Contents
Apa itu: Wewenang atau otoritas (authority) adalah kekuatan yang sah, yang diberikan oleh aturan dan diakui oleh pihak lain. Itu memungkinkan seseorang meminta tindakan dan mengharapkan kepatuhan dari orang lain. Misalnya, jika perusahaan memberikan otoritas kepada seorang manajer, itu memberi hak kepada dia untuk memerintahkan orang lain untuk bertindak dengan cara yang diinginkan. Dan, itu memberinya kekuatan untuk membuat keputusan penting.
Otoritas datang dengan tanggung jawab dan akuntabilitas. Misalnya, perusahan meminta manajer tersebut untuk mempertanggungjawabkan setiap keputusan yang diambil dan bersedia untuk menerima konsekuensi yang mungkin.
Bagaimana otoritas bekerja di dalam perusahaan?
Perusahaan memberikan otoritas kepada manajer untuk menjalankan peran mereka. Itu memungkinkan mereka untuk membuat keputusan, mengeluarkan perintah, dan mengalokasikan sumber daya untuk mencapai hasil yang diinginkan oleh organisasi.
Otoritas semacam itu menjadi esensial. Bawahan tidak akan mematuhi mereka jika tidak ada kekuatan legitimasi tersebut. Dan, akhirnya, perusahaan tidak bisa berjalan tanpa ada pemberian wewenang tersebut.
Bagaimana otoritas terdistribusi di dalam organisasi, itu bervariasi antar perusahaan. Misalnya, itu tergantung pada struktur organisasi yang diadopsi. Lebih jauh, struktur juga biasanya berhubungan dengan ukuran perusahaan.
Ambil bisnis kecil sebagai kasus. Otoritas dan kekuatan pengambilan keputusan biasanya terpusat di beberapa tangan. Perusahan perseorangan, misalnya, mengandalkan pemilik untuk mengambil semua keputusan.
Kemudian, ketika bisnis tumbuh, organisasi menjadi semakin besar dan kompleks. Mengambil keputusan di bawah satu orang adalah mustahil. Sebagai hasilnya, perusahaan yang besar akan mengarah pada lebih banyak wewenang yang didistribusikan ke beberapa posisi yang lebih bawah. Dengan kata lain, ada kebutuhan untuk mendelegasikan otoritas kepada lebih banyak orang untuk mengambil keputusan ketika perusahaan tumbuh.
Di sebuah perusahaan besar, otoritas akan berjenjang dan membentuk sebuah hierarki, dimana masing-masing jenjang akan memiliki otoritas yang berbeda-beda. Dan, ketika mengadopsi struktur desentralisasi, perusahaan memberi lebih banyak otoritas kepada posisi yang lebih bawah.
Tapi, jika sebaliknya, di bawah struktur tersentralisasi, kekuatan lebih banyak di bawah level yang lebih tinggi. Manajer atas mengambil peran signifikan sebagai pengambil keputusan, meninggalkan sedikit delegasi – atau bahkan tidak ada – ke level yang lebih rendah.
Mengapa hirarki otoritas penting?
Otoritas adalah berjenjang. Itu semakin tinggi jika karyawan menduduki posisi yang lebih tinggi di perusahan dengan struktur hierarki.
Hirarki semacam itu dirancang untuk membuat organisasi berjalan secara efektif. Dan, itu tidak hanya memberi manfaat bagi perusahaan. Tapi, itu juga positif bagi karyawan.
Otoritas memungkinkan manajer untuk menyuruh dan mengarahkan bawahannya bekerja menuju tujuan organisasi. Sehingga, itu memungkinkan semua orang bergerak ke arah yang sama.
Sementara itu, bagi bawahan, hirarki memberikan jalur karir yang jelas, posisi mana yang mereka bisa tempati dengan karir saat ini. Masing-masing posisi membutuhkan kompetensi yang berbeda, di mana level yang tinggi membutuhkan yang lebih tinggi. Sehingga, membangun hirarki otoritas memungkinkan perusahaan tumbuh dengan staf yang kompeten dalam bidang manajerial.
Kemudian, hirarki juga merupakan metode untuk mempertahankan integritas manajerial. Ketika seseorang menjadi manajer, dia harus membuktikan diri bahwa dia kompeten. Atau, jika tidak, dia akan diganti.
Dari mana sumber otoritas berasal?
Tiga jenis otoritas menurut Weber:
- Tradisional
- Karismatik
- Legal-rasional
Otoritas tradisional berasal dari tradisi dan adat. Itu ada karena sudah diterima sejak lama dan diturun temurunkan. Dengan kata lain, itu karena garis keturunan. Rasa hormat dan kepatuhan kepada keluarga kerajaan adalah contohnya. Contoh lainnya adalah legitimasi kepada keluarga kaya.
Karisma berhubungan dengan satu individu yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi yang lain dengan kepribadiannya. Orang-orang menghormati dan patuh kepadanya karena dia memiliki daya tarik dan kualitas kepribadian yang luar biasa.
Legal-rasional berarti tidak melekat pada pribadi tapi pada jabatan. Itu disebut juga dengan otoritas birokrasi atau otoritas hukum karena memang dilegitimasi melalui aturan tertulis dan peraturan.
Misalnya, perusahaan memberikan otoritas kepada manajer untuk mengambil keputusan. Dan, aturan di perusahaan mengharuskan bawahannya untuk patuh. Ketika mereka tidak lagi menjabat sebagai manajer, otoritas tersebut hilang. Karena itulah, legitimasi tidak melekat pada pribadi, melainkan pada posisi yang mereka isi.
Apa saja jenis otoritas di dalam sebuah perusahaan?
Otoritas terbagi ke dalam tiga kategori berikut:
- Otoritas lini
- Otoritas staf
- Otoritas fungsional
Otoritas lini. Itu mengalir sepanjang rantai komando dan memberikan legitimasi langsung. Misalnya adalah antara seorang manajer dengan anak buahnya. Dia mengawasi mereka langsung dan memiliki hak untuk memberi perintah dan menyuruh bawahannya melaksanakan keputusan.
Itu penting untuk organisasi yang efektif, di mana dia bisa menyuruh mereka untuk mencapai tujuan dan target yang ditetapkan kepada mereka.
Otoritas staf. Itu tidak memberikan hak untuk memerintah melainkan untuk memberikan nasihat dan layanan pendukung kepada departemen lain. Misalnya adalah yang otoritas yang melekat di departemen hukum. Manajer hukum memberi nasihat kepada departemen lain tanpa bisa memaksa mereka untuk mengambil tindakan yang diinginkan.
Itu juga umum ditemukan di departemen lainnya seperti sumber daya manusia, pengadaan, dan teknologi, di mana mereka bertindak sebagai aktivitas pendukung dalam rantai nilai.
Otoritas fungsional. Itu memungkinkan seorang individu untuk memberi perintah kepada orang lain di luar departemennya.
Misalnya, seorang manajer ditunjuk untuk membawahi sebuah proyek. Katakanlah, dia saat ini bekerja untuk departemen riset dan pengembangan.
Perusahaan memberinya hak untuk menunjuk tim yang menurut dia tepat. Sehingga, misalnya, dia memanggil karyawan di departemen pemasaran untuk bergabung untuk memberikan insight tentang kebutuhan pelanggan. Selain itu, dia memanggil orang di departemen keuangan untuk mengawasi proyek.
Contoh lainnya adalah staf departemen keuangan. Mereka mungkin juga memiliki wewenang untuk meminta dokumen pendukung untuk menyiapkan laporan keuangan.
Bacaan selanjutnya
- Level Hirarki: Definisi dan Penjelasan Singkat
- Rantai Komando: Pentingnya, Elemen, Keuntungan
- Rentang Kendali: Pentingnya, Jenis, Kelebihan, Kekurangan
- Delegasi Dalam Manajemen: Cara Kerja, Keuntungan, Kerugian
- Akuntabilitas: Pentingnya, Contoh, Komponen
- Sentralisasi: Pentingnya, Cara Kerja, Determinan, Pro, Kontra
- Desentralisasi: Pentingnya, Keuntungan, Kerugian
- Birokrasi: Pentingnya, Cara Kerja, Keuntungan, Kerugian
- Delayering: Pentingnya, Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan
- Downsizing: Pentingnya, Alasan, Jenis, Pro, Kontra
- Otoritas: Cara Kerja, Sumber, Jenis, Contoh
- Bagan Organisasi: Pentingnya, Fitur dan Jenis