Contents
Pengganda uang (money multiplier) menjelaskan bagaimana uang primer (atau basis moneter) tumbuh berkali-kali melalui proses penciptaan uang. Setiap uang rupiah baru akan berlipat ganda ketika beredar dalam perekonomian melalui sistem perbankan fraksional. Besarnya pengali adalah 1 dibagi dengan rasio cadangan wajib.
Cara kerja beserta contohnya
Proses penciptaan uang mengharuskan bank untuk melipatgandakan uang. Mekanisme ini bekerja melalui deposito, pinjaman, dan cadangan bank.
Rasio cadangan wajib (atau persyaratan cadangan) adalah bagian dari tabungan yang harus dipegang bank sebagai cadangan. Sebagai contoh, bank sentral menetapkan rasio persyaratan cadangan 10%. Itu berarti, dari setiap tabungan Rp100, bank dapat menggunakan Rp90 untuk meminjamkannya sebagai redit dan menyimpan Rp10 (Rp100 x 10%) sebagai cadangan.
Katakanlah, seseorang menyetor Rp100 ke Bank B. Bank B meminjamkan Rp90 kepada seorang debitur. Debitur menggunakan uang itu untuk membeli barang dari penjual.
Penjual kemudian menyetor uang Rp90 ke Bank C. Bank kemudian menyisihkan Rp9 sebagai cadangan (Rp90 x 10%) dan meminjamkan Rp81 kepada pelanggannya. Pelanggan kemudian menggunakan uang itu untuk membayar konsultan profesional.
Profesional menyetor uang ke Bank D. Bank D kemudian menyisihkan Rp8,1 (Rp81 x 10%) sebagai cadangan dan meminjamkan sisanya (Rp72,9).
Proses ini berlanjut sampai jumlah total uang dalam perekonomian akan meningkat beberapa kali. Dari basis moneter awal sebesar Rp100, uang yang beredar dalam perekonomian meningkat menjadi Rp1.000 melalui proses penciptaan uang. Pengganda ini dikenal sebagai pengganda uang, dan kita dapat menghitungnya menggunakan rumus:
- Pengganda uang = 1 / Rasio persyaratan cadangan
Dalam kasus di atas, karena uang primer adalah Rp100, maka pengganda uang sama dengan = Rp100 x (1/10%) = Rp1.000.
Pengganda uang dan kebijakan moneter
Dari rumus di atas, kita tahu bahwa ketika bank sentral meningkatkan rasio persyaratan cadangan, semakin sedikit cadangan berlebih, semakin sedikit uang yang dapat dipinjamkan bank, sehingga mengurangi pengganda uang.
Bank sentral biasanya menaikkan rasio persyaratan cadangan ketika ekonomi terlalu panas (tekanan inflasi tinggi). Untuk mencegah hiperinflasi, bank sentral akan menaikkan rasio sehingga menyebabkan melemahnya permintaan agregat dan memoderasi inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Sebaliknya, bank sentral akan mengurangi rasio persyaratan cadangan ketika menerapkan kebijakan moneter ekspansif. Penurunan rasio cadangan berarti semakin tinggi cadangan berlebih sehingga bank memiliki lebih banyak uang untuk dipinjamkan dan mendorong pengganda uang lebih banyak.
Semakin banyak uang beredar, likuiditas ekonomi meningkat, mendorong suku bunga turun. Penurunan suku bunga membuat biaya pinjaman lebih murah, mendorong peningkatan pengeluaran barang dan jasa.
Meningkatnya permintaan barang dan jasa mendorong bisnis untuk meningkatkan output dan merekrut lebih banyak pekerja. Akibatnya, ekonomi tumbuh, pengangguran turun, dan inflasi merangkak naik.
Kritik
Pengganda uang bekerja melalui sistem perbankan fraksional. Dan, faktanya, tidak semua uang disimpan di bank.
Misalnya, kita terus memegang uang tunai di tangan daripada menyimpannya di bank untuk berjaga-jaga. Orang lain dapat memasukkan uang ke dalam tabungan dan kredit koperasi (yang tidak terikat oleh persyaratan persyaratan cadangan). Bagian dari mata uang di luar sistem perbankan fraksional disebut currency drain.
Currency drain mengurangi pengganda uang yang dapat diciptakan bank. Dengan mempertimbangkan currency drain, kita dapat menulis ulang formula pengganda uang di atas sebagai:
- Pengganda uang = (1 + Rasio currency drain) / (Rasio cadangan wajib + Rasio currency drain)