• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Sumber daya manusia

Akuntabilitas: Pentingnya, Contoh, Komponen

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada April 16, 2022

Akuntabilitas Pentingnya Contoh Komponen
Advertisement

Apa itu: Akuntabilitas (accountability) berarti menjalankan peran dan tugas secara bertanggung jawab sesuai dengan yang seharusnya. Itu dapat berlaku untuk individu, departemen, perusahaan atau organisasi lain. Mari fokus pada aplikasinya di manajemen perusahaan.

Ketika seorang karyawan anda akuntabel, dia menjalankan tugas dan perannya secara bertanggung jawab sesuai dengan prosedur, aturan dan pedoman yang berlaku. Dia berperilaku jujur dan etis untuk melakukannya. Dan, dia bersedia dinilai berdasarkan kinerjanya selama ini.

Kemudian, terkadang, dia mungkin melakukan kesalahan. Dan, akuntabilitas berarti dia bersedia mengakui kesalahan tersebut dan bersedia bertanggung jawab.

Mengapa akuntabilitas penting?

Akuntabilitas relevan dengan aspek-aspek bisnis. Di tingkat organisasi, perusahaan semakin dituntut untuk lebih akuntabel dalam mengelola bisnis. Kegiatan mereka membawa pengaruh besar terhadap lingkungan dan masyarakat. Bagaimana mereka mendapatkan sumber daya alam dan karyawan sebagai input, memproses dan mempekerjakan mereka dan menjual produk telah mendapatkan sorotan publik. Begitu juga, apa yang mereka hasilkan juga berdampak luas bagi publik, dan karena alasan tersebut, juga menjadi perhatian.

Advertisement

Publik meminta perusahaan untuk semakin akuntabel dengan kegiatan mereka. Orang-orang mulai menyadari mereka tidak hanya mendapatkan manfaat dari bisnis. Tapi, mereka juga khawatir terhadap efek samping dan praktik bisnis yang buruk seperti degradasi lingkungan dan diskriminasi terhadap karyawan.

Sementara itu, dalam manajemen sumber daya manusia, akuntabilitas menekankan orang-orang memainkan peran mereka secara bertanggung jawab. Mereka tidak hanya menyelesaikan tugas atau pekerjaan dengan baik. Tapi, itu juga dilakukan dengan benar, sesuai dengan yang seharusnya (mungkin dibandingkan dengan aturan, prosedur atau standar yang berlaku). Selain itu, mereka bersedia untuk bertanggung jawab jika mereka melakukan kesalahan atau tidak melakukannya dengan benar.

Mendorong karyawan menjalankan peran mereka secara akuntabel sangat penting. Mereka menghasilkan kinerja sesuai dengan ekspektasi manajemen. Sehingga, misalnya, ketika manajemen memberi mereka lebih banyak otonomi, mereka akan berusaha keras untuk menjalankan peran dan melakukan tugas dengan sebaik. Akhirnya, itu membantu perusahaan mendapatkan hasil dari mereka.

Akuntabilitas dan kepemimpinan

Akuntabilitas memiliki komponen etika yang substansial dalam kepemimpinan. Pemimpin perusahaan sering membuat keputusan dengan konsekuensi yang luas. Jika mereka akuntabel, itu akan membangun kepercayaan tidak hanya di dalam organisasi, tapi juga di luar organisasi. Itu meningkatkan kepercayaan yang tinggi pada pelanggan, pemasok, pemegang saham, investor, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Dan, kepercayaan tersebut tidak hanya terhadap mereka, tapi perusahaan yang mereka pimpin.

Membangun kepercayaan di dalam perusahaan penting untuk menciptakan sinergi. Karyawan bersemangat untuk meraih cita-cita dan target yang dicanangkan perusahan. Dan, semua orang bergerak ke arah yang sama. Akhirnya, meraih cita-cita menjadi lebih mudah.

Advertisement

Begitu juga, membangun kepercayaan di antara pemangku kepentingan eksternal juga sama pentingnya. Misalnya, pelanggan akan cenderung loyal jika menaruh kepercayaan yang tinggi kepada perusahaan. Ambil contoh Apple. Orang bersedia membeli produk-produknya karena mereka percaya dengan yang dijanjikan oleh pemimpinnya, Steve Jobs, tentang produk yang berkualitas.

Apa contoh akuntabilitas dalam manajemen?

Ambil seorang tenaga penjual sebagai contoh. Anda menugaskan dia untuk dapat menjual produk sebanyak mungkin. Seperti biasa, dia mengelola pelanggan, mendekati mereka, menawarkan produk dan menutup penjualan. Untuk melakukan itu semua, dia harus mematuhi peraturan dan kebijakan di perusahaan anda. Kaakanlah, dia tidak boleh menggunakan jalan pintas demi meraih lebih banyak penjualan.

Ketika dia akuntabel, dia berusaha keras untuk menjual ke banyak pelanggan. Target yang anda tetapkan tidak membuat dia menggunakan cara-cara licik. Melainkan, dia menggunakan cara-cara kreatif untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang ada. Misalnya, dia menggunakan pendekatan yang lebih personal dan komunikasi yang interaktif.

Misalnya, ketika suatu saat, ada pelanggan mengeluhkan dia ke manajemen, dia bertanggung jawab. Dia berusaha memperbaiki keadaan, misalnya dengan menghubungi pelanggan tersebut, mendengarkan mereka dan memberikan solusi.

Contoh lain adalah auditor eksternal. Perusahaan tempat dia bekerja mengharuskan dia untuk tidak hanya mematuhi aturan perusahaan. Tapi, dia jua harus mematuhi peraturan dan standar akuntansi yang berlaku. Sehingga, jika perusahaan yang diaudit tidak sesuai dengan standar, dia dengan jujur mengungkapkannya melalui opini audit yang dia berikan.

Advertisement

Dia tidak hanya bertanggung jawab kepada perusahan tempat bekerja. Tapi, dia juga bertanggung jawab kepada pihak lain, yang mana mengandalkan hasil auditnya untuk membuat keputusan ekonomi. Mereka termasuk pemegang saham, investor, pemerintah dan kreditur. Sehingga, jika dia lalai dan gagal untuk mengungkapkan kondisi sebenarnya, maka akuntabilitasnya dipertanyakan.

Auditor yang tidak akuntabel bisa berdampak besar. Banyak pihak menggantungkan laporan keuangan untuk menginvestasikan uang. Sehingga, ketika itu tidak mengungkap kondisi sebenarnya, itu menjadi bencana. Kasus Enron Corp menjadi salah satu contoh skandal akuntansi terbesar akibat kurangnya akuntabilitas.

Apa saja empat komponen inti akuntabilitas? 

Akuntabilitas adalah tentang menjadi bertanggung jawab dan kepercayaan. Ketika pemimpin perusahaan mengambil keputusan, mereka mengumumkannya ke orang-orang di dalam perusahaan untuk melihat dan memahami ke mana arah perusahaan akan menuju. Itu membantu mendapatkan kepercayaan dari mereka. 

Empat komponen inti akuntabilitas menurut Ebrahim dan Weisband:

Transparansi (transparency). Membangun dan menyediakan informasi dan membuatnya tersedia bagi pihak-pihak terkait. Misalnya, pemimpin mengkomunikasikannya ke orang-orang di dalam perusahaan. Itu memungkinkan karyawan memahami apa yang sebenarnya pemimpin inginkan dan berharap untuk diraih. Ketika orang tahu arah yang akan dituju dengan keputusan tersebut, mereka seharusnya lebih bersemangat untuk mengimplementasikannya.

Advertisement

Answerability atau justification. Setiap tindakan dan keputusan harus memiliki alasan. Misalnya, mengapa pemimpin memilih dan memutuskan keputusan tertentu? 

Asumsikan, perusahaan berada di bawah kepemimpinan demokratis. Alasan tersebut menjadi landasan bagi karyawan untuk mempertanyakan dan memutuskan. Itu juga bisa mendorong mereka untuk mengembangkan umpan balik konstruktif jika mereka kurang setuju.

Kepatuhan (compliance). Keputusan yang dipilih selaras dengan kebijakan dan aturan perusahaan. Dan, untuk aspek yang lebih luas, itu mematuhi undang-undang atau standar industri.

Selain itu, pemimpin juga mengembangkannya melalui prosedur yang sesuai. Dan, ada cara untuk memantau dan mengevaluasi hasilnya, yang mana itu juga membutuhkan transparansi.

Penegakan atau sanksi (enforcement or sanction). Ada tindakan nyata untuk memenuhi tiga komponen lainnya. Selain itu, pemimpin bersedia untuk dimintai pertanggung jawaban dan jika gagal, idealnya, mendapatkan sanksi. 

Advertisement

Tapi, memang, seringkali, mereka bisa lolos, terutama jika keputusan mereka karena kelalaian. Bagaimanapun, di perusahaan, lebih mudah menghukum mereka yang berada di level bawah daripada level paling atas.

Bacaan selanjutnya

  • Level Hirarki: Definisi dan Penjelasan Singkat
  • Rantai Komando: Pentingnya, Elemen, Keuntungan
  • Rentang Kendali: Pentingnya, Jenis, Kelebihan, Kekurangan
  • Delegasi Dalam Manajemen: Cara Kerja, Keuntungan, Kerugian
  • Akuntabilitas: Pentingnya, Contoh, Komponen
  • Sentralisasi: Pentingnya, Cara Kerja, Determinan, Pro, Kontra
  • Desentralisasi: Pentingnya, Keuntungan, Kerugian
  • Birokrasi: Pentingnya, Cara Kerja, Keuntungan, Kerugian
  • Delayering: Pentingnya, Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan
  • Downsizing: Pentingnya, Alasan, Jenis, Pro, Kontra
  • Otoritas: Cara Kerja, Sumber, Jenis, Contoh
  • Bagan Organisasi: Pentingnya, Fitur dan Jenis

Bagikan

Related

  • Delayering: Pentingnya, Cara Kerjanya, Keuntungan, Kerugiannya
  • Delayering Pentingnya, Cara Kerjanya, Keuntungan, Kerugiannya
  • Level Hirarki: Definisi dan Penjelasan Singkat
  • Level Hirarki Definisi dan Penjelasan Singkat
  • Struktur Organisasi Terdesentralisasi: Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan
  • Struktur Organisasi Terdesentralisasi Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan
  • Struktur Organisasi Berdasarkan Hierarki: Kelebihan, Kekurangan
  • Struktur Organisasi Berdasarkan Hierarki Kelebihan, Kekurangan
  • Level Manajemen: Mengapa Penting, 3 Tingkatan
  • Level Manajemen Mengapa Penting, 3 Tingkatan
  • Audit Sosial: Pengertian, Pentingnya, Manfaat, Keterbatasan
  • Audit Sosial Pengertian, Pentingnya, Manfaat, Keterbatasan

Topics: Akuntabilitas, Istilah Struktur Organisasi

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Pergeseran Kurva Kemungkinan Produksi, Apa Saja Faktornya?
  • Altman Z-Score: Konsep, Model, Rumus, Kritik
  • Kepemimpinan Transaksional: Contoh, Karakteristik, Pro, Kontra

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami