Contents
Ekonom menggunakan tiga pendekatan untuk menghitung produk domestik bruto (PDB), mencakup pendekatan produksi (output), pengeluaran dan pendapatan. Pendekatan-pendekatan ini haruslah menghasilkan angka yang sama. Meskipun, karena perbedaan statistik, angka akhir seringkali tidak sama.
Perlu dicatat:
- PDB hanya mencakup barang dan jasa dan tidak termasuk pembayaran transfer dan pendapatan dari capital gain.
- Barang dan jasa termasuk hanya mereka yang nilai pasarnya tersedia dan dijual di pasar terbuka. Dengan demikian, barang dari transaksi barter atau kegiatan ekonomi bawah tanah tidak termasuk.
Pendekatan produksi dalam Produk Domestik Bruto
Di bawah pendekatan produksi, PDB mewakili nilai semua barang dan jasa akhir dalam perekonomian selama periode tertentu. PDB mengecualikan nilai akhir barang perantara. Itu karena semua nilai tambah selama proses produksi terkandung dalam harga jual barang jadi.
Untuk menghitung PDB, kita dapat menambahkan nilai akhir dari semua barang dan jasa. Atau, kita menjumlahkan nilai tambah pada setiap tahap proses produksi dan distribusi. Nilai tambah sama dengan harga output dikurangi biaya input yang dikonsumsi dalam proses produksi.
Mari kita ambil contoh sederhana. Misalkan, PDB hanya terdiri dari produk pakaian. Katakanlah untuk memproduksi pakaian, kita membutuhkan kapas, benang, dan kain untuk inputnya. Berikut ini adalah nilai dari setiap item:
Item | Nilai Akhir (USD) | Nilai Tambah (USD) | |
Kapas | 40 | 40 | |
Benang | 50 | 10 | |
Kain | 60 | 10 | |
Pakaian | 80 | 20 | |
Total | 230 | 80 |
Untuk menghitung PDB, kita hanya memasukkan nilai pasar pakaian, bukan nilai akhir dari setiap input. Dalam hal ini, PDB sama dengan USD80. Atau, kita dapat menjumlahkan nilai tambah dari setiap proses produksi = 40 + 10 + 10 + 20.
Pendekatan Pengeluaran
Di bawah pendekatan ini, PDB adalah jumlah uang yang dihabiskan untuk barang dan jasa akhir. Pembeli berasal dari rumah tangga, bisnis, dan sektor pemerintah.
Harap dicatat, PDB mengukur total barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu ekonomi. Oleh karena itu, untuk ekonomi terbuka, kita juga harus memasukkan ekspor dan impor.
Ekspor merupakan barang dan jasa domestik yang dikonsumsi oleh orang asing. Sementara itu, impor merupakan barang dan jasa asing yang dibeli oleh konsumen dalam negeri.
Mengapa ekspor harus dikurangi impor? Kita harus mengurangkan impor karena barang-barang yang dipasok bukan berasal dari perekonomian domestik.
Formula PDB dalam pendekatan pengeluaran adalah:
GDP = C + I + G + NX + Statistik diskrepansi
- C = pengeluaran konsumsi akhir oleh rumah tangga. Ini terdiri dari pengeluaran untuk barang tahan lama, barang tidak tahan lama, dan jasa.
- G = pengeluaran pemerintah. Pengeluaran tersebut mencakup konsumsi publik dan investasi publik. Itu tidak termasuk pembayaran transfer. Pembayaran transfer bukanlah pengeluaran untuk barang dan jasa, tetapi lebih pada pergerakan pendapatan.
- I = pengeluaran investasi. Komponen-komponennya meliputi investasi kotor, investasi residensial, dan perubahan inventaris.
- NX = ekspor bersih (ekspor dikurangi impor).
Pendekatan pendapatan
Di bawah pendekatan pendapatan, kita menghitung PDB dengan menjumlahkan semua pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi. Faktor-faktor produksi terdiri dari tenaga kerja, modal, tanah, dan kewirausahaan. Buruh menerima upah dan tunjangan. Pemilik modal mendapat bunga, pemilik tanah menerima sewa. Akhirnya, pengusaha memperoleh sebagian dari keuntungan.
Formula PDB dari pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:
PDB = Pendapatan nasional + Tunjangan konsumsi modal + Statistik diskrepansi
Pendapatan nasional sama dengan jumlah pendapatan yang diterima oleh semua faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa, mencakup:
- Kompensasi karyawan, termasuk upah dan tunjangan seperti asuransi dan pensiun.
- Laba sebelum pajak yang diterima oleh perusahaan.
- Sewa
- Pendapatan bunga
- Penghasilan pemilik, yang merupakan jumlah yang diperoleh oleh pemilik dan operator pertanian yang menjalankan bisnis mereka sendiri.
- Pajak bisnis tidak langsung dikurangi subsidi.
Penyisihan konsumsi modal (capital consumption allowances) merupakan investasi minimum oleh bisnis untuk mempertahankan tingkat produksi saat ini. Itu sama dengan depresiasi stok modal selama proses produksi.
Perlu dicatat.
Kita juga memasukkan statistik diskrepansi dalam rumus. Ini untuk menyamakan angka akhir dalam tiga pendepatan tersebut. Adanya perbedaan sumber data yang tidak akurat dan metode perhitungan membuat tiga pendekatan belum tentu menghasilkan angka yang persis sama.