Contents
Berdasarkan cara penggunaan, kita mengklasifikasikan barang menjadi dua, yakni barang modal dan barang konsumen (atau barang konsumsi). Barang modal merujuk pada berbagai jenis barang yang digunakan dalam proses produksi, baik saat ini maupun di masa mendatang.
Ketika sebuah produsen membeli barang modal, ini berarti perusahaan tersebut berusaha untuk meningkatkan produksi. Contoh barang modal adalah properti, pabrik, dan peralatan, mesin dan peralatan, dan alat berat.
Sebaliknya, barang konsumen adalah jenis barang jadi yang digunakan oleh konsumen akhir. Tidak ada proses penggunaan lebih lanjut. Contoh barang konsumen termasuk makanan, minuman, kendaraan pribadi, pakaian, furnitur, elektronik dan peralatan dapur.
Barang konsumen dapat memiliki umur manfaat hingga tiga tahun (dinamakan barang tahan lama) seperti furnitur dan kendaraan pribadi. Sementara barang konsumen yang memiliki umur lebih pendek kita namakan dengan barang tidak tahan lama. Mereka yang termasuk barang tidak tahan lama adalah makanan, minuman, pakaian, dan bensin.
Perbedaan utama barang modal dan barang konsumen
Untuk membedakan antara barang modal dan barang konsumen, saya akan menguraikan satu-persatu karakteristiknya sebagai berikut:
Barang konsumen
- Pembeli adalah konsumen.
- Barang konsumen adalah untuk konsumsi dan tidak digunakan untuk produksi barang konsumen lainnya. Barang tersebut kadang-kadang disebut barang akhir karena barang tersebut berakhir di tangan konsumen.
- Tujuan konsumsi adalah untuk penggunaan pribadi.
- Strategi pemasaran yang terlibat adalah business-to-consumer (B2C). Meskipun konsumen dapat membeli dari konsumen lainnya, namun barang pada awalnya dibeli dari produsen.
- Jumlah pembeli potensial sangat banyak, tidak hanya dari wilayah lokal dan nasional, tetapi juga dapat berasal dari pasar internasional.
Barang modal
- Pembeli adalah bisnis.
- Bisnis menggunakannya sebagai input untuk menghasilkan barang konsumen atau barang setengah jadi yang digunakan oleh perusahaan lain.
- Bisnis tidak menjual barang modal karena tidak secara langsung dapat menciptakan pendapatan sebagaimana barang konsumsi.
- Tujuan pembelian adalah untuk menghasilkan produk lain.
- Strategi pemasaran yang terlibat adalah business-to-business (B2B).
- Karena perusahaan adalah pembeli, maka jumlah permintaan lebih terbatas dibandingkan dengan barang konsumen.
- Barang modal memainkan peran penting dalam meningkatkan kapasitas produktif suatu perusahaan atau perekonomian. Barang modal memungkinkan perusahaan untuk memproduksi pada tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Misalnya, dengan komputer baru, karyawan dapat menghasilkan laporan dengan lebih cepat dibandingkan dengan komputer konvensional.