Contents
Pemangku kepentingan pasar modal atau stakeholder pasar modal (capital-market stakeholders) merujuk pada mereka yang berkontribusi pada permodalan perusahaan. Contohnya adalah pemegang saham, pemodal ventura, bank, dan investor utang.
Pemangku kepentingan pasar modal adalah strategis karena menyediakan perusahaan uang yang dibutuhkan untuk keperluan seperti modal kerja dan investasi. Sehingga, mereka tidak hanya mempengaruhi ketersediaan dan struktur modal, tapi mereka juga mempengaruhi biaya untuk mengoperasikan dan menumbuhkan bisnis. Selain itu, mereka juga bisa mempengaruhi keputusan strategis seperti menunjuk direksi sebagaimana yang dilakukan oleh pemegang saham.
Jenis pemangku kepentingan pasar modal
Pemangku kepentingan pasar modal dibedakan menjadi dua berdasarkan modal apa yang mereka kontribusikan. Mereka adalah:
- Pemegang saham
- Kreditur
Pemegang saham menginvestasikan uang di perusahaan. Sebagai kompensasi, mereka berhak atas kepemilikan di perusahaan. Modal mereka tercatat sebagai ekuitas di neraca keuangan.
Nama lain untuk pemegang saham adalah investor saham. Keduanya adalah sama. Biasanya, kita merujuk pemegang saham jika mereka memiliki kepemilikan yang cukup besar dengan hak suara dan memiliki pengaruh signifikan di dalam rapat umum pemegang saham. Nama lainnya adalah pemilik karena pada hakikatnya, pemegang saham atau investor saham memiliki perusahaan.
Pemegang saham bisa berasal dari individu atau organisasi. Organisasi bisa merujuk pada perusahaan, pemodal ventura atau yayasan.
Sementara itu, kreditur meminjamkan uang kepada perusahaan. Contohnya adalah bank dan investor obligasi (pemegang obligasi).
Kreditur menyediakan modal utang kepada perusahaan dan, sebagai konsekuensinya, mengharuskan perusahaan untuk membayarnya kembali (pokok plus bunga). Modal utang tersebut bisa jadi adalah pinjaman bank, obligasi, dan surat berharga jangka pendek.
Tidak seperti saham, modal utang tidak mewakili kepemilikan. Melainkan, itu mewakili kewajiban keuangan. Perusahaan melaporkannya sebagai liabilitas dalam neraca keuangan.
Stakeholder pasar modal dan kepentingan mereka
Pemegang saham dan kreditur adalah pemangku kepentingan yang strategis. Perusahaan seringkali membutuhkan modal eksternal untuk memenuhi kebutuhan pendanaan. Mereka mungkin menggunakannya untuk modal kerja. Atau mereka menggunakannya untuk investasi seperti membeli mesin baru atau mendirikan fasilitas produksi baru. Aksi korporasi seperti akuisisi juga seringkali membutuhkan membutuhkan modal eksternal.
Modal eksternal penting karena dana untuk investasi atau akuisisi lebih besar daripada yang dihasilkan dari kas internal perusahaan. Dengan kata lain, modal internal tidak cukup untuk mendanai.
- Modal internal merujuk laba ditahan. Perusahaan biasanya tidak membagikan semua keuntungan sebagai dividen. Melainkan, mereka menahannya untuk modal. Dan itu dicatat sebagai ekuitas.
Perusahaan mengumpulkan modal eksternal melalui beberapa cara, seperti:
- Menjual saham
- Meminjam ke bank
- Menerbitkan surat utang
Perusahaan menjual saham, umumnya, dengan melakukan penawaran saham perdana (IPO) di bursa saham. Mereka menawarkan saham ke investor saham untuk dibeli. Paska IPO, saham tersebut tersedia untuk diperdagangkan oleh publik.
Sebagai kompensasi pembelian, investor memperoleh kepentingan kepemilikan di perusahaan. Mereka sekarang menjadi pemegang saham. Mereka berhak atas dividen yang didistribusikan sebagai pengembalian atas modal yang mereka investasikan. Selain itu, mereka juga potensial mendapatkan capital gain ketika harga saham perusahaan naik dan menjualnya.
Singkat cerita, pemegang saham memiliki kepentingan pada perusahaan untuk memperoleh pengembalian investasi. Mereka ingin perusahaan berkinerja baik karena memungkinkan mereka mendapatkan dividen dan keuntungan modal.
Sementara itu, kreditur berkepentingan terhadap bunga dan pokok. Mereka mungkin adalah bank, investor obligasi atau pemodal ventura.
Kreditur atau pemegang obligasi menyediakan modal utang ke perusahaan dan menginginkan perusahaan melunasinya dengan mengembalikan pokok dan membayar bunga. Tidak seperti modal saham, modal utang mewakili kewajiban keuangan.
Kreditur memiliki klaim yang lebih tinggi atas aset ketika terjadi kebangkrutan. Perusahaan harus membayar mereka terlebih dahulu ketika aset dijual. Sisanya dibagikan ke pemegang saham.
Pengaruh stakeholder pasar modal
Pengaruh pemegang saham di perusahaan
Pemegang saham mempengaruhi bisnis melalui beberapa cara. Pertama, mereka mempengaruhi keputusan dalam rapat pemegang umum pemegang saham.
Rapat diadakan setahun sekali dan menjadi acara untuk pengambilan keputusan strategis terkait:
- Laporan tahunan
- Dividen
- Pemilihan Dewan Direksi
- Remunerasi
Misalnya, jika pemegang saham tidak puas dengan dewan direksi, mereka dapat mengganti mereka dengan yang baru melalui voting.
Kedua, pemegang saham bisa mempengaruhi bisnis dengan menjual saham mereka. Ketika perusahaan tidak memberikan pengembalian yang memadai, mereka bisa menjual saham mereka. Aksi jual tersebut menyebabkan harga saham perusahaan jatuh.
Penurunan harga saham bisa signifikan berdampak ke perusahaan jika melibatkan melibatkan kepemilikan yang signifikan. Itu mungkin juga akan mendorong investor lain melakukan tindakan serupa, membuat harga saham jatuh.
Jatuhnya harga saham menyulitkan perusahaan untuk mengumpulkan modal yang cukup di masa mendatang. Meski cukup besar menerbitkan saham baru melalui right issue, mereka hanya memperoleh modal sedikit karena harga turun.
- Right issue adalah merupakan penawaran umum terbatas di aman perusahaan menawarkan saham baru secara terbatas. Pemegang saham lama memiliki hak untuk membeli saham baru tersebut dengan harga diskon dari harga pasar pada tanggal yang akan datang.
Kemudian, beberapa pemegang saham dengan hak suara yang signifikan juga dapat mempengaruhi keputusan strategis perusahaan. Mereka dapat memaksa direktur untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mengambil langkah-langkah jangka pendek lainnya seperti efisiensi dengan menekan gaji karyawan.
Tindakan tersebut karena mereka berkepentingan terhadap kinerja operasi dan keuangan perusahaan, yang mana pada akhirnya mempengaruhi dividen dan capital gain yang akan mereka peroleh.
Pengaruh kreditur terhadap perusahaan
Kreditur bersedia meminjamkan uang jika perusahaan dapat membayar utang plus bunga tepat waktu. Mereka memperhatikan kondisi keuangan perusahaan, termasuk likuiditas dan solvabilitas perusahaan. Mereka juga melihat peringkat kredit untuk mengetahui tingkat gagal bayar perusahaan.
Misalnya, jika perusahan memiliki peringkat rendah, potensi gagal bayar adalah tinggi. Uang mereka adalah dalam risiko. Mereka mungkin mendapati perusahan tidak melakukan kewajiban secara tepat waktu. Kemudian, jika perusahaan gagal membayar, kreditur dapat mengajukan kebangkrutan terhadap perusahaan ke pengadilan.
Sebelum meminjamkan uang, kreditur akan melihat kas yang dimiliki perusahaan. Selain itu, mereka juga akan menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Jadi, ketidakcukupan kas dan ketidakmampuan menghasilkan arus kas akan menyebabkan kreditur tidak puas.
Kreditur atau pemberi pinjaman yang tidak puas dapat memaksakan perjanjian yang lebih ketat pada pinjaman berikutnya. Atau, mereka tidak berminat lagi untuk meminjamkan uang ketika perusahaan mengajukan utang baru.
Selain itu, kreditur dapat membebankan bunga yang lebih tinggi, mengingat tingginya risiko gagal bayar. Bunga lebih tinggi berarti biaya dana lebih mahal. Akibatnya, perusahaan harus memperoleh lebih banyak uang untuk melunasi kembali pokok dan membayar bunga secara rutin..
Kreditur juga dapat mengancam untuk mengajukan kebangkrutan terhadap perusahaan jika terjadi gagal bayar. Ancaman itu sendiri mungkin cukup untuk meyakinkan perusahaan untuk membayar guna mencegah penutupan.
Jika perusahaan ditempatkan dalam likuidasi, likuidator akan menjual semua aset yang tersedia. Dan kreditur akan memperoleh bagian terlebih dahulu sebelum pemegang saham.