Bunga add-on (add-on interest) adalah bunga yang dihitung dan kemudian ditambahkan ke jumlah yang dipinjam untuk mendapatkan jumlah total rupiah yang harus dibayar kembali dengan angsuran yang sama.
Dalam metode ini, bunga dihitung dari seluruh pokok pinjaman untuk seluruh periode pinjaman seolah-olah tidak ada pembayaran berkala. Jumlah bunga ini kemudian ditambahkan ke jumlah yang dipinjam. Total dibagi dengan jumlah pembayaran untuk menentukan ukuran setiap pembayaran.
Lebih dalam tentang “Bunga Add-On”
Dalam pinjaman add-on interest, bunga dihitung sebagai persentase dari pokok pinjaman setiap tahun dan dikalikan dengan jumlah tahun pembayaran. Setelah jumlah total bunga ditentukan, maka dapat dibagi dengan jumlah total pembayaran dan ditambahkan ke pokok yang dibayarkan setiap bulan. Jumlah bunga yang ditambahkan ke setiap pembayaran tetap konstan di seluruh pinjaman.
Jadi, ketika pinjaman konsumen dibuat dengan metode ini, bunga untuk seluruh jangka waktu pinjaman dihitung pada awal pinjaman dengan persamaan:
Total bunga = Pokok pinjaman x Suku bunga tahunan x Jumlah tahun pembayaran
Untuk pembayaran berkala atas pinjaman bunga add-on, kita dapat menghitungnya dengan:
Pembayaran = (Pokok pinjaman + Total bunga) / Jumlah tahun pembayaran
Misalnya, sebuah bank meminjamkan Rp25.0000.000 dengan suku bunga add-on per tahun sebesar 10% dan harus dibayar kembali selama empat tahun. Oleh karena itu, total bunga yang ditanggung peminjam adalah Rp10.000.000 (Rp25.000.000 x 0,1 x 4). Jumlah pokok pinjaman setiap bulan adalah Rp520.833,3 ( Rp25.0000.000/48 bulan). Jumlah bunga yang terhutang setiap bulan adalah Rp208.333,3 (Rp10.000.000/48 bulan). Oleh karena itu, peminjam akan diminta untuk melakukan pembayaran Rp729.166,7 setiap bulan (pokok + bunga).
Bunga add-on jauh lebih mahal bagi peminjam. Jika kita misalnya menggunakan excel dengan formula PMT, dimana bunga nominal per bulan adalah 0.8%, periode pinjaman adalah 48 bulan dan pokok pinjaman Rp25.0000.000, maka kita mendapatkan total pembayaran sebesar Rp634.065, dimana Rp520.833,3 adalah pembayaran pokok pinjaman dan Rp113.231,25 adalah bunga pinjaman.
Karena lebih mahal, jenis pinjaman yang menerapkan bunga ini adalah jenis pinjaman jangka pendek dan pinjaman untuk peminjam subprime. Seringkali peminjam subprime bersedia membayar tingkat bunga yang lebih tinggi untuk mendapatkan pinjaman dari pemberi pinjaman alternatif.