• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Keuangan

Bunga Add-On

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada June 28, 2019

Bunga Add On 1
Advertisement

Bunga add-on (add-on interest) adalah bunga yang dihitung dan kemudian ditambahkan ke jumlah yang dipinjam untuk mendapatkan jumlah total rupiah yang harus dibayar kembali dengan angsuran yang sama.

Dalam metode ini, bunga dihitung dari seluruh pokok pinjaman untuk seluruh periode pinjaman seolah-olah tidak ada pembayaran berkala. Jumlah bunga ini kemudian ditambahkan ke jumlah yang dipinjam. Total dibagi dengan jumlah pembayaran untuk menentukan ukuran setiap pembayaran.

Lebih dalam tentang “Bunga Add-On”

Dalam pinjaman add-on interest, bunga dihitung sebagai persentase dari pokok pinjaman setiap tahun dan dikalikan dengan jumlah tahun pembayaran. Setelah jumlah total bunga ditentukan, maka dapat dibagi dengan jumlah total pembayaran dan ditambahkan ke pokok yang dibayarkan setiap bulan. Jumlah bunga yang ditambahkan ke setiap pembayaran tetap konstan di seluruh pinjaman.

Jadi, ketika pinjaman konsumen dibuat dengan metode ini, bunga untuk seluruh jangka waktu pinjaman dihitung pada awal pinjaman dengan persamaan:

Advertisement

Total bunga = Pokok pinjaman x Suku bunga tahunan x Jumlah tahun pembayaran

Untuk pembayaran berkala atas pinjaman bunga add-on, kita dapat menghitungnya dengan:

Pembayaran  = (Pokok pinjaman + Total bunga) / Jumlah tahun pembayaran

Misalnya, sebuah bank meminjamkan Rp25.0000.000 dengan suku bunga add-on per tahun sebesar 10% dan harus dibayar kembali selama empat tahun. Oleh karena itu, total bunga yang ditanggung peminjam adalah Rp10.000.000 (Rp25.000.000  x 0,1 x 4). Jumlah pokok pinjaman setiap bulan adalah Rp520.833,3 ( Rp25.0000.000/48 bulan). Jumlah bunga yang terhutang setiap bulan adalah  Rp208.333,3 (Rp10.000.000/48 bulan). Oleh karena itu, peminjam akan diminta untuk melakukan pembayaran Rp729.166,7 setiap bulan (pokok + bunga).

Bunga add-on jauh lebih mahal bagi peminjam. Jika kita misalnya menggunakan excel dengan formula PMT, dimana bunga nominal per bulan adalah 0.8%, periode pinjaman adalah 48 bulan dan pokok pinjaman Rp25.0000.000, maka kita mendapatkan total pembayaran sebesar Rp634.065, dimana Rp520.833,3 adalah pembayaran pokok pinjaman dan Rp113.231,25 adalah bunga pinjaman.

Advertisement

Karena lebih mahal, jenis pinjaman yang menerapkan bunga ini adalah jenis pinjaman jangka pendek dan pinjaman untuk peminjam subprime. Seringkali peminjam subprime bersedia membayar tingkat bunga yang lebih tinggi untuk mendapatkan pinjaman dari pemberi pinjaman alternatif.

Bagikan

Related

  • Anuitas: Definisi dan Cara Menghitung
  • Anuitas Definisi dan Cara Menghitung
  • Liabilitas Tidak Lancar: Daftar Contoh dan Mengapa Penting
  • Liabilitas Tidak Lancar Daftar Contoh dan Mengapa Penting
  • Wesel Bayar: Definisi, Pelaporan di Laporan Keuangan
  • Wesel Bayar Definisi, Pelaporan di Laporan Keuangan
  • Return on Invested Capital (ROIC): Definisi, Cara Menghitung
  • Return on Invested Capital (ROIC) Definisi, Cara Menghitung
  • Risiko Kredit: Definisi, Penjelasan Singkat
  • Risiko Kredit Definisi, Penjelasan Singkat
  • Fixed-Charge Coverage: Perhitungan dan Interpretasi
  • Fixed-Charge Coverage: Perhitungan dan Interpretasi
Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Integrasi Vertikal: Konsep, Jenis, Keuntungan, Kerugian
  • Kepemimpinan Karismatik: Definisi, Contoh, Karakteristik, Pro, Kontra
  • Hambatan Masuk: Jenis, dan Dampaknya pada Persaingan

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami