Contents
Siapa itu: Pengusaha sosial (social entrepreneur) adalah mereka yang mengejar bisnis bukan untuk memaksimalkan keuntungan bagi mereka sendiri tapi memaksimalkan manfaat bagi sosial dan lingkungan. Mereka bertujuan untuk mempromosikan kesejahteraan masyarakat dengan menyeimbangkan antara laba, masyarakat dan lingkungan.
Beberapa pengusaha sosial fokus pada dua yang terakhir dan tidak mengambil laba. Yang lain mengambil laba tapi menginvestasikannya kembali pada pada program-program untuk mendukung masyarakat dan lingkungan.
Ada banyak model bisnis sosial. Beberapa memecahkan berbasis komunitas dan memecahkan masalah di dalamnya. Yang lain fokus pada cakupan area yang lebih luas dan memiliki dampak luas. Apapun itu, mereka mengambil risiko dan mengenalkan inisiatif untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat.
Kewirausahaan sosial semakin popular akhir-akhir ini. Berbagai masalah sosial dan lingkungan mendorong kesadaran yang lebih tinggi. Selain itu, praktik etik yang diadopsi secara luas juga membuka kesempatan yang lebih lebar terhadap kewirausahaan sosial.
Misalnya, banyak perusahaan menjalankan tanggung jawab sosial. Investor juga mulai mengenalkan dan mengarah ke Environmental, Social, and Governance (ESG) investing. Itu semua kemudian membuka pandangan kita.
Dalam pandangan konvensional, kita terlalu fokus pada “profit” dan sering mengabaikan “people” dan “planet”. Padahal, “profit” adalah bagian tak terpisahkan dari aspek “people” dan “planet”, sebagaimana konsep triple bottom line tekankan.
Misalnya,, untuk menghasilkan “profit”, kita membutuhkan “people” dan “planet”. Jadi, tanpa kedua aspek lainnya, tidak ada keuntungan yang berkelanjutan.
Apa perbedaan antara pengusaha dengan pengusaha sosial
Perbedaan utama antara pengusaha dan pengusaha sosial adalah tentang bagaimana mereka memberi bobot pada tiga tujuan: keuntungan, masyarakat, dan lingkungan. Kewirausahaan tradisional menekankan pada memaksimalkan keuntungan dengan menjual barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Mereka berusaha untuk menghasilkan uang sebanyak mungkin.
Sebaliknya, pengusaha sosial bertujuan untuk memberi dampak positif dan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Memaksimalkan keuntungan bukan orientasi mereka. Mereka mungkin mengambil keuntungan tapi mereka menginvestasikannya kembali ke masyarakat, misalnya dengan meningkatkan jangkauan dan dampak dari program-program sosial-lingkungan mereka. Beberapa menggunakannya untuk membangun fasilitas vital seperti kesehatan dan pendidikan. Dan, yang lain mengambil laba tapi dengan memberikan kompensasi yang adil ke masyarakat.
Bagaimana pengusaha sosial berdampak ke masyarakat bisa sangat beragam. Masing-masing memiliki model bisnis yang berbeda. Misalnya, beberapa bertujuan untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat tertinggal sebagaimana yang disediakan oleh lembaga keuangan mikro. Yang lain mungkin mendorong kewirausahaan orang-orang, bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menopang kehidupan mereka.
Selain itu, cakupan area kewirausahaan sosial juga bervariasi. Misalnya, beberapa fokus pada komunitas. Yang lain fokus pada area yang lebih luas.
Sementara itu, kewirausahaan tradisional memberi dampak besar pada pemegang saham (pemilik atau pendiri). Mereka mengejar keunggulan kompetitif untuk menghasilkan keuntungan di atas rata-rata daripada pesaing mereka. Dengan melakukannya, mereka bisa memaksimalkan kekayaan pemegang saham, baik melalui dividen yang dibayarkan maupun dari capital gain harga saham perusahaan.
Mengapa pengusaha sosial penting?
Sebagaimana dijelaskan di atas, pengusaha sosial memikirkan tentang bagaimana memberikan manfaat melalui inisiatif mereka. Mereka menggunakan keuntungan untuk agenda sosial dan lingkungan. Sehingga, jika dibandingkan dengan perusahaan konvensional, mereka menghasilkan pengembalian investasi sosial yang lebih tinggi.
Kita bisa melihat alasan mengapa pengusaha sosial penting dari dampak yang mereka timbulkan. Itu bisa ekonomi, sosial, dan perubahan positif perilaku masyarakat.
Dampak ekonomi
Kewirausahaan sosial memiliki dampak ekonomi misalnya melalui lapangan kerja dan pendapatan yang mereka ciptakan.
- Beberapa perusahan sosial merekrut masyarakat di suatu komunitas untuk menghasilkan produk. Mereka kemudian membantu menjualnya dan mengembalikan keuntungan ke komunitas, misalnya dengan memberikan kompensasi yang adil atau dengan membangun fasilitas pendidikan dan kesehatan.
- Faire Collection adalah contoh bagus, di mana perusahaan mempekerjakan orang-orang yang kurang beruntung di negara berkembang dan menawarkan upah yang adil.
- Yang lain mungkin menyediakan modal terjangkau untuk mendorong kewirausahaan masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi. Sehingga, dengan berwirausaha, mereka bisa menopang pendapatan mereka dan masyarakat di sekitar mereka.
Dampak lingkungan
Beberapa perusahaan sosial berkontribusi untuk melestarikan lingkungan. Ada banyak modelnya untuk itu. Misalnya, mereka menjalankan usaha pengolahan limbah plastik.
- Yang lain mungkin menghasilkan produk dengan memanen bahan baku organik yang tersedia di alam sekitar dan kemudian menanamnya kembali. Atau mereka membuat produk daur ulang untuk mengurangi limbah.
- Contoh lainnya adalah menggunakan input terbarukan untuk menghasilkan energi, seperti yang dilakukan oleh Solar Sister. Organisasi ini memberdayakan masyarakat di pedesaan Afrika untuk mengenalkan teknologi energi bersih ke komunitas mereka.
Dampak sosial
Ini berkaitan dengan membantu meningkatkan aspek seperti kualitas hidup, keterampilan ekonomi dan pengetahuan masyarakat. Misalnya, perusahaan sosial mendorong kewirausahaan di sebuah komunitas. Mereka memberikan pelatihan keterampilan untuk memproduksi barang.
- Kemudian, perusahaan sosial tersebut membantu anggota komunitas untuk memasarkan produk mereka ke luar negeri atau di area lain. Selain untuk membayar orang-orang di komunitas, mereka menggunakan uang hasil penjualan untuk diinvestasikan kembali ke komunitas. Itu bisa dengan membangun fasilitas pendidikan dan kesehatan di komunitas tersebut atau di tempat lain.
- Ambil contoh Better World Books. Organisasi ini menggunakan kembali penjualan buku untuk mendanai inisiatif literasi di seluruh dunia.
Perubahan perilaku
Kewirausahaan sosial juga bisa membawa perubahan positif ke masyarakat. Misalnya, pengusaha sosial mengenalkan program kehutanan berkelanjutan. Mereka mungkin melihat banyak masyarakat menebang kayu di hutan untuk dijual tanpa berusaha menanaminya kembali. Program semacam itu tidak hanya membawa dampak ekonomi dan lingkungan, tapi juga mendorong perubahan pola pikir masyarakat.
Empat karakteristik pengusaha sosial
Empat karakteristik penting pengusaha sosial adalah:
Tekad kuat. Kewirausahaan sosial seringkali memberikan dampak yang diinginkan dalam jangka panjang daripada jangka pendek. Selain itu, dengan mengambil risiko untuk memberi dampak sosial, pengusaha sosial mungkin menemukan ide bisnis mereka merugi dan sulit untuk mempertahankannya.
Tapi, itu semua tidak mengendurkan niat mereka dan kemudian beralih ke berorientasi keuntungan. Mereka tidak mudah putus asa hanya karena program belum mencapai tujuan mereka. Dan, itu membutuhkan tekad yang kuat.
Didorong komunitas. Ide kewirausahaan sosial seringkali berawal dari masalah di sebuah komunitas. Pengusaha sosial kemudian memikirkan bagaimana mereka menawarkan solusi dan memberi dampak positif. Sebaliknya, pengusaha tradisional berangkat dari permasalahan dan kemudian menghitung seberapa layak mereka secara ekonomi sebelum menjalankan bisnis.
Menginspirasi. Pengusaha tradisional menggunakan uang dan keuntungan untuk memotivasi karyawan melakukan pekerjaan. Tapi, pengusaha sosial seringkali menggunakan inspirasi untuk menggerakkan orang-orang menuju perubahan. Mereka tidak mengandalkan keuntungan besar untuk menjalankan bisnis sosial.
Kreatif dan inovatif. Kewirausahaan sosial membutuhkan pendekatan yang solutif dan kreatifdalam melihat permasalahan. Misalnya, orang-orang yang menjadi target mungkin menganggap masalah mereka sebagai biasa atau tidak dapat diselesaikan.
Tapi pengusaha sosial melihatnya dengan sudut pandang berbeda. Itu memaksa mereka berpikir kreatif untuk menemukan pendekatan baru untuk mengatasi hambatan.
Ambil contoh dalam membawa perubahan perilaku ke arah positif. Itu tidak hanya bagaimana pengusaha sosial untuk mengembangkan inovasi produk atau layanan. Tapi, itu juga memaksa mereka untuk memikirkan inovasi paradigma, di mana mereka harus mengubah cara orang berpikir dalam memandang permasalahan mereka.
Jenis pengusaha sosial
Pengusaha sosial bisa sangat bervariasi jenisnya. Beberapa fokus pada orang-orang di sebuah komunitas. Mereka melayani anggota di wilayah geografis yang kecil. Dan mereka bekerja langsung dengan anggota komunitas.
Yang lain mengambil area yang lebih luas daripada hanya berbasiskan komunitas. Meskipun hasilnya seringkali membutuhkan waktu lama, mereka dapat berpengaruh pada skala yang lebih besar.
Kemudian, model bisnis sosial yang diadopsi oleh pengusaha sosial juga bervariasi. Mereka bisa berbeda berdasarkan tujuan dan cara mereka mencapainya.
Misalnya, beberapa perusahaan sosial fokus memberikan pekerjaan dan memberdayakan anggota. Mereka merekrut orang-orang di suatu komunitas untuk memproduksi barang. Mereka kemudian memasarkan produk dan menginvestasikan kembali keuntungan dengan menawarkan pelatihan atau pembangunan fasilitas seperti pendidikan atau kesehatan.
- Misalnya, Goodwill Industriesmempekerjakan penduduk miskin untuk bekerja dengan barang-barang sumbangan. Kemudian, perusahaan menginvestasikan kembali semua keuntungan ke dalam program pelatihan kerja.
- Contoh lain adalah Greeneration Indonesia. Organisasi sosial ini menyalurkan kembali hasil penjualan dari kantong guna ulang untuk program pengelolaan sampah.
Sementara itu, beberapa pengusaha lain mendorong kewirausahaan orang-orang. Misanya, mereka menyediakan pinjaman keuangan mikro. Mereka meningkatkan akses modal murah untuk mendorong masyarakat di suatu komunitas untuk berwirausaha. Mereka kemudian menginvestasikan kembali keuntungan untuk mendukung program serupa di wilayah lain. Contohnya adalah Kiva, yang mana menyediakan dana kepada masyarakat yang kurang terlayani.