jangka panjang.
Tujuan kebijakan struktural pemerintah
Kebijakan struktural mempengaruhi perekonomian jangka panjang. Karena sumber daya langka dan keinginan tidak terbatas, kebijakan ini mencoba mempengaruhi pilihan alokasi sumber daya oleh sektor rumah tangga dan bisnis.
Kebijakan struktural mencoba untuk mengatasi masalah ekonomi lebih dalam. Itu tidak seperti kebijakan moneter dan fiskal, yang mana berorientasi jangka pendek.
Target utama kebijakan struktural adalah masalah sisi penawaran perekonomian. Melaluinya, pemerintah mencoba untuk mengarahkan produksi barang dan jasa menjadi efisien. Bagaimanapun, masalah perekonomian tidak hanya sisi permintaan, tetapi juga sisi pasokan yang berjalan tidak efisien.
Perbedaan kebijakan stabilisasi dengan kebijakan struktural
Kebijakan stabilisasi bertujuan untuk mengatasi masalah ekonomi jangka pendek. Pemerintah meluncurkannya untuk mengurangi dampak negatif dalam siklus bisnis, seperti hiperinflasi dan resesi.
Kebijakan stabilisasi berjalan melalui efeknya terhadap permintaan agregat, yang mana pada akhirnya berdampak pada output agregat di dalam perekonomian. Dua kebijakan stabilisasi utama adalah kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
Beberapa alat kebijakan stabilisasi adalah:
- Pajak. Pemerintah mengubah pajak bagi rumah tangga atau bisnis. Untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan inflasi, pemerintah menurunkan pajak. Sebaliknya, untuk memoderasi inflasi dan pertumbuhan ekonomi, pemerintah menaikkan pajak.
- Pengeluaran pemerintah. Meningkatkan pengeluaran pemerintah merangsang permintaan agregat dan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, ketika perekonomian panas, pemerintah mengurangi belanjanya.
- Suku bunga kebijakan (policy rate). Bank sentral menaikkan suku bunga untuk menurunkan laju pertumbuhan jumlah uang beredar. Itu membuat suku bunga di dalam perekonomian naik, melemahkan permintaan agregat dan pertumbuhan ekonomi. Efek sebaliknya berlaku ketika bank sentral menurunkan suku bunga kebijakan.
- Operasi pasar terbuka. Dalam hal ini, bank sentral mempengaruhi jumlah uang beredar dengan memperjualbelikan surat berharga pemerintah. Untuk meningkatkan jumlah uang beredar, mereka membeli surat berharga pemerintah. Sebaliknya, untuk menguranginya, bank sentral menjual surat berharga.
- Rasio cadangan wajib (reserve requirement ratio). Instrumen ini bekerja melalui kewajiban bagi bank komersial untuk mencadangkan sebagian dari simpanan. Jika bank sentral menurunkan rasionya, bank komersial harus mencadangkan lebih sedikit simpanan, meningkatkan uang untuk dipinjamkan. Melalui proses penciptaan uang, penurunan rasio meningkatkan jumlah uang beredar di dalam perekonomian.
Sementara itu, kebijakan struktural berusaha mengatasi permasalahan sisi penawaran perekonomian. Pemerintah berusaha untuk meningkatkan kapasitas produktif dan mendorong produksi yang lebih efisien. Kebijakan dapat mengambil beragam bentuk, misalnya reformasi peraturan dan perpajakan.
Contoh kebijakan struktural
Peningkatan pasokan agregat membutuhkan perubahan struktural perekonomian. Beberapa contoh kebijakan struktural adalah:
- Mengeliminasi kontrol harga
- Mereformasi sistem perpajakan
- Meningkatkan daya saing perusahaan milik negara
- Memperbaiki sistem pendidikan
- Membangun infrastruktur
- Mempromosikan persaingan
- Mengurangi biaya tenaga kerja
- Mengurangi hambatan perdagangan dan investasi
- Memperbaiki birokrasi dan regulasi
- Memperkuat sistem keuangan
Mengeliminasi kontrol harga
Kontrol harga terdiri dari dua jenis, price ceiling dan price floor. Keduanya mengurangi kesejahteraan ekonomi dengan memunculkan bobot mati (deadweight loss).
Eliminasi kontrol harga membuat mekanisme pasar bekerja dengan bebas. Itu pada akhirnya mengarah pada hasil yang terbaik baik konsumen dan produsen.
Mereformasi perpajakan
Seringkali, sistem perpajakan perpajakan kompleks. Selain itu, administrasinya tidak efisien. Melalui reformasi perpajakan, pemerintah berusaha untuk memperbaiki itu semua.
Selain itu, reformasi perpajakan berusaha menemukan tarif optimal (lihat kurva Laffer), yang mana menghasilkan pendapatan pajak maksimum tanpa mengorbankan perekonomian. Bagaimanapun, ketika pajak tidak optimal, itu mengarah pada akumulasi utang dan membatasi kemampuan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pembangunan seperti infrastruktur.
Meningkatkan daya saing perusahan milik negara
Perusahaan milik negara seringkali berada pada posisi yang lebih diuntungkan karena seringkali mendapat perlakuan istimewa dari pemerintah. Itu membuat mereka memiliki lebih sedikit insentif untuk lebih kompetitif dan efisien.
Untuk menjalankan kebijakan struktural, pemerintah memprivatisasi beberapa perusahaan tersebut. Privatisasi mempromosikan persaingan ke perusahaan-perusahaan tersebut, memaksa mereka untuk lebih kompetitif.
Reformasi struktural mungkin juga tidak berjalan melalui privatisasi. Pemerintah mungkin masih mempertahankan kepemilikan mereka, terutama di industri strategis seperti ketenagalistrikan dan telekomunikasi. Tapi, mereka mengambil langkah-langkah seperti menutup perusahaan yang tidak efisien dan mengubah manajemen mereka. Tujuannya tentu saja adalah untuk membuat mereka lebih kompetitif, tidak hanya di pasar lokal tetapi juga di pasar internasional.
Memperbaiki sistem pendidikan dan pelatihan
Sistem pendidikan dan program pelatihan yang memadai menghasilkan modal manusia yang berkualitas. Pekerja lebih produktif dan lebih mobile. Mereka lebih fleksibel untuk berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
Peningkatan kualitas manusia seharusnya berkontribusi positif terhadap partisipasi mereka di pasar tenaga kerja. Mereka juga lebih terbuka untuk memperbaiki dan mengakuisisi keterampilan baru. Itu pada akhirnya menurunkan tingkat pengangguran struktural dan menghasilkan lebih banyak pasokan tenaga kerja yang lebih handal.
Membangun infrastruktur skala besar
Investasi skala besar untuk membangun infrastruktur seperti jalan, rel kereta api, bandara,dan jembatan menjadi solusi untuk mengurangi biaya menjalankan bisnis. Infrastruktur yang tidak memadai menghambat aliran barang dan manusia. Itu meningkatkan biaya dalam perekonomian. Perusahaan harus menanggung biaya logistic yang lebih mahal, meningkatkan biaya operasi. Begitu juga, orang lebih sulit untuk berpindah pekerjaan antar wilayah, meningkatkan hambambatan mobilitas geografis.
Mempromosikan persaingan
Persaingan mempromosikan efisiensi dan mengenalkan lebih banyak inovasi di dalam perekonomian. Regulasi pro persaingan (seperti undang-undang anti anti monopoli) mengenalkan lebih banyak persaingan di pasar. Itu memaksa bisnis untuk menjadi lebih kompetitif. Mereka berusaha lebih produktif agar bertahan dan mencetak laba.
Persaingan pada akhirnya mengarah pada inovasi. Investasi dalam modal berbasis pengetahuan merupakan faktor penting bagi perbaikan standar hidup.
Mengurangi biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja yang tinggi relatif terhadap produktivitas mengikis daya saing perekonomian. Beberapa solusi yang mungkin untuk menurunkan biaya tenaga kerja adalah:
- Mengeliminasi upah minimum
- Mengurangi kekuatan serikat pekerja
- Menurunkan kontribusi jaminan sosial
- Meningkatkan kualitas pekerja
Mengurangi hambatan perdagangan dan investasi
Keterbukaan investasi dan perdagangan menciptakan peluang baru bagi pekerja, konsumen, dan perusahaan. Keterbukaan perdagangan memberi perusahaan akses ke pasar yang lebih besar.
Begitu juga, pemerintah dapat mendorong investasi asing langsung untuk mengenalkan lebih banyak persaingan di pasar. Itu seharusnya mengarah pada efisiensi dan mengurangi kekuatan monopoli. Selain itu, investasi langsung juga bermanfaat untuk transfer teknologi dan pengetahuan dan penyediaan input yang canggih.
Memperbaiki birokrasi dan regulasi
Buruknya tata kelola dan peraturan menghalangi investasi dan meningkatkan biaya bisnis. Pada akhirnya, itu mengganggu pertumbuhan ekonomi.
Reformasi birokrasi dapat mengambil berbagai bentuk seperti:
- Memperbaiki sistem peradilan sehingga memudahkan bisnis untuk menyelesaikan perselisihan
- Menyederhanakan peraturan dan perizinan bisnis
- Merampingkan sistem administrasi perpajakan
- Memberantas praktik koruptif di kalangan pejabat dan staf pemerintah
Memperkuat sistem keuangan
Sistem keuangan berperan penting untuk alokasi modal yang efisien. Pasar keuangan yang maju dan sehat memastikan modal mengalir ke tempat yang paling produktif. Memperbaiki kelembagaan, mengenalkan tata kelola yang baik dan proteksi investor adalah salah satu solusi untuk memperkuat pasar keuangan.
Pendalaman pasar keuangan adalah upaya penting lainnya. Literasi keuangan meningkatkan akses masyarakat ke jasa keuangan, yang mana mengarah pada tingkat tabungan swasta yang lebih tinggi. Itu berdampak pada peningkatan likuiditas dan memberikan lebih banyak peluang investasi dan pertumbuhan.
Dampak kebijakan struktural
Kebijakan struktural bekerja di sisi penawaran dan mempengaruhi perekonomian dalam jangka panjang. Dengan mengatasi hambatan pada produksi barang dan jasa, itu membantu meningkatkan produktivitas, investasi, dan lapangan kerja. Ini bisa dilakukan dengan banyak cara.
Perbaikan birokrasi dan penanganan tumpang tindih peraturan dapat memperbaiki iklim investasi. Semakin banyak investasi di sektor riil, semakin banyak modal yang terakumulasi di dalam perekonomian. Peningkatan akumulasi modal pada akhirnya meningkatkan output potensial perekonomian.
Demikian juga, pemerintah mendorong pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel. Tenaga kerja semakin mobile, baik secara horizontal, vertikal maupun geografis. Meningkatkan mobilitas tenaga kerja mengurangi tingkat pengangguran alamiah di dalam perekonomian.
Pemerintah juga mengurangi (menghilangkan) upah minimum. Upah minimum memunculkan kerugian bobot mati dan mengurangi kesejahteraan ekonomi. Jika mengeliminasi upah minimum, itu meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Di sisi fiskal, pemerintah membuat sistem pajak yang lebih sederhana. Itu memudahkan perusahaan untuk melakukan bisnis dan merencanakan target perusahaan dalam jangka panjang.
Perubahan-perubahan struktural tersebut pada akhirnya akan meningkatkan kapasitas produksi perekonomian. Rumah tangga dapat mengambil manfaat dari produk yang lebih murah (dan lebih baik). Selain itu, peningkatan aktivitas perekonomian akan mengarah pada lebih banyak pekerjaan dan pendapatan bagi rumah tangga.