Contents
Sektor pemerintah merupakan satu dari empat sektor ekonomi selain sektor rumah tangga, sektor bisnis dan sektor eksternal. Tidak seperti bisnis, sektor pemerintah tidak berorientasi keuntungan melainkan untuk memberikan layanan untuk kesejahteraan umum. Misalnya, pemerintah memungut pajak untuk mendanai pengeluaran pada layanan penting seperti infrastruktur, keamanan nasional, dan perawatan kesehatan.
Apa saja peran pemerintah di dalam perekonomian?
Pemerintah mempengaruhi perekonomian melalui peraturan dan kebijakan yang dibuat dan anggarannya. Misalnya, pemerintah membuat peraturan tentang persaingan bisnis, yang mana mengedepankan praktik persaingan yang sehat. Pemerintah melarang praktik-praktek anti persaingan seperti diskriminasi harga, price fixing dan dumping.
Kemudian, pemerintah juga mempengaruhi perekonomian dengan mengubah anggaran pendapatan dan belanjanya. Misalnya, pemerintah mengubah tarif pajak, di mana penurunan tarif pajak diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya. Mengubah jenis pajak juga bisa berdampak terhadap perekonomian.
Secara umum, pemerintah mempengaruhi cara sumber daya digunakan dalam perekonomian, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pajak, pengeluaran, dan pembiayaan defisit adalah diantara cara pemerintah melakukannya. Selain itu, pemerintah juga berperan dalam:
- Memasok barang dan jasa publik
- Menyediakan kerangka hukum dan sosial
- Mendistribusikan kembali pendapatan
- Mempertahankan persaingan yang sehat di pasar
- Mengoreksi eksternalitas
- Menstabilkan perekonomian melalui kebijakan ekonominya.
Dan secara umum, peran pemerintah dilakukan dalam tiga tingkatan: lokal, nasional dan internasional
Lokal
Pemerintah daerah mengumpulkan beberapa pungutan sebagai pendapatan, sesuai yang diotorisasikan oleh pemerintah pusat seperti pajak daerah dan retribusi daerah. Pendapatan lainnya bersumber dari transfer dari pemerintah pusat.
Pemerintah daerah kemudian menggunakan pendapatannya untuk menyediakan barang dan jasa publik seperti penerangan jalan, rumah sakit, sekolah, dan pengumpulan sampah.
Nasional
Pemerintah pusat membuat peraturan atau keputusan yang berlaku untuk seluruh daerah. Itu tidak seperti pemerintah lokal, yang mana peraturan yang dibuat hanya berlaku di daerah mereka.
Selain itu, pemerintah pusat membuat keputusan tentang bagaimana mencapai tujuan makroekonomi seperti:
- Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
- Inflasi yang rendah
- Lapangan kerja penuh
- Neraca pembayaran yang sehat
Itu dilakukan melalui kebijakan seperti:
- Kebijakan fiskal
- Kebijakan moneter
- Kebijakan sisi penawaran
Internasional
Peran internasional melibatkan interaksi dan hubungan dengan negara lainnya. Misalnya, pemerintah mempromosikan perdagangan bebas dengan menjadi anggota blok perdagangan. Pemerintah menghapus proteksi perdagangan dan hambatan perdagangan seperti tarif dan kuota.
Namun demikian, pemerintah di negara lain mungkin mengambil kebijakan sebaliknya. Mereka mengenalkan hambatan perdagangan dengan menerapkan tarif atau kuota impor. Misalnya, di bawah pemerintahan Donald Trump, Amerika Serikat mengenakan tarif atas ban dan panel surya yang diimpor dari China.
Selain perdagangan internasional, intervensi pemerintah juga menyasar aliran investasi. Misalnya, pemerintah mengenalkan peraturan baru untuk meningkatkan investasi langsung oleh investor asing. Di sisi lain, pemerintah memberlakukan pembatasan terhadap investasi portofolio asing karena dianggap dapat mengganggu stabilitas makroekonomi.
Kemudian, pemerintah juga memiliki kementerian luar negeri untuk melakukan hubungan diplomatik dengan negara lain. Kementerian tersebut juga mewakili pemerintah dalam organisasi internasional atau dalam merundingkan perjanjian.
Apa itu kebijakan ekonomi pemerintah?
Secara umum, kebijakan ekonomi pemerintah terbagi dalam dua kategori berdasarkan efeknya terhadap perekonomian. Mereka adalah kebijakan sisi permintaan dan kebijakan sisi penawaran. Kebijakan sisi permintaan mencakup kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Sedangkan, kebijakan sisi penawaran terdiri dari kebijakan pasar bebas dan kebijakan intervensionis. Yang pertama bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi perekonomian. Sedangkan, yang kedua bertujuan untuk mengatasi kegagalan pasar.
Kebijakan fiskal
Pemerintah mengubah anggarannya untuk mempengaruhi perekonomian, bisa melalui pendapatan atau pengeluarannya. Misalnya, di sisi pendapatan, pemerintah menurunkan tarif pajak untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Atau sebaliknya, pemerintah menaikkannya untuk meredam tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Kemudian, belanja pemerintah juga bisa mempengaruhi perekonomian. Misalnya, pemerintah membelanjakan pendapatannya untuk membangun infrastruktur untuk memberikan efek multiplier terhadap perekonomian. Atau, pemerintah mengalokasikannya untuk layanan strategis seperti pendidikan, perawatan kesehatan, kesejahteraan, dan pertahanan.
