Contents
Apa itu: Pasar bebas (free market) adalah sistem ekonomi di mana kekuatan permintaan dan penawaran menggerakkan semua aktivitas ekonomi. Dalam sistem yang murni (laissez faire), peran pemerintah dalam perekonomian sangat minim. Di dalam sistem ekonomi, perusahaan dan properti adalah milik perorangan atau entitas di sektor swasta.
Pasar bebas kontras dengan ekonomi komando atau ekonomi terpimpin. Dalam sistem ekonomi komando, pemerintah pusat dan institusinya memutuskan semua aktivitas ekonomi.
Karakteristik ekonomi pasar bebas
Dalam ekonomi pasar bebas atau murni, permintaan dan penawaran pasar menentukan harga. Harga pasar menjadi sinyal bagi produsen untuk mengubah produksinya.
Tapi, di dunia nyata, sistem ekonomi semacam itu jarang ada. Ada banyak sekali kita jumpai hambatan bagi pasar bebas, termasuk kontrol harga, subsidi, tarif impor dan ekspor serta pembatasan hukum seperti pembatasan usia pada minuman beralkohol.
Secara keseluruhan, ekonomi kapitalis, yang dipraktekkan oleh sebagian besar negara maju seperti Amerika Serikat, tidak bebas secara murni. Mereka bebas hanya karena sektor swasta memainkan peran yang signifikan dalam perekonomian.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik pasar bebas:
- Kepemilikan sumber daya ekonomi oleh pribadi dan sektor swasta
- Pasar keuangan berkembang
- Kebebasan untuk berpartisipasi
- Perdagangan sukarela
- Persaingan dan mencegah praktik-praktik persaingan tidak sehat
- Insentif ekonomi mendorong individu untuk menjadi yang terbaik
- Tidak ada intervensi pemerintah
Kepemilikan sumber daya oleh pribadi dan sektor swasta
Ekonomi bebas ada karena sebagian besar sumber daya ekonomi dimiliki oleh perorangan atau perusahaan di sektor swasta. Ini berkebalikan dengan ekonomi komando, yang mana pemerintah memiliki semua itu.
Dalam pasar bebas, pemilik memiliki dan memiliki kontrol penuh atas alat produksi, alokasi, dan pertukaran produk. Mereka juga mengendalikan pasokan tenaga kerja.
Pasar keuangan berkembang
Salah satu faktor kunci yang membantu ekonomi pasar bebas menjadi sukses adalah keberadaan lembaga keuangan yang maju dan efisien. Pasar keuangan berkembang untuk memfasilitasi kebutuhan pembiayaan bagi mereka yang tidak dapat atau tidak ingin membiayai sendiri.
Bank dan broker ada sehingga mereka memberi individu dan perusahaan sarana untuk bertukar barang dan jasa. Lembaga keuangan kemudian mendapat untung dengan membebankan bunga atau biaya transaksi.
Kebebasan untuk berpartisipasi
Dalam ekonomi pasar bebas, masing-masing individu dapat mengambil bagian dan berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi. Individulah yang membuat keputusan ekonomi. Selain itu, tidak adanya pemaksaan atau pembatasan terkait kegiatan ekonomi.
Keputusan untuk memproduksi atau mengkonsumsi produk tertentu sepenuhnya sukarela. Tidak ada intervensi atau paksaan dari pemerintah. Dengan demikian, perusahaan atau individu dapat memproduksi sebanyak atau sesedikit mungkin produk yang mereka inginkan.
Perdagangan sukarela
Individu memiliki hak untuk melakukan pertukaran atau perdagangan yang mereka yakini akan membuat mereka lebih baik. Individu membuat diri mereka lebih baik dengan membeli sumber daya bernilai rendah dan menjualnya menjadi sumber daya bernilai lebih tinggi.
Kompetisi bebas
Individu bebas untuk bersaing satu sama lain. Itu juga berlaku dengan perusahaan. Dalam kasus ini, pemerintah harus memastikan bahwa persaingan dilakukan secara adil dan memberikan peluang yang sama. Melalui undang-undang seperti antitrust, pemerintah melarang praktik-praktik yang cenderung merugikan seperti monopoli dan kartel.
Insentif ekonomi
Uang bertindak sebagai insentif untuk produksi dan menjadi lebih baik. Jika kita menghasilkan barang dan jasa yang orang mau dan mampu beli, kita menerima uang sebagai imbalan. Semakin banyak uang yang kita dapatkan semakin tinggi posisi kita secara ekonomi.
Intervensi pemerintah minimal
Dalam pasar bebas yang murni, peran pemerintah tidak ada. Untuk ekonomi yang mendekati pasar bebas, intervensi pemerintah hanya sebatas bahwa penegakan hak kepemilikan individu dilindungi oleh negara. Selain itu, pemerintah melarang praktik-praktik yang menghambat persaingan sehingga memberi kesempatan yang adil bagi semua pelaku ekonomi.
Keunggulan dan kelemahan pasar bebas
Keunggulan pasar bebas
Dalam ekonomi pasar bebas, perusahaan memiliki kebebasan dalam menentukan output, harga, dan meraih keuntungan. Secara lebih spesifik, ekonomi pasar bebas memiliki sejumlah keunggulan, diantaranya:
- Konsumen mengarahkan pilihan
- Kebebasan untuk berinovasi
Pelanggan mengarahkan pilihan
Konsumen memutuskan produk mana yang menjadi sukses dan mana yang gagal. Ketika disajikan dengan dua pilihan produk, konsumen mengevaluasi fitur masing-masing dan memilih yang menawarkan nilai yang terbaik bagi mereka.
Untuk sebagian besar, konsumen juga mempengaruhi harga yang ditetapkan pada suatu produk. Dengan demikian, produsen perlu menemukan keseimbangan antara titik harga dan biaya (termasuk biaya untuk mendiferensiasi penawaran).
Mendorong inovasi
Pemilik bisnis menikmati semua kebebasan untuk menghasilkan ide-ide baru demi memenuhi kebutuhan konsumen dan mencetak keuntungan. Mereka dapat membuat produk baru dan menawarkan layanan baru kapan saja mereka mau. Karena itu, pengusaha jarang mengandalkan agen pemerintah untuk memberitahu mereka tentang kebutuhan konsumen.
Ketika produsen bekerja untuk memenuhi permintaan konsumen, mereka juga mencari cara untuk mendapatkan keuntungan dari pesaing mereka. Ini dapat terjadi dengan membuat proses produksi lebih efisien. Ini juga dapat terjadi ketika inovasi teknis baru mengarah ke pasar baru, sama seperti ketika televisi secara radikal mengubah cara orang mengonsumsi hiburan.
Kelemahan pasar bebas
Terlepas dari manfaatnya, ekonomi bebas juga datang dengan beberapa kelemahan diantaranya:
- Kegagalan pasar
- Bisnis kecil tersingkirkan
- Bahaya motif laba
Kegagalan pasar
Kadang-kadang, ekonomi pasar bebas dapat lepas kendali, menyebabkan konsekuensi yang mengerikan. Contoh kegagalan pasar termasuk Depresi Hebat tahun 1930-an akibat kejatuhan pasar saham. Terbaru, jatuhnya pasar real estat yang terjadi pada tahun 2008 juga menjadi contoh lain dari kegagalan ekonomi pasar bebas.
Bisnis kecil tersingkirkan
Perusahaan besar menikmati keunggulan dibandingkan produsen kecil yang tidak memiliki sumber daya untuk bersaing. Mereka dengan mudah mengakses ke kumpulan modal dan tenaga kerja.
Kondisi semacam itu dapat mengakibatkan produsen mengusir saingan keluar dari bisnis dengan memotong harga mereka atau dengan mengendalikan pasokan sumber daya yang langka, menghasilkan monopoli pasar.
Bahaya motif laba
Dalam ekonomi pasar bebas, produsen berusaha memaksimalkan keuntungan. Motif ini menuntun mereka dalam mengalokasikan sumber daya dengan cara yang paling menguntungkan, apakah itu berbahaya atau tidak.
Motif semacam itu mungkin akan mendorong sikap eksploitatif terhadap sumber daya, termasuk pekerja dan sumber daya alam. Hasilnya, itu seringkali mengorbankan bahkan membahayakan keselamatan pekerjanya atau mengabaikan standar lingkungan dan perilaku etis.
Mereka hanya memikirkan bagaimana cara menghasilkan keuntungan supernormal. Motif laba juga bertanggung jawab atas eksternalitas negatif yang muncul dan mempengaruhi iklim global seperti polusi udara, efek gas rumah kaca, dan lain sebagainya.