• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
  • Ekonomi
  • Keuangan
Home › Bisnis

Kepemimpinan: Karakteristik dan Jenis Gaya Kepemimpinan

August 26, 2022 · Ahmad Nasrudin

Kepemimpinan Karakteristik dan Jenis Gaya Kepemimpinan

Contents

  • Karakteristik kepemimpinan
  • Jenis gaya kepemimpinan
  • Bacaan Selanjutnya

Apa itu: Kepemimpinan (leadership) adalah tindakan dan keterampilan memimpin sekelompok orang atau organisasi. Dalam perusahaan, itu biasanya terkait dengan posisi, sifat, dan karakter yang melekat pada seorang manajer dan eksekutif utama. Mereka memiliki wewenang dan kekuasaan dan menggunakannya untuk menetapkan tujuan, mempengaruhi dan memotivasi rekan dan bawahan mereka, dan menentukan alokasi sumber daya perusahaan.

Kepemimpinan menentukan pencapaian tujuan. Setiap situasi membutuhkan jenis kepemimpinan yang berbeda. Jadi, agar sukses, pemimpin harus berada di waktu dan lingkungan yang tepat. 

Karakteristik kepemimpinan

Banyak karakteristik kepribadian yang dikaitkan dengan kepemimpinan. Mereka termasuk ketegasan (assertiveness), autentik, kekuatan karakter (character strengths), dominasi, kecerdasan emosi, identitas gender, kecerdasan, narsisme, pemantauan diri (self-monitoring), dan motivasi sosial.

Beberapa keterampilan kunci untuk kualitas kepemimpinan yang baik adalah:

  • Komunikasi – kemampuan berkomunikasi yang efektif penting karena pemimpin harus menerjemahkan tujuan yang lebih besar ke dalam berbagai tujuan dan aktivitas yang lebih spesifik. 
  • Kesadaran – Ini adalah tentang bagaimana seorang pemimpin memperhatikan proses bisnis untuk mempelajari ide mana yang efektif dan mana yang kurang efektif. 
  • Kemampuan untuk mendelegasikan – pemimpin tentu saja tidak akan mengerjakan semua pekerjaan bawahan. Oleh karena itu, mereka harus tahu bagaimana memberdayakan sumber daya untuk mencapai tujuan. Itu mungkin membutuhkan pemimpin untuk memfasilitasi kerja tim, memberikan otonomi, dan mengarahkan pada pengambilan keputusan yang lebih baik.
  • Integritas – Pemimpin harus memiliki komitmen kuat terhadap apa yang telah diputuskan sehingga membangun kepercayaan di antara bawahan. 
  • Membangun hubungan – Mengembangkan kepercayaan dan kerjasama penting untuk menciptakan sinergi dan energi bersama. Itu tidak hanya untuk antar bawahan tetapi juga antara bawahan dengan pemimpin.
  • Inovasi – Kreatif dan pemecah masalah berguna ketika pemimpin harus membuat perubahan. 
  • Ketangkasan belajar – Seringkali masalah muncul dan membutuhkan pendekatan yang benar-benar baru untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, pemimpin seharusnya belajar cepat, yang mana penting untuk menghadapi keadaan yang tidak terduga. 

Jenis gaya kepemimpinan

Ada beberapa gaya kepemimpinan. Masing-masing memiliki mode operasi, keunggulan dan kelemahannya. Berikut adalah tujuh diantaranya:

  1. Kepemimpinan otoriter
  2. Kepemimpinan demokratis
  3. Kepemimpinan karismatik
  4. Kepemimpinan laissez-faire
  5. Kepemimpinan transaksional
  6. Kepemimpinan transformasional
  7. Kepemimpinan birokratis

Kepemimpinan otoriter

Gaya kepemimpinan otoriter menekankan bahwa pemimpin adalah otoritas tertinggi dan menentukan segala hal. Mereka menentukan kebijakan dan prosedur, memutuskan tujuan apa yang ingin dicapai, dan mengarahkan serta mengendalikan semua kegiatan tanpa saran dan partisipasi yang berarti dari bawahan. Pemimpin seperti itu memiliki kendali penuh atas tim dan meninggalkan otonomi yang rendah di dalam kelompok.

Jika pemimpin memiliki visi besar, itu mungkin bagus. Itu memudahkannya untuk memberdayakan sumber daya menuju arah yang lebih baik. Prosesnya lebih cepat karena bawahan akan selalu tunduk. 

Tapi, jika pemimpin bukanlah seorang visioner, apa yang akan terjadi?

Kepemimpinan demokratis

Kontras dengan gaya kepemimpinan otoriter, kepemimpinan demokratis membuat keputusan berdasarkan masukan dari bawahan. 

Kepemimpinan yang demokratis adalah salah satu gaya kepemimpinan yang efektif ketika bawahan membutuhkan beberapa wewenang. Bawahan merasa pemimpin menghargai saran dan ide mereka, memungkinkan mereka lebih termotivasi untuk terlibat dan memberikan hasil terbaik.

Tapi, pengambilan keputusan mungkin lebih lama. Lebih banyak saran dan ide, lebih sulit untuk mencapai konsensus. Dalam beberapa kasus, pemimpin demokratis mungkin mempertimbangkan untuk sedikit otoriter demi mencapai keputusan yang cepat.

Selain itu, bawahan mungkin akan mementingkan diri sendiri atau kelompoknya dan kurang memperdulikan pihak lain. Itu akan mengarah ke konflik dan membahayakan. Koordinasi dan kerjasama rusak sehingga tidak memberikan manfaat bersama. 

Kepemimpinan karismatik

Pemimpin karismatik berusaha untuk mendorong perilaku tertentu pada orang lain dengan cara komunikasi yang fasih, persuasi dan kekuatan kepribadian. Para pemimpin yang karismatik memotivasi para pengikut untuk menyelesaikan sesuatu atau memberikan hasil yang terbaik. 

Gaya kepemimpinan karismatik bergantung pada pesona dan daya bujuk pemimpin. Pemimpin karismatik digerakkan oleh keyakinan dan komitmen mereka terhadap tujuan. 

Pemimpin karismatik juga kadang-kadang disebut pemimpin transformasional. Perbedaan utama keduanya adalah fokus dan audiens. Pemimpin karismatik sering mencoba untuk membuat status quo lebih baik, sementara pemimpin transformasional fokus pada mengubah organisasi menjadi visi pemimpin.

Kepemimpinan laissez-faire

Gaya kepemimpinan laissez-faire berfokus pada mendelegasikan banyak tugas kepada anggota tim dan memberikan sedikit atau tanpa pengawasan. Pemimpin laissez-faire tidak secara intensif mengelola dan memberdayakan karyawan. Mereka sering memiliki lebih banyak waktu untuk proyek-proyek lain.

Manajer dapat mengadopsi gaya kepemimpinan ini ketika semua anggota tim mandiri dan berkualitas. Bawahan sangat berpengalaman, terlatih dengan baik dan hanya membutuhkan sedikit pengawasan. 

Gaya kepemimpinan laissez-faire dapat menyebabkan penurunan produktivitas jika karyawan bingung tentang apa yang diharapkan pemimpin mereka, atau jika beberapa anggota tim membutuhkan motivasi dan batasan yang konsisten untuk bekerja dengan baik.

Kepemimpinan transaksional

Kepemimpinan transaksional berfokus pada pengawasan, pengorganisasian, dan kinerja. Pemimpin mempromosikan kepatuhan bawahan melalui penghargaan dan hukuman. Mereka berpikir sistem itu dapat membuat para pengikut tetap termotivasi dalam jangka pendek. 

Tidak seperti pemimpin transformasional, pemimpin transaksional tidak ingin mengubah masa depan. Mereka berusaha menjaga hal-hal tetap sama dan melakukan sesuatu seperti biasanya. 

Gaya kepemimpinan ini mungkin cocok untuk jenis pekerjaan yang membutuhkan pengawasan ketat. Pemimpin selalu memperhatikan pekerjaan bawahan untuk menemukan kesalahan dan penyimpangan.

Kepemimpinan transformasional

Kepemimpinan transformasional berusaha untuk mendorong, menginspirasi, dan memotivasi bawahan untuk berinovasi dan menciptakan perubahan. Mereka menganggap itu sangat penting untuk membantu menumbuhkan dan membentuk kesuksesan masa depan perusahaan. Untuk melakukannya, pemimpin transformasional akan membangun budaya kemandirian yang kuat di tempat kerja.

Pemimpin transformasional menginspirasi dan memotivasi bawahan dengan penuh kepercayaan. Mereka mempercayai bawahan untuk mengambil keputusan dan mencari solusi dari setiap masalah secara mandiri. Mereka mendorong karyawan untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari melalui pemecahan masalah dan pencarian solusi alternatif yang lebih baik.

Gaya manajemen kepemimpinan ini memberi karyawan lebih banyak ruang untuk berkreasi, melihat ke masa depan dan menemukan solusi baru untuk setiap masalah.

Kepemimpinan birokratis

Pemimpin birokratis bekerja berdasarkan tugas-tugas resmi dan selalu menekankan hirarki otoritas dalam mengambil keputusan. Mereka menerapkan sistem aturan untuk manajemen dan pengambilan keputusan. Gaya kepemimpinan ini cocok untuk bisnis yang sangat teratur. Itu dapat menjadi gaya manajemen yang efisien di perusahaan yang tidak memerlukan banyak kreativitas atau inovasi dari karyawan.

Bacaan Selanjutnya

  • Gaya Kepemimpinan: Apa Itu? Apa Saja Jenisnya?
  • Kepemimpinan Demokratis: Definisi, Ciri, Pro, Kontra
  • Kepemimpinan Etis: Pentingnya dan Prinsip-Prinsipnya
  • Kepemimpinan Karismatik: Definisi, Contoh, Karakteristik, Pro, Kontra
  • Kepemimpinan Laissez-Faire: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
  • Kepemimpinan Otokratis: Definisi, Karakteristik, Contoh, Pro, Kontra
  • Kepemimpinan Otoriter: Karakteristik, Pro dan Kontra
  • Kepemimpinan Paternalistik: Karakteristik, Keunggulan, Kelemahan
  • Kepemimpinan Pelayan: Definisi, Karakteristik
  • Kepemimpinan Situasional: Cara Kerja, Tipe, Pro, Kontra
  • Kepemimpinan Transaksional: Contoh, Karakteristik, Pro, Kontra
  • Kepemimpinan Transformasional: Karakteristik, Mengapa Penting
  • Kepemimpinan: Karakteristik dan Jenis Gaya Kepemimpinan
  • Pemimpin Informal: Pentingnya Mereka, Cara Menjadi 
  • Pemimpin Strategis: Karakteristik dan Mengapa Penting

No related posts.

TRENDING

  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Anggaran Pemerintah: Komponen, Jenis dan Kebijakan Fiskal
  • Struktur Organisasi Horizontal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
  • Struktur Organisasi Vertikal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
  • Model Cournot: Konsep, Asumsi, Solusi, dan Kritik
  • Kelompok Penekan: Definisi, Contoh, Jenis, Pentingnya
  • Cost-plus Pricing: Konsep, Formula, Cara Menghitung, Pro dan Kontra

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh
  • Menyusun dan Memastikan Proposisi Nilai Pelanggan yang Efektif
  • Menciptakan Nilai bagi Karyawan: Kunci Membangun Tenaga Kerja yang Produktif [Dengan Contoh]
  • Bagaimana Bisnis Menciptakan Nilai bagi Pelanggan [Dengan Contoh]
  • Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham dan Investor [Dengan Contoh]

CARI LEBIH BANYAK

KATEGORI

Analisa keuangan Bisnis Ekonomi Investasi Keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Primary Sidebar

TRENDING

  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Anggaran Pemerintah: Komponen, Jenis dan Kebijakan Fiskal
  • Struktur Organisasi Horizontal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh

Copyright © 2025 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami