Kuantitas yang ditawarkan (quantity supplied) menggambarkan jumlah barang atau jasa yang dipasok pada harga tertentu. Seberapa sensitif perubahan penawaran sebagai respons terhadap perubahan harga disebut [[elastisitas harga penawaran]] (price elasticity of supply). Memiliki makna yang sama dengan kuantitas pasokan, jumlah penawaran, kuantitas yang dipasok, kuantitas yang ditawarkan.
Lebih dalam tentang “Kuantitas yang ditawarkan”
Kuantitas penawaran tergantung pada tingkat harga. Ketiga harga naik, produsen akan bersedia memasok lebih banyak barang. Sebaliknya, ketika harga turun, kuantitas yang ditawarkan juga turun. Hubungan positif antara harga dengan kuantitas yang ditawarkan tersebut dinamakan dengan hukum penawaran. Jika kita menggambarkannya dalam sebuah grafik, maka kurva penawaran akan memiliki kemiringan ke atas.
Ekuilibrium
Idealnya, untuk memaksimalkan keuntungan, produsen ingin mengenakan harga tinggi dan menjual sejumlah besar barang. Untuk mempengaruhi harga, mereka dapat mengontrol jumlah barang yang tersedia di pasar. Sebaliknya, produsen tidak mengendalikan permintaan barang di pasar. Selama kekuatan pasar diizinkan untuk berjalan bebas tanpa regulasi, konsumen juga mengontrol harga dengan mengubah [[jumlah permintaan]]. Konsumen idealnya ingin dapat memenuhi permintaan mereka akan produk dengan harga serendah mungkin.
Kuantitas optimal produsen pasok adalah jumlah barang dimana konsumen membeli semua kuantitas yang dipasok tersebut. Dalam ekonomi, ini dinamakan titik ekulibrium, dimana permintaan sama dengan pasokan. Di titik, harga ideal bagi produsen dan konsumen ditentukan, dalam arti harga tersebut tidak terlalu murah untuk produsen dan tidak terlalu mahal untuk konsumen. Dalam sebuah grafik, ekulibrium merepresentasikan titik persilangan antara [[kurva permintaan]] dan [[kurva penawaran]].
Kekuatan pasar
Secara teoritis, ketika beroperasi secara bebas, pasar akan mencapai keseimbangan karena faktor [[kekuatan pasar]], yang mana merepresentasikan kekuatan permintaan vs kekuatan penawaran. Namun kadangkala, pemerintah dapat memengaruhi seberapa banyak pemasok produk harus menyediakan. Pun, untuk produsen, mereka dapat menentukan kuantitas penawaran (yang pada akhirnya harga) ketika mereka memiliki kekuatan yang besar, misalnya adalah karena satu-satunya produsen yang ada di pasar (monopoli).
Pemonopoli dapat mengatur harga karena mereka memiliki kekuatan pasar yang memukinkan untuk melakukkannya. Sedangkan, pemerintah menetapkan [[harga yang diatur]] (administered price) untuk beberapa beberapa barang yang esensial atau dapat mempengaruhi perekomian secara luas, contohnya adalah bensin. Penetapan harga tersebut dapat mempengaruhi jumlah pasokan yang produsen bersedia tawarkan.
Faktor lain yang perlu kita adalah elastisitas penawaran dan permintaan. Ketika penawaran dan permintaan elastis, mereka dengan mudah menyesuaikan perubahan harga. Ketika mereka tidak elastis, mereka tidak terlalu sensitive terhadap perubahan harga.