Contents
Apa itu: Upah (wage) adalah pembayaran tidak tetap kepada pekerja. Perusahaan mungkin membayarkannya berdasarkan jam kerja atau output yang mereka hasilkan. Itu mungkin dibayarkan setiap hari, mingguan, bulanan, atau, ketika proyek telah selesai. Tidak seperti gaji, pekerja di level yang sama mungkin memperoleh pembayaran berbeda tergantung pada kontribusi mereka.
Uang yang diterima tergantung tidak hanya pada total jam kerja mereka atau total output yang dihasilkan tapi juga tarif upah. Jika perusahaan menaikkan tarif upah – misalnya karena aturan pemerintah, mereka mendapatkan lebih banyak bayaran meski dengan total jam kerja atau total output yang sama seperti sebelumnya.
Bagaimana cara kerja upah?
Upah biasanya identik dengan pembayaran ke mereka yang bekerja di gudang atau pabrik. Atau, mereka yang terlibat dalam sebuah proyek. Mereka biasanya terlibat dalam pekerjaan manual.
Pemberi kerja mungkin memberikannya secara berkala, misalnya setiap minggu. Bahkan, untuk sebuah proyek kecil dan berdurasi singkat, mereka memberikannya setelah proyek selesai dan itu bisa beberapa hari atau lebih dari seminggu.
Nominal yang diterima karyawan bervariasi tergantung pada kontribusi mereka, misalnya dihitung berdasarkan total output yang mereka hasilkan atau total jam kerja mereka selama seminggu. Sehingga, meski tarif upah sama, masing-masing bisa mendapatkan bayaran yang berbeda.
Kemudian, pekerja mungkin menerimanya secara tunai, langsung melalui staf perusahaan. Atau, itu ditransfer ke rekening bank mereka.
Sekarang, ambil contoh sederhana. Katakanlah, perusahan anda membayar upah seorang pekerja sebesar $30 per jam dan membayarnya per minggu. Pada akhir minggu, anda menghitung total jam kerjanya adalah 40 jam. Sehingga, anda mengeluarkan uang sebesar $1.200 – sebelum dikurangi dengan pajak – untuk membayar dia.
Apa saja jenis upah?
Kita membedakan upah menjadi dua berdasarkan apakah itu dihitung per jam kerja atau per unit output. Mereka adalah:
- Upah berbasis waktu (time-based wages)
- Upah borongan (piece-rate wage)
Upah berbasis waktu
Perusahaan membayar upah berdasarkan total jam kerja yang dihabiskan pekerja di tempat kerja. Misalnya, perusahaan membayar $20 per jam. Sehingga, semakin lama jam kerja mereka, semakin banyak bayaran yang mereka terima.
Jika mereka bekerja melebihi jam normal, perusahaan membayar mereka per jam yang dihabiskan, yang mana tarifnya mungkin lebih tinggi daripada jam kerja normal, katakanlah $25 per jam. Sehingga, bayaran yang diterima karyawan memperhitungkan jam kerja normal plus jam kerja lembur. Katakanlah, mereka bekerja 9 jam sehari, di mana 8 jam adalah jam kerja normal. Dalam kasus ini, mereka akan menerima bayaran sebesar $185 = ($20 x 8 jam) + ($25 x 1 jam).
Upah berbasis waktu adalah umum untuk bisnis jasa, di mana output yang dihasilkan oleh masing-masing pekerja sulit untuk diukur. Selain itu, bsisnis dengan produk terdiferensiasi juga mungkin menerapkan sistem pengupahan ini. Mereka mementingkan kualitas sebagai proposisi nilai mereka. Dan, karena pekerja dibayarkan berdasarkan total jam kerja, tidak ada alasan bagi mereka untuk lebih mengejar kuantitas daripada kualitas untuk mendapatkan lebih bayaran. Itu karena berapapun output mereka, itu tidak mempengaruhi dolar yang mereka terima.
Keuntungan upah berbasis waktu adalah tentang kualitas. Karyawan tidak tergesa-gesa menyelesaikan pekerjaan demi mengejar kuantitas, sehingga mereka bisa memastikan kualitas memenuhi standar.
Semenetara itu, kelemahan utama sistem upah ini adalah tidak ada hubungan langsung antara produktifitas pekerja dengan kompensasi mereka. Sehingga, mereka yang bekerja keras dan malas bisa mendapatkan bayaran yang sama asalkan menghabiskan jam kerja yang sama.
Upah borongan
Perusahan membayar pekerja berdasarkan output yang dihasilkan. Dalam kasus lain, itu mungkin per proyek, yakni ketika proyek telah selesai.
Tidak seperti upah berbasis waktu (time-based wage), bayaran yang diterima oleh pekerja tidak tergantung pada total jam yang dihabiskan untuk bekerja. Sehingga, jika mereka lebih produktif, mereka bisa menghasilkan lebih banyak output dengan total jam kerja yang lebih sedikit atau sama dengan yang lain. Tapi, akhirnya, mereka bisa menghasilkan bayaran lebih banyak.
Kemudian, jika pekerja menghasilkan output lebih tinggi daripada yang ditargetkan, mereka mendapatkan bayaran sesuai dengan berapa banyak output yang telah diproduksi. Sehingga, total bayaran yang diterima sama dengan total output (termasuk output ekstra) dikali dengan tarif upah.
Upah borongan umum untuk bisnis manufaktur dan di mana produk mereka terstandarisasi. Sehingga, kualitas bukan menjadi pertimbangan penting karena, misalnya, telah dispesifikkan melalui mesin berbantuan komputer. Sehingga, pekerja fokus pada kecepatan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Mengadopsi upah borongan memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan secara langsung antara produktivitas dengan bayaran yang diterima pekerja. Mereka menerima bayaran sesuai dengan output yang mereka hasilkan. Semakin mereka produktif, semakin besar bayaran yang mereka terima.
Sistem upah borongan penting ketika perusahaan membutuhkan produksi lebih tinggi untuk memenuhi peningkatan permintaan. Mereka bisa mendorong pekerja lebih produktif dengan, misalnya, menaikkan tarif upah untuk setiap output ekstra yang dihasilkan.
Tapi, karena terlalu fokus pada kuantitas, kualitas bisa memburuk. Itu bisa berbahaya karena konsumen tidak lagi mempercayai produk perusahaan. Akhirnya, penjualan jatuh.
Dalam kasus lain, pekerja mungkin menerima bayaran lebih sedikit meskipun bukan karena kesalahan mereka. Misalnya, mesin mati karena masalah teknis. Sehingga, pekerja hanya bisa mengerjakan lebih sedikit output. Dan, akhirnya, mereka menerima bayaran lebih sedikit.
Apa perbedaan antara upah dan gaji?
Upah dan gaji seringkali disamakan karena memang, keduanya mewakili kompensasi yang umumnya diberikan oleh pemberi kerja ke pekerja. Tapi, keduanya berbeda dalam beberapa aspek. Berikut adalah beberapa perbedaannya:
Upah
- Nominal yang diterima pekerja adalah tidak tetap setiap kali pembayaran
- Total pembayaran tergantung pada tarif dan total jam kerja atau total output yang dihasilkan
- Pekerja bisa menerima pembayaran lebih cepat, misalnya per minggu
- Itu adalah kompensasi kepada pekerjaan manual seperti di pabrik atau gudang
- Perhitungan lebih sulit karena tergantung pada tarif dan total jam kerja, yang mana bisa bervariasi antar individu.
Gaji
- Karyawan memperoleh dolar yang tetap setiap kali dibayar.
- Total pembayaran tidak tergantung tarif dan total jam kerja atau total output yang dihasilkan
- Karyawan biasanya menerima pembayaran per bulan
- Itu adalah kompensasi kepada pekerjaan non-manual seperti administratif di kantor
- Perhitungan lebih mudah karena dengan nominal tetap per masing-masing individu setiap bulan
Bacaan selanjutnya
- Motivasi Finansial: Mengapa Penting dan Jenisnya
- Upah: Cara kerja dan Jenis
- Upah Berbasis Waktu: Cara Cerja, Kelebihan dan Kekurangan
- Upah Borongan: Cara Cerja, Kelebihan dan Kekurangan
- Bonus: Jenis, Kelebihan, Kekurangan
- Gaji: Faktor Yang Mempengaruhi, Kelebihan, Kekurangan
- Bayaran Berbasis Komisi: Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan
- Bayaran Berbasis Kinerja: Cara Kerja, Pro, Kontra
- Skema Kepemilikan Saham: Pentingnya, Kelebihan dan Kekurangan
- Tunjangan Tambahan: Contoh, Kelebihan, Kekurangan
- Bagi Hasil Sebagai Pemotivasi: Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan