• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Sumber daya manusia

Desain Ulang Pekerjaan: Cara Kerja, Manfaat

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada April 17, 2022

Desain Ulang Pekerjaan Cara Kerja, Manfaat
Advertisement

Apa itu: Desain ulang pekerjaan (job redesign) adalah tindakan untuk mengatur ulang dan merestrukturisasi peran tugas, dan tanggung jawab yang melekat pada pekerjaan tertentu. Itu bisa melibatkan rotasi pekerjaan, pengayaan pekerjaan, dan perluasan pekerjaan (job enlargement). Itu bertujuan untuk membuat pekerjaan lebih lebih menarik, menantang, dan memuaskan.

Pendekatan ini membutuhkan keterlibatan dan kesepakatan karyawan agar berjalan dengan sukses. Sehingga, desain pekerjaan yang baru bisa mencocokkan minat karyawan dengan kebutuhan perusahaan. Akhirnya, perusahaan bisa menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat.

Mengapa desain ulang pekerjaan penting?

Desain ulang pekerjaan penting untuk meningkatkan kepuasan kerja dan memotivasi karyawan. Dengan membuat pekerjaan yang lebih menarik dan menantang, karyawan bersemangat melakukannya. Mereka memiliki kesempatan untuk mengaktualisasikan diri, fleksibel dalam mengatur kehidupan kerja dan memiliki kontrol yang lebih atas pekerjaan mereka.

Perusahaan mengevaluasi dan memikirkan kembali peran dan tanggung jawab yang melekat dalam pekerjaan saat ini. Kemudian, perusahaan mendesain ulang kontennya, mungkin dengan menambahkan penugasan, merotasi karyawan, memvariasikan tantangan atau memberi lebih banyak otoritas dan otonomi.

Advertisement

Sebagai hasilnya, pekerjaan baru menjadi lebih menarik dan bermanfaat bagi karyawan. Itu juga cocok dengan kapasitas dan kompetensi mereka. Dan desain baru pekerjaan memungkinkan mereka untuk mengembangkan kemajuan karir. Akhirnya, mereka lebih produktif dan menikmati pekerjaan mereka.

Bagaimana cara kerja desain ulang pekerjaan?

Mendesain ulang pekerjaan mungkin melibatkan beberapa proses. Pertama, perusahaan menganalisis pekerjaan yang ada. Itu melibatkan meninjau dan mengevaluasi pekerjaan yang ada, termasuk memetakan faktor-faktor pemotivasi atau pendemotivasi.

Kedua, perusahaan mendesain ulang konten yang melekat pada masing-masing pekerjaan. Itu mempertimbangkan faktor-faktor pemotivasi atau pendemotivasi yang telah diidentifikasi.

Desain ulang mungkin melibatkan memindahkan karyawan untuk peran berbeda, menambahkan atau menghapus tugas, memvariasikan tantangan, atau mengenalkan otoritas dan otonomi. Sehingga, desain pekerjaan yang baru mendorong kepuasan dan motivasi yang lebih tinggi dan mencegah karyawan kehilangan motivasi.

Ketiga, perusahaan memperbaharui deskripsi pekerjaan. Perusahaan menspesifikkan peran, tanggung jawab, tugas dan otoritas di masing-masing pekerjaan dan kemudian mengkomunikasikan dan mengalokasikannya ke karyawan.

Tiga teknik desain ulang pekerjaan

Advertisement

Desain ulang pekerjaan bisa melibatkan rotasi pekerjaan, pengayaan pekerjaan dan perluasan pekerjaan.

Rotasi pekerjaan – memindahkan karyawan untuk tugas dan pekerjaan yang berbeda dari yang saat ini mereka kerjakan. Misalnya, perusahaan merotasi karyawan di departemen riset dan pengembangan ke departemen pemasaran.

Rotasi pekerjaan penting untuk mengurangi kebosanan akibat rutinitas harian. Selain itu, itu memungkinkan karyawan mempelajari keterampilan baru yang dibutuhkan pada peran berbeda. Terakhir, karyawan memahami operasi bisnis lebih dalam, yang mana penting ketika harus mengambil keputusan tentang bisnis pada saat menduduki posisi yang lebih tinggi.

Perluasan pekerjaan – menambahkan tugas yang dikerjakan oleh karyawan. Itu fokus pada kuantitas, yakni dengan menugaskan lebih banyak pekerjaan ke karyawan tanpa merubah tantangan. Itu bertujuan mengurangi kebosanan akibat pekerjaan yang monoton berulang-ulang. Dengan penugasan baru, karyawan memiliki lebih banyak aktivitas untuk dikerjakan.

Pengayaan pekerjaan – menambahkan tugas dan memvariasikan tantangan. Perusahan juga memberi karyawan lebih banyak otonomi dan fleksibilitas atas pekerjaan mereka. Sehingga, karyawan memiliki lebih banyak kontrol atas pekerjaan dan kehidupan kerja mereka. Misalnya, mereka lebih fleksibel untuk menentukan kapan dan bagaimana pekerjaan harus diselesaikan.

Faktor yang dipertimbangkan

Advertisement

Desain pekerjaan yang baik tidak hanya memotivasi dan meningkatkan kepuasan karyawan. Tapi, itu juga mendukung untuk peningkatan kinerja, pengurangan ketidakhadiran dan peningkatan retensi. Dan, itu membutuhkan perusahan untuk mempertimbangkan dimensi seperti:

Variasi keterampilan (skill variety). Pekerjaan memungkinkan karyawan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan baru, selain memanfaatkan yang telah mereka miliki. Itu lebih memotivasi daripada hanya mengandalkan satu keterampilan berulang kali.

