Contents
Apa itu: Pasar target, atau pasar sasaran (target market) adalah bagian dari pasar tersedia yang memenuhi syarat (qualified available market) di mana perusahaan berusaha mengarahkan upaya pemasarannya. Pasar tersedia mencakup individu yang memiliki keinginan untuk membeli produk dan memiliki kemampuan untuk membayar. Memenuhi syarat berarti secara hukum diizinkan untuk membeli dan menggunakan produk. Misalnya, minuman beralkohol hanya tersedia untuk individu usia tertentu saja, tidak untuk individu lainnya.
Mengapa pasar target penting
Ada beberapa alasan mengapa mengidentifikasi dan memilih pasar sasaran penting.
Pertama, itu membantu perusahaan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Konsumen di pasar yang ditargetkan berbagi kebutuhan yang sama, setidaknya di mata perusahaan. Sehingga, dengan menentukan pasar sasaran, perusahaan dapat fokus pada mereka yang paling mungkin membeli produk dengan mengembangkan bauran pemasaran yang sesuai.
Kedua, alokasi sumber daya menjadi lebih efisien. Perusahaan mengalokasikan anggaran pada aktivitas yang memiliki dampak terbesar. Misalnya, perusahaan dapat mengembangkan promosi yang tepat untuk menjangkau audiens yang tepat. Untuk pemasaran massal, perusahaan dapat memilih saluran komunikasi massal untuk mengiklankan produk. Sebaliknya, untuk pemasaran target, perusahaan memilih saluran yang lebih selektif, alih-alih saluran massal. Pemilihan saluran komunikasi tersebut pada akhirnya berdampak pada biaya dan efektifitas dari pesan iklan.
Perbedaan pasar target dengan segmen pasar
Pasar sasaran adalah bagian dari pasar di mana perusahaan memfokuskan upaya pemasarannya. Di bawah pemasaran target, itu adalah segmen pasar terpilih yang layak untuk dieksploitasi secara menguntungkan. Misalnya, perusahaan pakaian membagi pasar menjadi dua segmen menurut gender: pakaian laki-laki dan pakaian perempuan. Dari segmen tersebut, perusahaan mungkin memutuskan untuk memilih hanya segmen pakaian perempuan sebagai target.
Di bawah pemasaran massal, itu mungkin adalah bagian dari pasar potensial dan terdiri dari individu yang memiliki kemampuan untuk membeli dan legal secara hukum. Perusahaan mengabaikan segmen pasar dan mengasumsikan konsumen membutuhkan produk yang serupa. Pendekatan ini dapat anda temukan untuk produk-produk massal seperti sabun, detergen dan fast-moving consumer goods (FMCGs).
Cara mengidentifikasi target pasar
Memilih target pasar tergantung pada sifat produk dan strategi perusahaan. Ketika memilih strategi pemasaran massal, sebuah perusahan mengabaikan segmen pasar. Perusahaan mengasumsikan konsumen di pasar sasaran memiliki kebutuhan dan selera yang seragam. Mereka mengembangkan bauran pemasaran tunggal untuk semua konsumen target.
Sedangkan, untuk pemasaran target, perusahaan membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil (disebut segmen pasar). Tiga pendekatan yang sering digunakan adalah segmentasi geografis, segmentasi demografis dan segmentasi psikografis. Masing-masing kelompok mewakili selera, kebutuhan dan perilaku pembelian yang unik. Selain itu, konsumen di dalam segmen yang sama membutuhkan produk yang serupa dan merespon bauran pemasaran dengan cara yang mirip.
Dari beberapa segmen tersebut, perusahaan kemudian memilih segmen target sesuai dengan kriteria tertentu. Mereka kemudian mengembangkan bauran pemasaran yang sesuai.
Baik untuk pemasaran massal ataupun pemasaran target, perusahaan tidak menargetkan semua semua individu di pasar. Individu mungkin memiliki keinginan untuk menggunakan produk tapi tidak didukung dengan daya beli. Atau, pemerintah mungkin melarang perusahaan untuk menjual produk untuk individu tertentu. Jadi, dua prasyarat penting untuk memilih pasar target adalah:
- Memiliki permintaan efektif. Pasar terdiri dari individu yang menginginkan barang dan memiliki kemampuan untuk membayar. Mereka memiliki uang untuk membeli.
- Legal secara hukum. Cerutu ganja dilarang di beberapa negara. Begitu juga, rokok dan cerutu adalah ilegal untuk kalangan usia tertentu.
Kriteria bagi segmen pasar yang bernilai
Tidak semua target pasar berharga untuk dieksploitasi. Ada beberapa kriteria penting untuk memilih pasar sasaran, diantaranya:
- Ukuran pasar
- Prospek pertumbuhan
- Menguntungkan
- Terukur
- Daya tarik struktural
Ukuran pasar. Pasar tidak terlalu terlalu besar sehingga terlalu mahal untuk dieksploitasi dan di luar kemampuan dan sumber daya perusahaan. Namun, mereka juga tidak terlalu kecil sehingga perusahaan tidak mendapatkan penghematan biaya, misalnya melalui skala ekonomi.
Prospek pertumbuhan. Memilih pasar yang sedang tumbuh dan memiliki potensi permintaan yang tinggi di masa depan adalah penting untuk terus mengalirkan uang ke perusahaan.
Sebaliknya, mengembangkan pasar dari awal adalah investasi yang mahal. Perusahaan harus mengedukasi konsumen untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang produk.
Begitu juga, menargetkan pasar matang hanya akan menjadi investasi sia-sia. Pasar segera menuju fase penurunan, membuat perusahaan sulit untuk meraih pengembalian investasi yang memadai.
Menguntungkan untuk digarap. Pasar menawarkan pendapatan yang lebih tinggi daripada biaya untuk memasarkan produk. Dengan begitu, perusahaan memperoleh untung. Konsumen di pasar mungkin sadar kualitas sehingga bersedia membayar harga yang tinggi. Atau, mereka sadar harga namun ukuran pembelian mereka relatif besar, memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan menurunkan biaya per unit melalui skala ekonomi lebih tinggi.
Terukur. Perusahaan mudah untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik pelanggan dengan biaya yang efektif. Informasi semacam itu penting untuk mengembangkan bauran pemasaran yang tepat. Selain itu, perusahaan dapat mengukur efektivitas dari masing-masing bauran pemasaran, mengevaluasi, dan memperbaikinya.
Daya tarik struktural. Profitabilitas di pasar tergantung pada faktor-faktor seperti intensitas persaingan, hambatan masuk, daya tawar pembeli, daya tawar pemasok dan ketersediaan substitusi. Misalnya, ketika hambatan masuk rendah, pemain baru mudah masuk ke pasar, meningkatkan pasokan dan menurunkan harga pasar. Selain itu, faktor-faktor tersebut juga mempengaruhi cara perusahaan mengembangkan daya saing