• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Mikroekonomi

Alasan Kurva Permintaan Miring Ke Bawah

Diupdate pada April 17, 2022 · Oleh: Ahmad Nasrudin Tag: Kurva Permintaan, Permintaan

Alasan Kurva Permintaan Miring Ke Bawah
You are here: Home / Ekonomi / Mikroekonomi / Alasan Kurva Permintaan Miring Ke Bawah

Kurva permintaan yang miring ke bawah berlaku pada hampir pada sebagian kasus kita sehari-hari. Itu menunjukkan hubungan negatif antara harga dengan kuantitas yang diminta. Itu sesuai dengan hukum permintaan. 

IKLAN

Menurut hukum permintaan, harga yang lebih tinggi menurunkan kesediaan dan kemampuan konsumen untuk membeli, menyebabkan kuantitas yang diminta turun. Sebaliknya, harga yang lebih rendah meningkatkan kesediaan dan kemampuan konsumen untuk membeli, mendorong peningkatan kuantitas yang diminta. Jika kita menggambarkannya ke dalam sebuah grafik, itu menghasilkan kurva permintaan yang miring ke bawah.

Ekonom menjelaskan alasan kurva permintaan yang miring ke bawah melalui tiga konsep: utilitas marginal yang semakin berkurang, efek pendapatan dan efek substitusi. Itu mengaitkan perubahan harga dengan kepuasan, pendapatan riil dan pilihan kita.

Apakah kurva permintaan selalu miring ke bawah?

Dalam kasus spesifik, hubungan negatif antara harga dan kuantitas yang diminta tidak berlaku. Permintaan beberapa barang justru berlaku sebaliknya. Harga lebih tinggi meningkatkan kuantitas yang diminta. Dalam kasus yang lain, harga lebih rendah menurunkan kuantitas yang diminta. Atau, dengan kata lain, kurva permintaan mereka miring ke atas (positif).

Dua contoh barang dengan kurva permintaan yang miring ke atas adalah barang Giffen dan barang Veblen. Barang Giffen adalah barang inferior. Tapi, tidak seperti barang inferior lainnya, penurunan harga mereka menurunkan kuantitas yang diminta. Konsumen mengasosiasikan harga yang lebih rendah dengan kurang layak atau berkualitas lebih buruk.

Sementara itu, barang Veblen bisa kita temukan pada berbagai barang mewah seperti berlian atau mobil mewah. Kurva permintaan mereka memiliki kemiringan positif karena harga lebih tinggi meningkatkan citra atau prestise. Konsumen kaya membeli mereka untuk menunjukkan status. Sehingga, ketika harga mereka naik, konsumen kaya semakin meminati mereka, meningkatkan kuantitas yang diminta.

IKLAN

Dalam kasus lain, hukum permintaan juga tidak berlaku jika konsumen lebih mempertimbagkan faktor lain daripada harga. Ambil contohnya pendapatan. Ketika pendapatan konsumen naik, mereka meningkatkan permintaan terhadap sebuah produk, bahkan ketika harganya naik. Itu karena mereka tidak hanya menginginkan produk, tapi memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk membelinya seiring dengan peningkatan pendapatan mereka. Dengan lebih banyak uang, harga mungkin bukan menjadi persoalan.

Apa tiga alasan untuk menjelaskan kurva permintaan yang miring ke bawah?

Ekonom mengajukan tiga konsep penting untuk menjelaskan kemiringan kurva permintaan. Mereka adalah:

  1. Utilitas marginal yang semakin berkurang
  2. Efek pendapatan
  3. Efek substitusi

Yang pertama menjelaskan kepuasan yang kita peroleh dengan harga yang bersedia kita bayar. Sedangkan, dua terakhir menghubungkan harga dengan pendapatan riil dan pilihan kita.

Utilitas marginal yang semakin berkurang

Utilitas marginal berarti kepuasan ekstra yang kita peroleh ketika kita mengkonsumsi satu unit lagi. Ekonom menggunakannya untuk menjelaskan kemiringan kurva permintaan dengan menghubungkannya dengan harga yang bersedia kita bayar.

Berdasarkan hukum utilitas marginal yang semakin berkurang, semakin banyak kita mengkonsumsi barang, kepuasan ekstra yang kita rasakan akan semakin turun untuk setiap unit tambahan. Oleh karena itu, kita hanya bersedia mengkonsumsi dan membayar unit berikutnya jika harganya lebih rendah daripada unit sebelumnya.

Mengapa demikian?

Mari ambil contoh sederhana. Pada suatu waktu, kita sangat menginginkan pizza. Sehingga, meskipun tidak ada diskon atau voucher, kita tetap membelinya. Kita memiliki uang yang cukup untuk memborong banyak untuk sekedar memuaskan keinginan kita.

IKLAN

Kita membeli pizza pertama. Setelah memakannya, kita merasa agak kenyang dan puas. Kemudian, kita menambah pizza kedua, membuat kita merasa lebih kenyang dan puas.

Pizza pertama memberikan kepuasan yang lebih tinggi daripada yang kedua karena, kita benar-benar menginginkannya. Ketika kita memakannya, itu terasa nikmat sekali. Sedangkan, pizza kedua memberikan kepuasan lebih sedikit karena selain kita sudah agak kenyang, kita juga sudah cukup puas dengan pizza pertama.

Meskipun masih memiliki uang di saku, kita akan berpikir dua kali untuk membeli pizza ketiga kalinya. Kita sudah mulai kenyang. Sehingga, kenikmatan yang kita peroleh dari pizza ketiga tidak setinggi pizza kedua atau pertama. Kita kemungkinan mengambilnya jika harganya lebih rendah daripada pizza kedua.

Kasus tersebut menunjukkan bagaimana utilitas marjinal semakin berkurang setiap kali kita menambah unit untuk dikonsumsi. Kita sudah relatif puas dengan unit sebelumnya yang kita konsumsi. Sehingga, kita akan bersedia membeli setiap unit tambahan hanya jika harganya semakin rendah. Itu karena setiap unit berturut-turut yang kita konsumsi menghasilkan semakin sedikit manfaat.

Efek pendapatan

Efek pendapatan menghubungkan perubahan harga dengan perubahan pendapatan riil kita dan kesediaan dan kemampuan kita untuk membeli. Kita bisa menggunakannya untuk menjelaskan mengapa kurva permintaan miring ke bawah.

Pendapatan riil adalah pendapatan kita yang diukur dari berapa banyak barang yang kita dapat dengan uang yang kita miliki. Misalnya, kita menghabiskan pendapatan $1,000 untuk membeli sebuah barang seharga $10. Dan, kita mendapatkan 100 unit. Pendapatan senilai 100 unit tersebutlah pendapatan riil kita.

Berapa banyak unit yang kita beli, itu tidak hanya tergantung pada nominal pendapatan kita. Tapi, itu juga tergantung pada harga barang. Sekarang, kita asumsikan nominal pendapatan kita tidak berubah, tetap di $1.000.

Jika harga barang tersebut turun, pendapatan riil naik. Dengan pendapatan yang sama, kita bisa mendapatkan lebih banyak barang. Itu mendorong kita meminta lebih banyak.

IKLAN

Katakanlah harga turun menjadi $5. Sekarang, kita bisa membeli sebanyak 200 unit dengan $1.000.

Sebaliknya, ketika harga naik, pendapatan riil kita turun. Kita tidak bisa membeli sebanyak sebelumnya dengan pendapatan saat ini. Itu mendorong kita untuk mengurangi kuantitas yang diminta.

Misalnya, harga naik menjadi $20. Sekarang, kita hanya bisa membeli 50 unit.

Sebagai kesimpulan, penurunan harga meningkatkan pendapatan riil, mendorong peningkatan kuantitas yang diminta. Tapi, jika harga naik, pendapatan riil kita turun, mendorong kita mengurangi kuantitas yang diminta. Sebagai catatan: hubungan ini hanya berlaku untuk barang normal.

Efek substitusi

Efek substitusi berurusan dengan pilihan kita. Apa yang kita lakukan ketika harga sebuah produk berubah? Ekonom mengaitkannya dengan pilihan yang tersedia: sebuah produk vs. produk substitusinya.

Kita memiliki beberapa alternatif dalam mengkonsumsi. Kita bisa memilih sebuah produk atau produk substitusinya, tergantung mana yang lebih menarik. Memilih yang satu berarti meninggalkan yang lain karena mereka memuaskan kebutuhan yang sama. Tidak masuk akal memilih keduanya karena uang kita terbatas atau memang karena kedua produk pada dasarnya adalah sesuatu yang sama.

Oleh karena itu, dengan uang yang sama, kita memilih satu dari dua alternatif. Mengasumsikan faktor lain adalah konstan, harga relatif adalah pertimbangan kita. Kita akan memilih yang lebih murah dan meninggalkan yang lebih mahal.

Misalnya, produk A memiliki kegunaan yang sama dengan produk B. Asumsikan hanya satu produk yang mengalami perubahan harga. Jika harga produk A naik, maka kita akan beralih ke substitusinya, produk B. Karena harga produk B tetap, itu sekarang lebih murah, meningkatkan kuantitasnya yang diminta.

IKLAN

Sebaliknya, kenaikan harga produk B akan mendorong kita untuk beralih ke produk A karena relatif lebih murah. Akibatnya, kuantitasnya yang diminta meningkat.

Sebagai kesimpulan, ketika harga sebuah produk naik, beberapa konsumen beralih ke substitusinya, mengurangi kuantitasnya yang diminta. Sebaliknya, jika harganya turun, beberapa konsumen beralih dari produk substitusi ke produk tersebut, meningkatkan kuantitas yang diminta.

Bacaan selanjutnya

  • Kurva Permintaan: Jenis, Cara Menggambarnya Dari Fungsi Permintaan
  • Alasan Kurva Permintaan Miring Ke Bawah
  • Apa perbedaan pergerakan dan pergeseran kurva permintaan?
  • Apa itu Hukum Permintaan? Bagaimana Cara Kerjanya?
  • Tiga Asumsi yang Mendasari Hukum Permintaan
  • Apa Lima Pengecualian Terhadap Hukum Permintaan?
  • Apa Perbedaan Antara Perubahan Permintaan dan Perubahan Kuantitas yang Diminta?
  • Permintaan Individu: Definisi, Kurvanya, Faktor Penentu
  • Permintaan Pasar: Definisi, Cara Menghitung, Penentu
  • Apa enam penentu permintaan non-harga? Contoh-contohnya.
  • Apa saja jenis-jenis permintaan?
  • Permintaan Dalam Ilmu Ekonomi: Arti dan Faktor Penentu

TOPIK

Analisis Keuangan Anggaran Pemerintah Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Perdagangan Internasional Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Struktur Organisasi
IKLAN

TOP 7

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Teori Kebutuhan McClelland: Jenis dan Cara Memuaskan
  • Diskriminasi Harga Tingkat Pertama: Contoh, Prasyarat, Masalah
  • Lingkungan Makro
  • Teori Motivasi Herzberg: Contoh dan Penjelasan
  • Pergeseran Kurva Kemungkinan Produksi, Apa Saja Faktornya?

TERBARU – Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan erat dengan pembangunan ekonomi. Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk

Koefisien Gini Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Apa itu: Koefisien Gini adalah (Gini coefficient) statistik ketimpangan ekonomi dalam suatu masyarakat. Ini memberitahu

Indeks Pembangunan Manusia Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Indeks Pembangunan Manusia: Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Apa itu: Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) adalah sebuah indikator yang memberitahu anda perkembangan

Pertumbuhan Ekonomi Faktor Pentingnya Dampak Cara Mengukurnya

Pertumbuhan Ekonomi: Faktor, Pentingnya, Dampak, Cara Mengukurnya

Economic growth atau pertumbuhan ekonomi mengacu pada peningkatan output di suatu perekonomian dari waktu ke waktu. Ini

Distribusi Pendapatan Cara Mengukur dan Mengatasi Ketimpangan

Distribusi Pendapatan: Cara Mengukur dan Mengatasi Ketimpangan

Apa itu: Distribusi pendapatan (income distribution) adalah tentang bagaimana pendapatan atau kekayaan perekonomian

IKLAN

TERBARU – Manajemen

Keinginan Definisi dan Contoh

Keinginan: Definisi dan Contoh

Apa itu: Keinginan (wants) adalah harapan untuk memiliki atau memenuhi sesuatu. Jika kita menginginkan suatu barang,

Kebutuhan Definisi Contoh Jenis

Kebutuhan: Definisi, Contoh, Jenis

Apa itu: Kebutuhan (needs) berarti memerlukan (requiring) sesuatu karena itu esensial. Misalnya, kita membutuhkan

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan yang dihadapi pengusaha bisa sangat bervariasi. Itu tergantung pada bisnis apa yang akan mereka jalan dan

Bagaimana Pengusaha Berperan Dalam Masyarakat dan Perekonomian

Bagaimana Pengusaha Berperan Dalam Masyarakat dan Perekonomian?

Pengusaha berperan kunci untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan orang. Dalam aspek yang luas, mereka berkontribusi

8 Kualitas Pengusaha yang Sukses

8 Kualitas Pengusaha yang Sukses

Memulai dan menjalankan bisnis bukan tugas mudah. Kualitas pengusaha menentukan dan membantu menjawab mengapa seorang

IKLAN

TERBARU – Keuangan

Apa Saja 3 Tahap Pembiayaan Modal Ventura

Apa Saja 3 Tahap Pembiayaan Modal Ventura?

Tahap pembiayaan modal ventura mencakup: Ketiganya berbeda berdasarkan pada tahap mana modal disuntikkan ke dalam

Modal Ventura Cara Kerjanya, Caranya Menghasilkan Uang, Horizon Investasi

Modal Ventura: Cara Kerjanya, Caranya Menghasilkan Uang, Horizon Investasi

Apa itu: Modal ventura (venture capital) adalah modal yang diinvestasikan ke dalam perusahaan baru, startup atau

Leveraged Buyout (LBO) Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target 

Leveraged Buyout (LBO): Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target 

Apa itu: Leveraged buyout (LBO) adalah sebuah akuisisi dengan utang diandalkan untuk membiayai pembelian. Strategi ini

Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta

Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta

Struktur organisasi ekuitas swasta biasanya adalah Limited Partnership (LP) atau Limited Liability Company (LLC). Di

Footer

TOP 3

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Teori Kebutuhan McClelland: Jenis dan Cara Memuaskan

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami