Contents
Apa itu: Motivasi non-finansial (non-financial motivation) adalah dorongan seorang karyawan tanpa melibatkan kompensasi moneter secara langsung seperti gaji. Melainkan, itu melibatkan faktor-faktor terkait dengan pekerjaan dan diri karyawan. Beberapa metode tersedia, termasuk rotasi pekerjaan, pengayaan pekerjaan dan otonomi.
Metode-metode tersebut penting untuk memuaskan kebutuhan intrinsik. Dan, efeknya mungkin bertahan lama daripada motivasi finansial karena melibatkan dorongan intrinsik untuk memotivasi.
Mengapa motivasi non-finansial penting?
Motivasi non-finansial seringkali membuat karyawan lebih berkomitmen pada pekerjaan mereka. Mereka puas dengan pekerjaan mereka dan menikmati kehidupan kerja mereka. Sehingga, mereka bisa bekerja lebih efektif dan termotivasi.
Tapi, memang, metode non-finansial tidak bisa bekerja sendiri. Perusahaan biasanya mengkombinasikannya dengan metode finansial untuk memenuhi beberapa kebutuhan dasar dan menghindari ketidakpuasan karyawan. Ketika ketidakpuasan tersebut sudah minimal, metode motivasi non-finansial dapat memotivasi secara positif.
Misalnya, otonomi memuaskan kebutuhan karyawan untuk mengaktualisasikan diri. Jika perusahaan menyediakan kesempatan itu, karyawan termotivasi. Mereka bisa memiliki kesempatan yang besar untuk mengaktualisasikan diri, mengembangkan diri dan mengontrol pekerjaan mereka.
Tapi, sebelum memberikan otonomi, perusahaan perlu memenuhi kebutuhan dasar, katakanlah itu adalah gaji dan bonus yang adil. Ketidakadilan dalam gaji dan bonus bisa menyebabkan ketidakpuasan karyawan. Sehingga, otonomi tidak efektif memotivasi jika masalah tersebut belum teratasi.
Teori motivasi Herzberg memberikan wawasan yang penting untuk menjelaskan itu. Teori ini membedakan dua faktor: hygiene factors dan motivator. Hygiene factors mewakili faktor-faktor untuk menghilangkan ketidakpuasan karyawan. Mereka harus ada untuk membuat karyawan puas, meski tidak mengarah pada motivasi. Sebaliknya, jika tidak ada, karyawan tidak puas dan sulit untuk memotivasi mereka.
Motivator mewakili faktor-faktor untuk membuat karyawan puas dan termotivasi. Mereka berperan penting untuk merangsang dorongan intrinsik, yang mana berkontribusi untuk membuat karyawan tumbuh secara psikologis. Misalnya, setelah karyawan puas dengan gaji dan bonus yang mereka terima, perusahaan bisa memberikan otonomi dan fleksibilitas kerja. Sehingga, karyawan bisa mengaktualisasikan diri dan membuat pekerjaan yang membosankan menjadi lebih menarik.
Apa saja jenis motivasi non-finansial?
Metode untuk memotivasi non-finansial bisa sangat beragam antar perusahaan. Yang pasti, itu tidak melibatkan secara langsung kompensasi uang atau hal-hal yang berhubungan dengan uang sebagaimana gaji dan bonus. Contoh yang umum adalah rotasi pekerjaan, pengayaan pekerjaan, teamworking, otonomi dan pemberdayaan.
Perluasan pekerjaan
Melalui perluasan pekerjaan (job enlargement), perusahaan menambahkan aktivitas atau tugas yang dilakukan oleh karyawan. Sehingga, seorang karyawan akan akan melakukan lebih banyak aktivitas yang berbeda dalam peran mereka saat ini.
Perluasan pekerjaan bertujuan untuk membuat pekerjaan menjadi lebih menarik. Karyawan mendapatkan tugas dan tantangan yang lebih bervariasi. Dengan memberikan lebih banyak kebebasan, kemandirian, dan tanggung jawab, karyawan akan cenderung bersemangat karena mereka bisa memperluas keterampilan dan pengetahuan mereka. Disamping itu, metode ini mengurangi kebosanan mereka akibat melakukan tugas yang sama berulang kali.
Desain ulang pekerjaan
Desain ulang pekerjaan (job redesign) membutuhkan perusahaan untuk mengatur ulang dan merestrukturisasi peran tugas, dan tanggung jawab yang dilakukan oleh karyawan. Itu bisa melibatkan rotasi pekerjaan, pengayaan pekerjaan, dan perluasan pekerjaan (job enlargement).
Desain ulang pekerjaan bertujuan untuk menempatkan individu yang tepat pada pekerjaan yang tepat sehingga mendorong peningkatan kualitas kerja, produktivitas, serta efisiensi. Di sisi lain, itu juga membuat pekerjaan lebih menarik dan menantang sehingga mencegah karyawan kehilangan motivasi.
Dalam prosesnya, metode ini membutuhkan keterlibatan dan kesepakatan karyawan. Sehingga, desain pekerjaan yang baru menyelaraskan antara kebutuhan perusahan dengan minat karyawan dalam pekerjaan mereka.
Pengayaan pekerjaan
Pengayaan pekerjaan (job enrichment) melibatkan menambah tugas untuk diselesaikan oleh karyawan. Perusahaan juga memberi lebih banyak otonomi dan tanggung jawab kepada mereka. Sehingga, meski mendapatkan lebih banyak tugas, mereka memiliki lebih banyak fleksibilitas dan kontrol atas pekerjaan mereka. Mereka juga bisa lebih mandiri dalam membuat keputusan tentang pekerjaan mereka.
Pengayaan pekerjaan memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengaktualisasikan diri. Sehingga, mereka bisa menggunakan kemampuan penuh mereka dalam mengerjakan pekerjaan. Selain bisa mengarah pada kepuasan dan motivasi yang lebih tinggi, produktivitas mereka juga bisa meningkat.
Rotasi pekerjaan
Rotasi pekerjaan (job rotation) melibatkan memindahkan karyawan untuk tugas dan pekerjaan baru, yang mana berbeda dari yang selama ini mereka kerjakan. Itu mungkin melibatkan mereka pindah ke departemen atau divisi lain untuk mengambil peran baru yang ditugaskan. Atau, mereka mengerjakan tugas dan pekerjaan lain di departemen yang sama.
Melalui rotasi pekerjaan, karyawan bisa mempelajari keterampilan baru. Mereka mendapatkan lebih banyak tantangan untuk mengembangkan kompetensi mereka. Itu juga membuat kehidupan kerja mereka lebih variatif dan menarik, mencegah mereka kehilangan motivasi akibat rutinitas yang membosankan. Selain itu, mereka juga bisa memahami operasi bisnis secara keseluruhan, yang mana berguna ketika mereka menduduki posisi yang tinggi dan harus mengambil keputusan tentang bisnis.
Sementara itu, bagi perusahaan, rotasi pekerjaan memungkinkan karyawan mereka lebih fleksibel. Karyawan bisa mengambil peran berbeda ketika mereka membutuhkannya. Misalnya, ketika karyawan kunci anda mengundurkan diri, anda memiliki backup untuk melakukan pekerjaan yang ditinggalkan oleh mantan karyawan anda sebelum karyawan baru efektif. Sehingga, proses bisnis di perusahaan anda tidak terganggu. Tentu, itu juga membutuhkan anda untuk memberikan kompensasi lain yang sepadan.
Kerja tim
Kerja tim (teamworking) melibatkan penugasan beberapa karyawan untuk menyelesaikan suatu proyek atau tugas. Mereka saling berbagi peran, bekerja bersama, dan mengambil tanggung jawab sebagai sebuah tim untuk mencapai tujuan atau target yang ditetapkan.
Teamworking penting untuk melatih sinergi dan membangun hubungan interpersonal yang baik antar karyawan. Itu juga bisa mengurangi kejenuhan di dalam pekerjaan saat ini. Selain itu, perusahaan bisa mengumpulkan keterampilan dan wawasan berbeda untuk membuat proyek lebih sukses dan lebih cepat diselesaikan.
Delegasi
Delegasi (delegation) berarti memberikan otoritas kepada karyawan untuk mengambil peran atau keputusan tertentu, yang mana selama ini dilakukan oleh atasan. Perusahaan mempercayakan beberapa tugas dan keputusan kepada karyawan.
Delegasi adalah umum di lingkungan kerja di mana gaya kepemimpinan adalah demokratis. Metode ini memotivasi karyawan dengan meningkatkan peran dan kontrol atas pekerjaan mereka. Mereka melatih dan mengembangkan diri untuk lebih bertanggung jawab dan terbiasa mengambil keputusan. Selain itu, delegasi juga memungkinkan mereka untuk mengaktualisasikan diri.
Pemberdayaan
Pemberdayaan (empowerment) membutuhkan perusahaan untuk memberi karyawan lebih banyak otonomi, tanggung jawab dan delegasi. Selain itu, perusahan juga menyediakan sumber daya dan peralatan secara memadai kepada karyawan; sehingga mereka bisa bekerja dengan efektif.
Pemberdayaan penting untuk membuat karyawan lebih terlibat dalam pekerjaan mereka. Mereka memiliki lebih banyak kontrol atas peran mereka. Perusahaan memberi mereka lebih banyak tanggung jawab untuk bekerja atas nama mereka sendiri. Mereka juga lebih terlibat dalam pengambilan keputusan tentang pekerjaan mereka dan memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam pekerjaan. Akhirnya, pemberdayaan membuat mereka lebih termotivasi karena memberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan maju dalam karir.
Otonomi
Otonomi memberikan karyawan lebih banyak fleksibilitas dan kebebasan dalam peran mereka saat ini. Itu biasanya disertai dengan delegasi. Sehingga, mereka memiliki lebih banyak tanggung jawab pengambilan keputusan atas pekerjaan mereka. Itu juga membutuhkan lebih sedikit atau bahkan, tidak memerlukan pengawasan langsung.
Memberi otonomi bisa mengarah pada kepuasan dan motivasi kerja yang lebih tinggi. Karyawan merasa atasan menghargai dan mempercayai mereka untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab atas pekerjaan mereka.
Kerja fleksibel
Kerja fleksibel (flexible working) berarti memberi karyawan lebih banyak kesempatan dan kebebasan untuk menyelesaikan tugas mereka. Itu bisa terkait dengan kapan, di mana dan bagaimana mereka mengerjakan tugas. Misalnya, perusahaan mengijinkan karyawan untuk bekerja dari rumah atau dimana saja asalkan pekerjaan mereka selesai. Mereka tidak harus hadir di kantor.
Karyawan sangat menyenangi fleksibilitas semacam itu. Mereka bisa meraih keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik. Sehingga, mereka bisa mengatur jadwal dan memberi prioritas tentang kapan harus mengerjakan tugas dan menangani kebutuhan keluarga sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pelatihan
Pelatihan adalah metode motivasi non-finansial lainnya. Itu menjadi cara membuat karyawan menjadi lebih produktif. Karyawan akan senang jika perusahaan memberi mereka kesempatan untuk mengikuti pelatihan. Melalui itu, mereka bisa mengakuisisi keterampilan dan pengetahuan baru, yang mana penting untuk menunjang kemajuan karir mereka. Akhirnya, mereka merasa perusahaan menghargai mereka, mendorong mereka untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan.
Kemudian, masalah dalam pekerjaan seringkali membuat karyawan stress. Dan, pelatihan bisa membuka cakrawala mereka, memungkinkan mereka mengembangkan cara-cara lebih kreatif ketika menghadapi masalah dalam pekerjaan.
Bacaan selanjutnya
- Motivasi Non-Finansial: Mengapa Penting? Apa Jenis-Jenisnya?
- Pemberdayaan: Pentingnya, Keuntungan, Kerugian
- Otonomi Dalam Manajemen: Pentingnya, Kelebihan dan Kekurangan
- Kerja Tim: Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan
- Delegasi Dalam Manajemen: Cara Kerja, Keuntungan, Kerugian
- Perluasan Pekerjaan: Kelebihan dan Kekurangan
- Pengayaan Pekerjaan: Pentingnya, Keuntungan, Kekurangan
- Desain Ulang Pekerjaan: Cara Kerja, Manfaat
- Rotasi Pekerjaan: Pentingnya, Kelebihan dan Kekurangan
- Kerja Fleksibel: Jenis, Kelebihan, Kekurangan