Contents
Pendapatan faktor (factor income) mewakili aliran pendapatan kepada pemasok faktor-faktor produksi. Mereka terdiri dari pemasok tanah, modal, tenaga kerja, dan kewirausahaan. Adapun kompensasi mereka terdiri dari laba, sewa dan upah. Saya akan meninjau secara singkat keempatnya.
Apa saja komponen factor income?
Ekonom membagi faktor produksi, atau dikenal juga dengan sumber daya ekonomi, menjadi empat kelompok. Mereka adalah:
- Modal
- Tenaga kerja
- Tanah
- Pengusaha
Bunga untuk modal
Modal mencakup peralatan buatan manusia untuk membuat barang dan menyediakan jasa. Contohnya adalah mesin dan peralatan komputer. Pemasok modal menerima bunga sebagai kompensasi.
Upah untuk tenaga kerja
Tenaga kerja mewakili upaya, pengetahuan dan keterampilan individu dalam proses produksi. Kadang-kadang, kita menyebutnya sebagai sumber daya manusia. Tenaga kerja menerima upah sebagai kompensasi jasa mereka.
Sewa untuk tanah
Tanah mencakup semua sumber daya alam seperti mineral, laut, tanah subur dan lingkungan. Mereka bisa jadi adalah sumber daya terbarukan dan tidak terbarukan. Pemasok faktor ini menerima sewa sebagai kompensasinya.
Laba untuk pengusaha
Pengusaha adalah individu yang mengambil risiko bisnis untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Mereka menggabungkan tiga faktor produksi lainnya untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai kompensasinya mereka memperoleh laba (dividen dan laba ditahan).
Untuk apa anda perlu tahu pendapatan faktor?
Dalam ekonomi makro, istilah ini kita gunakan untuk untuk menentukan perbedaan antara produk domestik bruto (PDB) dan produk nasional bruto (PNB). Dengan statistik ini, kita jadi tahu berapa banyak pendapatan yang dihasilkan di dalam negeri dan berapa banyak pendapatan yang dihasilkan oleh warga di luar negeri.
PDB mewakili total nilai pasar dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi (misalnya, tenaga kerja, modal, dll.) di dalam negeri, terlepas itu dimiliki oleh warga negara maupun orang asing.
Sedangkan, Produk Nasional Bruto atau gross national product (PNB) mengukur nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi yang disediakan oleh warga negara, terlepas dari apakah produksi terjadi di dalam atau di luar negara. PNB mencakup barang dan jasa yang diproduksi oleh warga di luar negeri. PNB mengecualikan barang dan jasa yang diproduksi oleh orang asing di dalam negeri.
Jadi, misalnya, penghasilan dari modal yang dimiliki oleh orang asing yang diinvestasikan di Indonesia termasuk dalam PDB Indonesia tetapi tidak dalam PNB-nya. Pendapatan warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri termasuk dalam PNB Indonesia tetapi tidak dalam PDB Indonesia. PDB lebih erat terkait dengan kegiatan ekonomi di suatu negara dan dengan pekerjaan dan pertumbuhannya.
Perbedaan antara PNB dan PDB biasanya kecil, karena pendapatan yang dihasilkan oleh warga negara di luar negeri dan oleh orang asing di dalam negeri sering saling mengimbangi. Perbedaan besar dalam faktor pendapatan lebih mungkin ditemukan di negara-negara kecil berkembang, di mana sebagian besar pendapatan dapat dihasilkan oleh investasi asing langsung (FDI).
Umumnya, para analis lebih suka menggunakan PDB daripada PNB. Mereka menganggap PDB lebih komprehensif. Itu mengukur nilai barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan oleh karena itu, berdampak pada pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan lingkungan investasi dalam ekonomi domestik.