Contents
Apa itu: Kemudahan masuk (easy of entry) merujuk pada tingkat kesulitan sebuah perusahaan untuk masuk ke dalam sebuah industri atau pasar. Itu penting karena mempengaruhi intensitas persaingan dan profitabilitas di pasar. Ketika pendatang baru masuk, mereka membawa kapasitas baru, meningkatkan pasokan dan menurunkan harga pasar. Sebagai hasilnya, profitabilitas pasar menurun.
Sebaliknya, ketika pendatang baru sulit untuk masuk, tekanan terhadap profitabilitas rendah. Petahana kemungkinan dapat melestarikan laba ekonomi.
Kemudahan masuk di masing-masing struktur pasar
Struktur pasar mencakup pasar persaingan sempurna dan persaingan tidak sempurna seperti monopoli, oligopoli dan persaingan monopolistik. Masing-masing memiliki karakteristik kemudahan masuk yang berbeda.
Di bawah persaingan sempurna, pendatang baru mudah masuk ke pasar. Selain karena hambatan masuk yang rendah, petahana juga tidak dapat melakukan pembalasan secara kredibel karena ukuran mereka relatif kecil. Tidak ada perusahaan yang mendominasi pasar.
Selain itu, produk perusahaan juga homogen. Mereka bertindak sebagai pengganti sempurna. Itu membuat pelanggan tidak memiliki alasan lebih loyal terhadap sebuah produk di atas produk lainnya. Karena alasan ini, pendatang baru lebih mudah untuk menarik pelanggan baru ketika masuk.
Di bawah pasar monopoli, pasar terdiri dari produsen tunggal. Hambatan masuk tinggi baik karena alasan struktural atau regulasi. Pasar monopoli seperti industri listrik, memiliki persyaratan modal yang signifikan. Perusahaan mengeluarkan banyak uang untuk membeli barang modal yang mahal.
Selain itu, karena proporsi biaya tetap yang signifikan, mereka harus beroperasi pada skala ekonomi yang tinggi untuk menurunkan biaya rata-rata dan harga jual. Karena alasan itu, pemerintah mungkin hanya mengijinkan satu perusahaan yang beroperasi. Dengan begitu, konsumen dapat menikmati harga yang lebih rendah sebagai hasil skala ekonomi yang lebih tinggi.
Di bawah persaingan oligopoli, hambatan masuk biasanya tinggi sehingga pendatang sulit untuk masuk ke pasar. Itu terjadi karena beberapa alasan:
- Diferensiasi membuat pelanggan loyal. Oleh karena itu, pendatang baru sulit untuk mengalihkan pelanggan dari petahana, membuat target penjualan tidak tercapai.
- Petahana memiliki kapasitas bersaing yang kuat. Mereka dapat melakukan pembalasan jika pendatang baru masuk ke pasar. Misalnya, mereka memanfaatkan kapasitas berlebih untuk menurunkan harga pasar, membuat pendatang baru beroperasi pada kerugian.
- Persyaratan modal tinggi. Beberapa industri seperti manufaktur pesawat terbang membutuhkan investasi modal yang signifikan untuk membangun fasilitas produksi.
Di bawah persaingan monopolistik, hambatan masuk rendah dan perusahaan bebas keluar dan masuk pasar. Seperti persaingan sempurna, pasar terdiri dari banyak pemain dengan ukuran yang kecil dan relatif setara. Perusahaan memiliki beberapa kekuatan pasar, yakni melalui diferensiasi. Namun, mereka tidak cukup kredibel untuk membangun hambatan masuk atau retaliasi.
Faktor yang mempengaruhi kemudahan masuk ke pasar
Teknik produksi. Petahana memiliki fasilitas produksi yang efisien berkat efek kurva pengalaman dan proteksi kekayaan intelektual. Pemain baru harus mendapatkan teknologi produksi yang sama efisiennya untuk dapat bersaing secara efektif. Jika tidak dapat melakukannya, pasar menempatkan mereka pada posisi yang tidak menguntungkan.
Selanjutnya, meski memiliki teknologi yang sama, petahana mungkin beroperasi lebih efisien karena efek kurva pengalaman. Mereka telah banyak belajar tentang bagaimana memaksimalkan mesin produksi dan mengalokasikan sumber daya yang sesuai.
Diferensiasi. Diferensiasi meningkatkan biaya peralihan. Konsumen loyal kepada produk petahana karena menawarkan fitur unik dan memuaskan mereka. Sebagai hasilnya, mereka enggan beralih ke produk pemain baru.
Biaya peralihan. Mencoba produk baru mengandung risiko. Konsumen mengeluarkan uang namun produk baru tidak memuaskan mereka.
Faktor semacam itu membuat sulit pendatang baru untuk mengakuisisi pelanggan baru. Akhirnya, mereka harus menjual produk pada volume yang rendah. Mereka tidak dapat mencapai skala ekonomi dan harus menanggung biaya operasi yang tinggi. Itu membuat mereka sulit untuk mencapai keuntungan target untuk menutup investasi awal.
Dominasi rantai pasokan. Petahana mungkin menguasai saluran distribusi melalui perjanjian eksklusif dengan distributor atau pengecer utama. Itu membatasi pendatang baru untuk mengakses saluran distribusi. Mereka mungkin membangun jaringan sendiri. Tapi, itu adalah investasi yang mahal.
Dominasi semacam itu juga berlaku untuk pasokan input. Perjanjian ekslusif membuat sulit pendatang baru untuk mendapatkan input berkualitas.
Regulasi. Itu dapat mengambil banyak bentuk seperti hambatan perdagangan, pajak atau zonasi. Pemerintah mungkin juga hanya mengijinkan satu perusahaan untuk beroperasi di sektor-sektor strategis seperti utilitas.
Persyaratan modal. Beberapa industri adalah padat modal, seperti industri penyulingan minyak, alat berat, dan mobil. Mereka membutuhkan investasi yang signifikan untuk mendirikan fasilitas produksi. Pendatang baru sulit untuk memenuhi persyaratan semacam itu.
Retaliasi. Petahana mengancam pendatang baru secara kredibel. Jika masuk, mereka dapat menjalankan strategi agresif seperti predatory pricing untuk membuat pendatang baru beroperasi pada kerugian.
Mereka juga dapat memanfaatkan kapasitas berlebih untuk meningkatkan pasokan pasar. Itu membuat harga dan profitabilitas jatuh. Sehingga, pendatang baru tidak memperoleh profitabilitas yang memadai untuk mengembalikan investasi awal.