• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco.

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
    • Bisnis dan strategi
    • Pemasaran
    • Sumber daya manusia
    • Operasi
  • Keuangan
    • Analisa Keuangan
    • Investasi
  • Ekonomi
    • Pengantar Ilmu Ekonomi
    • Mikroekonomi
    • Makroekonomi
  • Belajar Online
    • Coursera
    • Udacity
    • Udemy
    • Skillshare
    • Magoosh
You are here: Home / Makroekonomi / Pendapatan Agregat: Definisi, Formula, dan Komponennya

Pendapatan Agregat: Definisi, Formula, dan Komponennya

Diupdate pada July 15, 2023 oleh Ahmad Nasrudin

Pendapatan Agregat Definisi Formula dan Komponennya

Pendapatan agregat (aggregate income) merujuk pada nilai semua pendapatan yang pemasok faktor produksi peroleh selama periode waktu tertentu. Nilainya akan sama dengan nilai output agregat karena pada akhirnya mengalir ke pemilik faktor-faktor produksi. 

Apakah output agregat sama dengan pendapatan agregat?

Output agregat, pendapatan agregat, dan pengeluaran agregat, pada dasarnya, adalah untuk mengukur metrik yang sama. Jadi, secara teoritis, nilai ketiganya harus setara. 

Tapi, memang, dalam realitanya, ketiganya menghasilkan nilai yang sedikit berbeda. Itu bukan karena konsepnya salah, tetapi lebih pada ketersediaan data dan metode pengumpulan datanya. Oleh karena itu, badan pusat statistik sering menggunakan tambahan metrik, yakni statistical discrepancies.

Balik lagi ke “pertanyaan mengapa ketiganya sama”. Mari kita ambil contoh sangat sederhana. Ibaratkan sebuah negara ini adalah hanya terdiri dari dua rumah tangga dan satu bisnis. Satu rumah tangga bekerja sebagai karyawan (rumah tangga A) dan satunya sebagai pengusaha (rumah tangga B).

Katakanlah, bisnis menghasilkan output sebanyak 100 unit dengan harga masing-masing adalah Rp10. Dengan kata lain, output agregat adalah sebesar Rp1.000 (100 x Rp10).

Bisnis kemudian menjual barang sebanyak 8 unit ke rumah tangga B (pengusaha) dan sisanya ke rumah tangga A. Pengusaha menghabiskan uang senilai Rp80 (8 x Rp10). Sedangkan, karyawan menghabiskan uang senilai Rp20 (2 x Rp10). Jadi, total pengeluaran keduanya adalah sebesar Rp1.000, setara dengan pengeluaran agregat.

Kemudian, dari hasil penjualan, bisnis menggunakannya untuk membayar upah dan laba. Asumsikan perusahaan tidak membayar dividen dan menggunakan modal. Bisnis membayar upah sebesar Rp20 dan sisanya menjadi laba perusahaan. Jadi, total pendapatan adalah sama dengan Rp1.000.

Contoh tersebut memang sederhana dan dalam dunia riil, perhitungannya sangat kompleks. Pelaku ekonom tidak hanya melibatkan rumah tangga dan bisnis, tetapi juga pemerintah. Dan, ketika sebuah negara adalah perekonomian terbuka, itu juga melibatkan orang asing (dan juga terdiri dari rumah tangga, bisnis dan pemerintah).

Dalam contoh di atas, ada beberapa catatan yang mungkin menjadi pertanyaan anda. Rumah tangga mungkin tidak membeli dari bisnis domestik, tetapi luar negeri. Begitu juga, bisnis mungkin akan menjual produknya keluar negeri, alih-alih ke dalam negeri. 

Terakhir, rumah tangga mungkin tidak menghabiskan pendapatannya untuk konsumsi, melainkan di tabung. Selain itu, mereka juga harus membayar pajak, jadi, pendapatan mereka tidak habis untuk konsumsi dan tabungan saja.

Formula dan komponen pendapatan agregat

Komponen pendapatan agregat terdiri dari:

  • Pendapatan karyawan – termasuk upah dan tunjangan seperti program pensiun dan asuransi kesehatan yang dibayarkan oleh pemberi kerja
  • Laba oleh bisnis – sebagian laba masuk ke pemegang saham (dividen) dan sisanya ditahan di perusahaan (laba ditahan).
  • Pendapatan sewa – pembayaran untuk penggunaan properti (tanah).
  • Pendapatan bunga – pembayaran untuk dana pinjaman yang disediakan.
  • Pendapatan pemerintah dikurangi subsidi

Kemudian, anda dapat menghitung pendapatan agregat dengan rumus berikut: 

Pendapatan agregat = Kompensasi karyawan + Pendapatan sewa + Pendapatan bunga + Laba + Pendapatan pemerintah dikurangi subsidi

Dalam beberapa buku teks, mungkin anda menemukan formula yang berbeda. Karena harus sama dengan pengeluaran agregat, maka rumus

untuk pendapatan agregat adalah: C + S + T; 

  • C adalah pengeluaran konsumsi
  • S adalah tabungan rumah tangga dan bisnis
  • T adalah pajak bersih (pembayaran pajak dikurangi pembayaran transfer)

Konsumsi plus tabungan setara pendapatan yang diterima oleh rumah tangga dan bisnis. Mengapa? Itu karena rumah tangga menghabiskan pendapatannya untuk konsumsi dan tabungan. Begitu juga dengan bisnis.

Bisnis mendapatkan uang dengan menjual barang. Mereka kemudian menggunakan pendapatan untuk konsumsi bisnis seperti belanja barang modal, pembayaran dividen, upah, dan pengeluaran operasional lainnya. Sisanya adalah laba ditahan, yakni keuntungan yang bisnis pertahankan sebagai modal.

Laba ditahan mewakili tabungan oleh bisnis. Itu mirip dengan Anda. Tabungan anda adalah uang yang tersisa setelah pembelian barang dan jasa (konsumsi).

Pajak bersih mewakili penerimaan pajak oleh pemerintah setelah dikurangi pembayaran transfer. Ingat, pembayaran transfer di sini merujuk pada pengeluaran yang dibayarkan ke sektor rumah tangga (seperti tunjangan pengangguran) dan sektor bisnis (seperti subsidi).

If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›

Most Comprehensive Reading Books For You To Become A Financial Analyst
  • CFA Program Curriculum Level I by CFA Institute
  • CFA Program Curriculum Level II by CFA Institute
  • CFA Program Curriculum Level III by CFA Institute
  • Wiley's Level I CFA Program Study Guide by Wiley (Short and concise, I highly recommend you start with this.)
  • Wiley's Level II CFA Program Study Guide by Wiley
  • Wiley's Level III CFA Program Study Guide by Wiley
If you want to focus more on valuation, I recommend these books:
  • Valuation: Measuring and Managing the Value of Companies by McKinsey & Company Inc., Tim Koller, Marc Goedhart, David Wessels
  • Investment Banking: Valuation, LBOs, M&A, and IPOs by by Joshua Rosenbaum, Joshua Pearl
Recommended Book for IB Diploma
  • Business Management by by Paul Hoang
  • Economics for the IB Diploma by Ellie Tragakes

Topik: Aktivitas Ekonomi, Pendapatan Agregat Kategori: Makroekonomi

AFFILIATE

Limited time sale - 50% OFF Learn in-demand data and AI skills on the 17th of July

If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›

5 ARTIKEL TERBARU

Mazhab Ekonomi Austria Pandangan, Kritik, dan Literatur

Mazhab Ekonomi Austria: Pandangan, Kritik, dan Literatur

Apa itu: Mazhab ekonomi Austria (Austrian school of economics) adalah mazhab ekonomi yang

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Apa itu: Pemberian lisensi (licensing) adalah pengaturan di mana pemberi lisensi memberikan hak

Opsi Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Opsi: Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Apa itu: Opsi (option) adalah hak untuk membeli atau menjual sejumlah komoditas, mata uang, atau

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Apa itu: Kontrak adalah perjanjian yang dapat ditegakkan secara hukum antara dua pihak atau lebih.

Surat Berharga. Contohnya Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Surat Berharga di Pasar Keuangan: Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Apa itu: Efek atau surat berharga (securities) adalah sertifikat atau aset keuangan yang dapat

Primary Sidebar

TOP-3 ARTIKEL

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Faktor Sosial Budaya: Contoh dan Bagaimana Dampaknya Terhadap Bisnis

Footer

TOP-5 ARTIKEL

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Faktor Sosial Budaya: Contoh dan Bagaimana Dampaknya Terhadap Bisnis
  • Lingkungan Makro: Faktor dan Dampaknya Ke Bisnis
  • 5 Alasan Mengapa Kebutuhan Manusia Tidak Terbatas

TELUSURI LAGI

KATEGORI

Akuntansi dan Keuangan Analisa Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

TOPIK

Anggaran Pemerintah Ekonomi Internasional Ekuilibrium Pasar Makroekonomi Manajemen Bisnis Motivasi PDB Pemasaran Perdagangan Internasional Permintaan Agregat Pertumbuhan Ekonomi Rasio Keuangan Struktur Organisasi

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami