Contents
Apa itu: Inovasi (innovation) adalah proses menerjemahkan ide untuk menciptakan sesuatu yang baru dari yang sudah ada, baik itu terkait dengan barang, jasa atau proses. Itu membutuhkan tidak hanya kebutuhan yang diakui, tapi juga orang yang kompeten dengan teknologi yang relevan dan dukungan keuangan. Sebuah ide dikatakan inovatif jika dapat ditiru dengan biaya ekonomis dan harus memenuhi kebutuhan tertentu.
Pentingnya inovasi
Inovasi adalah sumber keunggulan kompetitif yang paling penting, terutama di tengah persaingan yang ketat (hiperkompetisi). Melaluinya, perusahaan dapat:
- Menghasilkan produk baru untuk dapat lebih memuaskan kebutuhan pelanggan, seperti melalui diferensiasi
- Menghasilkan lebih banyak pendapatan dengan meningkatkan kualitas produk yang ada, memungkinkan perusahaan untuk membebankan harga premium
- Mengurangi biaya pembuatan produk yang diinginkan pelanggan
- Memperbaiki efektifitas dan efisiensi proses bisnis
- Meningkatkan peluang menemukan peluang baru
- Bereaksi secara sukses terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis yang dinamis
Pesaing biasanya akan mencoba untuk meniru inovasi yang sukses dan sering berhasil. Karena alasan ini, mempertahankan keunggulan kompetitif membutuhkan komitmen berkelanjutan terhadap inovasi.
Jenis inovasi
Ada empat jenis inovasi:
- Inovasi produk
- Inovasi proses
- Inovasi posisi
- Inovasi paradigma
Inovasi mungkin juga adalah inovasi berkelanjutan (continuous innovation) jika didasarkan pada produk yang sudah ada sebelumnya. Perusahaan melakukan perubahan kecil tanpa mengubah kebiasaan pelanggan.
Atau, itu adalah inovasi terputus-putus (discontinuous innovation) di mana produk yang dihasilkan adalah berbeda dan sama sekali baru seperti bola lampu listrik atau komputer, saat keduanya muncul untuk pertama kali. Mereka seringkali mengubah kebiasaan pelanggan dan lanskap persaingan.
Clayton Christensen membedakan antara inovasi mempertahankan (sustaining innovation) dengan inovasi disruptif (disruptive innovation). Yang pertama mengacu pada perbaikan produk berdasarkan kebutuhan yang diketahui pelanggan saat ini. Sedangkan, inovasi yang mengganggu menciptakan pasar baru dan mengalihkan peta persaingan dengan menggusur pesaing yang sudah mapan.
Inovasi produk
Ini menciptakan produk baru dari konsep yang sudah ada atau memodifikasi produk yang sudah ada, termasuk perbaikan dalam spesifikasi teknis, komponen dan bahan, kemudahan pengguna atau karakteristik fungsional lainnya.
Membuat mobil listrik atau hybrid adalah contohnya. Contoh lainnya adalah mengembangkan laptop setelah ditemukannya personal computer.
Inovasi proses
Ini mengembangkan cara, metode, dan teknik baru atau yang dimodifikasi untuk membuat suatu produk. Contohnya adalah metode seperti lean production, six sigma quality, dan Total Quality Management. Itu mungkin juga tidak hanya melibatkan perubahan signifikan dalam teknik produksi tapi juga peralatan, dan perangkat lunak.
Inovasi posisi
Ini adalah tentang relokasi persepsi pelanggan tentang produk tertentu. Misalnya, ponsel dahulu dipasarkan perangkat komunikasi. Tapi, sekarang, mereka dianggap sebagai gadget penting bagi gaya hidup dan aksesori fesyen.
Inovasi paradigma
Ini adalah perubahan khas dalam bagaimana melakukan sesuatu. Sekarang, membaca buku tidak harus membawanya secara secara fisik, cukup dengan ponsel. Begitu juga, berkenalan dengan teman baru tidak harus melalui tatap muka secara langsung, tapi cukup melalui situs media sosial atau saluran online lainnya.
Difusi inovasi
Inovasi tidak menyebar dan diterima begitu saja oleh seluruh populasi. Melainkan, adopsinya berlangsung secara perlahan. Para ahli kemudian mengembangkan teori difusi inovasi untuk menjelaskan bagaimana, mengapa, dan seberapa cepat ide dan inovasi baru menyebar. Mereka membagi konsumen di pasar menjadi lima kategori:
- Inovator
- Pengadopsi awal (early adopter)
- Mayoritas awal (early majority)
- Mayoritas akhir (late majority)
- Laggards
Inovator mewakili mereka yang pertama kali mengadopsi. Jumlah mereka sedikit. Mereka bersedia mengambil risiko terkait dengan menggunakan produk karena mungkin karena didukung dengan memiliki status sosial tinggi atau didukung oleh keuangan yang kuat. Mereka juga memiliki kontak terdekat dan interaksi dengan inovator lain dan sumber ilmiah.
Pengadopsi awal adalah kategori berikutnya. Mereka memiliki tingkat kepemimpinan opini tertinggi dan lebih bijaksana daripada inovator dalam membuat pilihan adopsi. Mereka juga memiliki status sosial yang tinggi dan dukungan keuangan dan pendidikan yang memadai.
Mayoritas awal mengambil bagian besar dari populasi pasar. Mereka mengadopsi inovasi setelah beberapa waktu dan cukup banyak orang melakukannya. Mereka memiliki status sosial di atas rata-rata tapi jarang memegang posisi kepemimpinan opini.
Mayoritas akhir adalah bagian berikutnya dari populasi setelah mayoritas awal. Mereka mengadopsi inovasi setelah sebagian besar populasi melakukannya. Mereka relatif skeptis tentang suatu inovasi, mungkin karena dukungan keuangan dan status sosial di bawah rata-rata.
Laggards adalah mereka yang terakhir mengadopsi inovasi. Mereka tidak menyukai perubahan dan cenderung mempertahankan status quo dan tradisi. Mereka memiliki status sosial dan dukungan keuangan terendah dibandingkan empat kategori lainnya