Contents
Kemampuan membayar (ability to pay) dapat memiliki beberapa makna, diantaranya:
- Di bidang keuangan, kemampuan membayar mengacu pada kemampuan peminjam untuk melakukan pembayaran pokok dan bunga atas utang yang diperoleh.
- Dalam hubungan industrial, itu berarti kemampuan pengusaha untuk memenuhi tuntutan keuangan serikat.
- Dalam perpajakan, ini mengacu pada konsep bahwa tarif pajak harus bervariasi dengan tingkat kekayaan atau pendapatan. Pajak penghasilan progresif adalah contoh penerapan prinsip ini.
Kemampuan membayar pajak
Berdasarkan prinsip ini, besaran pajak seharusnya dipungut berdasarkan kemampuan bayar dari si wajib pajak. Oleh karena itu, ,ereka yang memiliki pendapatan atau kekayaan lebih kecil membayar persentase yang lebih rendah daripada mereka yang berpenghasilan lebih tinggi.
Prinsip ini sering digunakan untuk membenarkan pengenaan pajak langsung seperti pajak atas penghasilan atau pajak atas capital gain. Prinsip ini membedakan antara kesetaraan horizontal dan kesetaraan vertikal yang tertanam dalam perpajakan.
Kesetaraan horizontal mengacu pada kesetaraan antara subyek pajak dalam keadaan yang serupa, sedangkan kesetaraan vertikal mengamanatkan bahwa subyek pajak harus memikul pajak secara proporsional dengan tingkat pendapatan atau tingkat kesejahteraan ekonomi mereka. Yang terakhir menyiratkan bahwa semakin tinggi tingkat kesejahteraan ekonomi, semakin besar pula beban pajak yang harus ditanggung.
Mengapa prinsip kemampuan membayar pajak penting?
Jumlah pajak riil yang dibayarkan bukan satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan dalam sistem perpajakan. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah sistem pajak.
Penerapan prinsip ini memunculkan sistem pajak progresif. Dalam sistem ini, orang-orang dengan pendapatan lebih tinggi diminta membayar pajak lebih banyak daripada orang-orang dengan pendapatan lebih rendah. Logika dibalik penerapan pajak ini adalah bahwa individu dengan pendapatan lebih tinggi mampu membayar lebih banyak pajak daripada mereka yang berpenghasilan lebih rendah.
Perpajakan progresif merupakan landasan redistribusi pendapatan di dalam perekonomian. Mereka yang berpenghasilan lebih rendah biasanya membutuhkan lebih banyak bantuan pemerintah, meskipun kontribusi mereka lebih sedikit.
Kritik terhadap prinsip ini adalah bahwa praktik tersebut menghambat keberhasilan ekonomi karena membebani orang kaya dengan jumlah pajak yang tidak proporsional. Ekonom klasik percaya bahwa pajak progresif dapat menghancurkan inisiatif penduduk dalam ekonomi pasar bebas.
Kemampuan membayar dalam bidang keuangan
Dalam perbankan, kemampuan bayar berarti seberapa besar peluang seorang peminjam dapat melunasi pokok pinjaman plus bunga. Peminjam dengan kemampuan membayar yang lebih besar akan dianggap sebagai debitur yang kurang berisiko, sehingga memiliki risiko gagal bayar yang rendah. Dan, semakin rendah risiko gagal bayar, semakin besar peluang bagi peminjam untuk memperoleh suku bunga rendah.
Biasanya, bank akan menilai kemampuan bayar ini menggunakan data-data seperti pendapatan disposabel dan arus kas. Beberapa bank menilai kapasitas peminjam menggunakan lima indikator: historis pinjaman, modal, kapasitas untuk menghasilkan uang/kas, jaminan dan kondisi perekonomian saat ini.