• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Makroekonomi

Bagaimana Cara Menghindari Penghitungan Ganda Dalam Menghitung PDB?

Diupdate pada April 13, 2022 · Oleh: Ahmad Nasrudin Tag: PDB

Bagaimana Cara Menghindari Penghitungan Ganda Dalam Menghitung PDB
You are here: Home / Ekonomi / Makroekonomi / Bagaimana Cara Menghindari Penghitungan Ganda Dalam Menghitung PDB?

Penghitungan ganda (double counting) dapat menyebabkan kesalahan perhitungan dalam produk domestik bruto (PDB). Kesalahan ini akan melebih-lebihkan angka PDB karena menghitung item yang sama lebih dari sekali. Untuk menghindari kesalahan tersebut, kita dapat menggunakan pendekatan nilai tambah.

Advertisement

Bagaimana perhitungan ganda bisa terjadi?

Menurut definisi, PDB adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi di suatu negara selama tahun tertentu. Di sini, kata kunci kami adalah “barang dan jasa akhir”.

Penghitungan ganda terjadi ketika kita menghitung item yang sama lebih dari satu kali. Hal itu dimungkinkan karena produksi melibatkan berbagai input barang dan jasa, tidak hanya produk mentah tetapi juga barang setengah jadi.

Misalnya dalam pembuatan mobil, pabrikan membutuhkan beberapa input seperti aluminium dan ban. Masing-masing bersumber dari pemasok eksternal. Jika kita menghitung nilai pasar kendaraan, ban, aluminium sebagai output ekonomi, akan menghasilkan penghitungan ganda. Mengapa?

Itu karena harga mobil sudah termasuk harga ban dan logam aluminium. Ingat, untuk menentukan harga jual mobil, pembuat mobil memperhitungkan biaya produksi (yaitu, harga ban dan aluminium) dalam perhitungannya ditambah markup keuntungan.

Oleh karena itu, ketika mengukur PDB, menghitung nilai pasar dari ketiga output itu salah. Kesalahan ini dapat menyebabkan Anda melebih-lebihkan PDB karena menghitung item yang sama lebih dari sekali.

Gunakan angka nilai tambah untuk menghindari penghitungan ganda

Menghitung PDB menggunakan pendekatan output sangat rumit. Output suatu perekonomian melibatkan berbagai barang dan jasa.

Anda dapat menghitung PDB dari nilai semua barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu perekonomian. Namun, ini tidak sepenuhnya benar, karena Anda mungkin menghitung output yang sama beberapa kali, pada berbagai tahap produksi. Beberapa barang merupakan input (seperti bahan mentah dan produk setengah jadi) untuk produksi barang lain, sehingga bukan barang jadi.

Advertisement

Mari kita gunakan ilustrasi sederhana dari masalah ini. Bayangkan, produksi roti melibatkan tiga tahap berbeda: gandum, tepung terigu, dan roti.

Perusahaan A, sebuah perusahaan pertanian, menanam benih gandum dan menjual gandum kepada Perusahaan B sebesar Rp100,-. Perusahaan B, sebuah perusahaan tepung, mengolah biji gandum menjadi tepung terigu. Perusahaan kemudian menjualnya ke produsen roti, Perusahaan C, seharga Rp250.

Perusahaan C akhirnya menjual roti ke konsumen seharga Rp300. Jika Anda menghitung PDB dengan menambahkan harga jual pada setiap tahap (Rp100 + Rp250 + Rp300), hasilnya adalah Rp650. Angka itu akan melebih-lebihkan jumlah output karena Anda menghitung nilai gandum tiga kali dan nilai tepung terigu dua kali.

 Cara untuk menghindari penghitungan yang berlebihan adalah dengan fokus pada penambahan nilai. Kami menghitungnya dengan mengurangi nilai output ke nilai input. Lebih tepatnya, nilai tambah sama dengan harga jual barang atau jasa dikurangi biaya semua input non-kerja yang digunakan untuk memproduksinya.

Dalam kasus di atas, kita perlu menghitung nilai tambah dari tiga tahap produksi. Karena Perusahaan A menjual gandum seharga Rp100 dan diasumsikan tidak membeli input material, maka menghasilkan nilai tambah ekonomi sebesar Rp100. Perusahaan B menambah lagi Rp150 karena membayar Rp100 untuk input dari Perusahaan A dan menjual tepung ke Perusahaan C sebesar Rp250.

Terakhir, Perusahaan C menambah lagi nilai Rp50, setelah membeli tepung Rp250 dan menjual roti Rp300 ke konsumen. Jika kita jumlahkan nilai tambah pada setiap tahap (Rp100 + Rp150 + Rp50), kita akan menemukan bahwa nilainya sama dengan Rp300 dari harga roti (produk akhir).

Tag: PDB

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan erat dengan pembangunan ekonomi. Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk

Koefisien Gini Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Apa itu: Koefisien Gini adalah (Gini coefficient) statistik ketimpangan ekonomi dalam suatu masyarakat. Ini memberitahu

Indeks Pembangunan Manusia Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Indeks Pembangunan Manusia: Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Apa itu: Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) adalah sebuah indikator yang memberitahu anda perkembangan

Advertisement

Keinginan Definisi dan Contoh

Keinginan: Definisi dan Contoh

Apa itu: Keinginan (wants) adalah harapan untuk memiliki atau memenuhi sesuatu. Jika kita menginginkan suatu barang,

Kebutuhan Definisi Contoh Jenis

Kebutuhan: Definisi, Contoh, Jenis

Apa itu: Kebutuhan (needs) berarti memerlukan (requiring) sesuatu karena itu esensial. Misalnya, kita membutuhkan

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan yang dihadapi pengusaha bisa sangat bervariasi. Itu tergantung pada bisnis apa yang akan mereka jalan dan

Strategi Hedge Funds Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies

Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies

Hedge funds mengandalkan beberapa strategi untuk menghasilkan uang. Hedge Fund Research, Inc. (HFRI) membagi mereka

Hedge Funds: Contoh Dan Apa Saja Sebenarnya yang Mereka Lakukan?

Hedge Funds: Contoh Dan Apa Saja Sebenarnya yang Mereka Lakukan?

Apa itu: Dana lindung nilai (hedge fund) adalah dana investasi gabungan (pooled investment funds) di mana berasal dari

Ekuitas Swasta Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Ekuitas Swasta: Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Apa itu: Ekuitas swasta (private equity) adalah kendaraan investasi dengan fokus membeli saham perusahaan swasta

Primary Sidebar

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Advertisement

TERBARU

  • Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies
  • Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka
  • Darimana Sumber Keunggulan Komparatif?
  • Tiga Injeksi Dalam Ekonomi
  • Tiga Pertanyaan Dasar Ekonomi dan Alokasi Sumber Daya
  • Bagaimana Pengusaha Berperan Dalam Masyarakat dan Perekonomian?

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Proteksi Perdagangan: Alasan, Jenis, Keuntungan dan Kerugian
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Pay for Performance
  • Kelompok Penekan: Definisi, Contoh, Jenis, Pentingnya

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Proteksi Perdagangan: Alasan, Jenis, Keuntungan dan Kerugian
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Pay for Performance

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami