Contents
Paul Samuelson, seorang ekonom, mengatakan “ilmu ekonomi adalah ratunya ilmu-ilmu sosial“. Itu mengungkapkan berbagai aspek perilaku dan interaksi manusia, baik sebagai individu atau kelompok, ketika menghadapi kelangkaan.
Baiklah, sebelum membahas tentang bagaimana ilmu ekonomi dianggap sebagai ilmu sosial, saya akan mengulas sedikit tentang apa itu ilmu ekonomi dan apa itu ilmu sosial. Saya juga menyajikan beberapa cabang-cabang dari kedua ilmu.
Apa itu ilmu ekonomi?
Ekonomi (economics) membahas tentang bagaimana kita berurusan dengan kelangkaan. Sumber daya kita terbatas untuk memenuhi kebutuhan kita yang tidak terbatas. Itu memunculkan kelangkaan.
Kita membuat keputusan dalam mengalokasikan sumber daya pada penggunaan terbaiknya. Dan, setiap keputusan yang kita ambil, ada biaya peluang, yakni alternatif terbaik berikutnya yang kita korbankan ketika memutuskan sesuatu. Misalnya, ketika anda memutuskan menggunakan uang anda untuk membeli rumah, anda mengorbankan alternative terbaik berikutnya, katakanlah membeli mobil. Uang anda terbatas dan tidak dapat membeli keduanya sekaligus.
Dalam model yang sederhana, ekonom membahas tiga sektor utama di dalam sebuah perekonomian: rumah tangga, bisnis, dan pemerintah. Mereka semua terdiri dari individu. Itu berarti, setiap keputusan di tiga sektor tersebut, kita yang menentukan.
Ilmu ekonomi memiliki berbagai cabang atau subdisiplin. Yang paling populer adalah ekonomi mikro dan ekonomi makro. Subdisiplin ekonomi lainnya adalah:
- Ekonomi pertanian (agricultural economics)
- Ekonomi perilaku (behavioral economics)
- Ekonomi pembangunan (development economics)
- Ekonomi ekologi (ecological economics)
- Ekonometrika (econometrics)
- Ekonomi lingkungan (environmental economics)
- Ekonomi keuangan (financial economics)
- Ekonomi internasional (international economics)
- Ekonomi manajerial (managerial economics)
- Ekonomi moneter (monetary economics)
- Ekonomi daerah (regional economics)
Apa itu ilmu sosial?
Ilmu sosial (social science) mempelajari manusia dan cara mereka berperilaku, berinteraksi dan berhubungan sosial. Ilmu ekonomi adalah salah satu contohnya.
Studi sosial kontras dengan ilmu alam. Yang terakhir mengeksplorasi alam dan memiliki banyak bidang seperti fisika, biologi, dan kimia. Ilmu pengetahuan alam lebih dapat diprediksi daripada ilmu sosial karena ilmu sosial terus berkembang, seiring dengan perkembangan aktivitas manusia.
Selain ekonomi, berikut beberapa disiplin ilmu sosial lainnya adalah:
- Demografi (demography) – tentang populasi dan perubahannya, termasuk tentang statistik seperti kelahiran, kematian, dan komposisi penduduk menurut usia, pekerjaan atau jenis kelamin.
- Bisnis dan manajemen (business and management) – berurusan dengan kegiatan mengelola bisnis termasuk operasi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, hubungan kerja dan manajemen strategis.
- Antropologi sosial (social anthropology) – tentang bagaimana masyarakat, struktur sosial, dan budaya diatur dan dipahami.
- Politik (politics) – tentang pemerintahan, kekuasaan, dan demokrasi.
- Hubungan internasional (international relation) – tentang bagaimana negara-negara saling berhubungan, termasuk peran organisasi multinasional.
- Psikologi (psychology) – mempelajari pikiran manusia, yang mana mempengaruhi perilaku mereka dalam konteks tertentu.
- Sosiologi (sociology) – tentang bagaimana cara orang berhubungan satu sama lain dan berfungsi sebagai kelompok masyarakat.
Mengapa ilmu ekonomi termasuk ilmu sosial?
Ilmu ekonomi merupakan ilmu sosial karena mengeksplorasi masyarakat dan perilaku manusia. Secara khusus, itu membahas tentang bagaimana pelaku ekonomi mengalokasikan sumber daya ekonomi yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Pelaku ekonomi terdiri dari tiga kelompok:
- Rumah tangga
- Bisnis
- Pemerintah
Setiap keputusan di ketiga sektor tersebut adalah keputusan oleh individu. Individu memerankan peran yang berbeda. Itu mempengaruhi bagaimana mereka membuat keputusan, keputusan apa yang diambil dan bagaimana mereka berperilaku.
Sebagai rumah tangga, individu berperan sebagai konsumen. Mereka berusaha untuk memaksimalkan kepuasan (utilitas) dalam mengkonsumsi barang dan jasa.
- Misalnya, perubahan harga barang oleh bisnis mempengaruhi perilaku dan bagaimana mereka merespon. Ketika harga dinaikkan, mereka mengurangi permintaan. Sebaliknya, jika harga diturunkan, mereka meningkatkan permintaan.
Di dalam bisnis, individu mengambil keputusan bagaimana memproduksi barang dan jasa. Mereka berusaha untuk memaksimalkan keuntungan.
- Misalnya, manajemen akan merubah strategi mereka ketika selera konsumen berubah. Mereka mengembangkan riset untuk mendalami produk apa yang saat ini populer. Kemudian, mereka mengalokasikan sumber daya untuk mengembangkan produk yang sesuai.
Di sektor pemerintah, individu berperan sebagai regulator dan pengambil kebijakan publik. Mereka tidak hanya membuat keputusan tentang individu (masyarakat) tetapi juga bisnis.
- Misalnya, peraturan bisnis seperti lingkungan, kesehatan produk dan ketenagakerjaan mempengaruhi bisnis, mendorong manajemen untuk menyesuaikan kebijakan dan strategi bisnis untuk mematuhi peraturan tersebut.
- Contoh lain adalah tentang pajak. Kenaikan pajak pendapatan berdampak pada keputusan rumah tangga dalam mengalokasikan anggaran. Katakanlah, mereka lebih selektif dalam berbelanja karena uang yang tersedia lebih sedikit – mereka harus membayar pajak yang lebih tinggi.
Ekonom membahas keputusan-keputusan tersebut di tiga tingkatan berbeda. Itu membentuk subdisiplin ilmu ekonomi.
- Mikroekonomi membahas keputusan dan perilaku di tingkat individu dan pasar (rumah tangga dan bisnis). Itu termasuk tentang bagaimana konsumen dan produsen membuat pilihan dalam mencoba memenuhi tujuan ekonomi mereka.
- Makroekonomi mendalami keputusan di tingkat perekonomian secara keseluruhan. Misalnya, ekonom menjelaskan alasan kenapa kegiatan ekonomi bervariasi dari waktu ke waktu dan apa dampaknya terhadap perekonomian dan masyarakat.
- Ekonomi internasional membahas hubungan antar negara dan menjelaskan ke anda mengapa keputusan di satu negara berdampak pada negara lainnya. Misalnya, di sini, anda akan mempelajari bagaimana aliran modal dan perdagangan internasional dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar di sebuah negara.
Metode ilmiah dalam ilmu ekonomi
Dalam mempelajari aktivitas manusia dan keputusannya, ekonom membangun teori. Ekonom menggunakan kurva atau fungsi matematis untuk menjelaskan teori mereka.
- Misalnya, dalam ekonomi mikro, motivasi dan sistem yang dibentuk manusia membentuk asumsi dan dasar bagi teori konsumen dan perusahaan. Ekonom kemudian mengenalkan berbagai model seperti fungsi dan kurva utilitas, fungsi dan kurva permintaan-penawaran, kurva indiferen, garis anggaran, dan kurva biaya jangka pendek dan jangka panjang.
Ekonom juga bergantung pada metode ilmiah sosial untuk menjelaskan fenomena ekonomi dan perilaku manusia. Mereka memerlukan alat, teknik, dan memerlukan bukti empiris untuk membangun basis pengetahuan – ekonomi terapan dan ekonometrik adalah dua contohnya.