Ketika pemerintah ingin merangsang pertumbuhan ekonomi, itu bisa melalui peningkatan pengeluaran atau menurunkan pajak. Kita menyebut kebijakan ini sebagai kebijakan fiskal ekspansioner.
Katakanlah, pemerintah menurunkan tarif pajak. Itu merangsang permintaan agregat, yang mana akhirnya mendorong bisnis untuk meningkatkan output. Pajak yang lebih rendah diharapkan dapat merangsang konsumsi dan investasi karena sektor rumah tangga dan bisnis membayar lebih sedikit pajak. Sehingga, mereka memiliki lebih banyak uang untuk belanja barang dan jasa. Peningkatan permintaan kemudian mendorong bisnis untuk meningkatkan produksi.
Sebaliknya, ketika ingin moderasi pertumbuhan ekonomi dan inflasi, pemerintah bisa melakukannya dengan menurunkan pengeluaran atau menaikkan tarif pajak. Kebijakan ini dikenal sebagai kebijakan fiskal kontraksioner.
Ketika perekonomian berekspansi dan mendekati kapasitas penuhnya, itu mendorong inflasi naik. Perekonomian menjadi terlalu panas. Dan jika tidak diatasi, kondisi tersebut bisa menyebabkan masalah dan dapat mengarah pada hiperinflasi. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah misalnya meningkatkan tarif pajak.
Tarif pajak yang yang lebih tinggi mendorong rumah tangga untuk mengurangi konsumsi. Mereka harus membayar lebih banyak pajak. Sehingga, mereka memiliki lebih sedikit dolar tersisa untuk belanja barang dan jasa karena
Kebijakan moneter
Di bawah kebijakan moneter, pemerintah – dalam hal ini perannya dijalankan oleh bank sentral sebagai otoritas moneter – mempengaruhi jumlah uang beredar di dalam perekonomian. Tiga alat utama untuk menjalankan kebijakan moneter adalah suku bunga kebijakan, giro wajib minimum (reserve requirements), dan operasi pasar terbuka. Ketiganya mempengaruhi jumlah uang beredar, yang mana akhirnya berpengaruh terhadap suku bunga di dalam perekonomian dan permintaan agregat.
Misalnya, bank sentral menaikkan suku bunga. Itu akan merangsang permintaan agregat dan pertumbuhan ekonomi. Karena suku bunga rendah, rumah tangga dan bisnis bisa mengajukan pinjaman dengan biaya lebih rendah, mendorong mereka untuk mengambil lebih banyak untuk membiayai konsumsi dan investasi. Akhirnya, itu mendorong mereka untuk meningkatkan konsumsi dan investasi.
Selain menurunkan suku bunga, bank sentral juga dapat menurunkan rasio giro wajib minimum dan operasi pasar terbuka dengan membeli surat berharga pemerintah (pembelian dalam skala besar disebut pelonggaran kuantitatif) untuk merangsang perekonomian untuk tumbuh. Menurunkan suku bunga, rasio giro wajib minimum dan operasi pasar tersebut disebut dengan kebijakan moneter ekspansioner atau pelonggaran moneter.
Sementara itu, bank sentral akan menaikkan suku bunga kebijakan untuk memoderasi permintaan agregat, yang mana akhirnya berdampak pada laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah. Kita menyebutnya dengan kebijakan moneter kontraksioner atau kebijakan moneter ketat.
Selain suku bunga kebijakan, bank sentral juga bisa mengetatkan moneter dengan menaikkan rasio giro wajib minimum. Atau bank sentral menjalankan operasi pasar terbuka dengan menjual surat berharga pemerintah.
Kebijakan sisi penawaran
Jika kebijakan moneter dan fiskal mempengaruhi permintaan agregat, kebijakan sisi penawaran berusaha untuk mempengaruhi penawaran agregat. Itu bisa melalui:
- Privatisasi untuk meningkatkan partisipasi sektor swasta karena dianggap lebih efisien.
- Deregulasi untuk mengurangi birokrasi, merangsang bisnis baru dan mendorong persaingan di pasar
- Mereformasi pasar tenaga kerja untuk membuat pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel seperti melalui mengubah peraturan ketenagakerjaan dan mengurangi kekuatan serikat pekerja .
- Mengurangi tunjangan pengangguran untuk mendorong penganggur aktif untuk mengambil pekerjaan.
- Mendorong perdagangan bebas untuk meningkatkan meningkatkan perdagangan antar negara dan meningkatkan persaingan.
- Memperbaiki pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
- Memperbaiki infrastruktur dan transportasi untuk menurunkan biaya logistik dan merangsang aktivitas ekonomi masyarakat.
Kebijakan-kebijakan tersebut dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang melalui efeknya terhadap kapasitas produksi sebuah perekonomian. Mereka biasanya membutuhkan waktu lebih lama daripada kebijakan moneter dan fiskal untuk mempengaruhi perekonomian.