Contents
Lingkungan mikro (micro environment) merujuk pada lingkungan yang dibentuk melalui hubungan dan keterkaitan antara pemangku kepentingan eksternal dengan perusahaan. Itu adalah lingkungan di sekitar hubungan perusahaan dengan pemasok, pelanggan, pesaing, pemodal, dan publik.
Kekuatan-kekuatan dekat tersebut mempengaruhi operasi dan kemampuan perusahaan untuk meraih kesuksesan dengan mengekspos peluang dan ancaman. Misalnya, perubahan dalam selera memaksa perusahaan untuk beradaptasi untuk terus dapat terus memuaskan mereka. Kegagalan melakukannya menyebabkan pelanggan beralih ke pesaing.
Perbedaan lingkungan mikro dengan lingkungan makro
Lingkungan makro dan lingkungan mikro membentuk kekuatan di luar perusahaan. Perubahan dalam lingkungan tersebut mempengaruhi kesuksesan bisnis dengan memunculkan peluang dan ancaman.
Berbeda dengan lingkungan makro, lingkungan mikro mewakili pemangku kepentingan eksternal yang bersentuhan langsung dengan perusahaan. Biasanya, pengaruh mereka akan unik dan berbeda antar industri.
Sementara itu, lingkungan makro berada di luar lingkungan mikro. Perubahannya mempengaruhi perusahaan dan pemangku kepentingan mereka. Ambil ketika pemerintah menaikkan pajak keuntungan perusahaan sebagai contoh.
Pajak yang lebih tinggi tidak hanya berlaku untuk sebuah perusahaan. Pesaing mereka juga terpengaruh. Demikian juga, perusahaan-perusahaan di industri lain mungkin juga terkena dampak.
Perbedaan berikutnya terletak pada kontrol atas perubahan. Perubahan di lingkungan makro di luar kontrol perusahaan. Perusahaan hanya bisa dipengaruhi tanpa bisa mempengaruhi.
Sementara itu, perusahaan mungkin memiliki kontrol atas perubahan dalam lingkungan mikro. Misalnya, perusahaan mengancam untuk tidak memesan ketika pemasok ingin menaikkan harga input. Jika ancaman tersebut kredibel, pemasok mungkin akan mengurungkan niatnya.
Seberapa kredibel ancaman tersebut tergantung pada daya tawar perusahaan terhadap pemasok. Misalnya, jika perusahaan menyumbang signifikan terhadap total pesanan oleh pemasok, maka ancaman tersebut bisa kredibel.
Bagaimana lingkungan mikro mempengaruhi perusahaan
Lingkungan mikro bersentuhan langsung dengan perusahaan. Oleh karena itu, perubahannya mempengaruhi operasi dan kegiatan rutin bisnis secara langsung.
Beberapa pemangku kepentingan eksternal di lingkungan mikro akan memiliki efek positif pada bisnis (peluang). Misalnya, pelanggan menciptakan permintaan terhadap produk, yang dengan mana uang mengalir ke perusahaan. Kemudian, pemasok menyediakan input bagi bisnis.
Lainnya, seperti pemerintah, misalnya, dapat menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi bisnis. Misalnya, pemerintah memangkas pajak keuntungan perusahaan. Atau, pemerintah memberikan insentif bagi bisnis ramah lingkungan.
Tapi, lingkungan mikro juga bisa memunculkan tantangan kepada bisnis. Misalnya, pelanggan mengurangi belanja mereka. Atau selera mereka berubah dan lebih menyukai produk baru.
Dalam kasus lain, pemasok mungkin menaikkan harga jual untuk input mereka demi meraup lebih banyak untung. Atau, mereka mengalami masalah logistik, membuat mereka terlambat mengirimkan barang.
Sementara itu, kebijakan pemerintah juga bisa berdampak negatif bagi bisnis. Misalnya, pemerintah menaikan pajak atau mengeluarkan regulasi baru tentang upah minimum yang lebih tinggi.
Contoh di atas menjelaskan bagaimana lingkungan mikro dapat memiliki dampak besar pada bisnis. Perubahannya bisa mengekspos peluan dan ancaman.
Sehingga, perusahaan perlu mengidentifikasi setiap peluang dan ancaman yang potensial muncul untuk mencapai tujuan jangka panjang. Perusahaan sukses jika dapat mengoptimalkan kekuatan internalnya untuk mengeksploitasi setiap peluang dan meredam ancaman eksternal terhadap kelemahan internal.
Faktor-faktor di lingkungan mikro
Seperti saya jelaskan, ketika kita berbicara tentang lingkungan makro, itu berarti kita sedang membahas tentang lingkungan sekitar perusahaan yang dibentuk melalui hubungan antara perusahaan dengan pemangku kepentingan eksternal mereka seperti pemasok, pelanggan, dan pesaing.
Pelanggan
Pelanggan adalah pemangku kepentingan primer selain pemasok. Jika pemasok menyediakan input, maka pelanggan menyediakan uang bagi perusahaan. Maksud saya, mereka mengalirkan uang ke perusahaan dengan membeli produk.
Sehingga, ketika pelanggan loyal dan terus membeli produk, perusahaan bisa menghasilkan lebih banyak uang. Loyalitas tidak hanya berdampak pada pendapatan. Tapi, itu juga mempengaruhi biaya, misalnya dengan menurunkan biaya promosi karena pelanggan yang loyal bersedia mempromosikan produk kepada kerabat mereka.
Secara umum, bisnis menjalankan aktivitas dengan tujuan utama untuk menghantarkan nilai ke pelanggan dan memuaskan mereka. Sehingga, mereka tetap loyal dan uang terus mengalir ke perusahaan dengan menciptakan hubungan yang kuat dengan mereka.
Pemasok
Pemasok mempengaruhi perusahaan dalam mengirimkan nilai ke pelanggan. Mereka memberikan input esensial seperti bahan mentah, suku cadang, peralatan dan mesin. Apa yang mereka sediakan mempengaruhi operasi dan kualitas dan harga produk.
Selain itu, keandalan mereka dalam mengirimkan input mempengaruhi jadwal produksi. Pemasok mungkin juga memberikan diskon untuk mendorong perusahaan memberikan pesanan reguler. Atau, mereka memberikan keringanan kredit.
Kualitas dan keandalan pemasok sangat penting untuk operasi yang lancar. Perusahaan harus memiliki kendali atas ketersediaan dan biaya pemasok karena kekurangan atau keterlambatan pasokan bisa berdampak negatif pada penjualan dan ketidakpuasan pelanggan.
Perantara pemasaran
Perantara pemasaran berkontribusi dalam menghantarkan nilai. Mereka mungkin adalah individu atau organisasi.
Perantara pemasaran berkontribusi dalam membentuk jaringan untuk promosi, penjualan, dan distribusi, yang dengan mana produk dikenalkan dan dikirimkan ke pembeli akhir.
Perantara pemasaran mencakup beberapa pihak. Mereka termasuk agen, peritel, dan pedagang besar. Agen membantu perusahaan menemukan pelanggan.
Sementara itu, perusahaan logistik menyediakan jasa pergudangan dan transportasi membantu perusahaan dalam menyimpan dan memindahkan barang dari asalnya ke tujuan.
Kemudian, ada perusahaan jasa pemasaran seperti perusahaan periklanan dan riset pasar. Agen periklanan membantu perusahaan untuk meningkatkan eksposur terhadap konsumen di pasar target, menarik perhatian mereka, meraih ketertarikan dan medorong tindakan untuk membeli.
Pesaing
Pesaing senang jika perusahaan gagal. Mereka bisa mengambil strategi atau taktik agresif untuk mengalahkan perusahaan. Sehingga, kesuksesan mereka adalah kegagalan bagi perusahaan.
Pada dasarnya, perusahaan hadir untuk melayani pelanggan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Memuaskan kebutuhan dan keinginan tidak cukup untuk sukses karena kepuasan adalah nilai relatif. Kepuasan tergantung seberapa baik perusahaan dalam memberikan nilai kepada konsumen dibandingkan dengan pesaing.
Sehingga, karena menargetkan pelanggan yang sama, perusahaan sukse jika perusahaan memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar daripada para pesaingnya. Pelanggan akan lebih tertarik pada produk perusahaan daripada pesaing.
Karena alasan ini, perusahaan tidak hanya harus beradaptasi dengan perubahan dalam kebutuhan dan permintaan pelanggan. Tapi, mereka harus melakukannya denggan lebih baik daripadai pesaing. Dan mereka setidaknya memenuhi ekspektasi konsumen atau bahkan melampauinya.
Publik
Publik memiliki kepentingan terhadap perusahaan, baik aktual maupun potensial. Di sisi lain, mereka juga bisa mempengaruhi perusahaan untuk menyuarakan kepentingan mereka. Sebagai hasilnya, mereka potensial berdampak pada kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Publik mencakup jenis berikut:
- Publik keuangan (financial public)
- Publik media (media public)
- Publik pemerintah (government public)
- Citizen-action public
- Publik lokal (local public)
- Publik umum (general public)