Contents
Apa itu: pelatihan perilaku (behavioral training) adalah sebuah pelatihan terkait dengan kemampuan interpersonal karyawan seperti keterampilan komunikasi, manajemen konflik, empati dan manajemen waktu. Tempat kerja tidak hanya menuntut karyawan anda untuk terampil mengerjakan tugas-tugas teknis. Tapi, itu juga membutuhkan mereka pandai dalam berinteraksi orang-orang disekitar mereka atau menunjukkan perilaku yang positif. Dan, pelatihan ini, salah satunya, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interpersonal mereka. Sehingga, misalnya, mereka bisa berkomunikasi secara baik dan konstruktif dengan orang lain, baik internal maupun eksternal.
Mengapa pelatihan perilaku penting?
Keterampilan teknis dan non-teknis adalah sama pentingnya. Misalnya, jika karyawan anda memiliki keterampilan teknis yang andal, mereka bisa mengerjakan tugas dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas. Sementara itu, kemampuan non-teknis mereka, seperti berkomunikasi, mendukung budaya dan lingkungan kerja yang positif.
Komunikasi yang efektif dan keterhubungan yang lebih besar diantara tim bisa berkontribusi penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan anda. Itu karena interaksi sosial dan hubungan interpersonal berperan penting dalam menciptakan sinergi di antara mereka. Jika mereka bersinergi, perusahaan anda bisa mendapatkan manfaat yang lebih besar.
Selain itu, perusahaan anda juga membutuhkan keterampilan perilaku yang baik untuk menjaga hubungan interpersonal dengan pihak eksternal seperti pelanggan dan pemasok. Misalnya, pelanggan mungkin tidak hanya memperhatikan produk yang anda jual. Tapi, mereka juga mempertimbangkan bagaimana karyawan anda mendekati dan berkomunikasi dengan mereka, yang mana akhirnya mempengaruhi penilaian mereka. Ketika karyawan anda sopan, mereka mungkin senang dan lebih bersedia untuk mempertahankan kerjasama dengan perusahaan anda di masa mendatang.
Sehingga, keterampilan berperilaku secara efektif dan konstruktif menjadi aset tak berwujud untuk membentuk kompetensi inti, mengarah pada keunggulan kompetitif. Itu sulit ditiru karena melekat dalam diri individu dan organisasi, membentuk budaya di keseharian perusahaan anda. Misalnya, pesaing anda membajak karyawan kunci anda. Mereka mungkin sulit untuk mengembangkan lingkungan kerja dan budaya yang sama karena itu tidak melekat pada satu dua karyawan anda, melainkan di seluruh organisasi.
Kemudian, pelatihan perilaku juga membantu perusahaan anda untuk mengatasi kesenjangan keterampilan sebelum memunculkan masalah yang lebih serius. Itu membekali mereka dengan kemampuan non-teknis, yang mana berperan penting dalam membangun kepercayaan diri dan proaktif. Sehingga, mereka menjadi individu yang lebih baik, tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga lingkungan mereka bekerja.
Apa saja jenis pelatihan perilaku?
Pelatihan perilaku mengajari keterampilan non-teknis dan tak berwujud, yang mana membutuhkan konsistensi untuk efektif dari waktu ke waktu. Itu bisa mengambil banyak jenis.
Membagi berdasarkan tujuan atau materi pelatihan adalah salah satu cara untuk mengklasifikasikan pelatihan perilaku. Misalnya, itu mempelajari keterampilan seperti komunikasi, kreativitas, kejujuran, manajemen waktu, pengorganisasian dan resolusi konflik. Sedangkan, metode pelatihan bisa melalui instruksi, latihan, pemodelan, dan umpan balik.
Komunikasi. Keterampilan ini esensial tidak hanya dalam hubungan interpersonal dengan rekan kerja tapi juga dengan pihak eksternal seperti pelanggan, pemasok dan regulator. Itu tidak hanya mencakup komunikasi tatap muka. Tapi, itu juga mencakup komunikasi non-verbal seperti melalui email. Dan, dalam makna yang lebih luas, itu tidak hanya untuk obrolan atau diskusi sehari-hari, tapi juga untuk negosiasi dan presentasi.
Manajemen konflik. Ketidaksepahaman dan politik kantor sering memunculkan konflik. Jika tidak ditangani, itu menciptakan lingkungan kerja yang merugikan. Karyawan anda tidak bisa bersinergi karena masing-masing mementingkan ego sendiri.
Pelatihan manajemen konflik membantu perusahaan anda untuk mengembangkan resolusi konflik sebelum itu menjadi semakin parah. Itu mempelajari tentang bagaimana mendekati orang lain dengan nyaman dan mengkompromikan perbedaan pandangan.
Empati. Ini tidak hanya tentang menunjukkan perasaan kasihan dan sedih ketika karyawan anda mendapatkan masalah. Tapi, itu melibatkan perasaan yang lebih dalam dengan memahami mengapa mereka memiliki masalah tersebut dan bagaimana anda bisa membantu mereka.
Keterampilan semacam itu penting dalam peran kepemimpinan. Pemimpin yang menunjukkan kasih sayang dan tulus kepada bawahannya akan memperkuat hubungan diantara mereka. Sebagai akibatnya, pemimpin lebih mudah untuk mengarahkan bawahan menuju tujuan. Di sisi lain, bawahan bersemangat untuk menjalankannya karena merasa pemimpin perhatian terhadap mereka.
Manajemen waktu. Dengan manajemen waktu yang baik, karyawan anda bisa lebih produktif. Seringkali, mereka harus membuat prioritas dan mengalokasikan waktu sebaik mungkin ketika menghadapi banyak peran dan tugas. Mereka harus pandai mengatur waktu dan alur kerja mereka untuk menyelesaikan itu semua.
Sebaliknya, tanpa manajemen waktu yang baik, karyawan anda akan kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Pekerjaan dan tugas mereka menumpuk. Akhirnya, itu meningkatkan stres dan membuat produktivitas mereka menurun.
Apa keuntungan pelatihan perilaku?
Pelatihan perilaku membantu perusahaan anda untuk meningkatkan produktivitas karyawan, misalnya melalui komunikasi, resolusi konflik dan manajemen waktu yang lebih baik. Selain itu, perilaku yang baik berperan dalam menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang peran, tanggung jawab, dan sinergi tim.
- Komunikasi. Komunikasi yang baik dan konstruktif mengarah pada hubungan yang lebih baik dengan rekan kerja dan pemangku kepentingan eksternal. Itu tidak hanya mengarah pada pemahaman yang lebih baik antar mereka tapi juga kinerja perusahaan anda.
- Manajemen konflik. Resolusi konflik penting untuk menghindari atau menyelesaikan gesekan dan konflik sebelum itu menjadi semakin buruk. Itu menciptakan lingkungan kerja yang positif di mana karyawan anda bisa saling bersinergi.
- Empati. Ini menciptakan keterikatan di antara karyawan anda, sehingga mereka bisa bekerjasama dengan baik untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, itu mendorong karyawan loyal, sehingga perusahaan anda lebih fleksibel untuk memberdayakan mereka menuju tujuan bersama.
- Manajemen waktu. Karyawan anda bisa menyelesaikan tugas dan pekerjaan tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas, bahkan ketika perusahaan anda sedang sangat sibuk.
Selain mendorong karyawan lebih produktif, pelatihan perilaku juga membawa wawasan dan perspektif eksternal ke perusahaan anda. Seringkali, karyawan terlalu fokus dan serius pada rutinitas dan tidak memandang masalah sehari-hari yang dihadapi dari sudut pandang orang luar. Oleh karena itu, pelatihan ini bisa membuka cakrawala mereka dengan melihat masalah di dalam perusahaan dari sudut pandang eksternal. Dan, itu bisa memunculkan pendekatan-pendekatan atau gagasan baru.
Efektivitas adalah keuntungan lainnya. Karyawan anda mungkin mencari referensi untuk mengatasi masalah sehari-hari, mungkin dengan membaca atau menonton video. Itu bersifat satu arah.
Sebaliknya, melalui pelatihan, referensi mereka lebih interaktif di mana mereka bisa bertanya atau berdiskusi dengan pelatih atau peserta lainnya. Itu bisa lebih efektif daripada belajar mandiri.
Apa kekurangan pelatihan perilaku?
Pelatihan perilaku mungkin membosankan. Dalam kasus tertentu, pelatih mungkin memaparkan materi cukup lama, biasanya mengenai teori yang relevan. Mereka kemudian mendorong peserta untuk berlatih berkali-kali untuk keterampilan yang baru saja dibahas. Metode ini bisa membuat beberapa peserta bosan, bahkan sebelum mereka latihan.
Kelemahan lain dari pelatihan perilaku adalah:
Efek sementara. Karyawan anda membutuhkan konsistensi untuk mendapatkan manfaat pelatihan. Tanpa konsistensi, manfaat mungkin hanya memiliki efek jangka pendek. Misalnya, manajemen waktu membutuhkan karyawan anda untuk disiplin penerapan pengetahuan yang didapat. Jika tidak, mereka kemungkinan kembali ke kebiasaan lama.
Tidak relevan. Pelatihan seringkali mengandalkan model, yang mana merupakan situasi aktual sehari-hari yang disederhanakan. Sehingga, karyawan anda mungkin memperoleh manfaat dan dapat menerapkan output training di satu situasi tapi tidak di lain situasi. Selain itu, jika mereka terlalu kaku menerapkan materi pelatihan, itu membatasi pemikiran bebas dan kreativitas mereka ketika menghadapi masalah lain diluar yang dilatihkan.
Bacaan selanjutnya
- On-the-job Training: Jenis, Keuntungan, Kerugian
- Pelatihan Induksi: Keuntungan dan Kerugian
- Off-the-job Training: Jenis, Keuntungan dan Kerugian
- Pelatihan Kognitif: Jenis, Kelebihan dan Kekurangan
- Pelatihan Perilaku: Jenis, Keuntungan, Kerugian
- Apprenticeship: Keuntungan dan Kerugian
- Pengembangan Karyawan: Jenis dan Manfaat
- Pelatihan: Definisi, Pentingnya, Jenis, dan Manfaat