Contents
Apa itu: Gaji (salary)adalah pembayaran sekaligus tetap reguler biasanya dibayarkan kepada karyawan setiap bulan. Perusahaan tidak membayar itu berdasarkan jam kerja atau output yang dihasilkan. Melainkan, mereka membayar secara rutin setiap bulan dan pada nominal tetap sesuai dengan kontrak kerja. Sehingga, misalnya, ketika karyawan beberapa kali mangkir, mereka tetap memperoleh pembayaran yang sama.
Gaji biasanya naik setahun sekali, ditentukan setelah evaluasi kinerja karyawan. Dan selama tahun berikutnya, karyawan akan menerima nominal yang lebih tinggi setiap bulan, sesuai gaji yang baru.
Bagaimana cara kerja gaji?
Perusahaan dan karyawan menyepakati gaji ketika kontrak kerja ditandatangani. Itu mewakili kompensasi yang dibayarkan oleh perusahaan setiap bulan kepada karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan.
Kompensasi ke karyawan bergaji tidak tergantung pada total jam kerja atau unit yang diproduksi oleh karyawan. Sehingga, ketika mereka tidak masuk kerja, mereka tetap menerima pembayaran. Kemudian, karyawan bergaji biasanya memiliki fasilitas tunjangan yang lebih baik daripada pekerja berupah.
Karyawan bergaji menerima pembayaran melalui transfer ke rekening bank mereka. Itu tidak seperti upah, yang mana mungkin melibatkan penyerahan secara tunai oleh staff perusahaan ke pekerja.
Terakhir, perusahaan biasanya akan secara berkala merevisi gaji, biasanya setahun sekali. Mereka mengevaluasi kinerja karyawan dalam satu tahun terakhir. Jika karyawan menunjukkan kinerja yang baik, mereka memutuskan untuk menaikkan gaji. Sehingga, di tahun berikutnya, karyawan menerima bayaran yang lebih tinggi setiap bulan.
Apa saja faktor yang mempengaruhi gaji?
Gaji adalah umum untuk pekerjaan kerah putih seperti pegawai kantor. Itu bervariasi antar industri, kelompok keahlian dan posisi di perusahaan. Misalnya, beberapa industri menawarkan gaji yang lebih tinggi daripada yang lain karena melibatkan risiko yang tinggi atau membutuhkan keahlian yang spesifik. Kemudian, itu juga bervariasi antar posisi di dalam perusahaan, di mana posisi lebih tinggi menawarkan gaji yang lebih banyak. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi gaji:
Pengalaman
Karyawan yang lebih berpengalaman dianggap lebih efektif dalam pekerjaan. Sehingga, mereka lebih produktif dan, oleh karena itu, biasanya menerima bayaran yang lebih tinggi.
Kemudian, ketika karyawan bergaji pindah ke perusahaan lain, pengalaman membuat mereka memiliki posisi tawar yang lebih tinggi daripada yang kurang berpengalaman seperti lulusan baru. Sehingga, lebih mungkin mereka menerima gaji yang lebih tinggi.
Usia
Faktor ini biasanya dianggap sebagai proxy terhadap pengalaman. Karyawan yang lebih tua seringkali dianggap memiliki pengalaman yang lebih matang. Sehingga, mereka lebih mungkin menerima kompensasi yang lebih tinggi.
Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi pengetahuan, kemampuan dan keterampilan karyawan. Mereka yang memiliki pendidikan lebih tinggi dianggap lebih baik. Disamping itu, mereka juga telah menginvestasikan lebih banyak uang dan waktu untuk mengejar pendidikan untuk mengembangkan diri. Sehingga, mereka seringkali menerima bayaran yang lebih tinggi daripada mereka yang berpendidikan lebih rendah.
Misalnya, lulusan sarjana akan menerima bayaran yang lebih tinggi daripada lulusan sekolah menengah atas. Begitu juga, mereka yang lulusan master menerima bayaran yang lebih tinggi daripada sarjana.
Dari universitas mana karyawan lulus adalah faktor lain yang mempengaruhi. Mereka yang lulus dari universitas bergengsi lebih mungkin untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi daripada mereka yang lulus dari universitas kurang terkenal. Begitu, juga, di negara berkembang seperti di Indonesia, lulusan universitas luar negeri seringkali lebih dihargai daripada lulusan universitas domestik.
Kemampuan dan keterampilan
Karyawan yang terampil menerima gaji yang lebih tinggi karena mereka lebih produktif. Mereka bisa berkontribusi lebih banyak ke perusahaan daripada yang kurang terampil.
Kemudian, faktor yang dipertimbangkan adalah sertifikat profesional, seperti Chartered Financial Analyst (CFA), Certified Public Accountant (CPA) dan Financial Risk Manager (FRM). Sertifikat semacam itu merupakan pengakuan formal atas kemampuan dan keterampilan,mereka di bidang terkait. Sehingga, karyawan memegang sertifikasi atau lisensi profesional dapat memperoleh penghasilan lebih banyak daripada yang lain.
Sektor industri
Beberapa industri menawarkan rata-rata bayaran yang lebih tinggi daripada industri lainnya. Misalnya, perusahaan di industri kesehatan, teknologi informasi dan keuangan mungkin membayar lebih banyak daripada perusahaan seperti industri makanan cepat saji.
Jenis pekerjaan dan posisi
Pekerjaan dengan risiko tinggi – seperti pilot pesawat komersial – menawarkan bayaran yang lebih tinggi dibandingkan yang berisiko rendah. Begitu juga, pekerjaan dengan keterampilan khusus – seperti pengacara, dokter atau aktuaris – juga biasanya akan menawarkan bayaran yang lebih tinggi.
Selain itu, kompensasi dan tunjangan juga bervariasi antar posisi di dalam sebuah perusahaan. Jabatan yang lebih tinggi seperti top manajemen akan memiliki gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan posisi di level bawah. Itu karena jabatan yang lebih tinggi melibatkan tugas yang lebih kompleks atau tanggung jawab yang lebih besar.
Lokasi kerja
Perusahaan di wilayah perkotaan seringkali membayar lebih banyak daripada yang mereka beroperasi di pedesaan. Begitu juga, perusahaan di negara maju juga menawarkan gaji yang lebih tinggi daripada perusahaan di negara berkembang.
Dua faktor penyebabnya adalah biaya hidup dan permintaan lokal untuk pekerjaan. Misalnya, biaya hidup di perkotaan lebih mahal daripada pedesaan sehingga, perusahaan biasanya akan menawarkan kompensasi untuk setidaknya standar hidup yang layak di masing-masing wilayah.
Apa perbedaan antara gaji dengan upah?
Gaji adalah alternatif bagi upah. Yang terakhir biasanya diberikan kepada pekerja manual seperti mereka yang bekerja di pabrik atau gudang. Sedangkan, yang pertama biasanya umum untuk pekerjaan administratif atau jasa.
Perbedaan berikutnya adalah terkait dengan perhitungan. Upah dihitung berdasarkan jam kerja, disebut dengan upah berbasis waktu. Atau, itu berdasarkan output yang dihasilkan pekerja, disebut dengan upah borongan.
Sedangkan, gaji biasanya disepakati ketika kontrak kerja pertama kali ditandatangani. Itu bisa naik jika karyawan menunjukkan kinerja yang unggul. Perusahaan biasanya mengevaluasi kinerja dan gaji mereka setiap tahun. Jika naik, maka karyawan akan menerima nominal yang baru yang lebih tinggi setiap bulan di tahun berikutnya.
Kemudian, jika gaji dibayar pada nominal yang tetap setiap kali diberikan ke karyawan, itu tidak berlaku upah. Pekerja berupah bisa memperoleh bayaran yang berbeda, tergantung pada tarif upah dan berapa jam kerja mereka atau berapa output yang mereka produksi.
Selain itu, perusahaan bisa membayar upah lebih cepat, mungkin seminggu sekali atau dua minggu sekali. Sedangkan, gaji biasanya diberikan setiap bulan.
Di bisnis apa, gaji cocok digunakan?
Beberapa perusahaan menggunakan sistem upah sedang yang lain menggunakan sistem gaji. Biasanya, sistem gaji cocok untuk bisnis di sektor jasa atau pekerjaan kerah putih lainnya.
Perusahaan di sektor jasa tidak menghasilkan output fisik. Sehingga, berapa banyak output masing-masing karyawan sulit untuk diukur. Akhirnya, menggunakan sistem gaji menjadi pilihan yang lebih masuk akal.
Apa saja keuntungan dari gaji?
Penghasilan terukur. Karyawan tidak perlu memperkirakan berapa yang akan diterima di akhir bulan. Itu karena perusahaan membayar mereka pada nominal yang tetap setiap bulan.
