Contents
Hedge funds mengandalkan beberapa strategi untuk menghasilkan uang. Hedge Fund Research, Inc. (HFRI) membagi mereka menjadi empat kategori:
- Strategi makro (macro strategies)
- Strategi berbasis peristiwa (event‐driven strategies)
- Strategi nilai relatif (relative value strategies)
- Strategi lindung nilai ekuitas (equity hedge strategies)
Sebelum mengeksplorasi strategi hedge fund, pertama-tama, apa itu dana lindung nilai?
Itu adalah kendaraan investasi dengan mana dana investor terakreditasi dikelola dan diinvestasikan ke beberapa kelas aset untuk menghasilkan pengembalian diatas rata-rata dan mengurangi atau menghilangkan risiko. Tidak seperti ekuitas swasta, hedge fund fokus pada surat berharga publik. Mereka menggunakan strategi kompleks, termasuk menggunakan posisi long, short, masuk ke derivatif dan memanfaatkan leverage untuk menghasilkan keuntungan tinggi.
Strategi yang diadopsi sangat bervariasi antara manajer hedge fund. Dan empat di atas adalah kategori umumnya.
Macro strategy
Hedge fund mengandalkan pendekatan top-down ketika berinvestasi. Pertama, mereka memulainya dengan menganalisis lingkungan makro secara keseluruhan. Kemudian, mereka memindai kelas aset untuk dibidik, termasuk saham, efek utang, komoditas, dan mata uang. Mereka mengkombinasikan:
- Posisi long dan short untuk pasar yang luas
- Pendekatan kuantitatif dan fundamental
- Periode holding: jangka panjang dan pendek
Di bawah strategi ini, variabel makro dianggap melandasi kelas aset tersebut. Sehingga, pergerakan mereka juga akan mempengaruhi prospek kelas aset tersebut. Misalnya, selama resesi, hedge fund mungkin mengambil posisi long untuk surat utang dan short untuk saham. Surat utang diharapkan naik harganya karena resesi memaksa bank sentral untuk mengintervensi perekonomian dengan menurunkan suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, saham jatuh harganya selama periode tersebut karena emiten saham menghadapi kinerja bisnis dan keuangan yang anjlok.
Event‐driven strategy
Event‐driven strategies fokus pada peristiwa jangka pendek, yang mana mempengaruhi secara signifikan surat berharga. Contohnya adalah merger, akuisisi, dan restrukturisasi. Hedge funds memulai dengan menganalisis perusahaan dan menggabungkan mereka menjadi kelompok potensial. Mereka kemudian mengamati peristiwa kunci dan tren pada surat berharga mereka dan mengambil posisi long dan short yang sesuai ada surat berharga yang diterbitkan, termasuk saham biasa, saham preferen, dan efek pendapatan tetap.
Strategi ini memiliki beragam variasi. Tiga contohnya termasuk:
- Distressed restructuring
- Merger arbitrage
- Activist
Distressed restructuring
Hedge funds fokus pada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan namun prospektif untuk diperbaiki. Misalnya, perusahaan target memiliki utang tinggi dan mendekati gagal bayar, memaksa mereka merestrukturisasi keuangan mereka.
Kesulitan keuangan jangka pendek membuat surat utang perusahaan jatuh harganya. Sehingga, mereka tersedia untuk dibeli pada harga diskon yang sangat tinggi. Hedge fund menargetkan mereka karena, misalnya memiliki posisi pasar yang kuat, yang mana memungkinkan untuk menghasilkan arus kas yang kuat di masa depan setelah kesulitan keuangan diatasi. Sehingga, hedge fund memandang surat utang mereka undervalued dan mengambil posisi beli, berharap harganya naik setelah restrukturisasi berhasil.
Merger arbitrage
Hedge fund mengambil untung dari aksi korporasi merger/akuisisi. Misalnya, pengakuisi bersedia membayar premi 5% di atas harga pasar. Asumsikan harga saham perusahaan target saat ini adalah $10.
Katakanlah, hedge fund kemudian mengambil posisi long dan membeli di harga $12. Jika akuisisi berhasil, harga saham diharapkan naik menjadi $15, yakni dekat dengan harga yang bersedia dibayar oleh pengakuisisi ($10 + $10 *5%). Sehingga, hedge funds dapat mengantongi keuntungan $3 per saham ($15 – $12).
Activist
Hedge funds fokus pada kepentingan kepemilikan di perusahaan target untuk mempengaruhi kebijakan dan arah strategis mereka. Misalnya, mereka mengajurkan perusahaan target mendivestasi anak usaha mereka atau menjual aset tertentu. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan nilai perusahaan dan karena itu, harga sahamnya.
Harap kita ingat, ini berbeda dengan apa yang dilakukan oleh ekuitas swasta. Hedge funds fokus pada ekuitas publik, bukan ekuitas private sebagaimana perusahaan ekuitas swasta fokuskan.
Relative value strategy
Relative value strategies menggantungkan pada mispricing jangka pendek atau perbedaan harga untuk mengambil keuntungan pada surat berharga terkait. Hedge funds menggunakan teknik fundamental dan kuantitatif untuk menetapkan target dan mengambil eksposur pada beberapa surat berharga terkait, termasuk ekuitas, surat utang dan derivatif.
Relative value strategies mengambil beragam variasi, termasuk:
- Fixed income arbitrage
- Fixed income convertible arbitrage
- Fixed income asset backed
- Volatility
Fixed income arbitrage. Eksposur investasi diarahkan pada dua efek pendapatan tetap (fixed income securities) berbeda, misalnya, antara dua obligasi korporasi atau antara obligasi korporasi dengan obligasi pemerintah.
Fixed income convertible arbitrage. Hedge fund mengambil untung dari mispricing antara obligasi konversi dan saham dasarnya. Mereka mengambil posisi long dan short secara simultan, biasanya membeli obligasi konversi dan menjual saham biasa.
Fixed income asset backed. Keuntungan diperoleh dari perbedaan harga antara berbagai sekuritas beragun aset (ABS) dan sekuritas beragun hipotek (MBS).
Volatility. Hedge funds mengambil posisi pada opsi untuk long atau short pada volatilitas pasar. Mereka mungkin fokus dalam kelas aset tertentu atau lintas kelas aset.
Equity hedge strategy
Equity hedge strategies mengambil eksposur pada saham publik. Analisis fundamental menjadi kunci untuk mengidentifikasi target.
Sementara itu, eksposur posisi short dan long bervariasi, tergantung pada strategi masing-masing manajer hedge funds. Misalnya, mereka mungkin hanya mengambil posisi short pada beberapa saham karena pesimis dengan masa depan mereka. Atau, mereka mengambil posisi short pada saham overvalued dan long pada saham undervalued dan menambahkan leverage pada posisi di mana itu potensial memberikan keuntungan.
Equity hedge strategies memiliki beragam variasi, termasuk:
- Market neutral strategy
- Quantitative directional
- Fundamental growth
- Fundamental value
- Short bias
- Sector specific
Market neutral strategy
Hedge funds mengandalkan analisis kuantitatif untuk mengidentifikasi saham yang undervalued dan overvalued. Mereka kemudian mengambil posisi buy pada saham undervalued dan posisi short pada saham overvalued. Ini dikatakan market neutral karena posisi short dan long yang diambil memiliki nilai pasar yang setara.
Quantitative directional
Ini mirip dengan market neutral strategy. Tapi, hedge fund mengambil eksposur terhadap risiko pasar. Mereka meningkatkan eksposur ke net long jika mereka mengekspektasikan itu akan menguntungkan. Dan sebaliknya, mereka akan menambah eksposur ke net short jika itu lebih baik.
Di bawah strategi ini, hedge fund mengambil posisi long pada saham undervalued dan posisi short pada saham overvalued. Tapi, tidak seperti market neutral strategy, mereka menambah leverage pada posisi short atau long, tergantung pada mana yang lebih menguntungkan. Misalnya, jika short position berpotensi untung, mereka akan menambahkan leverage ke dalamnya dan sebaliknya berlaku.
Fundamental growth
Strategi ini mengandalkan analisis fundamental untuk mengidentifikasi target. Hedge fund memindai dan menganalisis beberapa perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi di masa depan dan mengambil posisi beli pada saham mereka. Pertumbuhan tinggi diasumsikan akan mendorong harga saham naik di masa depan, memungkinkan mereka merealisasikan keuntungan dari apresiasi modal.
Fundamental value
Alih-alih fokus pada potensi pertumbuhan, hedge fund fokus pada nilai intrinsik perusahaan. Pertama, mereka memeriksa beberapa perusahaan dan menggunakan analisis fundamental untuk mengidentifikasi saham yang undervalued. Kemudian, mereka mengambil posisi long pada saham-saham tersebut, berharap harganya naik di masa depan untuk mencerminkan nilai intrinsik yang lebih tinggi.
Short bias
Short bias fokus pada posisi jual. Hedge fund mengidentifikasi saham-saham yang overvalued dan mengambil posisi short di dalamnya. Dengan kata lain, mereka memprediksi saham-saham tersebut akan turun di masa depan dan mengambil untung dari kejatuhan harga mereka. Tentu saja, ini bisa sangat merugikan jika saham bergerak ke arah berlawanan (harga mereka naik).
Sector specific
Hedge fund mengambil eksposur ke sektor tertentu dalam berinvestasi. Misalnya, mereka mengambil sektor healthcare kesehatan sebagai target dan berinvestasi pada perusahaan-perusahaan di sepanjang rantai pasokan, termasuk rumah sakit, farmasi, produk kesehatan, dan bioteknologi.
Dalam kasus lain, hedge fund mungkin fokus pada sektor komoditas. Mereka mengambil untung dari siklus. Misalnya, ketika pemulihan ekonomi, mereka mengambil saham berbasis komoditas non–emas seperti minyak dan logam dasar karena permintaan mereka meningkat, membuat harganya melonjak. Sebaliknya, selama puncak, mereka meningkatkan eksposur ke saham produsen emas, mengekspektasikan kontraksi atau resesi akan terjadi dan investor memburu emas untuk mengamankan aset mereka.
Bacaan Selanjutnya
- Investasi Alternatif: Karakteristik, Jenis, Investor, Pro dan Kontra
- Pro dan Kontra Investasi Alternatif Yang Perlu Anda Tahu
- Hedge Funds: Contoh Dan Apa Saja Sebenarnya yang Mereka Lakukan?
- Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies
- Ekuitas Swasta: Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang
- Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta
- Modal Ventura: Cara Kerjanya, Caranya Menghasilkan Uang, Horizon Investasi
- Apa Saja 3 Tahap Pembiayaan Modal Ventura?
- Leveraged Buyout (LBO): Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target