Contents
Banyak organisasi hadir dalam dunia nyata. Mereka mungkin beroperasi di sektor swasta atau sektor publik.
Mereka mungkin adalah perusahaan perseorangan dan kemitraan, yang mana pemilik memiliki tanggung jawab tak terbatas. Atau, mereka adalah perusahaan terbatas, di mana pemilik tidak bertanggung jawab secara pribadi atas utang bisnis.
Begitu juga, organisasi bisnis hadir dengan berbagai perbedaan dalam kepemilikan. Misalnya, mereka mungkin adalah perusahaan perseorangan di mana satu orang pemilik mengoperasikan dan mengendalikan bisnis. Atau mereka adalah kemitraan, yang mana dibentuk oleh dua atau lebih mitra.
Perusahaan perseorangan dan kemitraan memiliki tanggung jawab tak terbatas. Mereka beroperasi sebagai bisnis yang tidak berbadan hukum.
Kemudian, ada juga perusahaan terbatas. Tidak seperti perusahaan perorangan atau kemitraan, perusahaan terbatas memiliki kewajiban terbatas. Dan bisnis adalah entitas legal terpisah dari pemiliknya.
Beberapa perusahaan terbatas beroperasi secara private, di mana saham mereka tidak diperdagangkan di bursa saham. Mereka kita kenal dengan perusahaan terbatas swasta (private limited companies). Yang lain telah mencatatkan sahamnya di bursa dan beroperasi sebagai perusahaan terbatas publik (public limited companies).
Organisasi di sektor swasta, publik dan ketiga
Organisasi bisa dikelompokkan berdasarkan siapa yang memiliki mereka dan apa motif mereka. Secara garis besar, mereka mencakup organisasi di:
- Sektor swasta;
- Sektor publik;
- Sektor ketiga.
Kepemilikan organisasi di sektor publik mungkin bertransisi menjadi milik sektor swasta (privatisasi). Dan sebaliknya, organisasi swasta diambil dan dikendalikan oleh pemerintah, menjadikannya organisasi sektor publik (nasionalisasi).
Privatisasi berarti memindahtangankan aset atau perusahaan milik negara kepada sektor swasta. Sehingga, kepemilikan mereka menjadi di bawah sektor swasta. Itu juga termasuk ketika pemerintah menunjuk perusahaan swasta untuk menyediakan layanan publik tertentu, yang mana sebelumnya disediakan oleh entitas milik negara.
Cara umum untuk memprivatisasi adalah dengan penawaran saham perdana. Perusahaan milik negara menerbitkan sahamnya di bursa efek untuk dimiliki dan diperdagangkan oleh publik. Konsekuensinya, kepemilikan pemerintah terdilusi.
Nasionalisasi adalah kebalikan dari privatisasi. Pemerintah mengambil alih perusahaan swasta dan menjadikannya di bawah kendali. Motifnya mungkin adalah untuk menghindari eksploitasi karena sektor swasta termotivasi oleh keuntungan maksimal.
Motif lainnya adalah untuk melestarikan industri strategis. Misalnya sebuah perusahaan raksasa beroperasi di industri padat karya dan sedang mengalami kesulitan keuangan. Menasionalisasinya adalah pilihan untuk menyelematkan pekerjaan bagi masyarakat.
Alasan lainnya adalah politis. Pemerintah memaksa perusahaan untuk dinasionalisasi, sebagaimana yang seringkali dilakukan oleh seorang diktator.
Sektor swasta
Sektor swasta mencakup berbagai bisnis di mana pemilik akhirnya adalah perorangan, baik satu orang atau beberapa orang. Mereka bertujuan untuk bertahan hidup dan menghasilkan keuntungan.
Karakteristik organisasi bisnis di sektor swasta:
- Pemilik akhir adalah individu;
- Bisnis dimiliki oleh satu orang atau lebih;
- Orientasi bisnis adalah menghasilkan keuntungan;
- Manajemen adalah lebih fleksibel (tidak di bawah birokrasi pemerintah).
Berbagai organisasi hadir di sektor swasta dengan struktur kepemilikan yang berbeda, termasuk:
- Perusahaan perseorangan (sole proprietorship atau sole trader), dimana bisnis dimiliki dan dikendalikan oleh satu orang;
- Kemitraan (partnership), dimana bisnis dimiliki dan dikelola oleh lebih dari satu orang (disebut dengan mitra);
- Korporasi, di mana organisasi dimiliki oleh satu atau lebih orang dan masing-masing memiliki tanggung jawab terbatas.
Korporasi terbagi menjadi dua terkait apakah saham mereka tersedia bagi publik dan diperdagangkan di bursa saham, yakni:
Sektor publik
Sektor publik adalah sektor ekonomi di bawah kendali pemerintah. Itu mungkin langsung melalui institusi pemerintah atau melalui entitas yang dimiliki negara. Barang atau jasa yang disediakan mungkin gratis atau dengan sedikit biaya misalnya layanan rumah sakit umum dan museum.
Organisasi di sektor publik mencakup:
- Pemerintah nasional
- Pemerintah lokal
Karakteristik organisasi bisnis di sektor swasta:
- Dimiliki dan dikendalikan oleh pemerintah;
- Bertujuan untuk memberikan layanan kepada publik;
- Menyediakan layanan yang tersedia luas, mungkin pada harga terjangkau;
- Didanai oleh pajak, kecuali untuk kasus khusus;
- Beroperasi di sektor strategis seperti kesehatan, pendidikan, perumahan dan pekerjaan sosial.
Didanai oleh pajak tidak selalu berlaku bagi organisasi di sektor publik. Contoh nyata adalah korporasi publik. Korporasi publik (public corporation) adalah bisnis milik negara, yang mana sepenuhnya atau sebagian didanai dari anggaran negara.
Korporasi publik kadang disebut industri nasional karena satu perusahaan biasanya bertindak sebagai pemonopoli di industri tertentu. Mereka biasanya beroperasi di sektor-sektor strategis seperti ketenagalistrikan dan perkeretaapian. Dikenal juga dengan badan usaha milik negara atau BUMN (state-owned enterprises atau SOEs).
Tidak seperti pemerintahan administratif nasional dan lokal, badan usaha milik negara beroperasi secara komersial. Mereka juga memiliki manajemen yang lebih fleksibel. Beberapa mungkin juga menjual saham mereka ke publik melalui bursa saham, meski mayoritas masih dipegang oleh pemerintah.
Selain itu, ada kemitraan publik-swasta (public–private partnership atau PPP). Itu adalah kerjasama partisipatif antara pemerintah dan sektor swasta dalam proyek-proyek publik seperti infrastruktur. Kerjasama tersebut biasanya menjadi solusi ketika kapasitas fiskal pemerintah terbatas, sehingga perlu melibatkan sektor swasta.
PPP mengambil banyak model. Misalnya, perusahaan swasta terlibat dalam mendanai dan membangun fasilitas publik. Setelah selesai, mereka menyerahkannya ke pemerintah dan mereka mungkin juga mengoperasikan fasilitas tersebut.
Sektor publik vs sektor pemerintah
Sektor pemerintah berbeda dengan sektor publik meski keduanya sering digunakan secara bergantian.
Sektor pemerintah hanya mencakup organisasi di semua tingkatan administratif seperti pemerintah pusat, federal, provinsi, kabupaten, dan kota. Sebaliknya, sektor publik mencakup mereka plus organisasi di bawah kepemilikan dan kendali pemerintah seperti BUMN. Sehingga:
- Sektor publik = Sektor pemerintah + Organisasi di bawah kendali pemerintah
Sektor ketiga
Sektor ketiga dikenal juga dengan sektor sukarela, sektor masyarakat (community sector), dan sektor nonprofit. Sektor ini beroperasi untuk menciptakan dampak sosial daripada keuntungan.
Secara sekilas, itu mirip dengan sektor publik karena termotivasi oleh motif non-keuangan. Dan sektor ini hadir untuk kepentingan publik, yakni kebutuhan untuk membantu masyarakat.
Namun demikian, berbeda dari sektor publik, organisasi di sektor ketiga tidak dimiliki oleh pemerintah. Mereka beroperasi secara independen.
Karakteristik organisasi di sektor ketiga:
- Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran untuk tujuan yang baik;
- Memberikan layanan kepada anggota;
- Dimiliki dan dijalankan secara sukarela bukan oleh pemerintah;
- Beroperasi tidak untuk mencari keuntungan tetapi oleh kebutuhan untuk membantu masyarakat;
- Mengandalkan uang dari sumbangan, hibah, hadiah atau menjual barang dan jasa;
- Pendapatan diinvestasikan kembali ke dalam organisasi.
Organisasi di sektor ketiga mencakup:
- Badan amal (charity);
- Kelompok masyarakat (community groups);
- Usaha sosial (social enterprise).
Bisnis tak berbadan hukum vs Bisnis berbadan hukum
Apakah pemilik dan bisnis dianggap sebagai badan hukum terpisah? Ada dua kelompok:
- Bisnis tak berbadan hukum (unincorporated business). Tidak ada perbedaan hukum antara pemilik bisnis dan bisnis itu sendiri. Perusahaan perseorangan dan kemitraan adalah contohnya.
- Bisnis berbadan hukum (incorporated business). Ini adalah entitas di mana keberadaannya diakui secara hukum sebagai entitas yang terpisah dari pemiliknya. Contohnya adalah perusahaan terbatas swasta dan perusahaan terbatas publik.
Tanggung jawab terbatas dan tanggung jawab tidak terbatas
Seberapa besar pemilik harus bertanggung jawab terhadap utang bisnis? Ada dua kategori:
Di bawah unlimited liability, pemilik bisnis atau mitra memiliki tanggung jawab penuh secara legal atas utang bisnis. Dengan kata lain, utang bisnis dianggap sebagai utang pemilik. Akibatnya, mereka mungkin harus menjual aset pribadi untuk melunasi utang. Dua contohnya adalah:
- Perusahaan perseorangan
- Kemitraan
Sedangkan, di bawah limited liability, bisnis memiliki identitas hukum terpisah dari pemilik (pemegang saham), yang mana tidak bertanggung jawab secara personal terhadap utang bisnis. Konsekuensinya, pemilik tidak harus menjual kekayaan pribadi mereka untuk melunasi utang perusahaan. Dan kerugian mereka sebatas jumlah yang mereka investasikan ke bisnis.
Struktur liabilitas terbatas terbagi ke dalam dua kategori:
Organisasi berdasarkan orientasi mereka
Organisasi memiliki orientasi atau motif yang berbeda-beda. Dan berdasarkan hal ini, mereka terbagi ke dalam tiga kategori:
- Organisasi berorientasi keuntungan (for-profit organization atau commercial organization);
- Organisasi sosial berorientasi keuntungan (for-profit social organization);
- Organisasi sosial nonprofit (non-profit social organization).
Organisasi berorientasi keuntungan mengkomersialisasi produk untuk mendapatkan keuntungan. Mereka menjual sebanyak mungkin produk. Tujuan mereka adalah memaksimalkan pendapatan pada biaya operasi yang minimal.
Organisasi berorientasi keuntungan mencakup:
- Perusahaan perseorangan
- Kemitraan
- Perseroan terbatas swasta
- Perseroan terbatas publik
Organisasi sosial berorientasi keuntungan (for-profit social organization) menghasilkan keuntungan dalam operasi mereka. Tapi, mereka tidak termotivasi untuk memaksimalkan keuntungan untuk meningkatkan kekayaan pemilik. Melainkan, mereka menginvestasikan uang yang mereka peroleh ke dalam organisasi untuk membiayai operasi, menumbuhkan bisnis untuk memberikan dampak yang lebih besar.
Misalnya, mereka menggunakannya untuk menggaji karyawan atau anggota. Selain itu, mereka membagikan kepada anggota seperti yang koperasi lakukan. Atau, mereka menggunakannya untuk meningkatkan keuangan, mempekerjakan lebih banyak staf, atau membeli sumber daya.
For-profit social organization mencakup:
- Usaha sosial (social enterprise)
- Koperasi (cooperative)
- Penyedia keuangan mikro (microfinance providers)
Sementara itu, organisasi sosial nonprofit, disebut juga dengan organisasi sosial nirlaba, menggunakan uang yang mereka peroleh untuk memperluas program mereka dan mendanai operasi. Mereka mungkin menghasilkan uang dari sumbangan, hibah, atau, dari menjual produk.
Tidak seperti dua organisasi sebelumnya, organisasi sosial non profit tidak menjual produk untuk mendapatkan keuntungan. Melainkan, mereka menggunakannya untuk memberikan lebih banyak dampak positif melalui program mereka.
Contoh organisasi sosial nonprofit adalah:
- Lembaga swadaya masyarakat (non-governmental organizations atau NGOs)
- Badan amal (charities)
- Kelompok masyarakat (community groups)