• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Sumber daya manusia

Upah Berbasis Waktu: Cara Cerja, Kelebihan dan Kekurangan

Diupdate pada April 17, 2022 · Oleh: Ahmad Nasrudin Tag: Motivasi, Upah

Upah Berbasis Waktu Cara Cerja, Kelebihan dan Kekurangan
You are here: Home / Manajemen / Sumber daya manusia / Upah Berbasis Waktu: Cara Cerja, Kelebihan dan Kekurangan

Apa itu: Upah berbasis waktu (time-based wage) adalah sistem remunerasi dihitung berdasarkan waktu yang dikontribusikan pekerja. Itu biasanya dihitung berdasarkan jam kerja. Sehingga, total upah yang dibayarkan ke masing-masing individu sama dengan total jam kerja dikali dengan tarif per jam. Sehingga, semakin tinggi total jam kerja, semakin besar kompensasi yang diterima karyawan, mengasumsikan tarif per jam tetap. Dalam variasi lainnya, tarif mungkin didasarkan per hari alih-alih per satu jam.

Advertisement

Bagaimana cara kerja upah berbasis waktu?

Upah berbasis waktu adalah alternatif dari upah borongan. Yang terakhir berdasarkan output yang dihasilkan pekerja.

Sekarang ambil contoh sederhana. Perusahaan anda menawarkan upah $10 per jam. Katakanlah, seorang karyawan menghabiskan total jam kerja selama 40 jam selama seminggu. Total upah yang dia terima sama dengan $400 = $10 x 40 di minggu tersebut. Dia akan menerima uang lebih banyak jika:

  • Menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja, misalnya lembur
  • Tarif upah per jam naik, misalnya karena pasar tenaga kerja yang ketat

Upah berbasis waktu biasanya cocok untuk beberapa bisnis tapi tidak yang lain. Misalnya, bisnis biasanya mengaplikasikan itu ketika:

  • Output per pekerja sulit diukur
  • Output adalah tak terstandarisasi

Output yang dihasilkan masing-masing pekerja sulit untuk diukur. Contohnya adalah resepsionis hotel atau sopir hotel – dan, secara umum, bisnis jasa masuk kategori ini. Mereka berkontribusi kepada bisnis, tapi output mereka tidak dapat dilihat secara kasat mata. Oleh karena itu, lebih mudah untuk menghitung pembayaran berdasarkan berapa lama waktu yang mereka habiskan untuk bekerja.

Produk tidak terstandarisasi. Ini berarti perusahaan mementingkan kualitas sebagai proposisi jual mereka. Sehingga, mereka bisa menjual produk pada harga yang lebih tinggi daripada produk terstandarisasi.

Dan, itu mengharuskan pekerja untuk memastikan kualitas sesuai dengan standar perusahaan. Sehingga, pekerjaan semacam itu membutuhkan lebih banyak kehati-hatian daripada mengejar waktu.

Karena dibayar berdasarkan total jam kerja, tidak ada alasan bagi pekerja untuk bekerja terburu-buru. Mereka seharusnya lebih berhati-hati dalam melakukan pekerjaan. Mereka seharusnya tidak akan mengorbankan kualitas demi menghasilkan lebih banyak output. Itu karena berapapun total output yang mereka hasilkan, itu tidak menentukan upah yang mereka terima. Sehingga, mereka mungkin menghabiskan lebih banyak waktu untuk memastikan kualitas sesuai dengan yang disyaratkan perusahaan.

Advertisement

Sebaliknya, jika perusahaan membayar berdasarkan total output yang dihasilkan (piece rate), pekerja mungkin hanya mengejar kuantitas. Mereka kemungkinan mengorbankan kualitas untuk mendapatkan bayaran yang lebih banyak dengan menghasilkan lebih banyak output. Piece rate lebih cocok pada produk terstandarisasi di mana kualitas bukan pertimbangan penting.

Apa saja kelebihan upah berbasis waktu?

Kurang berbahaya bagi kualitas. Seperti disebutkan di atas, sistem upah ini membuat pekerja dapat fokus pada kualitas. Mereka tidak terburu-buru dalam bekerja dan mengejar kuantitas untuk mendapatkan bayaran lebih banyak.

Lebih dapat diterapkan banyak kasus. Memang, sistem upah ini cocok untuk pekerjaan di mana output sulit diukur. Selain sektor jasa, pekerjaan administratif juga bisa menerapkan itu. Bahkan, ketika produk terstandarisasi dan output per pekerja terukur, itu juga dapat diterapkan.

Penganggaran biaya lebih mudah. Perusahaan dapat lebih mudah untuk merencanakan anggaran biaya karyawan karena hanya membutuhkan perhitungan jumlah karyawan dengan total jam kerja.

Sebaliknya, jika menggunakan piece rate, perusahaan harus memperkirakan output yang diproduksi. Itu mungkin lebih ribet karena total output tidak hanya dipengaruhi oleh produktivitas karyawan, tapi juga mesin dan peralatan produksi. Misalnya, ketika mesin sudah tua, mesin produksi mati, mengakibatkan proses produksi berhenti. Sebagai hasilnya, total output – begitu juga biaya tenaga kerja- tidak sesuai yang dengan yang ditargetkan.

Penghasilan yang lebih mudah terukur. Bagi pekerja, mereka lebih nyaman untuk menghitung penghasilan mereka. Apakah mereka sedang bersemangat kerja atau sedang malas, asalkan menghabiskan total jam kerja yang sama, mereka memperoleh bayaran yang normal.

Apa saja keterbatasan upah berbasis waktu?

Perhitungan lebih kompleks. Tidak seperti gaji, menghitung pembayaran ke masing-masing karyawan bisa menghabiskan lebih banyak waktu.

Selain itu, itu juga membutuhkan sistem pencatatan jam kerja yang andal. Perusahaan harus mencatat total jam kerja masing-masing pekerja, yang mana bisa sangat bervariasi antar individu. Beberapa mungkin bekerja dengan jam normal, yang lain mungkin mengambil lembur atau izin tidak masuk karena sakit.

Advertisement

Kemudian, jika upah dibayarkan per minggu, perusahaan mengalikan total jam kerja masing-masing karyawan dengan tarif upah masing-masing. Mengerjakan itu semua membutuhkan perhitungan yang lebih rumit daripada menggunakan sistem gaji atau upah borongan.

Pembayaran tidak sepadan dengan produktivitas. Beberapa karyawan mungkin bekerja dengan giat sehingga menghasilkan lebih banyak output. Yang lain mungkin malas-malasan, membuat output mereka lebih rendah.

Tapi, karena keduanya menghabiskan total jam kerja yang sama, mereka mendapatkan total upah yang sama. Selain tidak selaras dengan produktivitas, sistem remunerasi ini juga bisa mendemotivasi. Misalnya, pekerja yang lebih rajin mungkin juga menganggap perusahaan tidak adil, mempengaruhi semangat mereka dalam bekerja.

Perusahaan anda harus membayar supervisor lebih banyak. Perusahaan anda membutuhkan pengawas untuk mengawasi pekerja untuk mencegah kebiasan malas mereka. Mereka memastikan para pekerja tetap di tempat mereka dan sedang mengerjakan pekerjaan. Mereka juga memastikan pekerja menghasilkan produk yang berkualitas baik. Tanpa mereka, pekerja mungkin lebih banyak yang bermalas-malasan, yang mana merugikan perusahaan.

Kemudian, jika anda memiliki banyak pekerja, anda membutuhkan lebih banyak supervisor. Dengan demikian, anda juga harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membayar mereka.

Bacaan selanjutnya

  • Motivasi Finansial: Mengapa Penting dan Jenisnya
  • Upah: Cara kerja dan Jenis
  • Upah Berbasis Waktu: Cara Cerja, Kelebihan dan Kekurangan
  • Upah Borongan: Cara Cerja, Kelebihan dan Kekurangan
  • Bonus: Jenis, Kelebihan, Kekurangan
  • Gaji: Faktor Yang Mempengaruhi, Kelebihan, Kekurangan
  • Bayaran Berbasis Komisi: Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan
  • Bayaran Berbasis Kinerja: Cara Kerja, Pro, Kontra
  • Skema Kepemilikan Saham: Pentingnya, Kelebihan dan Kekurangan
  • Tunjangan Tambahan: Contoh, Kelebihan, Kekurangan
  • Bagi Hasil Sebagai Pemotivasi: Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan

Tag: Motivasi, Upah

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan erat dengan pembangunan ekonomi. Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk

Koefisien Gini Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Apa itu: Koefisien Gini adalah (Gini coefficient) statistik ketimpangan ekonomi dalam suatu masyarakat. Ini memberitahu

Indeks Pembangunan Manusia Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Indeks Pembangunan Manusia: Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Apa itu: Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) adalah sebuah indikator yang memberitahu anda perkembangan

Advertisement

Keinginan Definisi dan Contoh

Keinginan: Definisi dan Contoh

Apa itu: Keinginan (wants) adalah harapan untuk memiliki atau memenuhi sesuatu. Jika kita menginginkan suatu barang,

Kebutuhan Definisi Contoh Jenis

Kebutuhan: Definisi, Contoh, Jenis

Apa itu: Kebutuhan (needs) berarti memerlukan (requiring) sesuatu karena itu esensial. Misalnya, kita membutuhkan

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan yang dihadapi pengusaha bisa sangat bervariasi. Itu tergantung pada bisnis apa yang akan mereka jalan dan

Ekuitas Swasta Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Ekuitas Swasta: Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Apa itu: Ekuitas swasta (private equity) adalah kendaraan investasi dengan fokus membeli saham perusahaan swasta

Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta

Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta

Struktur organisasi ekuitas swasta biasanya adalah Limited Partnership (LP) atau Limited Liability Company (LLC). Di

Leveraged Buyout (LBO) Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target 

Leveraged Buyout (LBO): Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target 

Apa itu: Leveraged buyout (LBO) adalah sebuah akuisisi dengan utang diandalkan untuk membiayai pembelian. Strategi ini

Primary Sidebar

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Advertisement

TERBARU

  • Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta
  • Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies
  • Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka
  • Darimana Sumber Keunggulan Komparatif?
  • Tiga Injeksi Dalam Ekonomi
  • Tiga Pertanyaan Dasar Ekonomi dan Alokasi Sumber Daya

POPULER

  • Disintermediasi
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Bagaimana kebijakan fiskal dapat mempengaruhi permintaan agregat?
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Struktur Organisasi Berdasarkan Hierarki: Kelebihan, Kekurangan

Footer

CARI

POPULER

  • Disintermediasi
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Bagaimana kebijakan fiskal dapat mempengaruhi permintaan agregat?
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami