Modal keuangan atau modal finansial (financial capital) merujuk pada sumber daya ekonomi, dalam hal uang, yang individu, perusahaan, dan pemerintah miliki untuk membiayai kebutuhan mereka. Individu menggunakannya, misalnya, untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari. Perusahaan menggunakannya untuk membeli peralatan dan bahan baku.
Contoh dan karakteristik modal keuangan
Uang adalah bentuk modal keuangan. Contoh lainnya adalah saham dan obligasi. Meski tidak semua pihak menginginkannya, namun anda dapat menukarnya dengan sejumlah uang. Modal keuangan menyediakan aliran manfaat masa depan dalam bentuk bunga, kupon atau apresiasi modal.
Karakteristik utama modal keuangan adalah:
- Memiliki nilai moneter
- Menyediakan aliran manfaat masa depan
Misalnya, anda menginvestasikan uang sebesar Rp1 juta ke saham sebuah perusahaan. Anda memang tidak dapat menggunakan saham untuk membeli barang atau jasa. Tapi, dengan membeli saham, anda berharap harga saham naik di masa depan dan uang anda bertambah ketika mengkonversi saham ke uang tunai.
Selanjutnya, dalam bisnis, perusahaan menggunakan modal finansial untuk membeli modal fisik seperti membeli mesin atau peralatan. Dari arus kas masuk, mereka memegangnya sebagai uang tunai dan sisanya mereka investasikan di deposito atau instrumen keuangan lainnya.
Ketika perusahaan tidak memiliki cukup kas internal, mereka dapat memilih opsi untuk menerbitkan saham atau surat utang. Dengan cara itu, mereka dapat mengumpulkan dana dari pasar modal.
Modal utang (debt capital)
Jenis modal ini dapat mengambil bentuk seperti pinjaman bank, obligasi, maupun medium terms notes. Peminjam, baik individu, perusahaan, maupun pemerintah, harus membayar pokok pinjaman beserta bunganya.
Keuntungan dari utang adalah bahwa peminjam tidak harus berbagi keuntungan. Tapi, mereka harus membayar kembali pokok plus bunga, terlepas dari kondisi keuangan mereka.
Kegagalan pembayaran dapat mengakibatkan kebangkrutan dan penyitaan aset dari peminjam.
Modal saham (equity capital)
Tidak seperti utang, ekuitas memiliki konsekuensi kepemilikan pada perusahaan. Dan karena itu, pemilik perusahaan harus berbagai keuntungan dengan investor saham.
Perusahaan dapat memperoleh modal saham dengan menerbitkan saham perdana. Atau, alternatifnya adalah dari mitra, pemodal ventura, atau angel investor.