Contents
Pengangguran terselubung (underemployment) mengacu pada situasi ketika seseorang bekerja tetapi tidak bekerja dengan kemampuan, keterampilan, atau pendidikan terbaiknya. Dengan kata lain, pekerjaannya saat ini membayar secara signifikan lebih rendah dari kualifikasinya. Ini berbeda dari pengangguran pada umumnya dimana individu tidak bekerja karena mereka tidak dapat menemukan pekerjaan yang tepat dan masih aktif mencari pekerjaan. Atau, berbeda dari mereka yang bekerja, dimana mereka dibayar sesuai kualifikasinya.
Kadang-kadang, pekerjaan paruh waktu dianggap sebagai proksi untuk pengangguran terselubung. Alasannya adalah, banyak pekerja paruh waktu mencari pekerjaan penuh waktu, tetapi tidak menemukannya.
Jenis pengangguran terselubung
Dua jenis pengangguran yang terselubung:
- Pengangguran terselubung terlihat (visible underemployment). Individu secara sukarela bekerja kurang dari durasi kerja normal yang ditentukan untuk kegiatan tersebut.
- Pengangguran terselubung tak terlihat (visible underemployment). Individu bekerja dalam pekerjaan di mana keterampilan mereka tidak dimanfaatkan secara memadai.
Penyebab pengangguran terselubung
Jenis pengangguran ini sering terjadi ketika aktivitas ekonomi jatuh, seperti resesi. Selama periode ini, bisnis tidak dapat menciptakan banyak pekerjaan. Akibatnya, ada kelebihan pasokan di pasar tenaga kerja karena penurunan permintaan tenaga kerja. Situasi ini memaksa pekerja untuk menerima pekerjaan dengan gaji lebih rendah. Dengan demikian, mereka tetap mendapatkan penghasilan, meski jauh di bawah gaji normal mereka.
Perubahan teknologi menggantikan jenis keterampilan tertentu. Dan, pada saat yang sama, itu menciptakan jenis baru kualifikasi keterampilan. Pekerja terselubung menemukan diri mereka bahwa pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka tidak lagi tersedia. Jadi, mereka dipaksa untuk menerima pekerjaan bergaji rendah, berketerampilan rendah, atau paruh waktu daripada tidak memiliki pekerjaan dan mendapatkan penghasilan.
Dampak
Pekerja terselubung bisa memiliki kinerja yang buruk. Mereka tidak bekerja keras karena mereka merasa pekerjaan mereka sia-sia dan kehilangan motivasi. Jika itu berlangsung lama, pekerja bisa kehilangan keterampilan atau keahlian mereka.
Peningkatan pekerja terselubung juga dapat menyebabkan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi. Dengan gaji yang lebih rendah, konsumen memangkas pengeluaran untuk barang dan jasa, yang dapat menghambat pertumbuhan bisnis dan ekonomi.
Sebagai ringkasan, pekerja terselubung dapat menyebabkan masalah sosial seperti permasalahan karir, kesehatan emosi, dan pertumbuhan bisnis. Secara agregat, peningkatannya membuat perekonomian kurang memanfaatkan tenaga kerja yang tersedia.