Contents
Meninjau kembali strategi bersaing adalah salah satu cara untuk menanggapi pasar yang lebih kompetitif. Misalnya, di area pemasaran, bisnis mengidentifikasi apa saja yang perlu diadaptasi agar relevan dengan persaingan dan kebutuhan pelanggan saat ini, apakah itu terkait dengan produk, harga, promosi atau tempat. Mereka datang dengan berbagai alternatif strategi dan memilih yang paling tepat.
Akhirnya, proposisi jual unik perusahan terus relevan dengan mengadaptasi strategi pemasaran sesuai dengan konteks. Itu tidak hanya memuaskan kebutuhan pelanggan dan sesuai dengan selera mereka. Tapi, itu juga unik dan lebih baik daripada milik pesaing.
Beberapa pasar menghadapi persaingan yang meningkat karena hambatan masuk menjadi lebih rendah. Misalnya, pemerintah mungkin sebelumnya membatasi investasi asing. Tapi, sekarang, pemerintah mengubahnya untuk mendorong lebih banyak persaingan dengan melonggarkan peraturan. Akhirnya, kebijakan tersebut mendorong perusahan asing untuk berinvestasi di pasar, mendorong lebih banyak pemain memperebutkan pangsa pasar.
Dalam kasus lain, persaingan mungkin ketat karena perubahan selera konsumen. Konsumen memiliki beberapa alternatif setelah produk substitusi hadir. Beberapa beralih ke produk substitusi. Akhirnya, situasi ini memaksa perusahaan tidak hanya harus bersaing di pasar yang ada saat ini. Tapi, mereka juga harus bersaing dengan perusahaan di pasar substitusi.
Mengapa pasar menjadi lebih kompetitif?
Beberapa alasan menjelaskan mengapa sebuah pasar menjadi kompetitif. Kita bisa mengaitkannya dengan siklus hidup industri di mana ketika pasar memasuki tahap penurunan, persaingan menjadi semakin intens.
Pertumbuhan yang menurun memaksa perusahan yang ada harus memperebutkan ukuran pasar yang lebih kecil. Mereka tidak bisa lagi mengakuisisi pelanggan baru karena semua konsumen telah menggunakan produk. Akibatnya, mereka hanya mengandalkan penjualan berulang.
Di tahap penurunan, bisnis hanya bisa mempertahankan penjualan tinggi hanya dengan merebut pelanggan dari pesaing. Tentu saja, pesaing membalasnya dengan sengit. Akhirnya, intensitas persaingan diantara mereka meningkat.
Kemudian, perubahan persaingan juga dapat kita kaitkan dengan perubahan dalam lima kekuatan Porter. Misalnya, hambatan masuk menurun akibat pemerintah merelaksasi kebijakan investasi asing. Akibatnya, ancaman baru pendatang baru meningkat.
Pemain baru membawa kapasitas ke pasar, menurunkan harga pasar dan menekan profitabilitas pasar. Situasi ini meningkatkan persaingan karena perusahaan berusaha untuk mempertahankan pangsa pasar mereka.
Faktor-faktor penyebab pasar menjadi lebih kompetitif
Perubahan dalam siklus hidup industri dan lima kekuatan Porter dapat terjadi karena perubahan faktor eksternal. Mereka termasuk:
- Globalisasi
- Teknologi
- Kebijakan pemerintah
Globalisasi. Perekonomian antar negara yang lebih terintegrasi memudahkan perusahaan untuk masuk ke negara lain dengan lebih sedikit hambatan. Misalnya, mereka mungkin berinvestasi langsung dengan mendirikan anak usaha di pasar domestik. Atau, mereka menjual produk mereka ke pasar domestik dengan mengekspor. Akhirnya, globalisasi membuat pasar lebih kompetitif dengan menurunkan hambatan masuk, meningkatkan ancaman pendatang baru.
Teknologi. Teknologi bertanggung jawab atas siklus hidup yang singkat di beberapa pasar. Misalnya, pasar MP3 player hanya berumur singkat berkat kemajuan di pasar smartphone, yang mana membenamkan teknologinya ke ponsel. Akhirnya, orang meninggalkan MP3 player karena telah mendapatkannya di ponsel mereka.
Kasus di atas juga menunjukkan ke kita tentang bagaimana teknologi tidak hanya mempercepat siklus hidup. Tapi, itu juga menghadirkan ancaman substitusi, di mana smartphone datang untuk mensubstitusi MP3 player.
Teknologi juga meningkatkan daya tawar konsumen. Misalnya, e-commerce menghadirkan peluang bagi konsumen untuk mendapatkan produk yang paling murah dengan kualitas yang diinginkan. Banyak pilihan tersedia di situs e-commerce dengan berbagai rentang harga. Selain itu, penawaran tidak hanya datang dari perusahan lokal tapi juga internasional.
Selain menyediakan lebih banyak alternatif, e-commerce juga mengurangi biaya pencarian. Konsumen dengan mudah mencari produk melalui smartphone mereka tanpa harus mengunjungi toko untuk membandingkan harga, merek dan kualitas.
Kebijakan pemerintah. Misalnya, pemerintah menghapus tarif impor karena menjadi anggota serikat ekonomi. Kebijakan ini akhirnya mendorong perusahaan-perusahaan dari negara anggota bebas masuk ke pasar domestik. Sebagai hasilnya, ancaman pendatang baru meningkat. Dan itu membawa lebih banyak persaingan ke pasar.
Mengapa strategi bersaing harus berubah dalam menanggapi meningkatnya persaingan?
Perubahan dalam peta persaingan seringkali membuat strategi bersaing tidak lagi relevan. Misalnya, kehadiran pendatang baru tidak hanya meningkatkan penawaran dan mendorong harga turun. Itu mungkin mendorong selera orang untuk berubah dan semakin sadar harga.
Jika perusahaan anda sebelumnya mengandalkan strategi diferensiasi, persaingan yang lebih ketat membawa anda pada kondisi yang tidak menguntungkan. Karena konsumen menjadi lebih sadar harga, mereka mempertimbangkan berapa banyak uang yang harus mereka keluarkan untuk mendapatkan produk anda.
Situasi ini memaksa anda untuk memikirkan kembali tentang strategi anda. Apakah anda perlu mempertahankan strategi diferensiasi dengan menawarkan harga tinggi tapi dengan menambah fitur yang unik? Atau, anda beralih ke strategi kepemimpinan biaya dengan fokus menurunkan biaya sambil menawarkan produk di sekitar harga rata-rata di pasar?
Singkat cerita, meningkatnya persaingan memaksa perusahaan untuk memikirkan kembali strategi mereka. Tanpa melakukannya, keunggulan kompetitif mereka bisa segera berubah menjadi ketidakunggulan kompetitif.
Bagaimana bisnis menanggapi pasar yang lebih kompetitif?
Memikirkan kembali strategi bersaing adalah cara untuk tetap kompetitif di tengah persaingan yang meningkat. Itu mungkin terdengar mudah, tapi implementasinya mungkin sulit. Dan perusahaan mungkin memiliki pendekatan yang berbeda satu sama lain dalam menemukan strategi baru yang lebih efektif.
Secara umum, memikirkan kembali strategi bersaing membutuhkan perusahaan anda untuk memindai lingkungan bisnis anda dan memetakan peluang dan ancaman yang ada dan potensial. Kemudian, anda memindai sumber daya dan kapabilitas internal untuk menentukan kekuatan dan kelemahan. Akhirnya, anda memiliki daftar peluang eksternal, ancaman eksternal, kekuatan internal dan kelemahan internal.
Daftar tersebut tidak semua harus anda pertimbangkan dalam memformulasikan strategi. Melainkan, anda harus memilah.
- Faktor mana yang paling signifikan mempengaruhi bisnis anda?
- Mana yang berpeluang untuk terjadi?
- Mana yang relevan dalam jangka pendek dan jangka panjang?
Setelah memilah, anda akhirnya menemukan faktor yang paling vital mempengaruhi bisnis. Dan mereka menjadi pertimbangan utama anda untuk memformulasikan strategi. Dan secara teori, strategi anda, di satu sisi, harus memaksimalkan kekuatan untuk mengeksploitasi peluang di pasar. Di sisi lain, strategi anda meminimalkan ancaman eksternal terhadap kelemahan internal. Implementasi dan evaluasi adalah tahap berikutnya.
Proses-proses tersebut harus dilakukan terus menerus karena, seperti di awal saya katakan, strategi lama mungkin tidak lagi relevan dengan konteks. Sehingga, ketika pada tahap evaluasi, perusahan anda harus kembali lagi ke tahap awal, yakni mengidentifikasi peluang dan ancaman di lingkungan bisnis.
Mengubah strategi pemasaran
Di area pemasaran, memikirkan kembali strategi pemasaran mungkin mengharuskan perusahaan untuk melihat kembali elemen dalam bauran pemasaran, seperti:
- Produk
- Harga
- Promosi
- Tempat
Produk. Misalnya, perusahaan mungkin harus meningkatkan produk yang ada untuk menambah daya tariknya bagi konsumen. Mereka mungkin menambahkan fitur baru, yang mana tidak hanya unik, tapi juga menawarkan solusi yang lebih baik untuk memuaskan kebutuhan. Akhirnya, produk terus relevan dengan perubahan selera konsumen, memungkinkannya untuk dibeli. Misalnya, Microsoft terus meningkatkan dan mengembangkan sistem operasinya.
Selain meningkatkan produk yang ada, perusahaan bisa mengenalkan produk baru. Perusahaan mungkin mengenalkan produk tersebut sebagai pelengkap atau disekitar produk yang ada. Misalkan, Microsoft mengenalkan Office 365 untuk melengkapi produk lama untuk memfasilitasi konsumen yang semakin online.
Atau, perusahaan mungkin mengenalkan produk baru untuk memuaskan kebutuhan yang berbeda. Misalnya, Meta Platforms, Inc mengakuisisi WhatsApp seharga US$19 miliar. Itu menambah platform yang ada selain Facebook dan Instagram. Jika dua yang terakhir adalah sebagai platform media sosial, WhatsApp menawarkan platform perpesanan seluler.
Harga. Perusahan mungkin harus mengubah strategi penetapan harganya. Misalnya, mereka mungkin mengkombinasikan peningkatan produk dengan peningkatan harga. Atau sebaliknya, mereka menurunkan harga dan menawarkan produk standar. Opsi pertama fokus pada diferensiasi. Sedangkan, yang kedua fokus pada biaya.
Dalam kasus lain, perusahan mungkin beralih ke model bisnis razor-blade. Strategi penetapan harga ini mengharuskan mereka untuk meluncurkan produk pelengkap yang berharga mahal di sekitar produk inti. Contohnya adalah produsen printer inkjet mengenalkan produk kartrid tinta, yang mana mahal. Meski mahal, konsumen membutuhkannya agar dapat menggunakan printer.
Promosi. Misalnya, perusahaan mengalihkan fokus iklan mereka ke saluran online. Mereka berusaha untuk menjangkau lebih banyak pelanggan potensial, menarik mereka untuk membeli.
Atau, mereka menarik konsumen untuk membeli dengan menawarkan diskon, kontes, menawarkan hadiah, dan penawaran beli satu dapat satu gratis. Platform e-commerce adalah contoh bagus dalam kasus ini. Mereka menawarkan berbagai program promosi untuk menarik konsumen mengunjungi toko mereka di tengah persaingan yang intens.
Tempat. Misalnya, banyak peritel terpaksa beralih ke saluran online setelah peta persaingan berubah drastis. Ritel e-commerce muncul. Dan mereka tidak hanya meningkatkan persaingan. Tapi, mereka juga mengubah paradigma banyak peritel tentang bagaimana menjual produk.
Manajemen hubungan pelanggan. Selain memikirkan kembali ke empat elemen di atas, melihat kembali strategi hubungan pelanggan adalah kunci. Menawarkan produk baru dan lebih murah mungkin menarik pelanggan. Tapi, strategi itu belum tentu mengarah pelanggan yang loyal.
Loyalitas menjadi penting untuk memastikan uang terus mengalir ke perusahaan anda. Itu tidak hanya menurunkan biaya – karena mengakuisisi pelanggan baru seringkali lebih mahal daripada mempertahankan pelanggan yang ada, tapi, itu juga membuat perusahaan anda menjadi pilihan pertama ketika konsumen membeli produk. Singkat cerita, membangun loyalitas dan hubungan kuat dengan pelanggan adalah cara lain untuk menanggapi pasar yang lebih kompetitif.
Bacaan selanjutnya
- Pasar Kompetitif: Karakteristik dan Contoh
- Mengapa beberapa pasar menjadi lebih kompetitif?
- Bagaimana Bisnis Menanggapi Pasar Yang Lebih Kompetitif?