• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Ekonomi

Jumlah Uang Beredar Nominal

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada June 14, 2019

Jumlah Uang Beredar Nominal
Advertisement

Jumlah uang beredar nominal (nominal money supply) menggambarkan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian suatu negara. Persediaan uang nominal dapat mencakup uang kertas, koin, dan deposito tanpa bunga. Ini berbeda dari jumlah uang beredar rill, yang mencerminkan daya beli uang nominal dalam perekonomian. Jumlah uang beredar riil dihitung dengan membagi jumlah uang beredar dengan indeks harga.

Mengapa penting

Konsep ini adalah landasan utama dalam teori kuantitas uang. Teori ini menyatakan bahwa kecepatan dan jumlah uang beredar nominal adalah fungsi dari tingkat harga dan pendapatan riil agregat. Rumusnya adalah sebagai berikut:

MV = PY

Dimana

  • M = Jumlah uang beredar nominal
  • V = Velositas
  • P = Tingkat harga
  • Y = Pendapatan/pengeluaran riil (PDB riil)
Advertisement

Velositas mengukur berapa kali unit mata uang berpindah tangan setiap tahun yang digunakan untuk membeli barang dan jasa. Misalkan, jumlah koin yang beredar adalah Rp500 yang digunakan oleh 20 orang sepanjang tahun. Dalam hal ini, jumlah uang beredar nominal adalah Rp500 dan velositasnya 20 kali. Jadi, pada tahun itu, uang itu telah digunakan untuk membeli barang senilai Rp10.000.

Asumsikan, suatu ekonomi hanya menghasilkan satu jenis barang dengan jumlah 1.000 unit. Jadi Rp10.000 mencerminkan output nominal (PDB nominal) ekonomi. Jumlahnya sama dengan 1.000 unit dengan harga Rp10 per unit.

Dari persamaan di atas, jika kita mengasumsikan velositas konstan, maka peningkatan jumlah uang beredar akan meningkatkan PDB nominal. Harap dicatat, dengan menggunakan persamaan, kita masih tidak dapat memisahkan efek dari peningkatan output riil dan tingkat harga.

Dalam contoh di atas, jika output tidak berubah, tetapi harga naik dari Rp5 per unit menjadi Rp10 per unit, dengan asumsi velositas konstan, jumlah uang beredar nominal meningkat dari Rp5.000 (1.000 x Rp5) menjadi Rp10.000 (1.000 x Rp10). Dalam hal ini, output nominal adalah Rp5.000 dan Rp10.000, sedangkan output riil adalah 1.000 unit.

Singkatnya, untuk melihat keefektifan pasokan uang terhadap output riil suatu ekonomi, kita harus menggunakan konsep penawaran uang riil yang menghilangkan efek harga.

Bagikan

Related

  • Netralitas Uang: Definisi, Penjelasan Singkat, Kritik
  • Netralitas Uang Definisi, Penjelasan Singkat, Kritik
  • Sekolah Pemikiran Monetaris: Ide Dasar dan Konsep Kebijakan Ekonomi
  • Sekolah Pemikiran Monetaris Ide Dasar dan Konsep Kebijakan Ekonomi
  • Perangkap Likuiditas: Konsep, Penyebab, Dampak, Kemungkinan Solusi
  • Perangkap Likuiditas Konsep, Penyebab, Dampak, Kemungkinan Solusi
  • Uang Fiat: Definisi, Cara Kerja, Fungsi, Pro, Kontra
  • Uang Fiat Definisi, Cara Kerja, Fungsi, Pro, Kontra
  • Monetaris: Siapa Mereka, Pandangan Terhadap Inflasi
  • Monetaris Siapa Mereka, Pandangan Terhadap Inflasi
  • Tingkat Inflasi: Cara Menghitung, Jenis, Efek Kebijakan Ekonomi
  • Tingkat Inflasi Cara Menghitung, Jenis, Efek Kebijakan Ekonomi
Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Permintaan Agregat: Definisi, Alasan Miring, Determinan
  • Penilaian 360 Derajat: Kelebihan dan Kelemahan

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami