Contents
Apa itu: Modal ventura (venture capital) adalah modal yang diinvestasikan ke dalam perusahaan baru, startup atau perusahaan muda, dengan imbalan kepemilikan. Itu adalah bentuk ekuitas swasta selain leveraged buyouts (LBOs), minority equity investing, dan distressed investing. Pemodal ventura mengambil resiko dengan menginvestasikan uang ke dalam bisnis berisiko tinggi dan mengharapkan itu akan datang dengan pengembalian yang signifikan.
Perusahaan modal ventura mengumpulkan dana dari investor, seperti dana pensiun dan perusahaan asuransi. Individu kaya dan investor terakreditasi lainnya adalah sumber lainnya. Mereka kemudian menginvestasikan dana tersebut ke perusahaan private, yang mana mungkin adalah seed financing, early stage financing, later‐stage financing, atau mezzanine‐stage financing.
Untuk mengkompensasi resiko tinggi yang dihadapi, pemodal ventura membutuhkan pengembalian yang tinggi. Oleh karena itu, mereka memilih bisnis dengan potensi pertumbuhan tinggi atau potensi arus kas yang kuat. Selain itu, mereka juga menginginkan kepentingan pengendalian dan mengejar ketentuan perlindungan (protective provisions) untuk mempengaruhi keputusan kunci. Sehingga, setelah modal disuntikkan ke perusahaan target, pemodal ventura dapat terlibat aktif dalam menjalankan perusahaan. Seringkali, mereka duduk di dewan direksi dan mengambil peran manajemen kunci. Tujuannya adalah menjadikan target sebagai perusahaan yang mentungunkan ketika dijual di kemudian hari.
Mengapa modal ventura penting?
Startup atau perusahaan muda memiliki risiko tinggi. Kas internal mereka belum memadai. Bahkan, umumnya, mereka beroperasi dengan mengandalkan arus kas dari investasi. Operasi mereka belum menghasilkan arus kas masuk yang cukup untuk menutup biaya. Sebagai hasilnya, mereka masih melaporkan arus kas neto negatif.
Risiko-risiko tersebut membuat startup atau perusahaan muda kurang menarik bagi pemodal konvensional seperti bank. Risiko tinggi membuat bank kurang melirik untuk mendanai mereka.
Startup dan perusahaan muda juga tidak memiliki akses ke pasar modal. Lagi-lagi, risiko mereka tinggi. Mereka mungkin sulit untuk mendapatkan modal dari menerbitkan obligasi atau menerbitkan saham.
Tapi, pada saat yang sama, pendiri membutuhkan dana eksternal untuk membiayai bisnis. Misalnya, mereka membutuhkan dana untuk mengembangkan produk dan memperkuat pemasaran. Atau, mereka membutuhkannya untuk berekspansi.
Dalam kasus ini, pemodal ventura hadir untuk menutupi kesenjangan pendanaan tersebut. Mereka berani mengambil risiko tinggi dengan membiayai startup atau perusahaan muda.
Apa perbedaan antara modal ventura dengan ekuitas swasta?
Ekuitas swasta adalah kendaraan investasi yang dengan mana modal investor dikumpulkan dan diinvestasikan ke sekuritas privat. Investasi di sekuritas privat membedakannya dengan hedge fund, yang mana fokus pada sekuritas publik.
Ekuitas swasta menargetkan perusahaan non-listed atau atau diperdagangkan secara publik. Meskipun demikian, beberapa mungkin menargetkan perusahaan publik dan menjadikan mereka private dengan membeli saham pengendali.
Ekuitas swasta dibedakan menjadi empat berdasarkan strategi mereka, yakni:
- Leveraged buyouts (LBOs) – mengakuisisi perusahaan target dengan mengandalkan utang.
- Venture capital – berinvestasi di perusahaan muda atau startup.
- Minority equity investing – fokus pada perusahaan yang lebih matang dengan menyediakan dana untuk membantu perusahaan target berkembang.
- Distressed investing – menargetkan perusahaan dalam kesulitan keuangan dan mungkin berperan aktif untuk membantu mereka keluar dari kesulitan keuangan.
Singkat cerita, modal ventura adalah bentuk ekuitas swasta dengan fokus pada perusahaan muda atau startup. Perusahaan modal ventura mungkin terlibat dalam seed‐stage financing di mana mereka menyediakan modal untuk mendukung pengembangan produk dan upaya pemasaran. Atau, mereka terlibat dalam tahap berikutnya seperti early stage financing untuk membiayai bisnis menuju operasi sebelum produksi dan penjualan komersial dan later‐stage financing untuk menyediakan modal setelah bisnis memulai produksi dan penjualan komersial.
Mengapa pemodal ventura menghadapi risiko substansial?
Strategi pemodal ventura datang dengan risiko yang substansial. Beberapa alasan mengapa investasi mereka mengandung risiko yang substansial. Pertama, target memiliki resiko tinggi karena kelangsungan hidup mereka tidak pasti. Meski memiliki potensi pertumbuhan tinggi, perusahaan target belum memiliki arus kas masuk yang mantap. Selain itu, mereka harus menghadapi resiko seperti:
- Tidak memiliki basis pelanggan
- Loyalitas belum terbangun
- Skala ekonomi rendah
- Tekanan persaingan yang tinggi
Risiko adalah lebih besar jika mereka terlibat dalam pembiayaan awal seperti dalam seed-stage financing di mana mereka mendukung bisnis untuk mengembangkan produk dan upaya pemasaran untuk membangun basis pelanggan. Maksud saya, mereka mendanai bisnis bahkan ketika target belum menghasilkan uang.
Risiko-risiko di atas mengekspos ketidakpastian tentang kelangsungan hidup. Beberapa target mungkin sukses dan tumbuh menjadi besar namun banyak juga yang gagal sebelum tumbuh dan berkembang.
Kedua, katakanlah, perusahaan target tumbuh. Namun, tingkat pengembalian yang diperoleh mungkin tidak sesuai ekspektasi karena target gagal menghasilkan keuntungan yang ditargetkan. Misalnya, itu terjadi karena target tidak mampu bersaing dengan perusahaan baru lain atau perusahaan yang lebih mapan. Atau, mereka harus bersaing dalam harga untuk merebut dan memperkuat basis pelanggan, menurunkan margin keuntungan. Sebagai hasilnya, mereka hanya menghasilkan sedikit keuntungan, membuat keuntungan dari modal yang diinvestasikan rendah.
Apa contoh modal ventura?
Berikut adalah Top-10 dana modal ventura terbesar di dunia:
- General Atlantic: $31 miliar
- Hillhouse Capital Group: $30 miliar
- Insight Venture Partners: $18 miliar
- Iconiq Capital: $14.5 miliar
- New Enterprise Associates: $10 miliar
- Tiger Global Management: $10 miliar
- Transition Level Investment$: $10 miliar
- Norwest Venture Partners: $7.5 miliar
- Andreessen Horowitz: $7 miliar
- Institutional Venture Partners: $7 miliar
Untuk contoh lainnya, anda dapat melihat daftar lengkapnya di FundComb.
Bagaimana pemodal ventura menghasilkan uang?
Pemodal ventura menghasilkan uang dari fee pengelolaan dan fee kinerja, dua sumber utama mereka. Fee pengelolaan didasarkan pada dana yang mereka kelola. Biasanya, modal ventura memungut 2% dari total dana yang dikomitmenkan oleh investor terakreditasi. Terkadang, persentase tersebut didasarkan pada dana yang diinvestasikan.
Sementara itu, fee kinerja atau fee insentif didasarkan pada keuntungan yang diperoleh dari dana yang diinvestasikan. Besarannya biasanya adalah 20%.
Fee berbasis persentase tersebut menjelaskan mengapa pemodal ventura bisa menghasilkan begitu banyak uang. Mari ambil gambaran yang disederhanakan. Misalnya, mereka mengelola dana $1 miliar. Mereka memperoleh penghasilan $20 juta per tahun (2% x $1 miliar) dari fee pengelolaan. Jika, dana tersebut menghasilkan keuntungan 30% setahun, mereka memperoleh tambahan pendapatan sebesar $60 juta (30% x $1 miliar x 20%).
Bagaimana cara kerja modal ventura?
Pemodal ventura berinvestasi di startup atau perusahaan muda dengan potensi pertumbuhan tinggi dan mampu menghasilkan arus kas masuk kuat yang cepat. Misalnya, mereka berinvestasi di perusahaan-perusahaan berbasis teknologi seperti health tech and life sciences, ag-tech systems dan advanced manufacturing.
Berasal dari mana dana yang diinvestasikan? Modal ventura menggalang dana dari investor. Uang dikumpulkan bersama-sama dan kemudian dikelola di bawah perusahaan modal ventura, yang mana akan menentukan di mana dana akan diinvestasikan.
Biasanya, perusahaan modal ventura memiliki komite dengan tugas untuk membuat keputusan investasi, termasuk mengidentifikasi, menyeleksi dan memilih perusahaan target untuk didanai. Setelah terpilih, perusahaan modal ventura menyuntikkan dana ke perusahaan target, seringkali dengan privilege.
Privilege tersebut menjadi kunci untuk mempengaruhi keputusan kunci di dalam perusahaan target. Tujuannya adalah untuk mengamankan investasi mereka. Selain itu, pemodal ventura juga berkepentingan untuk membuat target segera menjadi perusahaan yang lebih matang dan menguntungkan untuk dijual.
Setelah dirasa cukup menguntungkan untuk dijual, perusahaan modal ventura mengeksekusi strategi exit. Cara yang umum adalah menjual ke publik dengan mencatatkan saham di bursa saham (penawaran saham perdana atau IPO).
Sumber dana
Perusahaan modal ventura mengumpulkan dana dari lembaga keuangan besar seperti bank, dana pensiun dan perusahaan asuransi. Selain itu, mereka mungkin juga menggalang dana dari individu kaya dengan toleransi risiko yang tinggi.
Investor-investor tersebut berinvestasi dalam dana modal ventura untuk mendiversifikasi portofolio mereka selain juga untuk menghasilkan pengembalian yang tinggi. Dibandingkan dengan investasi di surat berharga publik, berinvestasi di modal ventura membutuhkan komitmen jangka panjang. Selain itu, kendaraan investasi ini juga relatif kurang likuid dan kurang teregulasi dibandingkan dengan saham atau obligasi. Karena alasan ini, investor mengharapkan pengembalian yang sangat tinggi atas investasi mereka.
Modal yang diinvestasikan
Modal ventura biasanya menyediakan modal ekuitas. Mereka berusaha untuk memperoleh hak suara dan kepentingan pengendalian. Sehingga, setelah modal disuntikkan ke perusahaan target, mereka bisa berperan aktif dalam mempengaruhi strategi dan menjalankan perusahaan.
Selain saham biasa, modal yang disuntikkan mungkin adalah saham preferen yang dapat dikonversi. Atau, itu adalah utang yang dapat dikonversi. Misalnya, di bawah utang konversi, tidak seperti pinjaman bank atau obligasi konvensional, perusahaan target memberi hak kepada pemodal ventura untuk mengubah pinjaman mereka menjadi ekuitas dan karena itu, mewakili kepentingan kepemilikan di perusahaan target.
Horizon investasi
Pemodal ventura adalah berorientasi jangka panjang. Horizon investasi mereka bervariasi, umumnya sekitar 10 tahun. Beberapa mungkin berhorizon 7 tahun.
Terlepas dari horizon investasi mereka, perusahaan modal ventura berkepentingan pada mencapai keuntungan secepat mungkin. Karena alasan ini, mereka berinvestasi pada perusahaan dengan potensi pertumbuhan yang tinggi atau potensi arus kas masuk kuat dan cepat. Dan mereka berinvestasi hingga target mencapai ukuran dan daya saing yang memadai. Singkat cerita, target sudah layak untuk menghasilkan keuntungan yang ditargetkan ketika dijual. Semakin cepat mencapai bisnis yang matang, semakin bagus karena modal yang diinvestasikan lebih cepat membukukan pengembalian yang ditargetkan.
Dalam kebanyakan kasus, mereka menjual seluruhnya kepada pembeli lain atau sampai perusahaan tersebut siap untuk menerbitkan saham perdana di pasar modal. Mereka kemudian menggunakan uang hasil penjualan untuk diinvestasikan ke perusahaan lain. Namun, dalam kasus spesifik, mereka mungkin masih mempertahankan persentase kepemilikan dan tidak menjual seluruh kepemilikan mereka, berharap memperoleh dividen yang dibagikan.
Singkat cerita, pada dasarnya, pemodal ventura berinvestasi pada perusahaan muda dan memilikinya untuk waktu yang singkat sampai perusahaan layak untuk dijual dengan untung. Semakin cepat pertumbuhan perusahaan target, semakin cepat mereka dapat menjualnya pada tingkat keuntungan yang ditargetkan.
Perusahaan target
Beberapa pemodal ventura mungkin tidak mendanai startup sejak awal. Dengan kata lain, mereka tidak terlibat dengan pemilik untuk mendirikan bisnis dan membangun manajemen dari awal. Melainkan, target mereka adalah perusahaan dalam tahap pertumbuhan dan membutuhkan pendanaan untuk mengembangkan bisnis. Misalnya, mereka mungkin masuk setelah beberapa putaran pendanaan berjalan tapi sebelum perusahaan melakukan IPO.
Tapi, dalam beberapa kasus spesifik, seperti dalam seed-financing dan early stage financing, pemodal ventura menyuntikkan modal sejak dalam pengembangan produk dan bergerak menuju operasi, tetapi sebelum produksi dan penjualan komersial dimulai.
Kriteria perusahaan target
Memilih perusahaan target adalah tahap yang paling sulit. Itu mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mempelajari bisnis inti, manajemen, operasi, strategi, dan lingkungan bisnis perusahaan target. Kegagalan dalam proses ini dapat berakhir dengan kerugian substansial atau tingkat pengembalian dan jangka waktu investasi yang tidak sesuai target.
Beberapa kriteria penting ketika pemodal ventura menyeleksi target. Pertama, target beroperasi di industri yang mereka kenal. Itu mungkin industri-industri yang selama ini telah mereka danai. Pilihan ini lebih masuk akal karena mereka memahami potensi risiko dan pengembalian yang terlibat.
Kedua, pasar di mana target beroperasi memiliki potensi tumbuh yang tinggi. Sehingga, pasar mereka tidak segera mencapai tahap matang. Dengan begitu, target bisa menghasilkan uang dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, potensi tumbuh tinggi biasanya juga datang dengan tekanan persaingan yang relatif rendah karena masih banyak pelanggan baru untuk diakuisisi.
Ketiga, target memiliki tim manajemen yang kuat, memungkinkan bisnis tumbuh bersama orang-orang yang kredibel. Keempat, target menawarkan produk dan proposisi nilai yang unggul. Sehingga, ada alasan bagi konsumen untuk terus membeli produk dan lebih memilihnya daripada produk pesaing.
Kelima, tekanan persaingan relatif rendah, baik oleh pemain yang lebih mapan atau pendatang potensial. Ini penting karena persaingan tinggi memeras margin keuntungan, membuat lebih sedikit keuntungan yang diperoleh.
Keenam, target menawarkan saham dengan hak suara yang signifikan. Dengan begitu, pemodal ventura dapat mempengaruhi kebijakan dan operasi bisnis untuk mendukung target keuntungan.
Pengembalian investasi
Pendanaan modal ventura bukanlah utang seperti pinjaman bank atau obligasi korporasi. Itu adalah ekuitas di mana ketika menyuntikkan dana, perusahaan modal ventura memperoleh kepemilikan. Lantas dari mana pemodal ventura memperoleh pengembalian atas dana yang mereka investasikan?
Memperoleh penghasilan dari dividen adalah kecil kemungkinannya karena perusahaan masih dini. Perusahaan target seringkali masih memiliki arus kas operasi negatif karena tingginya biaya operasi. Sehingga, satu-satunya cara untuk memperoleh pengembalian adalah dengan menjualnya pada harga yang lebih tinggi daripada ketika membeli, yang mana dicapai ketika perusahaan target menjadi lebih bernilai. Karena alasan ini, perusahaan modal ventura berkepentingan untuk segera menumbuhkannya menjadi perusahaan dengan arus kas yang solid atau posisi pasar yang kuat.
Berapa tingkat pengembalian yang diperoleh? Persentasenya bervariasi. Untuk pendanaan 1-2 tahun, pemodal ventura mengharapkan pengembalian modal sepuluh kali lipat selama lima tahun. Sementara itu, tingkat pengembalian 12% per tahun dianggap baik dan 7-8% per tahun dianggap pengembalian yang aman.
Bagaimana menjual perusahaan target? Pemodal ventura biasanya mengandalkan IPO sebagai strategi keluar. Mereka menawarkan saham perusahaan target ke publik melalui bursa efek. Atau, mereka menjual ke perusahaan lain. Alternatifnya adalah melalui management buyout di mana manajemen di perusahaan target mengambil kendali.
Bacaan Selanjutnya
- Investasi Alternatif: Karakteristik, Jenis, Investor, Pro dan Kontra
- Pro dan Kontra Investasi Alternatif Yang Perlu Anda Tahu
- Hedge Funds: Contoh Dan Apa Saja Sebenarnya yang Mereka Lakukan?
- Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies
- Ekuitas Swasta: Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang
- Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta
- Modal Ventura: Cara Kerjanya, Caranya Menghasilkan Uang, Horizon Investasi
- Apa Saja 3 Tahap Pembiayaan Modal Ventura?
- Leveraged Buyout (LBO): Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target