Contents
Lingkungan makro adalah dinamis dan terus berubah dari waktu ke waktu. Sementara perubahan dalam faktor demografis mungkin membutuhkan waktu yang lama. Namun, tidak untuk faktor lainnya seperti teknologi dan ekonomi.
Misalnya, globalisasi membuat perusahaan domestik sulit untuk menghindari guncangan eksternal. Perekonomian telah semakin terjalin dari satu negara ke negara lain. Sehingga, guncangan di satu negara, seperti krisis 2008, menyebar dengan cepat ke negara lain. Ini menimbulkan efek penularan yang cepat dan dramatis.
Demikian juga, teknologi membawa perubahan signifikan ke pasar. Dunia semakin online. Perubahan dalam teknologi mengganggu banyak bisnis konvensional seperti ritel. Itu juga memperkenalkan model bisnis baru seperti layanan transportasi online (ride-hailing service).
Apa itu lingkungan makro?
Lingkungan makro merujuk pada faktor-faktor dan kekuatan di luar perusahaan, yang mempengaruhi operasi bisnis. Setiap perubahan faktor-faktor tersebut dapat berdampak pada lingkungan kompetitif dan lingkungan internal perusahaan. Tapi, perusahaan tidak memiliki kendali atas perubahan mereka.
- Lingkungan kompetitif, atau lingkungan industri, adalah di sekitar pemangku kepentingan eksternal perusahaan. Itu dibentuk melalui hubungan dan keterkaitan antara perusahaan dengan pemangku kepentingan mereka seperti pesaing, pemerintah, pemasok, pelanggan, komunitas lokal, kreditor, dan sebagainya.
- Lingkungan internal mencakup aspek dalam organisasi, seperti budaya perusahaan, struktur organisasi, dan sumber daya perusahaan.
Lingkungan makro penting karena mengekspos peluang dan ancaman bagi perusahaan. Sehingga, kegagalan beradaptasi pada perubahannya membuat perusahaan kehilangan kesempatan untuk mengeksploitasi peluang eksternal untuk membangun keunggulan kompetitif. Atau, itu mengekspos risiko di mana perusahaan gagal untuk mengatasi ancaman eksternal, mengarah pada kegagalan bisnis.
Faktor-faktor dalam lingkungan makro
Lingkungan makro terdiri dari tujuh faktor, yaitu:
- Faktor politik
- Faktor ekonomi
- Faktor sosial budaya
- Faktor teknologi
- Faktor ekonomi
- Faktor lingkungan
- Faktor legal
Ketujuh faktor tersebut kita singkat PESTEEL.
Harap anda ingat, keenam faktor tersebut bisa bersifat lokal, nasional, atau global. Sehingga, eksposur mereka juga akan berbeda antar bisnis.
Ambil faktor ekonomi sebagai contoh. Proteksi perdagangan oleh mitra dagang, misalnya, adalah masalah global daripada lokal. Kebijakan tersebut mempengaruhi perusahaan yang berorientasi ekspor domestik. Tapi, itu kurang signifikan bagi perusahaan jika pendapatan mereka berasal penjualan lokal.
Faktor politik
Perkembangan dalam lingkungan politik bisa mengekspos secara signifikan terhadap bisnis baik peluang dan ancaman. Perubahan dalam perpajakan, undang-undang dan kebijakan pemerintah adalah contohnya.
Selain itu, lingkungan politik juga mencakup stabilitas politik, korupsi, supremasi hukum, dan kekuatan institusi. Misalnya, perubahan kepemimpinan negara mungkin menciptakan ketidakstabilan politik dan ketidakpastian kebijakan, yang mana meningkatkan kecemasan pebisnis.
Faktor ekonomi
Faktor ekonomi mencakup banyak variabel seperti:
- Pertumbuhan ekonomi
- Inflasi
- Suku bunga
- Nilai tukar
- Tingkat pengangguran
Lingkungan ekonomi juga memasukkan kebijakan pemerintah seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan perdagangan. Mereka semua mempengaruhi operasi bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Misalnya, kenaikan tarif impor mengurangi persaingan di pasar. Itu membuat barang asing menjadi lebih mahal ketika tiba di pasar domestik, membuat mereka kurang kompetitif.
Ambil nilai tukar sebagai contoh lain. Misalnya, depresiasi nilai tukar membuat impor aluminium menjadi lebih mahal. Kenaikannya berdampak langsung pada pemanufaktur mobil. Sementara itu, perusahaan jasa mungkin tidak terdampak langsung. Mereka mungkin terekspos oleh depresiasi jika produsen mobil menaikkan harga untuk mempertahankan profitabilitas.
Faktor ekonomi juga bisa berdampak tidak langsung dengan mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen. Misalnya, kenaikan suku bunga membuat pinjaman menjadi lebih mahal. Konsumen merespon kondisi ini dengan mengurangi permintaan terhadap barang tahan lama, yang mana selama ini mengandalkan pinjaman untuk membelinya.
Faktor sosial budaya
Faktor ini mencakup faktor demografis, yang mana terkait dengan perubahan dalam populasi dan komposisinya (seperti usia, jenis kelamin, ras, pendidikan, agama, dan etnis). Selain itu, ada faktor sosial budaya.
Faktor sosial budaya mencakup aspek seperti:
- Kelas sosial
- Norma agama
- Distribusi kekayaan
- Gaya hidup
- Praktik, nilai, norma, dan perilaku bersama
- Standar sosial dan tradisi
Faktor sosial budaya mempengaruhi bisnis melalui beberapa cara. Pertama, itu mempengaruhi pola dan perilaku belanja konsumen. Misalnya, kelas menengah membelanjakan jasa lebih banyak daripada kelas bawah. Kelas menengah juga memiliki pendidikan yang lebih tinggi, yang mana pada akhirnya mempengaruhi pola belanja mereka.
Kedua, itu mempengaruhi praktik dan budaya di dalam organisasi. Misalnya, nilai-nilai sosial, tradisi dan kepercayaan dibawa oleh karyawan membentuk budaya di tempat kerja.
Faktor teknologi
Kemajuan teknologi telah mendisrupsi beberapa bisnis konvensional. Misalnya, e-commerce memuat ritel tradisional bangkrut. Mereka juga mempengaruhi teknik produksi, dan saluran komunikasi.
Teknologi juga mempengaruhi praktik kerja seperti work from home. Selain itu, mereka juga membawa model bisnis baru seperti yang dikenalkan oleh Uber melalui layanan ride-hailing-nya.
Faktor teknologi tidak hanya mencakup outputnya seperti internet, printer 3D, teknologi serat optik, dan nanoteknologi. Tapi, pengetahuan di seputar kemajuannya juga penting, termasuk riset dan pengembangan.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan mencakup sumber daya alam, lingkungan fisik atau kondisi lingkungan alami. Faktor ini menjadi semakin penting untuk dipertimbangkan karena masalah lingkungan telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Bencana alam, pemanasan global, dan polusi mengekspos banyak bisnis. Disrupsi logistik akibat bencana alam adalah contohnya.
Konsumen dan pemerintah juga telah meningkatkan perhatian mereka terhadap lingkungan dan kesinambungan untuk generasi masa depan. Sebagai hasilnya, faktor ini telah mempengaruhi pola permintaan konsumen terhadap produk dan juga mendorong pemerintah meluncurkan kebijakan dan peraturan terkait.
Faktor legal
Faktor legal terkait erat dengan faktor politik. Misalnya, stabilitas politik mempengaruhi secara signifikan perubahan dalam undang-undang dan peraturan pemerintah. Politik yang tidak stabil dapat mendorong ketidakkonsistenan dalam undang-undang atau peraturan yang dikeluarkan oleh rezim pemerintah.