Keamanan penghasilan. Selain menerima nominal yang tetap setiap bulan, karyawan bergaji memiliki kontrak kerja jangka panjang dengan perusahaan. Bahkan, misalnya, ketika mereka tidak masuk kerja beberapa kali, mereka masih menerima nominal yang sama. Mereka kehilangan bayaran hanya ketika mengundurkan diri atau dipecat.
Lebih banyak fasilitas. Karyawan bergaji biasanya menerima beragam tunjangan, yang mana seringkali tidak diterima oleh pekerja berupah. Contohnya adalah fasilitas seperti manfaat pensiun, asuransi, fasilitas gym, atau penggantian biaya kulia.
Dolar yang lebih tinggi. Karyawan bergaji biasanya menerima dolar yang lebih banyak daripada pekerja berupah. Itu karena pekerjaan mereka tidak hanya membutuhkan hard skill seperti pekerjaan manual, tapi juga soft skill, yang mana seringkali mahal untuk dikembangkan.
Cocok untuk jasa. Sektor jasa tidak memproduksi output fisik. Sehingga, kontribusi masing-masing karyawan sulit untuk diukur. Oleh karena itu, sistem gaji cocok untuk diaplikasikan.
Kas yang lebih fleksibel. Perusahaan mengeluarkan kas setiap bulan, lebih lama daripada upah, yang mana mungkin dibayar seminggu sekali. Sehingga, mereka bisa lebih fleksibel dalam mengalokasikan kas untuk keperluan lain yang lebih mendesak.
Apa saja keterbatasan dari gaji?
Kurang fleksibel bagi karyawan. Beberapa orang senang jika dibayar lebih cepat, misalnya mingguan. Sehingga, mereka memiliki fleksibilitas keuangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tidak ada gaji ekstra untuk lembur. Tidak seperti pekerja berupah, karyawan bergaji tidak mendapatkan pembayaran untuk waktu ekstra yang mereka. Meski mereka telah melebihi jam kerja normal, mereka tidak mendapatkan bayaran ekstra. Beberapa perusahan yang murah hati mungkin hanya menawarkan uang makan.
Mobilitas pekerjaan yang rendah. Karyawan terikat kontrak kerja jangka panjang ketika mereka baru efektif. Kontrak biasanya mensyaratkan karyawan untuk bekerja selama periode minimum sebelum mereka dapat mengundurkan diri.
Memerlukan lebih banyak pengawasan. Beberapa karyawan mungkin cenderung malas dan kurang produktif. Mereka mungkin lebih banyak menghabiskan waktu kerja untuk mengobrol dengan rekan kerja daripada mengerjakan tugas. Atau, mereka beberapa kali tidak hadir. Dan, mereka bebas melakukan itu semua karena tidak mempengaruhi dolar yang mereka terima di akhir bulan.
Karena alasan tersebut, perusahan seringkali membutuhkan lebih banyak lapisan jabatan atau jenjang posisi ketika organisasi menjadi lebih besar. Misalnya, itu bisa melibatkan staff, senior staff, assistant manager, manager, senior manager, etc. Dan, jabatan yang lebih tinggi mengawasi lebih ketat kinerja bawahannya.
Bukan faktor pemotivasi. Gaji memang penting untuk memenuhi kebutuhan dasar. Tapi, seringkali, itu tidak menghasilkan motivasi yang lebih tinggi atau efeknya mungkin sementara. Misalnya, seorang karyawan mendapatkan kenaikan gaji. Di bulan-bulan awal setelah kenaikan, dia mungkin lebih rajin. Tapi, di bulan berikutnya, mereka mungkin akan kembali ke kebiasaan lama yang buruk, misalnya sering tidak hadir.
Bacaan selanjutnya
- Motivasi Finansial: Mengapa Penting dan Jenisnya
- Upah: Cara kerja dan Jenis
- Upah Berbasis Waktu: Cara Cerja, Kelebihan dan Kekurangan
- Upah Borongan: Cara Cerja, Kelebihan dan Kekurangan
- Bonus: Jenis, Kelebihan, Kekurangan
- Gaji: Faktor Yang Mempengaruhi, Kelebihan, Kekurangan
- Bayaran Berbasis Komisi: Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan
- Bayaran Berbasis Kinerja: Cara Kerja, Pro, Kontra
- Skema Kepemilikan Saham: Pentingnya, Kelebihan dan Kekurangan
- Tunjangan Tambahan: Contoh, Kelebihan, Kekurangan
- Bagi Hasil Sebagai Pemotivasi: Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan