Accounting profit atau laba akuntansi adalah laba yang hanya memperhitungkan biaya eksplisit. Ini sama dengan total pendapatan dikurangi biaya akuntansi perusahaan dan dapat kita lihat pada bagian laporan laba rugi. Biaya akuntansi hanya mencakup biaya eksplisit seperti biaya operasi, depresiasi, bunga, dan pajak; dan tidak memasukkan biaya implisit (biaya peluang).
Laba akuntansi dapat dianggap sebagai laba buku. Ini adalah pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan semua biaya dan dilaporkan pada laporan laba rugi, sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Berbeda dengan laba ekonomi, laba akuntansi hanya mewakili pengeluaran moneter yang dibayar perusahaan dan pendapatan moneter yang diterimanya. Nilainya tidak memperhitungkan biaya implisit atau biaya peluang. Oleh karena itu, nilainya akan lebih tinggi daripada laba ekonomi.
Rumus dan contoh perhitungan laba akuntansi
Catatan: Biaya eksplisit sama dengan total biaya akuntansi
Biaya eksplisit dan biaya implisit
Biaya eksplisit adalah biaya yang melibatkan pembayaran moneter langsung. Upah yang dibayarkan kepada pekerja, uang sewa dibayarkan kepada pemilik tanah, dan biaya material yang dibayarkan kepada pemasok adalah semua contoh biaya eksplisit.
Sebaliknya, biaya implisit adalah biaya peluang atas penggunaan faktor produksi yang dimiliki produsen. Biaya implisit adalah apa yang harus diberikan perusahaan untuk menggunakan sumber dayanya. Dengan kata lain, biaya implisit adalah biaya apa pun yang dihasilkan dari penggunaan aset alih-alih menyewa, menjual, atau meminjamkannya.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan kertas memiliki mesin produksi. Biaya implisit dari mesin tersebut adalah harga sewa yang bisa ditanggung perusahaan alih-alih membelinya.
Contoh singkat perhitungan
Katakanlah, sebuah perusahaan manufaktur memproduksi produk A dan mengenakan harga jual sebesar Rp5 per unit. Perusahaan membukukan penjualan sebanyak 2.000 unit dan mencatatkan total pendapatan sebesar Rp10.000. Harga pokok penjualan yang dicatatkan perusahaan adalah sebesar Rp2.000. Dalam hal ini. laba kotor yang diterima perusahaan adalah sebesar Rp8.000 (Rp10.000 – Rp2.000).
Untuk biaya operasi, perusahaan membukukan sebesar Rp5.000. dengan demikian laba operasi perusahaan adalah Rp3.000 (Rp8.000 – Rp5.000). Sementara itu, beban non-operasi bersih (pendapatan operasi minus beban operasi) adalah sebesar Rp2.000, sedangkan pajak penghasil adalah sebesar 35%.
Dengan demikian, laba sebelum pajak perusahaan adalah Rp1.000 (Rp3.000-Rp2.000). Sedangkan, beban pajak yang ditanggung perusahaan adalah sebesar Rp350 (35% x Rp1.000). Jadi, total laba akuntansi perusahaan adalah sebesar Rp650 (Rp1.000-Rp350).