Aspek legal mempengaruhi bisnis dalam beragam area, termasuk:
- Persaingan
- Praktik ketenagakerjaan
- Perlindungan konsumen
- Kesehatan dan keamanan produk
- Peraturan lingkungan
Bagaimana lingkungan makro mempengaruhi bisnis
Di satu sisi, perubahan dalam lingkungan makro mempengaruhi keputusan, profitabilitas, dan operasi. Di sisi lain, perusahaan tidak memiliki kontrol absolut untuk mengarahkan dampaknya demi keuntungan mereka.
Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor ini dalam perencanaan strategis. Misalnya, mereka meramalkan suku bunga beberapa tahun mendatang untuk dalam pengambilan keputusan tentang investasi.
Mari ambil perusahaan asuransi sebagai contoh.
Perusahaan asuransi memperoleh pendapatan premi. Selain itu, pendapatan mereka juga berasal dari investasi. Mari sempitkan pembahasan pada pendapatan investasi.
Perusahaan asuransi harus memprediksi tren masa untuk mendapatkan pengembalian investasi yang optimum pada tingkat risiko dapat toleransi. Misalnya, mereka meramalkan indikator ekonomi seperti indeks harga saham dan obligasi, suku bunga, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi. Ramalan tersebut berguna untuk mengalokasikan investasi ke kelas aset secara tepat.
Katakanlah, sebuah perusahaan asuransi memprediksi bank sentral akan menaikkan suku bunga kebijakan di tahun depan. Di antara kelas aset, kenaikan suku bunga mengekspos signifikan harga obligasi. Suku bunga yang lebih tinggi mendorong harga obligasi akan turun. Sehingga, misalnya, perusahaan tersebut mungkin memutuskan untuk mengurangi eksposur di obligasi.
Dinamis, tapi tidak semuanya strategis
Faktor-faktor dalam lingkungan makro di atas dinamis. Maksud saya, mereka berubah dari waktu ke waktu. Dan perubahannya membawa peluang dan ancaman bagi bagi bisnis.
Tapi, bisnis memiliki eksposur yang bervariasi ke faktor-faktor tersebut. Beberapa faktor bisa lebih signifikan berpengaruh terhadap industri tertentu, tetapi tidak di industri lain.
Misalnya, kenaikan suku bunga lebih signifikan berdampak pada industri perbankan daripada manufaktur. Sementara itu, inflasi lebih signifikan untuk perusahaan makanan dan minuman daripada perusahaan utilitas.
Jadi, kita tidak harus memasukkan semua faktor ketika menganalisis perusahaan. Fokus saja pada faktor signifikan bagi perusahaan.
Menganalisis perubahan dalam lingkungan makro dan dampaknya
Bisnis harus mengidentifikasi faktor mana yang paling tidak pasti dan paling signifikan mempengaruhi operasi bisnis. Mereka perlu memilah faktor-faktor utama di lingkungan makro dan menentukan signifikansinya.
Langkah-langkah dalam menganalisis lingkungan makro umumnya melibatkan tahapan berikut:
- Mengidentifikasi dan memilah faktor-faktor kunci yang paling tidak pasti dan paling signifikan mempengaruhi perusahaan
- Menenentukan tren di masa depan untuk masing-masing faktor, apakah bergerak ke arah yang menguntungkan atau tidak
- Mengklasifikasikan masing-masing faktor sebagai “peluang” atau “ancaman.”
- Mengevaluasi seberapa signifikan peluang atau ancaman mempengaruhi kinerja perusahaan dan seberapa besar peluang terjadinya
Kita menggunakan hasilnya dalam analisis SWOT. Selanjutnya, kita memetakan dan menghubungkan peluang dan ancaman ini dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. Idealnya, perusahaan harus dapat mengoptimalkan peluang dengan memanfaatkan kekuatan internal yang ada dan meminimalkan ancaman berdampak terhadap kelemahan internal.