
Ethical leadership atau kepemimpinan etis adalah gaya kepemimpinan yang menunjukkan perilaku yang sesuai secara normatif melalui tindakan pribadi dan hubungan interpersonal. Pemimpin mempromosikan perilaku tersebut kepada pengikut melalui komunikasi dua arah, penguatan dan pengambilan keputusan.
Ada lima prinsip kepemimpinan etis: menghormati, melayani, mengedepankan kebersamaan, keadilan, dan kejujuran. Prinsip-prinsip ini adalah inti dari kepemimpinan etis.
Aspek kepemimpinan etis dapat meningkatkan budaya dan nilai-nilai perusahaan ke tingkat perilaku etis yang lebih tinggi. Dengan menunjukkan kepemimpinan etis, pemimpin mempromosikan integritas tingkat tinggi yang merangsang rasa dapat dipercaya, dan mendorong bawahan untuk menerima dan mengikuti visi mereka.
Karakteristik kepemimpinan etis
Pemimpin etis tahu bagaimana melakukan hal yang benar sesuai dengan nilai-nilai perusahaan. Diantara ciri-ciri kepemimpinan etis adalah sebagai berikut:
- Berkeadilan. Mereka cedera tidak favoritisme dan memperlakukan semua orang secara sama.
- Menghormati orang lain. Mereka menghargai dan menunjukkan rasa hormat kepada semua anggota tim. Ini dilakukan dengan mendengarkan mereka dengan penuh perhatian dan menghargai kontribusi mereka.
- Kejujuran. Pemimpin etis yang efektif mengedepankan kejujuran sehingga pengikut percaya bahwa pemimpin mereka jujur dan dapat diandalkan. Pemimpin etis menyampaikan fakta secara transparan, tidak peduli seberapa tidak populernya mereka.
- Fokus pada penguatan tim. Pemimpin etis menumbuhkan rasa kebersamaan dan semangat tim dalam organisasi.
- Pengambilan keputusan berdasarkan nilai. Semua keputusan pertama kali diperiksa untuk memastikan bahwa mereka sesuai dengan nilai-nilai organisasi secara keseluruhan. Hanya keputusan yang memenuhi kriteria ini yang diterapkan.
- Kepemimpinan dengan contoh. Pemimpin etis tidak hanya berbicara, tetapi juga dengan contoh. Haraannya pengikut akan melakukan hal yang sama.