• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco.

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
    • Bisnis dan strategi
    • Pemasaran
    • Sumber daya manusia
    • Operasi
  • Keuangan
    • Analisa Keuangan
    • Investasi
  • Ekonomi
    • Pengantar Ilmu Ekonomi
    • Mikroekonomi
    • Makroekonomi
  • Belajar Online
    • Coursera
    • Udacity
    • Udemy
    • Skillshare
    • Magoosh
You are here: Home / Makroekonomi / Model Pertumbuhan Solow: Konsep dan Formula

Model Pertumbuhan Solow: Konsep dan Formula

Diupdate pada April 7, 2022 oleh Ahmad Nasrudin

Model Pertumbuhan Solow Konsep dan Formula

Apa itu: Model pertumbuhan Solow adalah model pertumbuhan ekonomi jangka panjang dengan melihat tiga faktor utama, yakni akumulasi modal, pertumbuhan tenaga kerja, dan produktivitas multifaktor. Untuk yang terakhir, ekonom merujuknya ke kemajuan teknologi, yang mana mempengaruhi dua variabel lainnya, tenaga kerja dan modal.

Model pertumbuhan Solow memberikan kerangka kerja dalam mengidentifikasi pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan faktor penentunya. Model ini mengadopsi fungsi produksi Cobb-Douglass untuk menjelaskan PDB potensial ekonomi. Fungsi tersebut menggunakan modal dan tenaga kerja sebagai prediktor. Fungsi tersebut menjelaskan efek residual yang berkontribusi pada produktivitas tenaga kerja dan modal.

Fungsi model pertumbuhan Solow

Model pertumbuhan ekonomi Solow mengadopsi fungsi produksi Cobb-Douglas untuk menjelaskan faktor penentu output jangka panjang dalam perekonomian (PDB potensial). Fungsinya sebagai berikut:

Y = A Kα Lβ …(Persamaan 1)

Dimana

  • Y = Output agregat
  • L = Jumlah tenaga kerja
  • K = Jumlah modal
  • A = Produktivitas multifaktor atau produktivitas faktor total (total factor productivity)
  • α = Elastisitas output modal
  • β = Elastisitas output tenaga kerja

Sebagai catatan untuk anda:

α dan β adalah konstan dan ditentukan oleh teknologi yang tersedia. Keduanya bernilai kurang dari 1, mengindikasikan tenaga kerja dan modal menghadapi pengembalian marjinal yang semakin berkurang.

α plus β sama dengan 1, yang menunjukkan skala pengembalian konstan. Dengan demikian, jika jumlah tenaga kerja dan modal, pada saat yang sama, meningkat dua kali lipat (mengasumsikan total factor productivity konstan), output juga akan meningkat dua kali lipat.

Produktivitas faktor total adalah faktor residu. Itu mewakili faktor apa pun yang meningkatkan output ekonomi di luar pasokan tenaga kerja dan modal. Ekonom berpendapat itu mengacu pada kemajuan teknologi.

Peningkatan teknologi memungkinkan suatu ekonomi untuk menghasilkan lebih banyak output menggunakan jumlah input yang sama. Selanjutnya, teknologi juga mempengaruhi produktivitas dari tenaga kerja dan modal di dalam perekonomian.

Model tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB potensial berasal dari tiga sumber:

  • Peningkatan jumlah tenaga kerja (L).
  • Peningkatan stok modal (K)
  • Peningkatan produktivitas (A).

Mari kita tulis ulang Persamaan 1 sebagai output per pekerja (produktivitas kerja) =

  • Y/L = A Kα L/L = A Kα Lβ L-1 = A Kα Lβ-1 = A Kα/L1-β = A Kα/Lα = A (K/L)α …(Persamaan 2)

Perhatikan bahwa a + β = 1. Dari Persamaan 2, output per pekerja (produktivitas kerja) meningkat karena peningkatan teknologi atau peningkatan modal per pekerja.

Modal per pekerja menghadapi skala pengembalian yang berkurang. Jadi, investasi untuk meningkatkan modal per pekerja (K/L) perlahan akan menghasilkan kontribusi yang semakin kecil terhadap output per pekerja, tergantung rasio K/L saat ini. Karena alasan ini, ekonom berpandangan investasi modal bukan kontributor utama untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Ketika rasio modal per pekerja tinggi, investasi untuk meningkatkan modal per pekerja memberikan efek yang relatif kecil. Itu sebagaimana terjadi di negara maju.

Sebaliknya, di negara berkembang, dengan rasio modal per pekerja yang rendah, investasi peningkatan modal akan berkontribusi lebih signifikan terhadap output dibandingkan di negara maju.

Karena alasan tersebut, negara maju seharusnya tidak mengandalkan investasi modal, tetapi mendorong kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi menghasilkan pergeseran ke luar dalam fungsi produksi. Itu memungkinkan mereka untuk menghasilkan output yang lebih besar dengan jumlah tenaga kerja dan modal yang sama.

Kontribusi akumulasi modal terhadap pertumbuhan ekonomi

Model ini menunjukkan kepada anda bagaimana pentingnya investasi modal fisik bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara.

Pertumbuhan ekonomi tinggi ketika negara mulai mengakumulasi modal. Pertumbuhan akan melambat ketika proses akumulasi berlanjut (karena pengembalian yang semakin berkurang). Sehingga, akumulasi modal akan memberikan dampak lebih besar ketika rasio modal per pekerja lebih rendah, seperti di negara-negara berkemabang.

If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›

Most Comprehensive Reading Books For You To Become A Financial Analyst
  • CFA Program Curriculum Level I by CFA Institute
  • CFA Program Curriculum Level II by CFA Institute
  • CFA Program Curriculum Level III by CFA Institute
  • Wiley's Level I CFA Program Study Guide by Wiley (Short and concise, I highly recommend you start with this.)
  • Wiley's Level II CFA Program Study Guide by Wiley
  • Wiley's Level III CFA Program Study Guide by Wiley
If you want to focus more on valuation, I recommend these books:
  • Valuation: Measuring and Managing the Value of Companies by McKinsey & Company Inc., Tim Koller, Marc Goedhart, David Wessels
  • Investment Banking: Valuation, LBOs, M&A, and IPOs by by Joshua Rosenbaum, Joshua Pearl
Recommended Book for IB Diploma
  • Business Management by by Paul Hoang
  • Economics for the IB Diploma by Ellie Tragakes

Negara berkembang seharusnya menikmati pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi daripada negara maju. Itu mengarah pada konvergensi ekonomi. Ketika negara-negara berkembang mengakumulasi modal, output per kapita dan standar hidup mereka akan menyusul negara-negara yang awalnya lebih maju. Dengan demikian, semua negara akan memiliki standar hidup yang sama dan mencapai kondisi yang stabil.

Namun, pada kenyataannya, prediksi seperti itu tidak terjadi. Negara-negara berkembang seperti India, Malaysia, Brasil, dan Cina pada umumnya tidak dapat mengejar negara-negara maju.

Apakah model Solow salah memprediksi? Dari Persamaan 2, anda lihat output per kapita meningkat karena kombinasi peningkatan modal per tenaga kerja dan produktivitas multifaktor (kemajuan teknologi). Jadi, selama negara maju mendorong kemajuan teknologi, konvergensi ekonomi tidak akan tercapai.

Topik: PDB, Pertumbuhan Ekonomi Kategori: Makroekonomi

AFFILIATE

If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›

5 ARTIKEL TERBARU

Mazhab Ekonomi Austria Pandangan, Kritik, dan Literatur

Mazhab Ekonomi Austria: Pandangan, Kritik, dan Literatur

Apa itu: Mazhab ekonomi Austria (Austrian school of economics) adalah mazhab ekonomi yang

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Apa itu: Pemberian lisensi (licensing) adalah pengaturan di mana pemberi lisensi memberikan hak

Opsi Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Opsi: Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Apa itu: Opsi (option) adalah hak untuk membeli atau menjual sejumlah komoditas, mata uang, atau

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Apa itu: Kontrak adalah perjanjian yang dapat ditegakkan secara hukum antara dua pihak atau lebih.

Surat Berharga. Contohnya Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Surat Berharga di Pasar Keuangan: Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Apa itu: Efek atau surat berharga (securities) adalah sertifikat atau aset keuangan yang dapat

Primary Sidebar

TOP-3 ARTIKEL

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Lingkungan Makro: Faktor dan Dampaknya Ke Bisnis
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi

Footer

TOP-5 ARTIKEL

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Lingkungan Makro: Faktor dan Dampaknya Ke Bisnis
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Pengeluaran Agregat: Definisi, Formula, Komponen, dan Faktor-faktornya
  • Glokalisasi: Pentingnya, Contoh, Cara Kerja, Pro, Kontra

TELUSURI LAGI

KATEGORI

Akuntansi dan Keuangan Analisa Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

TOPIK

Anggaran Pemerintah Ekonomi Internasional Ekuilibrium Pasar Makroekonomi Manajemen Bisnis Motivasi PDB Pemasaran Perdagangan Internasional Permintaan Agregat Pertumbuhan Ekonomi Rasio Keuangan Struktur Organisasi

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami