Seperti namanya, penelitian perilaku konsumen (consumer behavior research) adalah penyelidikan komprehensif tentang konsumen dan perilaku mereka. Penelitian ini sangat penting, terutama untuk bagaimana mereka akan mencapai ketika menerima berbagai pesan.
Pemasar harus memahami bagaimana konsumen merespons, membuat keputusan pembelian, dan menggunakan produk mereka. Dengan mengumpulkan data perilaku konsumen, ini membantu mereka untuk menargetkan upaya mereka dengan lebih baik dalam menciptakan program pemasaran yang efektif.
Informasi tentang perilaku konsumen sangat penting untuk keberhasilan strategi pemasaran. Mengapa? Setidaknya ada tiga alasan:
- Tekanan kompetitif semakin meningkat, terutama di era digital modern.
- Pasar terus tumbuh dan berubah
- Kebutuhan konsumen terus berkembang dan semakin spesifik.
Jika bisnis ingin memberikan proposisi nilai terbaik, mereka harus tahu tentang pelanggan mereka dalam hal kebutuhan dan perilaku mereka. Informasi seperti itu menjadi input berharga dalam merancang strategi produk, pemasaran, dan produksi.
Bagaimana kita melakukan penelitian perilaku konsumen?
Ada beberapa opsi bagi pemasar untuk mengumpulkan informasi tentang perilaku konsumen. Pemasar biasanya menggabungkan dua metode yang lebih luas berikut:
Penelitian kuantitatif , dengan menggunakan eksperimen, survei, dan teknik observasi. Data bersifat deskriptif, empiris, dan jika diambil secara acak, kita dapat menggeneralisasi temuan ke populasi yang lebih besar.
Penelitian kualitatif, dengan menggunakan wawancara mendalam, kelompok fokus, dan teknik proyeksi. Data lebih subjektif dan dapat diperdebatkan. kita tidak dapat menggeneralisasi temuan kepada populasi yang lebih luas. Biasanya, pemasar menggunakan teknik ini untuk meluncurkan promosi baru.
Bagaimana cara mengukur
Setidaknya ada lima cara untuk mengukur perilaku konsumen:
- Pernyataan diri. Di sini, peneliti bertanya kepada konsumen secara langsung tentang kepercayaan atau perasaan mereka tentang suatu objek, misalnya, suatu produk.
- Pengamatan yaitu dengan memonitor tindakan dan perilaku konsumen.
- Teknik tidak langsung. Peneliti tidak bertanya langsung tentang perilaku tertentu tetapi sebagai pertanyaan terkait lainnya. Dari data yang mereka dapatkan, peneliti akan mencoba menyimpulkan perilaku konsumen. Biasanya, peneliti menggunakan teknik ini untuk menyelidiki beberapa informasi, termasuk sikap, persepsi, preferensi, citra merek, loyalitas, kepuasan, dan keterlibatan. Beberapa metode yang dapat peneliti gunakan adalah teknik multi-atribut (multi-attribute techniques), tes asosiasi (association tests), tes kalimat lengkap (complete sentence tests), tes bercerita (storytelling tests).
- Kinerja tugas objektif (performance of objective tasks). Metode ini mengasumsikan bahwa seseorang akan mengingat fakta-fakta yang mendukung sikapnya terhadap suatu objek.
- Reaksi psikologis. Dibutuhkan percobaan laboratorium untuk mengukur kondisi mental individu. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur psikologi konsumen adalah tekanan saraf, detak jantung, gelombang tubuh, dan lainnya. Metode ini seringkali mahal karena tidak tersedianya alat. Juga, pemasar sering merasa sulit untuk melibatkan responden dalam penelitian.