Contents
Sistem keuangan melibatkan institusi keuangan seperti bank dan asuransi. Elemen lainnya adalah instrumen keuangan, pasar keuangan, dan bank sentral. Selain itu, itu juga membutuhkan badan pengatur.
Anda kenal bursa efek? Itu adalah badan pengatur untuk perdagangan surat berharga. Lebih tepatnya kita menyebutnya sebagai Self-Regulatory Organization (SRO), yang mana memiliki kewenangan untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan aktivitas di pasar modal.
Terakhir, ada sistem pembayaran yang dengan mata uang mengalir dari satu pihak ke pihak lain. Perekonomian membutuhkan sistem dan infrastruktur pembayaran untuk memungkinkan dana ditransfer secara mudah dan cepat.
Artikel ini akan mengulas tentang komponen utama dalam sistem keuangan mencakup empat komponen utama, mencakup:
- Pasar keuangan
- Aset keuangan
- Lembaga keuangan
- Layanan keuangan
- Bank sentral
- Sistem pembayaran
Pasar keuangan
Pasar keuangan mewakili tempat di mana penabung dan pengguna dana berinteraksi satu sama lain dan memperdagangkan aset keuangan seperti saham dan obligasi. Pasar keuangan mencakup:
- Pasar uang
- Pasar modal
- Pasar valas
- Pasar derivatif
Selain di atas, pasar real estate dan komoditas juga termasuk di dalam pasar keuangan karena beberapa produk keuangan memiliki eksposur terhadap keduanya seperti ETF komoditas dan Real estate investment trusts (REITs).
Pasar modal
Pasar modal memperdagangkan surat berharga jangka panjang seperti obligasi dan saham. Keduanya adalah aset keuangan utama yang diperdagangkan dan umum dikenal luas.
Obligasi menawarkan pengembalian tetap. Ketika anda membelinya, anda memperoleh pengembalian kupon, yang mana dibayarkan secara reguler. Selain itu, anda potensial untuk mendapatkan capital gain.
Penerbit obligasi mungkin adalah korporasi, baik keuangan maupun non keuangan. Atau mereka adalah pemerintah, seperti pemerintah nasional atau pemerintah daerah. Lembaga internasional seperti Bank Dunia dan IMF juga menerbitkan surat utang. Mereka menerbitkan obligasi untuk mendanai proyeknya seperti investasi modal dan infrastruktur.
Obligasi adalah surat utang. Ketika anda membeli obligasi pemerintah, anda meminjamkan uang anda ke pemerintah. Sebagai kompensasi, pemerintah akan membayarkan pengembalian (kupon) secara rutin. Dan pada saat jatuh tempo, anda akan mendapatkan pokok anda kembali.
Tapi, ada risiko ketika anda membeli obligasi. Anda potensial untuk terekspos oleh risiko kredit. Penerbit obligasi mungkin tidak bisa melakukan kewajibannya tepat waktu. Mereka mungkin gagal untuk membayar kupon atau bunga.
Selain itu, anda juga memiliki eksposur terhadap risiko suku bunga ketika memegang obligasi. Jika suku bunga naik, harga obligasi turun (yield naik) dan sebaliknya berlaku.
Sementara itu, pasar saham memperdagangkan efek ekuitas, yang mana mewakili kepemilikan di perusahaan. Jika anda membeli saham, anda memiliki perusahaan. Anda menjadi pemegang saham.
Jika obligasi mewakili kewajiban keuangan bagi penerbit, saham mewakili kepemilikan. Sebagai pemegang saham, anda berhak atas dividen yang dibagikan. Dan anda potensial untuk mendapatkan capital gain ketika saham yang anda beli naik harganya.
Sama seperti obligasi, perusahaan menjual saham mereka ke publik untuk mengumpulkan dana. Ketika mereka melakukannya pertama kali, penawaran mereka kita sebut penawaran saham perdana (IPO) dan untuk penawaran setelahnya, kita sebut sebagai right issue.
Pasar uang
Tidak seperti pasar modal, pasar uang memperdagangkan instrumen jangka pendek. Misalnya, ketika anda membeli surat berharga komersial (commercial paper), anda terlibat di pasar uang. Instrumen lainnya termasuk:
- Tagihan perbendaharaan (treasury bill)
- Tagihan bank sentral (central bank bills)
- Sertifikat deposito (certificates of deposit)
- Akseptasi bankir (bankers’ acceptances)
Ketika obligasi atau surat utang jangka panjang mendekati jatuh tempo (kurang dari satu tahun), mereka juga diperdagangkan di pasar uang.
Pasar uang menyediakan likuiditas jangka pendek. Penerbit, misalnya korporasi, mengakses pasar ini untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek seperti modal kerja.
Dibandingkan dengan instrumen di pasar modal, instrumen di pasar uang memiliki risiko yang lebih rendah. Namun, itu juga datang dengan pengembalian yang lebih rendah.
Jadi, ketika anda membeli surat perbendaharaan misalnya, jangan harap anda akan mendapatkan bunga sebesar ketika membeli obligasi. Tapi, pengembalian mereka biasanya lebih tinggi daripada deposito perbankan. Jadi, mereka bisa menjadi pilihan yang menarik untuk mengoptimalkan pengembalian atas uang anda.
Pasar derivatif
Pasar derivatif memperdagangkan instrumen derivatif seperti opsi, swap, future dan forward. Nilai mereka berasal dari aset yang mendasarinya.
Pasar derivatif memungkinkan anda untuk mengelola risiko. Misalnya, anda membeli credit default swap (CDS) untuk melindungi anda ketika membeli obligasi. CDS anda memungkinkan anda untuk mengurangi risiko kredit ketika penerbit gagal kewajiban keuangannya.
Di pasar derivatif, anda juga bisa mengambil posisi short ketika anda mengekspektasikan aset underlying akan menurun harganya di masa depan. Posisi short memungkinkan anda mendapatkan keuntungan jika aset underlying bergerak sesuai ekspektasi anda. Tapi, jika sebaliknya (harga naik), anda menderita kerugian.
Kemudian, pasar derivatif juga emmungkinkan anda untuk mengamplifikasi keuntungan dengan mengambil leverage. Jadi, anda bisa berinvestasi dengan modal kecil untuk mendapatkan keuntungan besar dengan meminjam dana dari broker. Misalnya, anda memiliki modal $100. Jika anda mengambil leverage 2x, anda akan memiliki $300 untuk diinvestasikan.
Pasar valas
Pasar valas menukarkan mata uang internasional. Misalnya, anda memperdagangkan euro terhadap dolar AS. Katakanlah, Anda memegang euro lebih banyak dan berharap nilainya terhadap dolar akan terapresiasi. Sehingga, jika kenyataannya EUR/USD terapresiasi, anda bisa membeli lebih banyak dolar AS pada nominal euro yang sama.
Pasar valas dianggap sebagai pasar paling likuid karena menjangkau perdagangan di seluruh dunia dan beroperasi 24 jam. Selain pasar spot, pasar valas juga menawarkan kontrak derivatif seperti forward, futures, opsi, dan swap mata uang.
Pelaku pasar biasanya memanfaatkan pasar valas untuk lindung nilai terhadap risiko nilai tukar pada transaksi utama mereka. Misalnya, anda mengekspor ke Amerika dan mendapatkan dollar AS. Ketika mata uang domestik anda (katakanlah euro) terapresiasi terhadap dolar AS, anda akan bisa mengambil kontrak derivatif dengan arah berlawanan untuk meminimalkan kerugian ketika mentranslasikan dolar AS ke euro.
Aset keuangan
Aset keuangan merujuk pada aset non-fisik yang melalui mana dana berpindah tangan dari penabung ke pengguna. Contohnya adalah saham, obligasi, deposito berjangka dan surat berharga komersial.
Aset keuangan adalah sarana di mana penabung mendapatkan pengembalian atas dana mereka. Sementara itu, pengguna menerbitkan atau menawarkan mereka untuk mengumpulkan dana.
Misalnya, anda membeli saham untuk mendapatkan dividen atau capital gain. Atau, anda membeli obligasi korporasi untuk mendapatkan kupon rutin dan pokok pada saat jatuh tempo.
Di sisi lain, aset keuangan menjadi sarana yang dengan mana pengguna dana mengumpulkan uang. Misalnya, perusahaan menerbitkan saham atau obligasi dan menjualnya ke publik melalui pasar modal.
Ketika anda membeli saham mereka, uang berpindah dari tangan anda ke mereka. Demikian juga, ketika membeli obligasi pemerintah, uang beralih ke pemerintah, yang mana mungkin digunakan untuk membiayai belanja infrastruktur atau pengeluaran lainnya.
Sedangkan, perusahaan menggunakan dana untuk modal kerja. Atau, mereka menggunakannya untuk berinvestasi di barang modal dengan membeli mesin atau membangun pabrik baru.
Lembaga keuangan
Ada beragam lembaga keuangan dengan beragam jasa keuangan. Mereka mungkin menyediakan jasa untuk memobilisasi dana dari penabung ke pengguna seperti yang dilakukan oleh bank. Demikian juga, bursa efek memfasilitasi transaksi bagi perusahaan untuk menawarkan saham mereka ke publik. Sementara itu, yang lain mungkin menyediakan layanan keuangan lainnya untuk mendukung sistem keuangan beroperasi tanpa terlibat langsungsung dalam memobilisasi dana.
Berikut adalah beberapa contoh lembaga keuangan:
- Bank
- Perusahaan pembiayaan
- Perusahaan pialang
- Perusahaan perwalian
- Perusahaan asuransi
- Dealer investasi
- Underwriter
- Dana pensiun
- Investment banks
- Mortgage loan companies
- Credit unions
Jasa keuangan
Layanan keuangan adalah produk non-fisik yang disediakan oleh institusi keuangan. Layanan tersebut mungkin terkait dengan simpan-pinjam seperti yang dilakukan oleh bank. Atau mereka memberikan layanan kontrak seperti yang disediakan oleh perusahaan asuransi dan dana pensiun.
Selain layanan dari lembaga-lembaga di atas, layanan keuangan bisa mencakup:
- Manajemen kas dan kekayaan
- Manajemen investasi
- Layanan akuntansi
- Layanan pembiayaan
- Kliring
- Kustodian
- Penjamin emisi
- Sistem pembayaran
Bank sentral
Bank sentral bertanggung jawab terhadap kebijakan moneter untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Selain itu, mereka yang memiliki otoritas untuk mencetak uang.
Bank sentral berperan vital dalam melakukan kontrol atas aspek-aspek kunci dari sistem keuangan. Selain kontrol atas pasokan uang, bank sentral mungkin berwenang dalam:
- Mengelola cadangan devisa dan emas
- Memberikan kredit kepada perbankan
- Bertindak sebagai lender of last resort
- Mengawasi sistem perbankan.
- Mengawasi, mengatur, dan menetapkan standar untuk sistem pembayaran
Bank sentral umumnya independen dalam sistem pemerintahan. Mereka tidak di bawah lembaga eksekutif sepert lembaga pemerintah.
Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran adalah melalui mana uang bersirkulasi dari satu tangan ke tangan lainnya. Definisinya melibatkan tidak hanya institusi, tapi juga instrumen, prosedur perbankan sistem transfer dana.
Sistem pembayaran yang maju memungkinkan kita untuk mentransfer uang secara cepat dan berbiaya murah. Selain itu, itu menjadi pondasi bagi stabilitas keuangan. Dalam sisi negatif, sistem pembayaran adalah saluran di mana guncangan tertransmisi ke seluruh sistem keuangan dan perekonomian.