Identitas tugas (task identity). Pekerjaan baru memiliki parameter yang jelas untuk mengukur hasil dan kesuksesannya untuk keseluruhan atau bagian-bagiannya. Karyawan termotivasi karena mereka bisa mengetahui sejauh mana kemajuan mereka dalam mencapai hasil.

Signifikansi tugas (task significance). Pekerjaan memiliki dampak besar pada karyawan dan organisasi. Misalnya, ketika pekerjaan berkontribusi penting bagi perusahaan, mereka akan cenderung termotivasi untuk melakukannya dengan baik.

Otonomi (autonomy). Pekerjaan memberikan kebebasan, fleksibilitas dan kemandirian kepada karyawan. Sehingga, mereka memiliki kontrol atas pekerjaan mereka. Mereka merasa lebih bebas untuk mengatur kehidupan kerja mereka.

Advertisement

Umpan balik pekerjaan (job feedback). Pekerjaan memungkinkan karyawan mengevaluasi diri dan mendapatkan umpan balik langsung atas kinerja mereka. Umpan balik konstruktif membuka lebih banyak wawasan dan penting bagi mereka untuk memperbaiki diri.

Apa saja manfaat desain ulang pekerjaan?

Desain ulang pekerjaan adalah satu cara untuk meningkatkan kepuasan dan memotivasi karyawan. Itu memungkinkan pekerjaan menjadi lebih menarik dan menantang, mengurangi kebosanan akibat mengerjakan tugas yang monoton.

Keuntungan lainnya dari desain ulang pekerjaan adalah:

Produktivitas yang lebih tinggi. Perusahaan menempatkan orang yang tepat ke pekerjaan yang tepat. Dikombinasikan dengan motivasi intrinsik yang kuat, karyawan bisa berkinerja lebih baik dan lebih produktif.

Desain pekerjaan yang efektif dan efisien. Dengan merancang ulang, perusahaan mungkin menghapus pekerjaan-pekerjaan yang tumpang tindih atau menambahkan yang baru sesuai dengan tuntutan organisasi. Perusahaan bisa lebih fleksibel ketika ada perubahan strategi atau tujuan perusahaan.

Advertisement

Akuntabilitas pegawai yang lebih tinggi. Misalnya, perusahaan anda mendesain ulang melalui pengayaan pekerjaan. Anda memberikan lebih banyak otonomi, yang mana menuntut karyawan untuk lebih bertanggung jawab dan akuntabel.

Meningkatkan retensi. Karyawan memiliki keterlibatan yang lebih tinggi dengan pekerjaan mereka. Mereka juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan guna mendukung kemajuan karir, yang mana mungkin sulit ditemukan ditempat lain. Oleh karena itu, mereka lebih betah bekerja di perusahaan dan akhirnya, turnover karyawan menurun.

Mengurangi ketidakhadiran. Dengan membuat pekerjaan lebih menarik, karyawan bersemangat untuk terus masuk kerja. Desain ulang pekerjaan memungkinkan kehidupan kerja yang lebih baik. Jadi, karyawan memiliki alasan kuat untuk terus masuk ke kantor.

Bacaan selanjutnya

  • Motivasi Non-Finansial: Mengapa Penting? Apa Jenis-Jenisnya?
  • Pemberdayaan: Pentingnya, Keuntungan, Kerugian
  • Otonomi Dalam Manajemen: Pentingnya, Kelebihan dan Kekurangan
  • Kerja Tim: Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan
  • Delegasi Dalam Manajemen: Cara Kerja, Keuntungan, Kerugian
  • Perluasan Pekerjaan: Kelebihan dan Kekurangan
  • Pengayaan Pekerjaan: Pentingnya, Keuntungan, Kekurangan
  • Desain Ulang Pekerjaan: Cara Kerja, Manfaat
  • Rotasi Pekerjaan: Pentingnya, Kelebihan dan Kekurangan
  • Kerja Fleksibel: Jenis, Kelebihan, Kekurangan

Bagikan

Related

  • Motivasi Non-Finansial: Mengapa Penting? Apa Jenis-Jenisnya?
  • Motivasi Non-Finansial Mengapa Penting Apa Jenis-Jenisnya
  • Pemberdayaan: Pentingnya, Keuntungan, Kerugian
  • Pemberdayaan Pentingnya, Keuntungan, Kerugian
  • Kerja Fleksibel: Jenis, Kelebihan, Kekurangan
  • Kerja Fleksibel Jenis, Kelebihan, Kekurangan
  • Kerja Tim: Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan
  • Kerja Tim Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan
  • Teori Motivasi Taylor: Cara Kerja, Prinsip dan Kritik
  • Teori Motivasi Taylor Cara Kerja, Prinsip dan Kritik
  • Teori Motivasi Herzberg: Contoh dan Penjelasan
  • Teori Motivasi Herzberg Contoh dan Penjelasan

Topics: Deskripsi Pekerjaan, Motivasi

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Permintaan Agregat: Definisi, Alasan Miring, Determinan
  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Penilaian 360 Derajat: Kelebihan dan Kelemahan

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami