Contents
Perbedaan pergerakan dan pergeseran kurva permintaan sebuah produk terletak pada faktor penyebabnya. Yang pertama terjadi akibat perubahan harganya. Yang kedua terjadi karena perubahan faktor non-harga seperti pendapatan konsumen, ekspektasi harga di masa depan ataupun selera dan preferensi konsumen.
Pergerakan terjadi di sepanjang kurva, di mana kuantitas bergerak naik dan turun pada kurva permintaan yang sama. Sedangkan, pergeseran membuat kurva berubah posisi ke kanan atau ke kiri, mengubah setiap kombinasi harga dan kuantitas yang diberikan.
Bagaimana membedakan antara pergerakan dan pergeseran kurva permintaan?
Kita bisa melihat perbedaan antara pergerakan dan pergeseran kurva permintaan pada tiga aspek:
- Faktor penyebab
- Penggunaan istilah “perubahan kuantitas yang diminta” vs. “perubahan permintaan”
- Perubahan kombinasi harga dan kuantitas
Mari kita diskusikan satu per satu. Dan, di bagian akhir, saya juga akan merinci berbagai faktor penyebab kurva permintaan bergeser pada subheading tersendiri.
Faktor penyebab
Pergerakan di sepanjang kurva permintaan terjadi karena harga barang yang kita teliti berubah. Sebagaimana hukum permintaan, kuantitas yang diminta berbanding terbalik dengan harga. Kenaikan harga menurunkan kuantitas yang diminta. Sebaliknya, penurunan harga meningkatkan kuantitas yang diminta.
Sementara itu, perubahan faktor non-harga menggeser kurva permintaan ke kanan atau ke kiri. Peningkatan permintaan menggeser kurva ke kanan. Kuantitas meningkat untuk setiap tingkat harga yang diberikan.
Sedangkan, penurunan permintaan menggeser ke kiri. Kuantitas menurun untuk setiap tingkat harga yang diberikan.
Faktor non-harga bisa berupa pendapatan konsumen. Faktor lainnya adalah harga barang terkait (barang substitusi dan pelengkap), selera dan preferensi konsumen, dan jumlah konsumen di pasar.
Penggunaan istilah “perubahan kuantitas yang diminta” vs. “perubahan permintaan”
Kita menggunakan istilah “perubahan kuantitas yang diminta” untuk menunjukkan efek perubahan harga. Kenaikan (penurunan) harga menyebabkan kuantitas yang diminta turun (naik) dan terjadi di sepanjang kurva yang sama.
Sementara itu, “perubahan permintaan” terjadi karena faktor non-harga. Ambil contoh pendapatan konsumen. Kita mengatakan “perubahan pendapatan mengakibatkan perubahan permintaan”, bukan kuantitas yang diminta. Dan, perubahan tersebut mengakibatkan kurva bergeser ke kanan atau ke kiri.
Perubahan kombinasi harga dan kuantitas
Perubahan di sepanjang kurva permintaan tidak mengubah kuantitas untuk setiap tingkat harga diberikan. Setiap kali harga suatu barang berubah, ceteris paribus, kuantitas juga berubah, pergerakan sepanjang kurva permintaan yang sama. Kenaikan harga menyebabkan kuantitas yang diminta menurun dan bergerak ke kiri atas di kurva. Sebaliknya, jika harga turun, kuantitas yang diminta naik dan bergerak ke kanan bawah di kurva.
Kurva Permintaan
Pada kurva di atas, jika harga turun dari $30 ke $24, kuantitas yang diminta meningkat dari 9 unit ke 12 unit. Kombinasi harga dan kuantitas bergerak dari titik A ke titik B di sepanjang kurva D1. Karena terjadi pada kurva yang sama, itu tidak mengakibatkan kombinasi harga dan kuantitas di titik lainnya berubah.
Sementara itu, pergeseran kurva terjadi jika menghasilkan kurva baru. Misalnya, jika permintaan menurun, kurva bergeser ke kiri. Sebaliknya, jika permintaan meningkat, kurva bergeser ke kanan.
Sekarang, asumsikan pendapatan konsumen naik. Sebagai akibatnya, kurva bergeser ke kanan, dari kurva D1 ke kurva D2.
Pergeseran tersebut mengakibatkan kombinasi harga dan kuantitas berubah dari sebelumnya. Itu karena perubahan kuantitas terjadi di semua harga. Misalnya, di harga $30, permintaan meningkat dari 9 unit ke 12 unit (dari titik A ke titik C). Begitu juga, itu berlaku untuk titik-titik lain di kurva. Misalnya, di harga $24, permintaan meningkat dari 12 unit menjadi 15 unit. Dan, di harga $6, itu meningkat dari 21 unit ke 24 unit.
Peningkatan pendapatan mengakibatkan permintaan lebih tinggi. Konsumen memiliki dolar yang lebih banyak untuk dibelanjakan. Sehingga, mereka bisa membeli lebih banyak untuk setiap tingkat harga yang ada.
Apa saja faktor yang menyebabkan kurva permintaan bergeser?
Faktor non-harga merujuk pada faktor lain selain harga barang yang sedang kita teliti. Itu bisa:
- Pendapatan konsumen
- Selera dan preferensi
- Ekspektasi harga di masa depan
- Harga barang terkait (produk substitusi dan pelengkap)
- Ekspektasi pendapatan
- Jumlah konsumen
Semua faktor-faktor di atas menyebabkan kurva permintaan bergeser.
Pendapatan konsumen
Barang normal. Peningkatan pendapatan mendorong permintaan terhadap mereka meningkat, menggeser kurva permintaan ke kanan. Karena memiliki lebih banyak uang, mereka bisa membeli lebih banyak. Sebaliknya, penurunan pendapatan mengurangi permintaan terhadap mereka, menggeser kurva permintaan ke kiri. Singkat cerita, permintaan barang normal memiliki hubungan positif dengan pendapatan.
Barang inferior. Permintaan mereka memiliki hubungan negatif dengan pendapatan. Sehingga, ketika pendapatan konsumen meningkat, permintaan mereka turun, menggeser kurva ke kiri. Sebaliknya, ketika pendapatan menurun, permintaan mereka meningkat, menggeser kurva permintaan ke kanan.
Selera dan preferensi
Selera dan preferensi menjelaskan ke kita mengapa konsumen lebih menyukai produk tertentu daripada alternatifnya. Ketika selera atau preferensi mereka terhadap suatu produk berubah, demikian juga dengan permintaan mereka.
Secara umum, ketika konsumen lebih menyukai sebuah produk daripada alternatifnya, itu meningkatkan permintaannya, menggeser kurva permintaannya ke kanan. Jika sebaliknya, itu membuat permintaan menurun dan menggeser kurva ke kiri.
Misalnya, produk inovatif dan ramah lingkungan menarik banyak konsumen untuk membelinya. Selain dipengaruhi oleh promosi perusahaan, peluncuran mereka juga sesuai dengan nilai-nilai konsumen. Banyak orang semakin memperhatikan lingkungan dan kesehatan mereka, lebih daripada sebelumnya. Itu mengubah cara pandang dan perilaku konsumsi mereka. Sehingga, produk seperti makanan organik dan kendaraan listrik semuanya mendapatkan popularitas seiring selera dan preferensi konsumen berubah.
Ekspektasi harga di masa depan
Beberapa konsumen mempertimbangkan harga di masa depan untuk mengambil keputusan pembelian, apakah membeli sekarang atau nanti. Ekspektasi semacam itu tidak dijelaskan di kurva permintaan karena hanya menggambarkan harga saat ini. Sehingga, perubahan ekspektasi tersebut menyebabkan perubahan permintaan dan menggeser kurva.
Ketika konsumen mengekspektasikan harga naik di masa mendatang, mereka akan memborong produk sekarang. Dengan melakukannya, mereka bisa menghindari membayar harga yang lebih tinggi di masa depan. Sebagai hasilnya, perilaku semacam itu menggeser kurva permintaan ke kanan.
Sebaliknya, ketika konsumen mengantisipasi harga turun di masa depan, mereka menunda pembelian. Permintaan turun, menggeser kurva ke kiri.
Harga barang terkait
Barang terkait bisa barang substitusi atau barang pelengkap. Mari kita ambil Coca-Cola dan Pepsi untuk contoh barang substitusi. Keduanya saling menggantikan dan memenuhi kebutuhan kita yang sama, minuman ringan. Ketika harga Pepsi naik, beberapa konsumen beralih ke Coca-Cola, meningkatkan permintaannya dan menggeser kurvanya ke kanan. Sedangkan, kurva permintaan Pepsi bergerak ke kiri karena permintaannya berkurang.
Sebaliknya, peningkatan harga Coca-Cola menyebabkan beberapa konsumen beralih ke Pepsi. Permintaan Pepsi meningkat dan menggeser kurvanya ke kanan. Sementara itu, kurva permintaan Coca-Cola bergeser ke kiri karena permintaannya berkurang.
Sementara itu, dua produk saling melengkapi jika keduanya kita gunakan bersama. Ambil contoh ban di mana pelengkapnya adalah mobil. Jika harga mobil naik, permintaan ban turun dan mengeser kurvanya ke kiri.
Sebaliknya, jika harga mobil turun, permintaan ban naik dan mengeser kurvanya ke kanan. Meski harga ban tidak berubah, kenaikan harga mobil menurunkan permintaan mereka, yang mana selanjutnya mengurangi permintaan terhadap ban.
Ekspektasi pendapatan di masa depan
Pengeluaran saat ini tidak hanya dipengaruhi oleh pendapatan saat ini. Tapi, itu juga dipengaruhi oleh ekspektasi pendapatan di masa depan.
Ketika konsumen mengekspektasikan pendapatan mereka naik di masa depan, itu merangsang mereka untuk meningkatkan konsumsi saat ini. Permintaan barang meningkat dan menggeser kurva ke kanan. Situasi semacam ini biasanya berlangsung selama periode ekonomi makmur.
Sebaliknya, selama periode suram, seperti resesi, konsumen akan lebih banyak berhemat. Mereka mengekspektasikan pendapatan mereka tertekan di masa depan. Sehingga, meski harga secara umum turun, mereka tidak serta merta meningkatkan konsumsi. Sebaliknya, mereka mengkonsumsi lebih sedikit dan menabung lebih banyak. Akibatnya, permintaan mereka menurun, menggeser kurva ke kiri.
Jumlah konsumen
Faktor ini hanya berlaku untuk permintaan pasar, bukan permintaan individu. Lebih banyak konsumen berarti lebih banyak permintaan terhadap produk, mengeser kurvanya ke kanan.
Sebaliknya, lebih sedikit konsumen berarti lebih sedikit permintaan, menggeser kurva ke kiri. Jika dikaitkan dengan siklus hidup produk, situasi ini terjadi pada tahap penurunan. Jumlah konsumen menurun karena produk substitusi muncul dan mengalihkan pembelian konsumen.
Bacaan selanjutnya
- Kurva Permintaan: Jenis, Cara Menggambarnya Dari Fungsi Permintaan
- Alasan Kurva Permintaan Miring Ke Bawah
- Apa perbedaan pergerakan dan pergeseran kurva permintaan?
- Apa itu Hukum Permintaan? Bagaimana Cara Kerjanya?
- Tiga Asumsi yang Mendasari Hukum Permintaan
- Apa Lima Pengecualian Terhadap Hukum Permintaan?
- Apa Perbedaan Antara Perubahan Permintaan dan Perubahan Kuantitas yang Diminta?
- Permintaan Individu: Definisi, Kurvanya, Faktor Penentu
- Permintaan Pasar: Definisi, Cara Menghitung, Penentu
- Apa enam penentu permintaan non-harga? Contoh-contohnya.
- Apa saja jenis-jenis permintaan?
- Permintaan Dalam Ilmu Ekonomi: Arti dan Faktor Penentu